Kamis, 16 November 2017

Penembakan Massal di California, 4 Orang Tewas


Penembakan Massal di California, 4 Orang Tewas
Ilustrasi. (Thinkstock/Smitt)



Jakarta, CB -- Setidaknya empat orang tewas dalam serangkaian penembakan massal di California, Amerika Serikat, pada Selasa (14/11).

Kepolisian California melaporkan, setidaknya 10 orang lainnya terluka, termasuk dua siswa di sekolah dasar di dekat Kota Corning, di mana pelaku kemudian tewas di tangan petugas.

Harian lokal, Redding Record Searchlight, melaporkan bahwa rangkaian insiden ini bermula ketika seorang pria melepaskan tembakan di sebuah rumah dan enam lokasi lainnya sekitar pukul 08.00.


Pria itu kemudian ke Sekolah Dasar Rancho Tehama dan melepaskan tembakan membabi buta. Asisten Kepala Kepolisian Tehama, Phill Johnston, mengatakan bahwa pelaku membawa senjata berupa senapan semi-otomtatis dan dua pistol.


Salah satu warga, Coy Ferreira, mengaku mendengar sejumlah tembakan ketika sedang mengantar putrinya ke sekolah.

"Salah satu guru geluar dari gedung dan menyuruh kami untuk pergi karena penembak itu mendekat," kata Ferreira, sebagaimana dikutip Reuters.

Kini, penyelidikan masih terus berlangsung. Johnston belum mengungkap motif mau pun identitas pelaku.


Namun, harian Sacramento Bee melaporkan bahwa pria itu teridentifikasi bernama Kevin Janson Neal, seorang warga lokal yang pernah ditahan terkait penikaman pada Februari lalu.

Penembakan massal semacam ini kerap terjadi di AS. Wakil Presiden Mike Pence pun mengucapkan belasungkawa melalui akun Twitter pribadinya.

"Duka mendalam mendengar penembakan di California yang merenggut sejumlah nyawa, termasuk anak-anak tak bersalah," kata Pence.


Credit  cnnindonesia.com




Penembakan di California Berlangsung 25 Menit Tewaskan 4 Orang



Penembakan di California Berlangsung 25 Menit Tewaskan 4 Orang
Penembakan di California Berlangsung 25 Menit Tewaskan 4 Orang. (Ilustrasi.SINDOnews).

 

RANCHO TEHAMA - Kasus penembakan massal tak henti mengguncang Amerika Serikat (AS). Kemarin, seorang lelaki mengamuk dan melepaskan tembakan ke beberapa orang di sekolah dasar (SD) dan lokasi lainnya di California Utara. Sedikitnya empat orang tewas dan 10 lainnya luka-luka sebelum pelaku ditembak mati oleh polisi.

Asisten Sheriff Tehama County, Phil Johnston, mengatakan sedikitnya terdapat tujuh  tempat kasus penembakan, baik di dalam atau di dekat Rancho Tehama Reserve, sebuah kawasan berpenduduk 1.500 orang. Pelaku sempat mencoba memasuki ruang kelas SD, tapi kesulitan karena pintunya dikunci oleh para guru.

Sedikitnya dua korban luka-luka merupakan anak-anak. Mereka tertembak saat pelaku melepaskan tembakan di lorong sekolah. Adapun status korban tewas semuanya adalah orang dewasa. “Insiden ini bisa jadi lebih buruk jika para guru di sekolah tersebut tidak berpikir cepat,” ujar Johnston, dikutip The New York Times.
Sebelum pukul 08.00, pelaku yang membawa senapan semi-otomatis dan dua pistol menembak seorang perempuan di dekat rumahnya. Korban diduga sering cek cok dengan pelaku. Korban lainnya ditembak secara acak ketika pelaku mengamuk. Menurut polisi, pelaku menembak tetangganya, pejalan kaki, dan pengemudi mobil.

“Orang ini menjadi bertekad untuk membunuh orang lain secara acak,” kata Johnston.

Salah satu korban selamat, Coy Ferreira, mengatakan banyak orang yang berlindung di ruang kelas SD Rancho Tehama ketakutan. Apalagi ketika rentetan peluru menyasar dan memecahkan kaca jendela hingga melukai siswa laki-laki.

Menurut Ferreira, lamanya penembakkan berlangsung 25 menit. Dia terjebak dalam aksi teror itu ketika sedang mengantar anaknya yang masih duduk di bangku TK. Awalnya, dia berpikir suara letusan itu merupakan suara kembang api. Namun, dia diminta seorang guru yang tergopoh-gopoh untuk masuk ruangan.

“Seorang guru keluar dari sebuah bangunan dan meminta kami semua berlari masuk ke dalam ruang kelas karena ada seorang penembak,” kisah Ferreira. Berdasarkan rekaman CCTV, pelaku tampak berjalan di lorong sekolah, memasuki kamar WC, dan frustasi ketika tidak bisa memasuki ruang kelas karena dikunci.

Pihak kepolisian memuji aksi heroik para guru SD Rancho Tehama karena telah menyelamatkan banyak orang. “Tidak terbayangkan berapa banyak korban yang akan berjatuhan jika pelaku berhasil melakukan kontak dengan para murid sekolah. Aksi cepat tanggap para guru untuk melindungi muridnya sangat monumental,”

Seorang saksi yang juga tetangga pelaku, Brian Flint, mengatakan satu anggota di rumahnya tewas, sedangkan beberapa tetangganya yang lain terluka. Flint mengaku sebelumnya pernah diancam pelaku. Pelaku juga pernah menusuk tetangga perempuannya dalam sebuah perselisihan yang kini ditembak hingga tewas.

“Mobil saya telah dicuri pelaku,” kata Flint. “Saya yakin kasus penembakan ini ada hubungannya dengan perselisihan dengan tetangga perempuannya. Sejauh yang kami kenal, pelaku merupakan orang gila. Dia banyak melepaskan tembakan pada malam hari dan pagi hari, mungkin jumlahnya sudah ratusan,” tambahnya.

Johnson juga mengonfirmasi pelaku mencuri mobil Ford F-150. Pihak kepolisian langsung menerima panggilan darurat. Dia mengatakan hakim pernah mengeluarkan perintah penahanan terhadap pelaku setelah kasus sengketa dengan tetangga perempuannya. Namun, tidak ada perintah pelarangan kepemilikan senjata. 

“Kami memperoleh informasi dia melepaskan tembakan secara acak terhadap warga sipil sambil mengendarai mobil sebelum sampai di sekolah,” kata Johnston. Seorang pengemudi perempuan yang sedang mengantarkan anaknya juga terkena peluru nyasar. “Dia tidak kenal pelaku dan tidak tahu kenapa,” tambahnya.

Aparat kepolisian mengejar pelaku yang melarikan diri dari SD Rancho Tehama sebelum berhasil menembaknya. Johnston mengatakan otoritas terkait mencoba menghubungi anggota keluarga pelaku pasca-insiden ini dan merasa prihatin dengan keselamatan mereka.

Seperti dilansir CNN, Wakil Presiden AS Mike Pence juga mengucapkan duka cita yang mendalam. “Saya ikut bersedih dengan kasus penembakan di California.  Kami juga memuji aksi berani aparat kepolisian. Kami akan terus mengawal situasi ini dari dekat dan memberikan dukungan federal sambil berdoa bagi korban,” imbuhnya.



Credit  sindonews.com