Rabu, 01 November 2017

Cina Lindungi Anak Ini, Kim Jong Un Dituding Mau Membunuhnya



Cina Lindungi Anak Ini, Kim Jong Un Dituding Mau Membunuhnya
Kim Han-sol, anak Kim Jong-nam. Rex Features
CB, Jakarta -Cina menggagalkan upaya pembunuhan Kim Han Sol, keponakan Kim Jong Un. Upaya pembunuhan ini membuka tabir rahasia tentang tempat Kim Hang Sol selama ini bersembunyi setelah kematian ayahnya, Kim Jong Nam di Malaysia akibat diracun.
Setelah kematian ayahnya, Kim Han Sol bersembunyi bersama ibu dan adik perempuannya, mengutip Guardian, 30 Oktober 2017. Tidak ada yang tahu di mana mereka bersembunyi. Namun mereka dilindungi organisasi bernama Cheollima Civil Defence Group . Organisasi ini dalam pernyataannya beberapa waktu lalu menyatakan ada permohonan darurat oleh keluarga Kim Jong Nam yang selamat untuk meminta perlindungan.

"Tiga anggota keluarga itu secepatnya ditemui dan direlokasi ke tempat aman," ujar pernyataan Cheollima Civil Defence Group.
Melalui video yang dirilis di YouTube, Kim Han Sol mengucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang telah membantu dirinya menyelamatkan diri ke satu negara yang tidak disebutkan namanya.  Ia juga menyampaikan terimakasih kepada empat negara yang melindungi dirinya dan keluarganya yakni Cina, Belanda, Amerika Serikat dan satu negara yanag tidak disebut namanya.
Cina diduga melindungi Kim Han Sol, ibunya dan adik perempuannya atas perintah Beijing. Hal serupa dilakukan terhadap ayah mereka yang kemudian tewas di Malaysia saat akan kembali ke Macau, Cina pada 13 Februari 2017.
Beijing sepertinya melihat potensi Kim Han Sol sebagai pemimpin Korea Utara jika pamannya Kim Jong Un dijatuhkan dari kekuasaannya. Sejumlah analis yakin Kim Jong Un lah yang memerintahkan pembunuhan Kim Han Sol meski Pyongyang membantahnya.

Alasan para analis ini adalah Kim Han Sol merupakan sosok yang tegas menuding Kim Jong Un sebagai diktator saat diwawancarai televisi Finlandia tahun 2012 lalu. Ia pun mengungkapkan keinginan kuatnya membantu rakyat Korea Utara.
Alasan berikutnya, Kim Han Sol merupakan satu dari sedikit yang tersisa dari keturunan langsung keluarga Kim yang kini menguasai Korea Utara sebagai dinasti.
Dan Kim Han Sol satu-satunya turunan dinasti penguasa Korea Utara yang tinggal di luar negeri. Anak usia 20 tahun ini pun tegas menyatakan sikapnya yang berlawanan dengan Kim Jong Un dalam memimpin Korea Utara.




Credit  TEMPO.CO




Cina Tangkap 2 Perancang Pembunuhan Keponakan Kim Jong Un



Cina Tangkap 2 Perancang Pembunuhan Keponakan Kim Jong Un
Siara televisi Korea Selatan menampilkan seorang pria yang diduga Kim Han-Sol, yang merupakan keponakan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. AFP
CB, Jakarta -Cina menggagalkan upaya pembunuhan anak laki-laki Kim Jong Nam, saudara tiri Kim Jong Un yang saat ini memimpin Korea Utara. Kim Han Sol, 20 tahun, selamat dari upaya pembunuhan tim yang datang dari Korea Utara.
Dua di antara tim pembunuh itu ditangkap aparat keamanan Beijing. Kim Han Sol merupakan anak sulung Kim Jong Nam yang tewas diracun saat akan terbang dari Kuala Lumpur, Malaysia ke Makau pada 13 Februari 2017.

Mengutip Telegraph, ada 7 intelijen Korea Utara yang terlibat untuk merancang pembunuhan Kim Han Sol, keponakan Kim Jong Un.
"Operasi khusus tim pengintai dari Utara masuk ke Cina untuk menghilangkan Kim Han Sol, namun beberapa dari mereka ditangkap pekan lalu oleh Kementerian Keamanan Nasional Cina dan saat ini mereka dalam penyelidikan di luar Beijing," kata sumber Telegraph.

Tidak ada informasi yang menjelaskan nasib anggota tim pembunuh lainnya yang diaykini telah merancang upaya pembunuhan hingga mengetahui lokasi persembunyian Kim Han Sol di Cina.
Cina mencium adanya rencana untuk menghabisi anak sulung Kim Jong Nam berusia 20 tahun itu saat berlangsungnya Kongres Nasional Partai Komunis Cina di Beijing yang berlangsung mulai 18 Oktober 2017 hingga tujuh hari ke depan.

Sebelum ayahnya tewas dibunuh, Kim Han Sol pernah berbicara dalam satu wawancara dengan media Filandia tahun 2012. Saat itu ia menyebut pamannya, Kim Jong Un, sebagai diktator. Ia mengatakan keinginannya untuk membantu rakyat Korea Utara.




Credit  TEMPO.CO