Jumat, 01 Juli 2016

Indonesia Pimpin Sidang PBB soal Perdamaian Israel-Palestina


 Indonesia Pimpin Sidang PBB soal Perdamaian Israel-Palestina
Wakil Tetap RI untuk PBB di New York, Dian Triansyah Djani, memimpin pertemuan soal prospek perdamaian Palestina-Israel di Markas PBB Jenewa, Swiss, 30 Juli 2016. Foto: PTRI New York 

CB, Jenewa - Wakil Tetap RI untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Dian Triansyah Djani, memimpin sesi pertemuan soal prospek perdamaian Palestina-Israel di Markas PBB Jenewa, Swiss, Kamis, 30 Juni 2016.

Pertemuan yang berlangsung dua hari sejak 29 Juni 2016 itu digelar dalam kerangka United Nations International Conference in Support of Israeli-Palestinian Peace (Konferensi Internasional PBB Dalam Mendukung Perdamaian Israel dan Palestina), yang diselenggarakan United Nations Committee on the Exercise of the Inalienable Rights of the Palestinian People (Komite Palestina).

“Sesi pertemuan ini penting karena mendiskusikan berbagai peluang dan tantangan dalam mendorong perdamaian antara Palestina dan Israel, termasuk berbagai contoh dalam penyelesaian konflik internasional lainnya serta langkah selanjutnya,” kata Dubes Djani dalam rilis yang diterima Tempo, Jumat 1 Juli 2016.

Ditegaskan bahwa konflik Palestina dan Israel, yang berawal dari pendudukan wilayah Palestina oleh Israel, telah berlangsung terlalu lama. “Walaupun tantangannya tidak ringan, dunia internasional harus bersatu dalam mengupayakan perdamaian, dan kreatif mencari berbagai model penyelesaian yang dapat diterima kedua pihak,” tambah Dubes Djani yang menjabat sebagai Wakil Ketua Komite Palestina PBB.

Konferensi Internasional tersebut merupakan salah satu kegiatan Komite Palestina dalam menggalang dukungan internasional terhadap rakyat Palestina, dan dihadiri delegasi negara-negara anggota PBB di Jenewa, wakil pemerintah Palestina, akademisi, LSM, dan media, dari Palestina, Israel, dan negara-negara Timur Tengah.

Pertemuan dihadiri pula oleh sejumlah tokoh-tokoh pelaku perundingan Madrid, Oslo, dan Arab Peace Initiative, yang menjadi tonggak penting dalam sejarah panjang perundingan damai Palestina dan Israel.

Salah satu isu yang dibahas dalam sesi pertemuan soal Palestina-Israel yang dipimpin Indonesia adalah peran organisasi non-pemerintah (track II) dalam mendukung upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah dan organisasi internasional antar-pemerintah.

 “Semua pihak harus memainkan peran dalam penyelesaian konflik Palestina-Israel, sesuai kapasitas masing-masing, antara lain melalui penyaluran bantuan kemanusiaan atau pendidikan.

 “Banyak organisasi non-pemerintah kita yang memiliki hubungan baik dengan berbagai kalangan dunia, dan dapat menyebarkan pesan perdamaian antara Palestina dan Israel.” tutur Dubes Djani.

Dubes Djani memandang organisasi non-pemerintah dari Indonesia memiliki kapasitas untuk memainkan peran kunci.

Hal ini juga dapat memperkuat serangkaian kegiatan Pemerintah RI dalam mendukung Palestina, yang momentumnya terus diperkuat melalui Konferensi Luar Biasa OKI mengenai Palestina di Jakarta, Maret 2016, dan partisipasi Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno Marsudi, pada Paris Conference, di Paris, Juni 2016.


Credit  TEMPO.CO