Penambangan Freeport di Papua
CB, ARIZONA—Freeport Mc
Moran Inc. memutuskan untuk menjual sebagian sahamnya kepada perusahaan
Sumitomo Metal Mining Co. guna mengurangi utang di tengah jatuhnya harga
komoditas.
Dalam keterangan resminya, Freeport menyetujui tawaran dari Sumitomo atas 13% sahamnya di tambang Morenci, Arizona, Amerika Serikat. Perusahaan mencatatkan, hasil dari proses pembelian saham tersebut berhasil memberikan dana sebesar US$1 miliar. Perusahaan menargetkan kesepakatan ini akan selesai pada pertengahan 2016.
"Transaksi ini merupakan langkah awal penting target kami untuk mempercepat pengurangan utang dan mengembalikan neraca kami. Di sisi lain kami juga ingin mempertahankan portofolio aset berkualitas tinggi kami di sektor sumber daya," kata Chief Executive Officer Freeport Richard C. Adkerson, Senin (15/2/2016).
Dari proses aksi korporasi ini, Freeport harus merelakan kepemilikan sahamnya di tambang tersebut menjadi 72% dari 85% sebelumnya. Adkerson berharap, dari transaksi ini perusahaan dapat memperoleh keuntungan hingga US$550 juta, atau setengah dari nilai akuisisi.
Adkerson mengatakan, perusahaan penghasil komoditas dan penambangan saat ini harus berjuang untuk memotong utang, pemangkasan produksi dan pemotongan belanja, sebagai dampak dari turunnya harga komoditas dan minyak dunia.
Freeport, menurutnya, sat ini memiliki kewajiban untuk memotong utang sebesar US$5 miliar dari total US$10 miliar. Kebijakan pemotongan utang ini salah satunya mempertimbangkan penawaran yang melibatkan operasi inti, salah satunya tambang di Morenci.
Di sisi lain, Adkerson juga sedang berjuang untuk meyakinkan para pemegang saham, termasuk Carl Icahn, dalam menyelamatkan perusahaan dari kerugian selama lima kuartal berturut-turut.
Freeport sendiri sempat berada di level terendah selama 20 tahun terakhir dalam Bloomberg Commodity Index. Saham perusahaan yang berbasis di Arizona ini juga tercatat turun 72% dalam satu tahun terakhir.
Sementara itu, Sumitomo Metal dalam pernyataan terpisahnya menyatakan bahwa perusahaan tahun ini tengah berupaya menggenjot produksi tembaga hingga 300.000 metrik ton. Tambang di Morenci, menurut perusahaan yang berbasis di Jepang ini, mampu menjadi solusi untuk memenuhi target tersebut
"Tambang di kawasan Amerika Utara memiliki struktur biaya yang baik. Di sisi lain, Morenci adalah salah satu lokasi tambang tembaga terbesar di dunia, yang menurut kami cukup menarik,” kata Yoshiaki Nakazato, Presiden Sumitomo Metal Mining, Senin (15/2).
Nilai saham Sumitomo Metal Mining sendiri ditutup naik 8,3% menjadi 1,123.0 yen di perdagangan Tokyo, mengerek penurunan tahun ini menjadi 24%.
Dalam keterangan resminya, Freeport menyetujui tawaran dari Sumitomo atas 13% sahamnya di tambang Morenci, Arizona, Amerika Serikat. Perusahaan mencatatkan, hasil dari proses pembelian saham tersebut berhasil memberikan dana sebesar US$1 miliar. Perusahaan menargetkan kesepakatan ini akan selesai pada pertengahan 2016.
"Transaksi ini merupakan langkah awal penting target kami untuk mempercepat pengurangan utang dan mengembalikan neraca kami. Di sisi lain kami juga ingin mempertahankan portofolio aset berkualitas tinggi kami di sektor sumber daya," kata Chief Executive Officer Freeport Richard C. Adkerson, Senin (15/2/2016).
Dari proses aksi korporasi ini, Freeport harus merelakan kepemilikan sahamnya di tambang tersebut menjadi 72% dari 85% sebelumnya. Adkerson berharap, dari transaksi ini perusahaan dapat memperoleh keuntungan hingga US$550 juta, atau setengah dari nilai akuisisi.
Adkerson mengatakan, perusahaan penghasil komoditas dan penambangan saat ini harus berjuang untuk memotong utang, pemangkasan produksi dan pemotongan belanja, sebagai dampak dari turunnya harga komoditas dan minyak dunia.
Freeport, menurutnya, sat ini memiliki kewajiban untuk memotong utang sebesar US$5 miliar dari total US$10 miliar. Kebijakan pemotongan utang ini salah satunya mempertimbangkan penawaran yang melibatkan operasi inti, salah satunya tambang di Morenci.
Di sisi lain, Adkerson juga sedang berjuang untuk meyakinkan para pemegang saham, termasuk Carl Icahn, dalam menyelamatkan perusahaan dari kerugian selama lima kuartal berturut-turut.
Freeport sendiri sempat berada di level terendah selama 20 tahun terakhir dalam Bloomberg Commodity Index. Saham perusahaan yang berbasis di Arizona ini juga tercatat turun 72% dalam satu tahun terakhir.
Sementara itu, Sumitomo Metal dalam pernyataan terpisahnya menyatakan bahwa perusahaan tahun ini tengah berupaya menggenjot produksi tembaga hingga 300.000 metrik ton. Tambang di Morenci, menurut perusahaan yang berbasis di Jepang ini, mampu menjadi solusi untuk memenuhi target tersebut
"Tambang di kawasan Amerika Utara memiliki struktur biaya yang baik. Di sisi lain, Morenci adalah salah satu lokasi tambang tembaga terbesar di dunia, yang menurut kami cukup menarik,” kata Yoshiaki Nakazato, Presiden Sumitomo Metal Mining, Senin (15/2).
Nilai saham Sumitomo Metal Mining sendiri ditutup naik 8,3% menjadi 1,123.0 yen di perdagangan Tokyo, mengerek penurunan tahun ini menjadi 24%.
Credit Bisnis.com