Rabu, 02 September 2015

Jelang Parade Perang Dunia II, Beijing 'Terkunci'


Jelang Parade Perang Dunia II, Beijing 'Terkunci'  
Penerbangan dari dan menuju Beijing juga akan dibatalkan selama parade berlangsung demi menjamin keamanan jalur udara. (Reuters/Stringer)
 
Jakarta, CB -- China bersiap menggelar parade peringatan berakhirnya Perang Dunia II pertama di bawah kepemimpinan Xi Jinping. Sang presiden pun memastikan bahwa perhelatan tersebut akan berjalan tanpa rintangan dengan melakukan pengamanan ketat.

Seperti dilansir CNN, Rabu (2/9), kini ratusan pabrik ditutup demi memastikan keamanan ketika 12 ribu tentara, 200 jet tempur, beserta 500 senjata militer melintasi jalan dan langit jantung ibu kota China, Beijing, pada parade militer 3 September besok.

Penerbangan dari dan menuju Beijing juga akan dibatalkan selama parade berlangsung demi menjamin keamanan jalur udara. Monyet, anjing, dan elang pun sudah siap menjaga langit dari burung-burung agar tak membahayakan pesawat parade yang akan melintas.

Sementara warga China menikmati libur selama tiga hari, orang lain yang ingin keluar dari hiruk pikuk perayaan berakhirnya Perang Dunia II tersebut kemungkinan akan mengalami kesulitan.

Lembaga-lembaga penyiaran dilarang menayangkan program hiburan. Sekitar lima juta mobil dilarang melewati jalan ruas jalan Bangkok. Banyak taman dan tempat wisata juga ditutup bagi turis.

Dilaporkan CNN, orang yang hidup di daerah yang dijaga ketat itu seakan bakal menjadi tahanan virtual. Mereka tak diizinkan meninggalkan rumah, mengundang tamu, menggunakan balkon, bahkan membuka jendela.

Persiapan parade ini dinilai tak berlebihan bagi China yang sebenarnya sangat jarang melakukan perayaan seperti ini. Pasalnya, taruhannya sangat tinggi.

 
Parade ini dinilai sebagai ajang pamer kekuatan bagi Presiden Xi Jinping kepada dunia internasional. (Reuters/Damir Sagolj)
Menurut analis pertahanan dari badan penelitian IHS, Tate Nurkin, parade ini merupakan ajang pamer kekuatan bagi Xi, baik secara domestik maupun internasional.

Sekutu Amerika Serikat yang berbasis Asia, seperti Jepang dan Taiwan, akan sangat memantau peralatan militer yang dipamerkan, terutama teknologi rudal balistik.

Di Washington, pengamat militer akan mendapatkan kesempatan langka melihat industri pertahanan China yang mulai tumbuh. Mereka juga akan mengamati bagaimana kekuatan China dalam sengketa Laut China Selatan.

Sedangkan di dalam negeri, parade ini akan mengalihkan perhatian rakyat dari gonjang-ganjing pasar finansial dan ledakan industri besar di Tianjin yang menewaskan lebih dari 150 orang. Di balik layar, menurut laporan CNN, ketegangan sosial mulai merebak akibat pertumbuhan dan jenjang ekonomi yang kian lebar.

Lebih dari itu, parade ini akan menunjukkan kekuatan Xi ke seantero dunia. Selama tiga tahun masa jabatannya, Xi dianggap sebagai pemimpin China terkuat selama beberapa dekade belakangan berkat kampanye antikorupsi yang ia gadang-gadang.

Credit  CNN Indonesia