Militer AS akan melindungi para
pemberontak Suriah yang mereka latih untuk memerangi ISIS, termasuk dari
ancaman al-Qaidah dan tentara rezim Bashar al Assad.
(Ilustrasi/Reuters/Khaled Abdullah)
Diberitakan Reuters, seorang pejabat AS pada Minggu (2/8) mengatakan bahwa pemberontak Suriah yang mereka latih kemungkinan akan menjadi sasaran serangan militan lainnya yang berseberangan atau bahkan ISIS.
Serangan udara pertama untuk melindungi mereka dilakukan AS pada Jumat (31/7) lalu. Saat itu pemberontak lulusan kamp pelatihan AS dibombardir oleh kelompok militan lainnya, diduga al-Qaidah.
Pejabat AS yang enggan disebut namanya mengatakan bahwa mereka akan mendukung kemajuan pemberontak Suriah melawan ISIS. AS juga akan memberikan dukungan pertahanan demi memukul balik penyerang.
Juru bicara Pentagon Elissa Smith menolak mengomentari operasi militer mereka, namun menegaskan bahwa tujuan utama dari program pelatihan pemberontak adalah untuk memerangi ISIS.
"Kami menyadari bahwa banyak kelompok ini berperang melawan banyak pihak, termasuk rezim Assad, ISIS dan kelompok teroris lainnya," ujar Smith.
Program pelatihan militer AS dimulai Mei lalu untuk melatih hingga 5.400 pemberontak per tahun. Cara ini disebut sebagai strategi Obama memperoleh mitra lokal dalam memerangi ekstremis, terutama ISIS, dan mencegah tentara AS turun tangan di medan perang.
Credit CNN Indonesia