Ilustrasi (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
Untuk itu, RAM Rating memberikan peringkat gBBB2(pi) atau stabil untuk tingkat investasi Indonesia pada skala global. Sementara pada skala ASEAN, Indonesia mendapat peringkat seaAA3(pi) atau tertinggi keempat di kawasan tersebut.
"RAM telah memberikan Indonesia sovereign rating gBBB2(pi) atau stable dan rating skala ASEAN seaAA3(pi) atau stable," ujar Deputy Chief Executive Officer RAM Denise Thean, di Hotel Ritz Carlton Pacific Place, SCBD, Jakarta Selatan, Rabu (19/8/2015).
Dirinya menambahkan, peringkat tersebut mencerminkan rendahnya beban utang pemerintah Indonesia, prospek pertumbuhan yang menguntungkan bagi negara, dan pengelolaan fiskal yang cukup bijaksana.
"Manajemen fiskal yang cermat, dengan defisit cenderung melampaui target 1,9 persen tetapi masih di dalam batas tiga persen. Serta pengurangan beban utang pemerintah yang stabil memberikan keleluasaan bagi kebijakan," terangnya.
Namun begitu, masih menurut Denisa, beberapa hal tetap menjadi tantangan untuk menghambat pertumbuhan ekonomi Indonesia selain daripada kekuatan-kekuatan yang telah disebutkan tadi. "Ketergantungan Indonesia yang tinggi pada ekspor komoditas, pendapatan perkapita yang rendah, dan kemacetan infrastruktur yang signifikan yang menghambat pertumbuhan," pungkas dia.
Credit Metrotvnews.com