Ilustrasi riset sains. (Thinkstock/Alexander Raths)
Teknologi dengan nama lengkap clustered regularly interspaced short palindromic repeats ini, berupaya melakukan pemotongan DNA dan bisa beroperasi di Deoxyribonucleic acid (DNA) atau Asam deoksiribonukleat manusia.
Ini dapat membantu ilmuwan mempelajari misteri yang tersimpan dalam sel-sel DNA manusia, yang hingga sekarang belum dapat dipecahkan. Tentu saja masih butuh waktu lama, dan dibutuhkan penelitian lanjutan.
Kehadiran CRISPR/Cas diharapkan dapat memungkinkan para ilmuwan untuk menemukan pengobatan akan kanker dan penyakit lain yang disebabkan akan mutasi gen.
Pengobatan penyakit yang disebabkan karena mutasi gen sekarang ini ditanggulangi tanpa mengobati penyebab dasarnya, yaitu mutasi pada susunan gen. Dengan diciptakannya teknologi CRISPR/Cas, para dokter dapat mengobati penyakit-penyakit terebut dari sumber inti penyakit.
Cara bekerja teknologi CRISPR/Cas sama seperti gunting, yaitu dengan memotong DNA-DNA yang mengalami mutasi. Dengan memotong DNA-DNA tersebut, CRIPSR/Cas memicu terjadinya proses perbaikan DNA.
Namun, teknologi CRISPR/Cas ini dipercaya juga dapat membawa beberapa hal negatif bagi manusia, dan karena hal ini, penggunaan penemuan terbaru tersebut dilarang oleh para ilmuwan untuk digunakan sementara waktu hingga dapat terbukti bahwa teknologi ini benar-benar aman untuk digunakan.
|
Memodifikasi penampilan fisik dan kepintaran seseorang telah lama menjadi bahan perdebatan di kalangan masyarakat.
Dikutip dari situs Live Science, beberapa orang berpendapat bahwa orangtua hanya menginginkan yang terbaik untuk anak mereka dengan merancang DNA mereka. Akan tetapi, kemungkinan akan gagalnya eksperimen perancangan DNA tersebut terlalu besar, sehingga berbahaya untuk dilakukan.
“Jika kita gagal melakukan eksperimen tersebut, lalu apa yang akan kita lakukan pada manusia-manusia hasil eksperimen gagal tersebut? Membuang mereka begitu saja?” ucap Sheldon Krimsky, filsuf dari Tuft University di Massachusetts, Amerika Serikat.
Para ilmuwan lain percaya ada bahaya besar dari teknologi merancang DNA manusia, meskipun sekarang ini belum terungkap secara jelas bahaya dari teknologi baru ini.
Sejauh ini, para ilmuwan mengharuskan diadakannya penelitian lebih lanjut sebelum teknologi baru ini dapat digunakan demi keselamatan bersama.
Credit CNN Indonesia