"Kami sudah menyaksikan banyak kerugian yang diderita ISIS sejak kampanye serangan udara ini dimulai, lebih dari 10.000 (tewas)," ujar Blinken kepada Radio France International.
"Kampanye serangan udara ini pasti akan memberikan dampak (untuk ISIS)," ujar Blinken.
Pernyataan Blinken ini dibuat setelah koalisi internasional yang beranggotakan negara-negara Barat dan Arab bertemu di Paris, Perancis.
Dalam kesempatan itu, Blinken mengatakan telah terlihat kemajuan pesat dalam perang melawan ISIS meski demikian ISIS masih mampu bertahan dan melakukan inisiatif serangan.
"Pada awal kampanye militer ini, kami sudah katakan butuh waktu (untuk mengalahkan ISIS). Kami membayangkan sebuah rencana selama tiga tahun dan operasi ini baru berjalan sembilan bulan," ujar Blinken.
Pernyataan Blinken ini seolah hendak membantah pernyataan PM Irak Haider al-Abadi yang menyebut koalisi internasional tak berbuat banyak dalam perang melawan ISIS.
Al-Abadi juga mengkritik Arab Saudi yang meski menjadi salah satu anggota kunci koalisi, tetapi negeri itu dianggap tak mencegah gelombang para pemuda negeri itu yang berangkat ke Irak untuk bergabung dengan ISIS.
Pertemuan negara-negara koalisi ini digelar setelah Pemerintah Irak mengalami kekalahan terbesar selama hampir satu tahun terakhir setelah pada 17 Mei lalu ISIS merebut kota Ramadi, yang hanya berjarak 90 kilometer sebelah barat ibu kota Baghdad.
Credit KOMPAS.com