"Hewan Coelenterata ini tersebar di beberapa pantai Padang seperti Nirwana, Bungus, Air Manis dan Pasir Jambak," katanya, di Padang, Kamis.
Dia menyebutkan dari 132 spesies tersebut sebagian besar didominasi Coelenterata kelas Schypozoa atau ubur-ubur, kemudian kelas Anthozoa jenis karang atau koral dan Anemon laut.
Kesemua jenis hewan tersebut saat ini banyak tersebar pada perairan yang cenderung bersih, katanya.
Khusus jenis koral katanya, sekalipun sudah mati rangkanya kapurnya akan menjadi batu karang atau terumbu.
Di sekitar tempat terumbu karang inilah banyak terdapat berbagai spesies ikan laut hidup dan mencari makan, imbuhnya.
"Jumlah spesies hewan berongga ini ada kemungkinan mengalami penurunan seiring dengan meningkatnya aktivitas manusia di dunia kelautan," kata Indra.
Dia mengatakan jenis koral atau karang menjadi paling rentan terkena degradasi atau pengurangan jumlah.
Sebab katanya, hal ini berhubungan dengan kegiatan nelayan yang mencari ikan di pinggir perairan.
Menurutnya kegiatan pencarian ikan dengan menggunakan bahan peledak menjadikan spesies hewan tersebut mengalami kematian, dan dalam jangka waktu lama menimbulkan kepunahan.
Selain akibat serangan langsung bahan peledak, kematian spesies juga disebabkan rusaknya ekosistem di sekitar.
Hal tersebut juga bisa mengganggu aktivitas spesies pelagik seperti ikan.
Akibatnya dapat berdampak langsung menurunnya populasi ikan yang menyebabkan rendahnya produksi ikan nelayan, ucapnya.
"Perlu adanya upaya dari pemerintah untuk mengembalikan populasi hewan berongga dan spesies laut lainnya, salah satunya dengan pelestarian kawasan sekitar laut tersebut" ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Padang Zalbadri menyebutkan bahwa pihaknya telah melakukan ajakan kepada masyarakat untuk mengupayakan penyelematan terumbu karang.
Salah satu upayanya dengan memberi pengajaran tentang transplantasi terumbu karang, jelasnya.
Credit ANTARA News