Rabu, 03 Juni 2015

Laporkan Penyelundupan Senjata, Redaktur Media Turki Dituntut


Laporkan Penyelundupan Senjata, Redaktur Media Turki Dituntut  
Akibat memberitakan dugaan penyelundupan senjata oleh badan intelijen Turki ke Suriah, redaktur media oposisi Turki, Cumhuriyet, terancam dipenjara seumur hidup. (Reuters/Murad Sezer)
 
 
Jakarta, CB -- Tim pengacara Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh surat kabar pro-oposisi Cumhuriyet atas tindakan espionase dan menginginkan redaktur media tersebut dipenjara seumur hidup karena mempublikasikan berita dugaan penyelundupan senjata ke Suriah oleh badan intelijen Turki, MIT.

Pekan lalu, Cumhuriyet mempublikasikan berita soal rekaman video bertanggal 19 Januari 2014 yang menunjukkan bahwa pasukan keamanan menemukan truk milik MIT yang berisi perangkat senjata yang akan dikirimkan ke Suriah.


Berita tersebut dipublikasikan Cumhuriyet menjelang pemilu parlemen Turki yang akan digelar pada 7 Juni mendatang. Tak ayal, Erdogan pun murka terhadap pemberitaan ini dan menuduh pemberitaan ini diinisiasi oleh musuh politiknya yang bertekad untuk mendiskreditkan pemerintah.

Mengutip The Guardian, editor Cumhuriyet, Can Dundar tengah menghadapi tuntutan pidana yang mencakup "kejahatan terhadap pemerintah" dan "memberikan informasi keamanan nasional dalam sebuh rekaman video."

Dalam sebuah artikel yang dipublikasikan Cumhuriyet, tim pengacara Erdogan telah mengajukan tuntutan pidana ke kantor kejaksaan Istanbul terhadap Dundar. Sementara, kantor kepresidenan Turki menolak untuk berkomentar terkait kasus ini.


Erdogan sendiri telah menolak tuduhan penyelundupan senjata oleh MIT dan berdalih bahwa truk yang diberhentikan saat itu adalah milik MIT dan sedang membawa bantuan bagi warga Turki yang berada di Suriah.

Erdogan juga melontarkan kecaman terhadap pemberitaan Cumhuriyet. Pada Sabtu (30/5), Erdogan menyatakan kepada media lokal TRT, bahwa wartawan yang bertanggung jawab atas publikasi rekaman tersebut akan "mendapat balasan" atas tindakannya dan berjanji akan menempuh jalur hukum.

Sementara, Dundar membela pemberitaan Cumhuriyet dalam akun Twitter miliknya.

"Kami wartawan, bukan pegawai negeri. Tugas kami adalah untuk tidak menyembunyikan rahasia kotor negara, namun untuk mengungkapkan pihak-pihak yang bertanggung jawab atas nama rakyat," cuit Dundar, Senin (1/6).

Akhir Mei lalu, Reuters mengutip seorang jaksa dan keterangan saksi di pengadilan bahwa MIT membantu mengirimkan senjata ke sejumlah daerah di Suriah yang dikuasai kelompok pemberontak pada akhir 2013 dan awal 2014.

Keterangan itu bertentangan dengan bantahan Turki soal pengiriman senjata untuk kelompok pemberontak di Suriah, yang dinilai secara tidak langsung ikut membantu berdirinya kelompok militan ISIS.

Pemerintah Suriah dan beberapa negara Barat yang menjadi sekutu Turki menyatakan bahwa Turki dengan tergesa-gesa ingin mendukung para pemberontak untuk menjatuhkan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dengan mengirimkan senjata ke sejumlah kelompok pemberontak yang kemudian justru berbaiat kepada ISIS.


Credit   CNN Indonesia