PYONGYANG (CB)- Pemerintah Korea Utara (Korut) dikabarkan
sedang mengembangkan satelit observasi Bumi termutakhir dan sedang
mempertahankan hak untuk mengadakan peluncurukan roket kapan pun mereka
melihat hal tersebut pantas dilakukan terlepas protes yang dilayangkan
oleh Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Korut meluncurkan satelit pertama dan satu-satunya pada 2012. Baru-baru ini Korut mengabarkan The Associated Press (AP) bahwa mereka sedang mengembangkan satelit terbaru. Pemerintah Korut belakangan memang menaruh perhatian pada pusat antariksa negara mereka.
Awal bulan lalu, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un tampak menghadiri sebuah pusat kontrol satelit yang baru. Kunjungannya berulang kali ditayangkan di stasiun televisi Korut.
"Kami sedang mengembangkan sebuah satelit observasi Bumi termutakhir dan bila sudah selesai, sebelum kami meluncurkannya kami akan mengabari organisasi internasional dan negara-negara lain," kata Wakil Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Antariksa Korut, Paek Chang Ho, kepada AP, Jumat (5/6/2015).
Diperkirakan Korut akan meluncurkan roket untuk merayakan ulang tahun ke-70 kepemimpinan Partai Pekerja Korea yang jatuh pada Oktober 2015.
Korut meluncurkan satelit pertama dan satu-satunya pada 2012. Baru-baru ini Korut mengabarkan The Associated Press (AP) bahwa mereka sedang mengembangkan satelit terbaru. Pemerintah Korut belakangan memang menaruh perhatian pada pusat antariksa negara mereka.
Awal bulan lalu, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un tampak menghadiri sebuah pusat kontrol satelit yang baru. Kunjungannya berulang kali ditayangkan di stasiun televisi Korut.
"Kami sedang mengembangkan sebuah satelit observasi Bumi termutakhir dan bila sudah selesai, sebelum kami meluncurkannya kami akan mengabari organisasi internasional dan negara-negara lain," kata Wakil Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Antariksa Korut, Paek Chang Ho, kepada AP, Jumat (5/6/2015).
Diperkirakan Korut akan meluncurkan roket untuk merayakan ulang tahun ke-70 kepemimpinan Partai Pekerja Korea yang jatuh pada Oktober 2015.
Credit Okezone