Wartawan Antara yang mengikuti pelayaran KRI Banda Aceh rute Makassar-Sorong melaporkan bahwa kapal perang dengan asasi untuk bertahan tersebut bersandar di pelabuhan Sorong pukul 08.00 WIT pada cuaca mendung.
Rombongan ekspedisi yang beranggotakan 220 relawan, tim Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia, dan berbagai instansi lainnya, dengan pimpinan Komandan Satgas ENJ Letkol Pelaut Heri Prihartanto dan Komandan Kapal Letkol Pelaut Edi Haryanto disambut Komandan Pangkalan Angkatan Laut (Danlanal) Kolonel Pelaut Kunto Tjahjono, Wakil Bupati Sorong Suko Harjono, dan Deputi Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Safri Burhanuddin.
Letkol Heri menjelaskan kapal baru bisa bersandar ke pelabuhan pada Kamis pagi, setelah pada Rabu (10/6) malam, kapal yang dilengkapi dua Landing Craft Unit itu tiba di perairan Sorong.
Kapal memilih memasang jangkar di tengah laut terlebih dahulu pada Rabu malam, untuk melakukan koordinasi dengan otoritas pelabuhan dan otoritas militer setempat mengenai keadaan dan fasilitas pelabuhan.
Di Pelabuhan Sorong, rombongan ekspedisi akan singgah selama tiga hari. Anggota ekspedisi dijadwalkan akan menyerahkan bantuan yang berupa sarana dan prasarana pendidikan serta kesehatan, yang telah dihimpun dari berbagai instansi di Jakarta dan Makassar, Sulawesi Selatan.
Sementara Bank Indonesia akan mengadakan kas keliling, penyerahan bantuan, dan sosialisasi penggunaan rupiah dan transaksi non-tunai di Sorong.
Untuk kas keliling, BI membawa modal penukaran uang sebesar Rp5 miliar di Sorong.
Rombongan ekspedisi sebelumnya telah berlayar dari Jakarta pada 1 Juni 2015, kemudian berlabuh di Makassar pada 4 Juni--7 Juni 2015. Saat pelayaran menuju Sorong, tim ekspedisi melewati rute perairan Selat Selayar, Laut Banda, Laut Halmahera dengan kecepatan 10--11 knots per jam.
Setelah singgah 3 hari di Sorong, tim ekspedisi akan melanjutkan pelayaran ke Pulau Saumlaki, dan Kupang, Nusa Tenggara Timur.
Credit ANTARA News