Jumat, 02 Juni 2017

'Covfefe', Typo Donald Trump yang Mendadak Viral


'Covfefe', Typo Donald Trump yang Mendadak Viral 
Lagi-lagi cuitan Presiden AS Donald Trump menjadi viral di internet setelah taipan real estate itu salah ketik status di akun Twitter pribadinya. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)



Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat Donald Trump dikenal aktif bermain media sosial melalui akun Twitter pribadinya di @realDonaldTrump.

Tak jarang, cuitannya di Twitter yang sering kali blak-blakan menjadi bahan omongan bahkan celaan bagi Presiden ke-45 itu. Sebab, Trump dikenal lebih memilih Twitter sebagai media untuk meluapkan keluhannya terhadap sejumlah pihak yang menyinggungnya.

Dia juga suka menggunakan Twitter untuk melontarkan pernyataannya terkait persoalan kenegaraan, menghindari sejumlah pemberitaan media yang dianggapnya "palsu."

Entah apa yang terjadi dengannya, taipan real estate itu mengunggah cuitan berisi "Despite the constant negative press covfefe" pada Rabu (31/5).

Seolah tak selesai, sejumlah netizen bahkan tak mengerti apa maksud cuitan orang nomor satu di Negeri Paman Sam itu.



Beberapa pihak menganggap, Trump mengunggah status tersebut untuk menanggapi pemberitaan tentang menantunya, Jared Kushner, yang diduga menjalin komunikasi rahasia dengan Rusia.

Hingga kini, tak ada penjelasan dari Trump soal cuitannya itu. Namun unggahan itu sudah tidak lagi ada di akunnya yang memiliki sekitar 31 juta pengikut.

Walaupun banyak yang menganggap Trump salah ketik, cuitannya itu dengan cepat menjadi viral di internet, disukai oleh 136 ribu pengguna twitter dan di-retweet ulang oleh 107 ribu lainnya.

Trump pun menganggap lucu kesalahannya itu. Dia bahkan menantang netizen menebak arti 'cofveve'.



Tak ayal, tagar #covfefe pun bermunculan di Twitter. Tak sedikit pula tokoh terkenal yang menanggapi cuitan Trump tersebut dengan menggunakan tagar tersebut.









Credit  CNN Indonesia


Hillary Clinton Ikut Mengolok 'Covfefe' Trump


Hillary Clinton Ikut Mengolok 'Covfefe' Trump 
Hillary Clinton ikut mengolok cuitan Trump yang menyebut kata misterius



Jakarta, CB -- Hillary Clinton ikut mengolok Presiden Amerika Serikat terkait cuitan Donald Trump di Twitter yang menyebut kata misterius, "covfefe".

Semuanya dimulai Rabu kemarin, ketika mantan rival Trump itu mempertanyakan soal dugaan campur tangan Rusia dalam kampanye pemilu presiden AS tahun lalu.

Dalam sebuah konferensi teknologi di California, Clinton mengatakan bahwa pemerintah Rusia “tidak akan bisa mengetahui bagaimana menggunakan informasi sebagai senjata kecuali dipandu” warga Amerika dengan data jajak pendapat. Clinton merujuk pada insiden pembajakan email kampanyenya, yang selama ini kerap ia salahkan sebagai penyebab kekalahannya dalam pemilu.

“Saya condong ke Trump,” kata dia Rabu (31/5). “Sulit untuk tidak melakukannya.”

Trump lalu menjawab tudingan Clinton.

“Si pembohong Hillary Clinton kini menyalahkan semua orang kecuali dirinya sendiri, menolak mengakui bahwa ia adalah kandidat yang buruk. Menyalahkan Facebook, dan bahkan Demokrat dan DNC (Komite Nasional Partai Demokrat (DNC),” tulis Trump di akun Twitter-nya.



Sebelumnya Clinton juga sempat menyalahkan berita hoax tentang dirinya yang tersebar di Facebook. Ia lalu membalas Trump, juga lewat Twitter.

“Orang yang berada di dalam covfefe tidak seharusnya melontar covfefe,” tulis Clinton mengolok Trump.

Covfefe merupakan kata yang ditulis Trump di Twitter-nya pada Rabu dini hari, hanya beberapa saat setelah tengah malam. Cuitan itu bertahan selama 5,5 jam sebelum akhirnya dihapus.

Namun covfefe terlanjur populer. Tagar #covfefe bermunculan dan meme soal itu pun menyebar di internet.

Tak ada yang tahu makna covfefe sebenarnya. Banyak yang menganggap Trump salah ketik, meski kemudian Juru Bicara Gedung Putih Sean Spicer angkat bicara soal covfefe.

“Presiden dan sedikit orang tahu persis apa yang ia maksud,” kata Spicer, tanpa menjelaskan lebih lanjut.







Credit  CNN Indonesia