KABUL
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Mike Pompeo dilaporkan
melakukan kunjungan mendadak ke Afghanistan. Ini adalah kunjungan
perdana Pompeo ke Afghanistan dalam kapasitasnya sebagai Menlu AS.
Berbicara saat melakukan konferensi pers dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, Pompeo mendesak Taliban untuk segera menerima ajakan pembicaraan damai yang disampaikan oleh Kabul. Menurutnya, Taliban hanya memiliki dua pilihan: menerima pembicaraan damai atau hancur.
"Strategi yang diumumkan tahun lalu oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengirim lebih banyak pasukan untuk meningkatkan tekanan terhadap Taliban dan mendorong mereka menuju perundingan, mengirim pesan kepada Taliban bahwa mereka tidak dapat menunggu kami keluar," ucap Pompeo, seperti dilansir Reuters pada Senin (9/7).
Pompeo kemudian mengulangi tawaran AS untuk mengambil bagian secara langsung dalam pembicaraan dengan Taliban. Dia mengatakan, proses perdamaian akan dipimpin Afghanistan, tetapi menambahkan bahwa AS akan siap untuk berpartisipasi guna membantu menyelesaikan perbedaan.
Mantan bos CIA itu menambahkan, dukungan dari negara-negara tetangga juga diperlukan. "Kami telah melihat tanda-tanda baik dari banyak mitra regional," katanya.
Semetara itu, pada giliranya Ghani, yang awal tahun ini menawarkan pembicaraan damai tanpa prasyarat kepada Taliban, mengatakan, diperlukan tindakan yang sangat hati-hati untuk menyelesaikan masalah yang ada.
"Jika kita berpikir hanya dalam satu hari, krisis 40 tahun dapat diakhiri, kita menjadi tidak realistis," ucap pemimpin Afghanistan tersebut.
Berbicara saat melakukan konferensi pers dengan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani, Pompeo mendesak Taliban untuk segera menerima ajakan pembicaraan damai yang disampaikan oleh Kabul. Menurutnya, Taliban hanya memiliki dua pilihan: menerima pembicaraan damai atau hancur.
"Strategi yang diumumkan tahun lalu oleh Presiden AS Donald Trump untuk mengirim lebih banyak pasukan untuk meningkatkan tekanan terhadap Taliban dan mendorong mereka menuju perundingan, mengirim pesan kepada Taliban bahwa mereka tidak dapat menunggu kami keluar," ucap Pompeo, seperti dilansir Reuters pada Senin (9/7).
Pompeo kemudian mengulangi tawaran AS untuk mengambil bagian secara langsung dalam pembicaraan dengan Taliban. Dia mengatakan, proses perdamaian akan dipimpin Afghanistan, tetapi menambahkan bahwa AS akan siap untuk berpartisipasi guna membantu menyelesaikan perbedaan.
Mantan bos CIA itu menambahkan, dukungan dari negara-negara tetangga juga diperlukan. "Kami telah melihat tanda-tanda baik dari banyak mitra regional," katanya.
Semetara itu, pada giliranya Ghani, yang awal tahun ini menawarkan pembicaraan damai tanpa prasyarat kepada Taliban, mengatakan, diperlukan tindakan yang sangat hati-hati untuk menyelesaikan masalah yang ada.
"Jika kita berpikir hanya dalam satu hari, krisis 40 tahun dapat diakhiri, kita menjadi tidak realistis," ucap pemimpin Afghanistan tersebut.
Credit sindonews.com