Senin, 05 Juni 2017

Menhan AS: China Hina Kepentingan Negara Lain di LCS



Menhan AS: China Hina Kepentingan Negara Lain di LCS
Menhan AS mengkritik sikap China yang dianggap menghina kepentingan negara lain dengan membangun pulau dan sarana militer di daerah sengketa Laut China Selatan. (AFP Photo/Roslan Ramlan)


Jakarta, CB -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Jim Mattis, mengkritik sikap China yang disebut menghina kepentingan negara lain dengan membangun kepulauan beserta sarana militernya di daerah sengketa Laut China Selatan.

"Skala dan efek aktivitas kunci pembangunan China di Laut China Selatan berbeda dengan negara lainnya, termasuk militerisasi. China mengabaikan hukum internasional dan menghina kepentingan negara lain," ujar Mattis dalam konferensi pertahanan Shangri-La di Singapura, Sabtu (3/6).

Pernyataan Mattis ini disampaikan di tengah meningkatnya kegiatan pembangunan China di daerah sengketa di Laut China Selatan, membuat geram negara-negara lain yang turut bersengketa, termasuk Malaysia, Brunei, dan Filipina.

Mattis pun mengimbau agar semua negara bersengketa dapat menyelesaikan segala perkara dengan mediasi.

"Kita harus bekerja sama. Saya rasa sekarang bukan waktunya untuk menggunakan pendekatan permusuhan," tutur Mattis, sebagaimana dikutip AFP.

Laut China Selatan masih terus menjadi isu hangat di kawasan Asia Pasifik, terutama setelah China menolak keputusan Pengadilan Arbitrase Tetap (PCA) tahun lalu yang menetapkan bahwa klaim Beijing atas 90 persen wilayah LCS tidak sah.

China pun terus melakukan pembangunan di daerah sengketa LCS. Mereka bahkan dilaporkan sudah mengerahkan peralatan militer canggih, termasuk pelontar rudal dan radar. 




Credit  cnnindonesia.com