Menurutnya mikroskop baru ini akan memungkinkan para ilmuwan mempelajari sampel manusia, hewan dan tumbuhan serta chip komputer maupun obat-obatan farmasi tanpa perlu merusak atau mengubah sampel tersebut. Mikroskop tradisional menggunakan cahaya untuk menembus sampel dan ini dapat merusak sampel.
Tapi Dastoor mengatakan dengan menggunakan mikroskop pemindai
helium sampel untuk pertama kalinya akan dapat dianalisa dalam bentuk
sebenarnya. Profesor Dastoor mengatakan setiap kali mikroskop baru
diciptakan selalu ada sejumlah kemajuan ilmiah yang dicapai.
"Kita tidak akan tahu banyak tentang bakteri tanpa ada kemajuan dari mikroskop optik. Kita juga tidak akan tahu banyak mengenai teknologi nano, tanpa kemajuan dari mikroskop elektron. Apa
yang sebenarnya dapat diungkap oleh mikroskop helium ini? Alat ini akan
mengarahkan kita pada kemajuan sains apa? Kita masih belum tahu. Tapi yang pasti alat ini akan mampu membuka pintu baru bagi kemajuan dunia sains," katanya.
Profesor Dastoor mengatakan mikroskop helium SHeM bisa memberi
manfaat bagi banyak industri seperti tenaga solar, pertahanan, bahan
peledak dan teknologi informasi. "Alat baru ini diharapkan dapat membuka
jalan bagi banyak penemuan karena mikroskop baru ini memberi pandangan
baru mengenai struktur di tingkat mikroskopik," katanya.
Profesor Darstoor memimpin tim peneliti dari University of
Newcastle dan berkolaborasi dengan ilmuwan dari Universitas Cambridge
Inggris. "Kami telah membuka jendela menuju dunia sains yang baru,"
ucapnya.
Profesor Dastoor mengatakan ilmuwan akan mampu melihat objek yang lebih kecil dengan resolusi yang lebih besar.
Menurutnya teknologi dengan
terobosan baru ini akan mampu menemukan jalan untuk menghilangkan karbon
monoksida dari gas-gas buangan.
Dia juga mengatakan SHeM dapat membantu membersihkan tumpahan racun
bahkan radioaktif, tanpa merusak tumbuhan dan binatang disekitarnya.
"Pakar pertahanan akan juga tertarik dengan teknologi ini karena alat
ini dapat mengarahkan pada pengembangan teknologi pesawat siluman dan
juga bahan peledak baru," kata Dastoor.
Dia melihat kemungkinan yang tidak terbatas di area-area ilmu
pengetahuan tentang mahluk hidup, obat-obatan dan benda-benda yang
halus. "Kita akan banyak menggunakan mikroskop ini untuk alat peledak,
tentu saja anda tidak ingin meletakkan bahan peledak dibawah mikroskop
aktif," ujarnya.
"Kami optimistis mikroskop baru ini akan membuka jendela ke dunia
sains yang baru. Ketika Anda melihat gambar pertama muncul dari alat
yang sebelumnya hanya anda gambar sketsanya di atas kertas, tentu saja
itu waktunya untuk benar-benar bahagia. Kami sangat kagum dengan
kemampuan yang bisa dilakukan oleh mikroskop ini," ucapnya.
Credit REPUBLIKA.CO.ID