Jumat, 30 Januari 2015

AS Dukung Patroli Jepang di Laut Cina Selatan


AS Dukung Patroli Jepang di Laut Cina Selatan  
Jepang telah memiliki pesawat pengintai jarak jauh jenis P-1 yang memungkinkan Pasukan Bela Diri negara itu mengintai hingga Laut Cina Selatan. (Reuters/Japan Maritime Self-Defense Force/Handout )
 
Tokyo, CB -- Amerika Serikat akan menyambut langkah Jepang untuk memperluat patroli udara ke Laut Cina Selatan untuk mengimbangi peningkatan jumlah kapal laut Tiongkok di wilayah yang diklaim Tiongkok sebagai teritorinya.

“Menurut saya sekutu, mitra dan teman di wilayah akan semakin memandang Jepang sebagai sebagai faktor penstabil,” ujar Laksamana Robert Thomas, Komandan Armada Ketujuh Angkatan Laut AS.

“Terus terang, di Laut Cina Selatan jumlah kapal penangkap ikan Tiongkok dan kapal penjaga pantai negara itu melebihi jumlah kapal negara-negara tetangganya,” kata Thomas.

Kementerian luar negeri Tiongkok mengatakan belum bisa mengeluarkan pernyataan terkait pernyataan Robert Thomas ini.

Saat ini partroli rutin pesawat Jepang hanya mencakup Laut Cina Timur, dimana Tokyo bersitegang dengan Beijing terkait perebutan kepemilikan satu kepulauan.

Perluasan penerbangan pengintaian ke Laut Cina Selatan hampir dipastikan akan meningkatkan ketegangan antara ekonomi terbesar kedua dan ketiga dunia ini.

Pernyataan Laksamana Thomas memperlihatkan dukungan Pentagon terhadap elemen kunci dalam upaya Perdana Menteri Shinzo Abe agar militer Jepang berperan lebih aktif di wilayah.

Hal ini penting karena para pejabat AS dan Jepang kini sedang merundingkan panduan keamanan bilateral baru yang akan memberi Jepang peran lebih besar dalam aliansi kedua negara, 70 tahun setelah Perang Dunia II.

“Menurut saya kegiatan JSDF, Pasukan Bela Diri Maritim Jepang, di Laut Cina Selatan di masa depan masuk akal,” kata Admiral Thomas.

Jepang tidak terlibat dalam perselisihan di Laut Cina Selatan dimana Tiongkok, Filipina, Vietnam, Taiwan, Malaysia dan Brunai saling mengklaim wilayah yang sama.

Tetapi laut ini menjadi sumber dari 10 persen penangkapan ikan global dan merupakan jalur kapal perdagangan bernilai US$5 triliun, yang sebagian besar rute dari dan ke Jepang.

Pesawat Pengintai Baru

Perdana Menteri Shinzo Abe berupaya meloloskan perundangan yang mengijinkan militer Jepang beroperasi lebih bebas di luar negeri sebagai bagian dari interpretasi lebih luas dari kata bela diri yang diijinkan oleh UUD yang berhaluan pasifis.

Perubahan ini bersamaan dengan pengerahan satu pesawat penjaga maritim baru, P-1, yang memiliki daya terbang 8.000 kilometer, dua kali dari daya terbang pesawat yang ada saat ini, dan bisa membuat Jepang bisa melakukan pengawasan lebih jauh di Laut Cina Selatan.

“Ini perkembangan logis dari upaya Abe menciptakan militer yang lebih kuat dan proaktif. Ini juga perubahan penting dari operasi JSDF sebelumnya,” ujar Grant Newsham, peneliti di Forum Studi Strategis Jepang.

Newsham mengatakan mengirim pesawat pengintai ke Laut Cina Selatan akan membuat Jepang meningkatkan hubungan militer dengan negara-negara seperti Filipina, yang menjadi salah satu tujuan Abe dalam upaya melawan kekuatan AL Tiongkok yang semakin besar.

Beijing telah menggarisbawahi cakupan klaim wilayahnya berdasarkan satu peta dengan sembilan garis putus yang meliputi sekitar 90 persen Laut Cina Selatan.

“Sembilan garis putus itu, yang tidak sesuai dengan peraturan dan norma, standar, hukum internasional menciptakan situasi di wilayah itu yang merupakan pertikaian yang tidak perlu terjadi,” kata Laksamana Robert Thomas.
Credit  CNN Indonesia

Jenis Senjata Petugas dalam Penyanderaan Sydney Kini Dipersoalkan


Jenis senjata yang digunakan petugas dalam merespon aksi penyanderaan di Sydney kini mulai dipersoalkan.
Jenis senjata yang digunakan petugas dalam merespon aksi penyanderaan di Sydney kini mulai dipersoalkan.

  CB - Mantan anggota pasukan elit anti teror Australia, Mitchell McAlister, mempertanyakan pilihan jenis senjata yang dipergunakan petugas dalam mengatasi aksi penyanderaan di sebuah kafe di Sydney pertengahan Desember 2014.
Dalam penyanderaan di Kafe Lindt 16 Desember tersebut, dua sandera yaitu Katrina Dawson dan Tori Johnson serta pelaku Man Haron Monis tewas di tempat. Penyelidikan kasus ini mulai dibuka secara resmi, Kamis (29/1/2015).
Menurut McAlister, ancaman yang timbul dari aksi Man Haron sebenarnya tidak perlu dihadapi dengan respon militer secara besar-besaran.
Pendapat ini dikemukakan McAlister dalam sebuah jurnal yang khusus membahas operasi pasukan khusus di seluruh dunia. Ia mempertanyakan pilihan jenis senjata yang digunakan oleh satuan Unit Operasi Taktis Kepolisian negara bagian New South Wales saat itu.
Menurut dia, pilihan jenis senjata ini kemungkinan besar turut menyebabkan tewasnya katrina Dawson, yang sebelumnya dikabarkan terbunuh oleh peluru polisi.
McAlister yakin, seandainya satuan anti teror pemerintah federal yang diturunkan mengatasi aksi penyanderaan, besar kemungkinan jenis senjata M4A1 tidak akan dipergunakan oleh pasukan.
McAlister sendiri pernah bertugas di Kelompok Taktis pada Pasukan Elit Anti Teror yang berbasis di pangkalan militer tidak jauh dari Sydney.
Kelompok Taktis itu mulai beroperasi tahun 1980 lalu untuk menangani aksi teroris dalam negeri, menyusul peristiwa pemboman di Hotel Hilton Sydney tahun 1978 lalu.
Dia menjelaskan, peluru yang dimuntahkan dari senjata M4A1 ini memiliki efek berbahaya bagi lingkungan sekitar sasaran. Apalagi, interior kafe tempat kejadian terbuat dari tegel kemarik, sehingga kemungkinan pantulan peluru tidak bisa dihindarkan.
Menurut McAlister biasanya satuan khusus anti teror di seluruh dunia lebih memilih jenis senjata seperti MP5 dengan pertimbangan bisa meminimalkan efek muntahan peluru dari senjata petugas.



Credit  Radio Australia

Tak Puas 'Jajah' 30 Negara, Sritex Rambah Pasar Tiongkok


PT Sri Rejeki Isman Tbk.  ANTARA FOTO/Audy Alwi
PT Sri Rejeki Isman Tbk. ANTARA FOTO/Audy Alwi
CB, Beijing: PT Sri Rejeki Isman Tbk mulai menjajaki pasar Tiongkok, terutama untuk produk pakaian militer dari sebelumnya benang dan kain yang telah lama diekspor ke negara tersebut.

"Kami sedang jajaki kemungkinan agar produk pakaian militer Sritex dapat menjadi pakaian militer bagi tentara Tiongkok. Kita lakukan secara bilateral," kata Presiden PT Sritex Iwan S Lukminto di Beijing, Rabu (28/1/2015).

Ditemui usai mengikuti rangkaian kunjungan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Sofyan Djalil, dia mengklaim kualitas pakaian militer yang diproduksi perusahaannya telah teruji di berbagai negara. "Jadi, secara kualitas produk kami sudah teruji. Karenanya, kami ingin memasok untuk militer Tiongkok, yang memiliki pasar lebih besar. Dan meski ekonominya melambat, namun untuk consumer goods permintaan tetap ada, seperti benang yang kami ekspor ke Tiongkok selama ini," ungkap Iwan.

Sritex selama ini memasok pakaian militer ke sekitar 30 negara antara lain antara lain tentara Jerman, Inggris, Uni Emirat Arab, Malaysia, Somalia, Australia, Kroasia, dan Hong Kong. PT Sritex juga telah ditunjuk sebagai mitra resmi untuk negara-negara NATO untuk memproduksi seragam militer sejak 1994.

Total volume ekspor seragam militer dari Sritex sepanjang 2014 mencapai lebih dari delapan juta potong atau separuh dari total produksi. Pemasukan pajak negara dari PT Sritex 2014 mencapai Rp250 miliar, di mana separuh dari pajak tersebut berasal dari penghasilan penjualan produk militer.

"PT Sritex akan memperluas pasar dengan merambah beberapa negara lagi serta meningkatkan volume ekspor untuk negara-negara yang sudah menjadi pelanggannya. Kami akan tetap memelihara pasar tradisional, meningkatkan volume dan kualitas, sambil menjajaki pasar baru," kata Iwan.

Dia mengakui, ada kendala di negara-negara tertentu yang mensyaratkan penggunaan seragam militer yakni produksi negeri sendiri. Selain memperkenalkan pakaian militer ke Tiongkok, Iwan mengatakan pihaknya juga tengah menjajaki pembelian sejumlah mesin tekstil serta pengembangan dan penguasaan teknologi guna dapat meningkatkan kapasitas serta kualitas produk di masa datang.

Tak hanya itu, lanjut dia, dengan pelambatan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok, menjadikan mereka lebih mudah berinvestasi di Indonesia antara lain karena upah buruh yang dapat terjangkau.

"Salah satu mitra yang akan digandeng untuk berinvestasi di Indonesia, adalah kami. Jadi, semua peluang ini jika digarap serius akan mendatangkan manfaat positif bagi Indonesia. Pelambatan ekonomi di Tiongkok itu momentum
bagi Indonesia untuk lebih meningkatkan kinerja ekonominya," tutur Iwan.

Credit  Metrotvnews.com

Bangkai Kapal Perang Dunia II di Perairan Selat Sunda Jadi Perhatian Australia

Ilustrasi bangkai kapal di dasar laut.
Ilustrasi bangkai kapal di dasar laut. (sumber: murafloor)
 
Merak (CB) - Bangkai kapal perang milik Australia yang bernama HMS Perth dan UUS Houston kapal perang milik Amerika Serikat yang (AS) hilang saat Perang Dunia II, tahun 1942 ditemukan di Perairan Selat Sunda. Saat ini, bangkai kapal bersejarah tersebut menjadi incaran para pencuri. Sebab di kedua bangkai kapal tersebut banyak terdapat kuningan dan perunggu. Keberadaan bangkai kapal tersebut menjadi perhatian Negara Australia.
Untuk menjaga kapal tersebut dan kemungkinan bangkai kapal tersebut akan dijadikan cagar budaya, Kantor Syahbandar Otoritas Pelabuhan (KSOP) Banten dengan Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia, Peneliti Cagar Budaya, TNI Angkatan Laut (AL) Banten, dan Direktorat Navigasi Ditjen Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan RI dan beberapa intansi lainnya melakukan kordinasi di aula PT Angkutan Sungai danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, Kamis (29/1).
Posisi bangkai HMS Perth berada pada kedalaman 26 meter di Perairan Selat Sunda, sekitar 45 menit dari Pulau Panjang dan hanya berjarak 4 mil dari Pelabuhan Bojonegara, Kabupaten Serang. Sementara, USS Houston berada di wilayah perairan yang sama pada kedalaman 77 meter. Jarak antara dua kapal perang itu hanya sekitar 3,4 mil.
Atase Pertahanan Australia untuk Indonesia Brigjen John Gould mengatakan, keberadaan kapal perang milik Australia tersebut menjadi perhatian Negara Australia. Apalagi, banyaknya penambang besi tua ilegal yang mencuri bagian kapal yang terbuat dari perunggu dan kuningan tersebut.
"Setahun yang lalu ada informasi pengambilan secara liar oleh nelayan. Karena ada sekitar 6,5 ribu ton perunggu berada di kapal tersebut," katanya.
John mengungkapkan, selain keberadaan bangkai kapal tersebut, masih terdapat amunisi yang diduga masih aktif dan dapat membahayakan manusia maupun ekosistem laut di lokasi kapal HMS Perth dan USS Houston.
"Meski kapal perang sudah berusia sekitar 73 tahun di sana, banyak amunisi yang aktif. Namun bahayanya kami tidak bisa memperkirakan. Hanya orang yang ahli di bidang itu yang bisa memastikannya," jelasnya.
John mengapresiasi banyaknya instansi di pemerintahan RI yang memberikan perhatian terhadap peninggalan sejarah Perang Dunia II tersebut agar tetap aman dan bisa dilestarikan. "Kami bersama mencari solusi agar kapal ini aman berada di sana tapi juga tidak membahayakan keselamatan pelayaran di sini. Untuk itu, kami berterima kasih kepada Indonesia yang telah memberikan perhatian," ujarnya.
Sementara itu, Kepala KSOP Banten Nafri mengatakan, agenda rapat bersama tersebut terkait pembahasan alur pelayaran di Pelabuhan Bojonegara terkait pengamanan daerah cagar budaya bawah laut dan keselamatan pelayaran di jalur tersebut.
"Ini harus ada kajian yang cukup panjang jika akan dijadikan cagar budaya. Apalagi jalur tersebut banyak dilalui kapal. Kami selaku pemerintah harus menjamin keselamatan pelayaran. Ke depan, areal tersebut harus menjadi area terlarang untuk kapal buang jangkar,"jelasnya.


Credit  BeritaSatu.com

Lapan Rampungkan Citra Satelit Resolusi Tinggi


Lapan Rampungkan Citra Satelit Resolusi Tinggi
Gedung Pusat Teknologi Satelit Lembaga Penerbangan & Antariksa Nasional (LAPAN) di Jalan Cagak Satelit, Ranca Bungur, Bogor, Jawa Barat. TEMPO/Subekti


CB, Jakarta - Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyerahkan data citra satelit penginderaan jauh beresolusi menengah dan tinggi kepada instansi serta lembaga negara. Data citra resolusi tinggi berasal dari satelit SPOT-5 dan SPOT-6. Sementara data citra resolusi menengah dari satelit Landsat-7 dan Landsat-8. Semuanya diambil sepanjang 2013-2014.

Instansi pemerintah yang menerima data citra satelit antara lain Kementerian Pertanian, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Keuangan, Kementerian Agraria dan Tata Ruang, Kementerian Kelautan dan Perikanan, Badan Informasi dan Geospasial, Badan Pengelola REDD+, Badan Pusat Statistik, serta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

"Untuk SPOT-5 dan SPOT-6 memiliki resolusi masing-masing sebesar 2,5 meter dan 1,5 meter," kata Deputi Bidang Penginderaan Jauh Lapan Orbita Rowintiarti dalam konferensi pers di kantor Lapan di Pekayon, Jakarta Timur, Kamis, 29 Januari 2015.

Orbita mengatakan data dari SPOT-6 dapat digunakan untuk membuat peta skala 1:5.000. Dia mengklaim citra model ini juga mampu mengidentifikasi 40 persen obyek tutupan lahan. "Bermanfaat dalam perencanaan tata ruang," ujarnya. Sementara resolusi menengah dapat dipakai untuk membuat gambar mozaik citra bebas awan dari seluruh wilayah di Indonesia.

Kepala Pemanfaatan Penginderaan Jauh Lapan Dedi Irawan mengatakan citra satelit menjadi komponen penting dalam penyusunan Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Alasannya, citra satelit, khususnya yang beresolusi tinggi, akan menghasilkan peta pertanahan, tata batas kawasan hutan, lahan baku sawah, perencanaan lahan pertanian, pemetaan irigasi, deteksi dan pemantauan daerah pertambangan, serta pembuatan blok sensus penduduk.


Selama ini, kata Dedi, perencanaan wilayah yang menyeluruh sering menjadi permasalahan di Indonesia. Karena itu, penggunaan data citra satelit resolusi tinggi dan menengah dibutuhkan untuk membuat kerangka rencana yang lebih detail.


Seluruh data citra satelit didapat melalui penangkapan langsung citra satelit di stasiun Bumi. Stasiun citra milik Lapan itu terdapat di Parepare, Sulawesi Selatan. Selain dua model citra, menengah dan tinggi, stasiun citra milik Lapan dapat menerima citra SPOT-7 dengan resolusi spasial 1,5 meter.



Credit  TEMPO.CO

Garis Waktu Komando Pasifik A.S.



Gambaran udara pangkalan kapal selam di Pearl Harbor bulan Oktober 1941 [U.S. National Archives]
Gambaran udara pangkalan kapal selam di Pearl Harbor bulan Oktober 1941 [U.S. National Archives]
Rana Lynn Kennedy, Sejarawan Komando 

Sejak pembentukannya pada tahun 1947, Komando Pasifik A.S. telah melanggengkan kehadirannya di Indo Asia Pasifik serta strategi yang konsisten bagi para sekutu dan mitra A.S. Garis waktu ini mencatat respons Komando Tempur Terpadu atas bentang keamanan kawasan yang berubah-ubah dalam komitmennya yang lebih dari setengah abad. Kronologi ini memperlihatkan bagaimana terbangunnya relasi antara A.S dengan negara-negara Indo Asia Pasifik dan diperkuatnya hubungan tersebut dari waktu ke waktu tidak hanya oleh penanganan konflik dan penanggapan bencana tetapi juga melalui latihan-latihan bersama, kemitraan, dan kerja sama.
1940
1 Januari 1947: Komando Pasifik atau Pacific Command (PACOM) didirikan dengan markas besarnya di Makalapa Crater di Pearl Harbor, Hawaii. Komando Timur Jauh atau Far East Command (FECOM) dan Komando Alaska atau Alaskan Command (ALCOM) juga didirikan. Bidang Tanggung Jawab atau Area of Responsibility (AOR) PACOM ini pada awalnya meliputi lebih dari 10 negara berdaulat dan banyak kepemilikan kolonial. Panglima Tertinggi atau Commander-in-Chief PACOM (CINCPAC) juga memimpin Armada Pasifik atau Pacific Fleet (PACFLT) A.S.
1 Juni 1949: Rumah Sakit Angkatan Laut Aiea dinonaktifkan. Didirikan pada tahun 1942 untuk membantu korban terluka Perang Dunia II, bangunan ini kemudian menjadi markas besar bersama bagi Pasukan Marinir Armada A.S. Pasifik yang kemudian ditetapkan sebagai Pasukan Marinir A.S. Pasifik, dan PACOM.
1950
25 Juni 1950: Perang Korea dimulai; pasukan komunis utara Republik Rakyat Demokrasi Korea menyerang Republik Korea (ROK) Selatan. Pasukan A.S. yang ditugaskan di FECOM pada awalnya memberikan tanggapan, dan kemudian ditugaskan pada Komando Perserikatan Bangsa Bangsa yang baru dibentuk pada 10 Juli 1950.
27 September 1950: Kelompok Bantuan dan Penasihat Militer A.S. tiba di Vietnam untuk menyaring permintaan bantuan militer Prancis, memberi strategi, dan melatih Tentara Vietnam.
9 April 1951: AOR PACOM diperluas untuk mencakup Kepulauan Gunung Api Marianas-Bonin dan, yang keduanya dialihkan dari FECOM. Kepala Staf Gabungan kemudian mengalihkan Filipina, Kepulauan Pescadores, dan Taiwan dari FECOM ke PACOM.
30 Agustus 1951: Filipina dan A.S. menandatangani pakta pertahanan bersama yang menyetujui untuk saling mendukung bila diserang oleh kekuatan luar.
Seorang Tentara Amerika di Vietnam Selatan dalam Perang Vietnam tahun 1965 [The Associated Press]
Seorang Tentara Amerika di Vietnam Selatan dalam Perang Vietnam tahun 1965 [The Associated Press]

1 September 1951: Australia, Selandia Baru, dan A.S. menandatangani Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat untuk melindungi keamanan Pasifik.

1 Oktober 1951: Korea Selatan dan A.S. menandatangani sebuah pakta pertahanan bersama untuk memperkuat upaya-upaya kearah pertahanan dan keamanan bersama.
27 Juli 1953: Para pemimpin koalisi P.B.B. dan pasukan Korea Utara menandatangani pesetujuan gencatan senjata di Panmunjom.
8 September 1954: Australia, Prancis, Selandia Baru, Pakistan, Filipina, Thailand, Inggris, dan A.S. menandatangani Pakta Pertahanan Bersama. Pakta ini menjadi dasar bagi Organisasi Pakta Asia Tenggara yang dibentuk kemudian pada bulan yang sama.
Januari 1955: Bantuan langsung A.S. tiba di Saigon, Vietnam Selatan. A.S. menawarkan untuk melatih pasukan militer Vietnam Selatan.
1 November 1955: Komando Pertahanan A.S.-Taiwan didirikan untuk memberi dukungan perencanaan dalam pertahanan Taiwan dan Kepulauan Pescadores di dekatnya.
1 Juli 1957: Menteri pertahanan A.S. membubarkan FECOM dan mendistribusikan kembali tanggung jawab atas Jepang, Filipina dan Semenanjung Korea ke CINCPAC. Pasukan A.S. Korea dan Pasukan A.S. Jepang didirikan sebagai komando bawahan terpadu di bawah CINCPAC. Baik unsur-unsur Angkatan Darat A.S. dan Angkatan Udara A.S. di Hawaii didirikan sebagai komando komponen bagi PACOM.
Oktober 1957: CINCPAC memindahkan markas besar PACOM dari Makalapa, Pearl Harbor, ke bekas Rumah Sakit Angkatan Laut Aiea di Camp Smith, berbagi ruang kantor dengan Pasukan Marinir Armada A.S. Pasifik.
13 Januari 1958: Panglima Tertinggi, Armada Pasifik atau Commander in Chief, Pacific Fleet (CINCPACFLT) ditetapkan sebagai sebuah komando komponen terpisah. CINCPAC tidak lagi bertopi dua sebagai CINCPAC dan CINCPACFLT.
1960
19 Januari 1960: Jepang dan A.S. menandatangani Pakta Kerjasama dan Keamanan Bersama, yang setuju untuk bersama-sama memelihara dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menahan serangan bersenjata.
Henry Kissinger, tengah, penasihat Presiden Richard Nixon saat itu untuk urusan keamanan nasional, menandatangani perjanjian genjatan senjata pada 13 Juni 1973, di Paris yang mengakhiri Perang Vietnam. [Getty Images]
Henry Kissinger, tengah, penasihat Presiden Richard Nixon saat itu untuk urusan keamanan nasional, menandatangani perjanjian genjatan senjata pada 13 Juni 1973, di Paris yang mengakhiri Perang Vietnam. [Getty Images]

1961: Foal Eagle, sebuah latihan tahunan manuver lapangan gabungan ROK-A.S., dilakukan untuk menunjukkan ketetapan hati Republik Korea dan militer A.S. untuk mencegat peperangan di Semenanjung Korea. Pada tahun 2001, Foal Eagle menggabungkan latihan-latihan penerimaan, pergelaran, gerakan maju, dan integrasi atau reception, standing, onward and integration (RSOI). Pada tahun 2008, bagian RSOI diubah namanya menjadi Penyelesaian Penting atau Key Resolve.
8 Februari 1962: Komando Bantuan Militer A.S. Vietnam atau U.S. Military Assistance Command Vietnam (USMACV) didirikan sebagai komando bawahan di CINCPAC. USMACV memperluas program-program penasihat dan dukungan A.S. kepada pasukan militer Vietnam Selatan.
15 Mei 1962: Komando Bantuan Militer A.S. Thailand didirikan sebagai sebuah komando di bawah CINCPAC, yang memberikan nasihat dan program-program dukungan bagi pasukan militer Thailand.
16 Jauari 1964: Republik Rakyat China melakukan uji coba senjata nuklir pertama.
8 Maret 1965: A.S. mengerahkan 3.500 Marinir ke Vietnam Selatan untuk melindungi pangkalan angkatan udara dari pemberontakan pasukan Vietnam Utara yang semakin meningkat.
8 Agustus 1967: Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, dan Thailand menandatangani Deklarasi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN). ASEAN berkembang mencakup Brunei, Burma, Kamboja, Laos, dan Vietnam pada tahun 1997.
1970
1971: Latihan angkatan laut dua tahunan pertama Lingkar Pasifik atau Rim of the Pacific (RIMPAC) dilaksanakan. Sampai saat ini, para peserta telah mencakup Australia, Brunei, Kanada, Chili, Kolombia, Prancis, Indonesia, Jepang, Malaysia, Meksiko, Belanda, Selandia Baru, Norwegia, Peru, Filipina, Korea Selatan, Thailand, Tonga, dan Inggris. India dan Republik Rakyat China ikut serta untuk pertama kalinya pada tahun 2014.
7 Agustus 1971: Australia, Fiji, Nauru, Selandia Baru, Samoa Barat dan Tonga mendirikan Forum Pasifik Selatan, yang kemudian menjadi Forum Kepulauan Pasifik. Keanggotaan bertambah termasuk Kepulauan Cook, rasi Negara-negara Mikronesia, Kiribati, Niue, Palau, Papua Nugini, Republik Kepulauan Marshall, Kepulauan Solomon, Tuvalu, and Vanuatu.
1 Januari 1972: AOR CINCPAC berkembang mencakup Afghanistan, India, dan Pakistan, sebagian besar di Samudera India, Kepulauan Aleut, dan bagian-bagian Samudra Arktika.
Kapal rumah sakit Komando Bantuan Laut Militer memberikan upaya-upaya bantuan bencana setelah Topan Haiyan di Filipina pada November 2013. [AFP/GETTY IMAGES]
Kapal rumah sakit Komando Bantuan Laut Militer memberikan upaya-upaya bantuan bencana setelah Topan Haiyan di Filipina pada November 2013. [AFP/GETTY IMAGES]

15 Augustus 1972: CINCPAC mengerahkan dukungan udara, laut, dan marinir bagi Operasi Saklolo untuk membantu Filipina setelah hujan menimbulkan banjir besar.
12 Februari 1973: Setelah Persetujuan Perdamaian Paris ditandatangani pada 23 Januari 1973 untuk mengakhiri perang di Vietnam, Operasi Homecoming dimulai dengan dibebaskannya 591 tawanan perang Amerika yang ditahan di Hanoi.
29 Maret 1973: Komando Bantuan Militer A.S. Vietnam dibubarkan sebagai komando bawahan terpadu PACOM.
1 Juli 1975: ALCOM dibubarkan dengan tanggung jawab pertahanan Alaska dibagi di antara Komando Pertahanan Ruang Angkasa bagi pertahanan udara dan Komando Kesiagaan A.S. bagi pertahanan darat, bantuan bencana, dan evakuasi keadaan darurat.
1976: Ulchi Freedom Lens (UFL) Republik Korea tahunan pertama dilaksanakan di semenanjung Korea, berpusat pada kesiagaan, pencegatan, dan pertahanan Korea Selatan. Pada tahun 2008, namanya diubah menjadi Ulchi Freedom Guardian (UFG). Sampai saat ini, para pesertanya termasuk Australia, Kanada, Denmark, Prancis, Selandia Baru, Norwegia, Inggris, dan Amerika Serikat.
1976: Hong Kong SAREX merupakan latihan pencarian dan penyelamatan tahunan dengan Departemen Penerbangan Sipil Hong Kong.
20 Februari 1976: Organisasi Pakta Asia Tenggara dibubarkan.
1 Mei 1976: AOR CINCPAC diperluas untuk mencakup seluruh Samudra India sampai pantai timur Afrika, termasuk Teluk Aden, Teluk Oman, Seychelles, Maladewa, dan Mauritius.
1 Oktober 1976: Komando Bantuan Militer A.S. Thailand dibubarkan.
23 November 1978: CINCPAC untuk pertama kalinya mengerahkan Tim Survei Daerah Bencana dalam menanggapi sebuah topan tropis di Sri Lanka.
Penduduk Filipina mengungsi dari rumah mereka setelah Gunung Pinatubo meletus pada Juni 1991. [The Associated Press]
Penduduk Filipina mengungsi dari rumah mereka setelah Gunung Pinatubo meletus pada Juni 1991. [The Associated Press]

30 April 1979: Berdasarkan instruksi presiden A.S. dan perjanjian yang dinyatakan dalam Undang-Undang Relasi Taiwan, Komando Pertahanan Taiwan A.S. dibubarkan dan semua personel militer komando ditarik dari Taiwan.
1980
1981: Singapura menggelar Tiger Balm, sebuah latihan bilateral tahunan yang dirancang untuk menggalakkan keamanan regional dan antaroperabilitas di antara Angkatan Darat A.S. Pasifik dan Angkatan Bersenjata Singapura.
1982: Cobra Gold Thailand-A.S. tahunan pertama dilaksanakan di Thailand. Sampai saat ini, para peserta termasuk Australia, Bangladesh, Kamboja, Prancis, Indonesia, Italia, Jepang, Nepal, Filipina, Korea Selatan, Singapura, Inggris, dan Vietnam.
1982: Latihan Yama Sakura dari pos komando bilateral tahunan dimulai di Jepang. Latihan ini merangsang operasi-operasi militer Jepang-A.S. yang diperlukan untuk mempertahankan Jepang sementara memperkuat ikatan antara Angkatan Darat A.S. dan Pasukan Bela Diri Darat Jepang.
23 November 1982: Badai Iwa menyerang Kepulauan Hawaii, dan PACOM memberikan bantuan bencana.
3 Oktober 1983: Komando Pasifik menunjuk kembali Komando Pasifik A.S. atau U.S. Pacific Command (USPACOM). Bidang tanggung jawabnya (AOR) meliputi Kepulauan Aleut, Korea Utara, Mongolia, Madagaskar, dan Republik Rakyat China.
1 November 1983: Komando Operasi Khusus Pasifik diaktifkan sebagai komando bawahan terpadu untuk mendukung program Kerja Sama Keamanan Medan Perang komandan USPACOM.
1986: Jepang mulai menjadi penyelenggara tahunan Keen Sword dan Keen Edge yang diadakan secara bergantian.
27 Februari 1987: USNS Mercy melakukan misi operasional pertamanya dalam mendukung sebuah latihan di Filipina.
Tim-tim bantuan Angkatan Bersenjata Malaysia menyediakan perlengkapan medis bagi para korban gempa bumi di Pakistan pada Oktober 2005. [The Associated Press]
Tim-tim bantuan Angkatan Bersenjata Malaysia menyediakan perlengkapan medis bagi para korban gempa bumi di Pakistan pada Oktober 2005. [The Associated Press]

9 Februari 1989: Kepala Staf Gabungan menugaskan kembali tanggung jawab atas Teluk Oman dan Teluk Aden dari USPACOM ke Komando Pusat A.S. atau atau U.S. Central Command (USCENTCOM).
10 Februari 1989: Satuan Tugas Gabungan-Lima atau Joint Task Force-Five (JTF-5) diaktifkan di Alameda, California. Bertanggung jawab langsung kepada USCINCPAC, misi JTF-5 ialah untuk mendeteksi dan memonitor perdagangan narkoba di Pasifik Timur yang ditujukan ke A.S.
7 Juli 1989: Komando Alaska atau Alaska Command (ALCOM) diaktifkan sebagai komando bawahan terpadu pada USPACOM dengan tanggung jawab untuk mendukung penerbangan pertahanan darat, maritim, dan non-udara di Alaska.
1990
1990: Singapura dan Amerika Serikat mulai Latihan Commando Sling, yang menguji coba kemampuan pengerahanmobilisasi jarak-jauh pasukan A.S. dan antaroperabilitas gabungan dengan Angkatan Udara Singapura.
1991: Filipina menjadi tuan rumah Balikatan, sebuah pos komando dan pelaksanaan pelatihan lapangan yang ditujukan untuk meningkatkan perencanaan gabungan, kesiagaan tempur, dan antaroperabilitas Filipina-A.S.
29 April 1991: Badai tropika Marion melanda Bangladesh, yang menyebabkan banjir besar. USPACOM melakukan Operasi Sea Angel untuk memberi bantuan kemanusiaan.
12 Juni 1991: Gunung Pinatubo di Filipina meletus, yang menyebabkan evakuasi unsur-unsur USPACOM sebagai bagian dari Operasi Fiery Vigil.
31 Juli 1992: Pasukan Korps Marinir Pasifik atau Marine Corps Forces Pacific (MARFORPAC) didirikan di Camp Smith sebagai komponen layanan Korps Marinir di bawah USPACOM. Komandan MARFORPAC secara operasional tetap bertanggung jawab atas Armada Pasukan Marinir Pasifik.
1 Oktober 1994: JTF-5 ditetapkan kembali sebagai Satuan Tugas Antarlembaga Gabungan-Barat atau Joint Interagency Task Force-West, sebuah satuan tugas gabungan tetap yang diciptakan untuk menghentikan perdagangan narkoba gelap dari Asia Tenggara dan Barat Daya.
USS Lake Erie meluncurkan Rudal-3 Standar ke arah target bergerak di atas Samudra Pasifik pada tahun 2008. [The Associated Press]
USS Lake Erie meluncurkan Rudal-3 Standar ke arah target bergerak di atas Samudra Pasifik pada tahun 2008. [The Associated Press]

4 September 1995: Pusat Kajian Keamanan Asia Pasifik atau Asia-Pacific Center for Security Studies (APCSS) didirikan untuk membangun relasi yang kuat di antara militer dan perwakilan sipil Indo Asia Pasifik.
23 Oktober 1995: Ketua Kepala Staf Gabungan menugaskan kembali tanggung jawab atas Laut Arabia dan bagian-bagian dari Samudra India dari USPACOM ke USCENTCOM.
15 September 1996: JTF-Pacific Haven didirikan di Pangkalan Angkatan Udara Anderson di Guam untuk membantu menempatkan kembali lebih dari 6.500 suku Kurdi dari Irak.
2000
1 Januari 2001: Pusat Keunggulan Manajemen Bencana dan Bantuan Kemanusiaan atau Center for Excellence in Disaster Management and Human Assistance (COE-DMHA) menjadi unit yang bertanggung jawab langsung kepada USPACOM. Pada awalnya didirikan pada tahun 1994 oleh Kongres A.S., COE-DMHA mengoordinasikan bantuan kemanusiaan pra-krisis/bantuan bencana atau atau humanitarian assistance/disaster relief (HADR).
11 Februari 2002: Presiden A.S. menugaskan tanggung jawab atas Antarktika kepada USPACOM dan menentukan bahwa USPACOM mendukung Komando Eropa A.S. atau U.S. European Command (USEUCOM) untuk Timur Jauh Rusia dan mulai mendukung Operasi Deep Freeze, misi Yayasan Ilmu Pengetahuan Nasional.
1 Oktober 2002: Komando Utara A.S. atau U.S. Northern Command (USNORTHCOM) didirikan untuk melaksanakan pertahanan tanah air Amerika Utara, termasuk Alaska. Pasukan-pasukan yang ditugaskan ke ALCOM tetap berada di bawah USPACOM.
29 Oktober 2002: Panglima tertinggi Komando Pasifik A.S. atau Commander-in-Chief, U.S. Pacific Command (CINCUSPACOM) ditetapkan sebagai Komandan Komando Pasifik A.S. atau Commander, U.S. Pacific Command (CDRUSPACOM). Menteri pertahanan A.S. memerintahkan bahwa hanya presiden A.S. akan disebut sebagai Panglima Tertinggi atau Commander-in-Chief (CINC).
4 November 2002: Pemerintah Negara-Negara Anggota ASEAN dan pemerintah Republik Rakyat China menandatangani “Deklarasi Perilaku Para Pihak di Laut China Selatan.”
27 Augustus 2003: Pembicaraan Enam Pihak dimulai di Beijing, China yang menanggapi penarikan mundur Korea Utara dari Pakta Non-Proliferasi Nuklir. Pembicaraan Enam Pihak mencakup Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat China, A.S., Rusia, dan Korea Utara.
Penduduk Misawa membersihkan puing-puing setelah gempa bumi berskala 9 pada Maret 2011 di Jepang. [BINTARA KELAS PERTAMA MATTHEW BRADLEY/ANGKATAN LAUT A.S.]
Penduduk Misawa membersihkan puing-puing setelah gempa bumi berskala 9 pada Maret 2011 di Jepang. [BINTARA KELAS PERTAMA MATTHEW BRADLEY/ANGKATAN LAUT A.S.]
14 April 2004: Pusat Komando Pasifik Nimitz-MacArthur dengan resmi membuka pintu sebagai markas besar baru USPACOM. 

26 Desember 2004: Gempa bumi berskala 9 melanda Sumatra Barat Laut, Indonesia di Samudra India. Tsunami yang diakibatkannya berdampak pada daerah pesisir wilayah itu dengan menewaskan lebih dari 300.000 orang. USPACOM mengerahkan pasukan bantuan dua hari kemudian sebagai bagian dari Operasi Bantuan Terpadu, yang memberikan sokongan dan bantuan bencana sampai Februari 2005 dan menyerahkan lebih dari 2,8 juta ton perbekalan bantuan bencana dan menolong lebih dari 70.000 orang.
2005: Latihan Talisman Saber dilaksanakan untuk mulai melatih pasukan Australia dan A.S. dalam perencanaan dan pelaksanaan operasi satuan tugas gabungan. Tandem Thrust, Kingfisher dan Crocodile dilebur ke dalam satu latihan dua tahunan.
1 Maret 2005: Tanggung jawab atas Seychelles diserahkan kembali dari USPACOM ke USCENTCOM.
8 Oktober 2005: USPACOM memulai Operasi Lifeline dalam menanggapi gempa bumi berskala 7,5 di timur laut Pakistan. Walaupun Pakistan dan Afghanistan dialihkan ke AOR USCENTCOM pada tahun 1983, USPACOM mendukung operasi tersebut untuk mengangkut 1.900 penumpang ke perawatan medis, mengobati 14.000 pasien, dan memulihkan infrastruktur penting.
1 Januari 2006: Pusat Operasi Intelijen Gabungan mencapai kemampuan operasional awal untuk memberikan informasi intelijen terfokus yang terpadu dan operasional untuk mendukung pengambilan keputusan CDRUSPACOM.
17 Februari 2006: USPACOM memulai Operasi Hope Renewal setelah hujan lebat menyebabkan tanah longsor yang melanda sebuah desa di Pulau Leyte, Filipina. Pasukan Marinir A.S. dialihkan dari Latihan Balikatan untuk membantu tim pencarian dan penyelamatan Filipina.
5 Mei 2006: Tanggung jawab atas Kepulauan Aleut diserahkan kembali dari USPACOM ke USNORTHCOM.
9 Oktober 2006: Korea Utara melaksanakan uji coba nuklir bawah tanahnya yang pertama. Sebagai akibatnya, Perserikatan Bangsa-Bangsa mengesahkan Resolusi Dewan Keamanan 1718 pada 14 Oktober 2006, yang mengharuskan Korea Utara untuk mundur dari uji coba senjata nuklir dan kembali ke Pembicaraan Enam Pihak.
30 September 2007: Ronde keenam Pembicaraan Enam Pihak gagal meraih konsensus untuk verifikasi inspeksi fasilitas-fasilitas nuklir Korea Utara.
15 November 2007: Badai kategori 5 melanda Bangladesh yang berdampak pada lebih dari 3 juta orang. USPACOM memberikan bantuan melalui Operasi Sea Angel II yang menyediakan lebih dari 53.000 liter air bersih, 112.000 kilogram perbekalan bantuan, dan layanan medis dan kesehatan gigi kepada lebih dari 4.000 penduduk.
Petugas Angkatan Udara Filipina membantu menurunkan penumpang sipil dari pesawat terbang Hercules Marinir A.S. C-130 di Pangkalan Udara Villamor pada November 2013. [KOPRAL CODEY UNDERWOOD/KORPS MARINIR A.S.]
Petugas Angkatan Udara Filipina membantu menurunkan penumpang sipil dari pesawat terbang Hercules Marinir A.S. C-130 di Pangkalan Udara Villamor pada November 2013. [KOPRAL CODEY UNDERWOOD/KORPS MARINIR A.S.]

2008: Korea Selatan menjadi tuan rumah Max Thunder, sebuah latihan udara dua tahunan yang berfokus kepada peningkatan antaroperabilitas di antara pasukan Korea dan A.S.
21 Februari 2008: USS Lake Erie menghancurkan satelit A.S. yang gagal dengan meluncurkan SM-3, yang berhasil mengakhiri Operasi Burnt Frost. Bekerja sama secara erat dengan Komando Strategis A.S., Lembaga Pertahanan Rudal, dan lembaga-lembaga pemerintah A.S. lainnya, USPACOM memfasilitasi operasi yang menguapkan reruntuhan satelit saat masuk kembali ke atmosfir tanpa kerusakan pada kendaraan ruang angkasa yang mengorbit, populasi di bumi, atau lingkungan.
2 Mei 2008: Badai kategori 4 menyerang Burma selatan. Pada 12 Mei, Burma mengizinkan penerbangan bantuan harian C-130 dari Thailand. CDRUSPACOM dengan para pejabat senior lainnya menemani penerbangan pertama untuk menyerahkan bantuan dan menegosiasikan bantuan tambahan dari kapal-kapal Angkatan Laut A.S. yang menunggu di lepas pantai. Walaupun USPACOM mengangkut lebih dari 1,45 juta metrik ton perbekalan bantuan dari Thailand, pemerintah Burma menolak masuknya bantuan kemanusiaan tambahan dari kelompok penyerangan ekspedisi yang ada pada USS Essex.
12 Mei 2008: Gempa bumi berskala 7,9 melanda provinsi Sichuan di Republik Rakyat China tengah. Pada 16 Mei, China meminta bantuan A.S. USPACOM segera mengirim dua pesawat kargo C-17 dengan lebih dari 91.000 kilogram tenda, generator, peralatan, dan material bantuan keadaan darurat lainnya. USPACOM juga mengangkut awak dan peralatan Departemen Pemadam Kebakaran Los Angeles untuk mencari korban hidup dan melatih personel penanggapan keadaan darurat China.
2009: Demonstrasi Penanggapan Sukarela Forum Regional ASEAN atau ASEAN Regional Forum Voluntary Demonstration of Response (ARF-VDR), latihan dua tahunan bantuan dan dukungan kemanusiaan yang dipimpin oleh sipil dan didukung oleh militer bagi negara-negara ASEAN, dilaksanakan dengan lebih dari 20 negara peserta. Bidang-bidang demonstrasi termasuk pencarian dan penyelamatan darat, udara, dan laut; bantuan kesehatan dan evakuasi; dan proyek-proyek rekonstruksi teknik.
2010
11 January 2010: Pusat Pertempuran Pasifik atau Pacific Warfighting Center (PWC) dibuka di Ford Island di Pearl Harbor. Sebagai fasilitas pelatihan utama bagi USPACOM AOR, PWC mendukung program pelatihan gabungan Komandan dan memberikan konteks gabungan bagi latihan-latihan, pelatihan dan simulasi pertempuran.
11 Maret 2011: Gempa bumi berskala 9 terjadi, yang mengakibatkan tsunami dahsyat dan kerusakan besar di sepanjang pantai timur laut Jepang. USPACOM mengerahkan personel dan peralatan dan dukungan upaya HADR melalui Operasi Tomodachi. USPACOM memberi lebih dari 245 metrik ton perbekalan bantuan dan 7,5 juta liter air untuk membantu pendinginan reaktor sementara mengerahkan 24 kapal dan 189 pesawat terbang untuk membantu pemerintah Jepang.
6 Apr 2011: Tanggung Jawab untuk Arktika dibagi di antara USNORTHCOM dan USEUCOM. USPACOM tetap memegang komando dan kendali pasukan di Alaska dan Kepulauan Aleut.
16 November 2011: A.S. dan Australia memperluas koordinasi militer yang ada dengan pengerahan unsur Marinir A.S. yang efektif ke Darwin, Australia utara. Marinir A.S. akan ditempatkan dalam rotasi enam bulan untuk melaksanakan pelatihan dengan Pasukan Pertahanan Australia. Kesepakatan ini memungkinkan akses yang lebih besar oleh pesawat militer A.S. ke fasilitas-fasilitas Angkatan Udara Kerajaan Australia.
17 November 2011: Presiden A.S. mengumumkan perubahan A.S. dalam prioritas keamanan nasional untuk memberi tekanan lebih besar pada kawasan Indo Asia Pasifik. Perubahan ini, atau “poros,” menyatakan strategi multidimensi, termasuk memperkuat aliansi, memperdalam kemitraan dengan negara-negara besar yang muncul, dan membangun arsitektur ekonomi kawasan yang dapat menopang kemakmuran bersama.
8 November 2013: Topan Haiyan, atau Yolanda di Filipina, melanda Pulau Leyte yang mengakibatkan kerusakan parah dan berdampak pada lebih dari 12 juta orang. Pasukan USPACOM bergabung dengan lembaga swadaya masyarakat dan pemerintah untuk melakukan Operasi Damayan, yang memberikan lebih dari US$31 juta dalam bentuk bantuan medis, perbekalan bantuan, dan bantuan bencana.
28 Apr 2014: A.S. dan Filipina menandatangani Perjanjian Peningkatan Kerja Sama Pertahanan yang mengizinkan lebih banyak pelatihan dan antaroperabilitas pasukan-pasukan A.S. di dalam Filipina. Perjanjian ini memungkinkan kemampuan yang lebih besar untuk bersama-sama menanggapi krisis kemanusiaan yang berdampak pada Filipina.



Credit  APDForum

Tanpa Bantuan AS, Rusia Akan Lindungi Fasilitas Nuklirnya Sendiri
Kremlin dan Gedung Putih akan segera menemukan bentuk kerja sama baru di bidang keamanan nuklir, dan pengalaman yang mereka miliki mungkin akan berguna untuk masa depan. Foto: Mikhail Mokrushin/RIA Novosti


CB - Rusia telah memutuskan akan melindungi fasilitas nuklirnya sendiri tanpa bantuan Amerika Serikat. Namun, Moskow masih bersedia untuk melanjutkan kerja sama dengan Washington untuk mengontrol keamanan penggunaan nuklir di dunia. Berdasarkan keterangan Badan Nuklir Rusia Rosatom, sebelumnya Amerika Serikat sudah lebih dulu tidak mengacuhkan kerja sama mereka di bidang nuklir.


Pada Selasa (20/1) lalu, harian The Boston Globe melaporkan bahwa Rusia telah memutuskan tak mau lagi menerima bantuan dari AS untuk melindungi fasilitas nuklirnya. Hal tersebut juga sudah disampaikan secara resmi pada Washington.


Sebelumnya, pada Maret 2014, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan bahwa mereka hendak membatasi kerja sama nuklir dengan Rusia.
Namun, Badan Nuklir Rusia Rosatom menyebutkan Rusia dan AS akan tetap melanjutkan kerja sama untuk mengawasi penggunaan nuklir secara global. “Rusia dan AS memiliki tanggung jawab khusus untuk memastikan keamanan dan keselamatan penggunaan material nuklir, menjamin perlindungan yang mumpuni, dan melindungi agar fasilitas nuklir ini tak sampai ke tangan organisasi teroris,” terang Rosatom melalui pernyataan resmi yang dirilis pada Kamis (22/1).

Kerja Sama yang Tak Setara

“Pada tahun 1990-an, Rusia tengah dilanda krisis ekonomi dan merasa kesulitan mengelola penggunaan material nuklir. Hal tersebut mengundang perhatian AS,” kenang Kepala Peneliti di Center for Arms Control, Energy, and Environmental Studies Anatoly Dyakov.

Program Kerja Sama Pengurangan Ancaman Nuklir Nunn-Lugar kemudian diadopsi pada 1992. Salah satu tujuan program tersebut adalah meningkatkan sistem perlindungan dan keamanan penggunaan material nuklir yang dibiayai oleh AS dan Rusia. Hasilnya, fasilitas nuklir Rusia menerima perlengkapan baru, dan sistem kontrol serta akuntansi penggunaan nuklir tersebut juga ditingkatkan secara signifikan.
Dengan membantu perlindungan fasilitas nuklir Rusia secara finansial, AS berhak melakukan inspeksi dan mengawasi penggunaan dana yang telah mereka alokasikan. Sementara, Moskow tak memiliki akses yang sama terhadap fasilitas nuklir AS. Hal itulah yang paling dipermasalahkan oleh Kremlin dan membuat Moskow merasa kerja sama tersebut bersifat tak setara.
Sebagian besar pekerjaan yang tercantum pada Program Nunn-Lugar telah selesai pada 2013. Kini, program tersebut akan digantikan oleh ‘kerangka kerja sama bilateral untuk mengurangi ancaman nuklir’ yang baru.
Menurut Dakov, selama ini Moskow sudah menerapkan sistem perlindungan fasilitas nuklir mereka sendiri secara independen, menggunakan dana milik Rusia.
Rusia sempat mengajukan tawaran untuk mengubah kerja sama ke ranah ilmiah dan tertarik untuk mengunjungi fasilitas nuklir AS, namun AS menolak tawaran tersebut.

Terkait Konflik Ukraina

Para ahli menilai terpuruknya hubungan Rusia dan AS akibat krisis Ukraina bukan alasan utama yang menyebabkan pemutusan hubungan kerja sama di bidang nuklir. Sanksi yang diberikan Barat pada Rusia membuat Moskow tergerak untuk mempercepat penerapan sistem perlindungan mandiri pada fasilitas nuklirnya, tanpa mengandalkan bantuan keuangan dari AS.
Pada Nuclear Security Summit 2010, Rusia menegaskan bahwa tiap negara harus bertanggung jawab atas keamanan penggunaan material nuklir mereka masing-masing.


AS sendiri telah membatasi beberapa kerja sama teknis dan ilmiah mereka dengan Rusia mulai 2014, khususnya di bidang nuklir, sejak terjadi konflik di Ukraina. Hal itu berdampak terhadap beberapa proyek penting, salah satunya program kerja sama Rusia-AS untuk mengekspor energi nuklir ke negara lain.
Dyakov menekankan, jika Washington masih tertarik untuk melanjutkan kerja sama dengan Kremlin di bidang keamanan nuklir, kerangka kerja sama tersebut harus dibuat setara.
Sementara para ahli berpendapat, Kremlin dan Gedung Putih akan segera menemukan bentuk kerja sama baru di bidang keamanan nuklir, dan pengalaman yang mereka miliki mungkin akan berguna untuk masa depan.


Credit RBTH Indonesia

Rusia Akan Uji Coba Misil Balistik Sarmat Sekitar 2016-2017

“Saat ini belum dapat dipastikan kapan tepatnya uji coba tersebut akan dilakukan, tapi biasanya uji coba serupa dilaksanakan pada akhir tahun,” kata salah seorang sumber dari industri pertahanan Rusia.
Misil balistik terbaru Rusia Sarmat kemungkinan akan menjalani uji coba peluncuran pada 2016 atau 2017, demikian disampaikan oleh pihak industri pertahanan Rusia pada TASS, Kamis (29/1).
Tahun ini, misil berbobot seratus ton tersebut dijadwalkan menjalani uji coba penurunan (drop test)“Jika drop test berjalan sesuai rencana dan Sarmat dapat melewati uji coba tersebut dengan baik, maka dalam waktu setahun atau 1,5 tahun ke depan misil ini sudah siap melakukan uji coba peluncuran,” kata narasumber TASS.


Menurut keterangan pihak industri pertahanan, drop test akan mengecek semua bagian misil. “Uji coba ini senjaga dilakukan untuk mengetahui kapasitas angkut misil,” katanya.
Wakil Menteri Pertahanan Rusia Yury Borisov memverifikasi bahwa drop test misil Sarmat telah dijadwalkan tahun ini. Komandan Angkatan Bersenjata Misil Strategis Rusia (RVSN) Sergey Karakayev menyebutkan misil ini akan bergabung dengan pasukannya pada 2020. 
Hingga saat ini, karakteristik misil Sarmat masih rahasia. Informasi yang tersiar hanya menyebutkan bahwa misil tersebut akan menggantikan misil strategis terbesar di dunia Voyevoda (yang dijuluki ‘Satan’ oleh NATO). Menurut Borisov, daya rusak misil baru ini akan mencapai sepuluh ton.
Pada awal Januari 2015, Panglima Divisi Roket Strategis Sergey Karakaev pernah menyatakan bahwa uji coba kompleks rudal strategis Sarmat akan mulai tahun 2015. "Tahun 2015 kami ada rencana untuk mulai perujicobaan kompleks rudal berbasis tetap dengan rudal kelas berat Sarmat yang baru ini"


Credit RBTH Indonesia

Sembilan Data Faktual dalam Kecelakaan AirAsia QZ8501


Sembilan Data Faktual dalam Kecelakaan AirAsia QZ8501  
Gambar yang dirilis Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT), proses pembukaan Cockpit Voice Recorder (CVR) dari Blackbox AirAsia QZ 8501. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
Jakarta, CB -- Ketua Investigasi kecelakaan pesawat AirAsia QZ8501, Mardjono Siswosuwarno mempublikasikan laporan awal (preliminary report) terkait jatuhnya pesawat berute Surabaya-Singapura tersebut, di kantor Komite Nasional Keselamatan Transportasi, Jakarta, Kamis (29/1).  Pada laporan yang terdiri dari empat bagian itu, setidaknya terungkap sembilan data faktual penting soal kondisi awal serta detik-detik jelang kejatuhan AirAsia QZ8501.

Data pertama, kata Mardjono, pada tanggal 28 Desember 2014 pesawat Airbus A320 bernomor penerbangan PK-AXC itu berada dalam kondisi laik terbang dan dioperasikan dalam batas berat dan keseimbangan yang wajar. Kedua, seluruh awak pesawat memiliki sertifikat kesehatan yang masih berlaku.

Ketiga, second in command alias co-pilot berperan sebagai pilot flying sejak pesawat lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya. "Saat itu dialah yang menerbangkan pesawat, sedangkan captain pilot berperan sebagai pilot monitoring," papar Mardjono.

Data faktual keempat, lanjut dosen aerodinamika Institut Teknologi Bandung itu, pesawat itu menjelajah ketinggian pada level 32 ribu kaki.

Kelima, pada pukul 23.11 GMT, terjadi kontak awal antara pesawat dengan controller Jakarta. Ketika itu, pilot menginformasikan pesawat sedang berbelok ke kiri. "Pesawat itu terindentfikasi radar di Jakarta dan itu dinyatakan oleh ATC Jakarta," ucap Mardjono.

Fakta keenam, pada saat membelok, sekitar pukul 23.11 GMT tadi, pilot meminta diberikan flight level yang lebih tinggi, yakni ke ketinggian 38 ribu kaki. Menjawab permintaan tersebut, ATC Jakarta mengatakan stand by (tunggu dulu).

Ketujuh, pada pukul 23.16 GMT, ATC mengatakan cleares the pilot. "Dalam bahasa Indonesianya, mengizinkan pilot naik ke level 34 ribu kaki," kata Mardjono.

Fakta kedelapan, pada saat kejadian tersedia gambar atau foto satelit perihal cuaca yang menunjukkan formasi awan cb dengan puncak berada di sekitar 44 ribu kaki.

Dan data faktual terakhir, posisi terakhir pesawat yang ditunjukan layar radar di Jakarta berada pada koordinat lintang selatan 3 derajat 34 menit 48,36 detik dan bujur timur 109 derajat 41 menit 50,47 detik. "Ketinggian pesawat ketika itu pada level 24 ribu kaki," papar Mardjono.

Tidak seperti preliminary report kecelakaan transportasi biasanya, Ketua KNKT Tatang Kurniadi menyatakan tidak akan mempublikasikan laporan awal kecelakaan AirAsia QZ8501 secara detail. Langkah ini diambilnya untuk mengantisipasi perkembangan investigasi yang akan terjadi ke depan.

"Saya mengambil kebijakan, laporan ini tidak akan goes to public karena masih banyak perkembangan. Saya juga harus berkoordinasi dengan negara-negara yang punya kepentingan. Daripada berkembang terus, lebih baik tidak dipublikasikan," katanya.

Credit  CNN Indonesia

Perbandingan Laporan KNKT dengan Pemaparan Menhub soal QZ8501


Perbandingan Laporan KNKT dengan Pemaparan Menhub soal QZ8501  
Pesawat AirAsia. (Reuters/Enny Nuraheni)
 
 
Jakarta, CB -- Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) telah membeberkan laporan hasil investigasi awal kecelakaan AirAsia QZ8501, Kamis (29/1). Beberapa hal terkuak dalam laporan itu, antara lain pesawat dikemudikan oleh kopilot, bukan pilot, sejak lepas landas dari Bandara Juanda, Surabaya menuju Bandara Changi, Singapura, sebelum akhirnya jatuh ke laut di Selat Karimata.


Beberapa hal dalam laporan KNKT terlihat sinkron dengan pemaparan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan pada rapat dengan Komisi V DPR RI Selasa pekan lalu (20/1), juga selaras dengan keterangan AirNav Indonesia sehari sesudah kecelakaan terjadi, yakni 29 Desember 2014.

Misalnya, berdasarkan data faktual yang dikemukakan KNKT kemarin, posisi terakhir pesawat di layar radar menara pemandu lalu lintas udara atau air traffic controller (ATC) Bandara Soekarno-Hatta berada pada ketinggian 24 ribu kaki.


Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Jonan juga mengatakan posisi terakhir QZ8501 ada di ketinggian 24 ribu kaki sebelum tak bisa lagi terdeteksi radar. Poin penting yang dikemukakan Jonan saat itu ialah: pada menit-menit terakhir sebelum hilang dari radar, pesawat naik dengan kecepatan di atas batas normal, berhenti di ketinggian 36.700 kaki, lalu jatuh dengan kecepatan sangat tinggi.

Berikut butir-butir penjelasan Ketua Investigasi Kecelakaan AirAsia QZ8501 Mardjono Siswosuwarno:

·     Pesawat menjelajah pada ketinggian 32 ribu kaki.
·     Kontak awal dengan ATC Jakarta terjadi ketika pilot menginformasikan pesawat hendak berbelok ke kiri.
·     Saat pesawat belok ke kiri, pilot minta naik ketinggian ke 38 ribu kaki. ATC Jakarta minta pilot untuk menunggu atau standby.
·     Empat menit kemudian, ATC mengizinkan pilot untuk naik ketinggian, namun ke level 34 ribu kaki, bukan 38 ribu seperti yang diminta.
·     Pesawat sempat miring ke kiri, lalu menanjak 3.000 kaki atau 1.000 meter dalam waktu 30 detik dari level ketinggian semula di 32 ribu kaki.
·     Pesawat mencapai ketinggian teratas 37.400 kaki.
·     Pesawat turun ke ketinggian 32 ribu kaki dalam waktu 30 detik, dan terus turun perlahan.
·     Pesawat terlihat terakhir kali di layar radar pada ketinggian 24 ribu kaki.
·     Foto satelit 15 menit sebelum pesawat jatuh menunjukkan ada formasi awan badai kumulonimbus dengan puncak di ketinggian 44 ribu kaki.

Hal penting lainnya yang dikemukakan KNKT ialah: stall warning sempat berbunyi sebelum QZ8501 jatuh ke laut, dan pilot kesulitan untuk mengembalikan pesawat ke kondisi normal atau recover.

Sementara berikut butir-butir penjelasan Menteri Jonan dan Direktur Safety and Standard Airnav Indonesia Wisnu Darjono seperti telah dihimpun oleh CNN Indonesia:

·     Pesawat terbang di ketinggian 32 ribu kaki.
·     Pesawat menghubungi ATC Bandara Soekarno-Hatta, minta bermanuver ke kiri karena cuaca buruk, dan diizinkan oleh ATC.
·     Setelah bermanuver ke kiri, pilot kembali berkomunikasi dengan ATC, minta izin untuk menaikkan ketinggian pesawat dari 32 ribu kaki ke 38 ribu kaki.
·     ATC meminta pesawat untuk standby untuk mengecek lebih dulu posisi pesawat-pesawat lain yang ada di sekitarnya.
·     Enam detik setelah bermanuver ke kiri, pesawat mendadak naik dengan kecepatan tak wajar di atas batas normal, yakni 1.400 kaki per menit.
·     Lima belas detik kemudian, pesawat berada di ketinggian 33.700 kaki atau bertambah 1.700 kaki dari posisi semula di 32 ribu kaki, dengan kecepatan 6.000 kaki per menit.
·     Sembilan detik kemudian, kecepatan pesawat mencapai 11.100 kaki per menit.
·     Tiga belas detik berikutnya, pesawat berada di ketinggian 36.700 kaki. Itu adalah titik puncak QZ8501.
·     Enam detik setelah berada 36.700 kaki, pesawat turun sebanyak 1.500 kaki, selanjutnya turun lagi sebanyak 7.900 kaki hingga berada di ketinggian 24 ribu kaki.
·     Pesawat hilang dari radar.

Dari komparasi pemaparan antara KNKT dan Menteri Jonan, ada satu hal yang berbeda, yakni ketinggian puncak pesawat sebelum akhirnya jatuh ke laut. KNKT menyebut pesawat berada di ketinggian puncak 37.400 kaki, sedangkan Jonan menyebut 36.700 kaki. Dalam hal ini, yang menjadi patokan adalah laporan KNKT yang merupakan investigator resmi yang telah meneliti data radar, serpihan pesawat, satelit cuaca, maupun kotak hitam AirAsia QZ8501.



Credit  CNN Indonesia

Timor Leste Memanas, Aparat TNI Siaga di Perbatasan


Timor Leste Memanas, Aparat TNI Siaga di Perbatasan Puspen TNI/Puspen TNI
ilustrasi 

CB, ATAMBUA-- Isu memanasnya situasi di wilayah Timor Leste, membuat aparat TNI dari Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur (Yonif 514 Kostrad) memperketat penjagaan di garis perbatasan.
Total prajurit Yonif 514 yang ada di Sektor Timur sebanyak 350 orang, dikerahkan untuk menempati 20 pos yang ada sebanyak 330 prajurit, dan menyisahkan 20 prajurit di Markas Komando (Mako) Satgas Pamtas RI-RDTL di Sesekoe, Kecamatan Atambua Barat, Belu.
Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL, Mayor (Inf) Muhamad Nas, S.IP, menyampaikan hal ini kepada wartawan di ruang kerjanya, Selasa (27/1/2015).
Mayor Nas menuturkan, beberapa pekan ini beredar isu bahwa situasi politik di negara RDTL lagi memanas. Dugaan adanya persaingan politik antarelit, sehingga dampak ikutannya tentu ke wilayah Indonesia.
Menghadapi isu tersebut, TNI yang bertugas sebagai Satgas Pamtas RI-RDTL khusus di sektor Timur akan selalu siaga dengan melakukan patroli 7 x 24 jam.
"Jadi kita bukan saja patroli untuk menghalau oknum penyelundup tetapi juga menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan. Kita tidak mau TNI berbenturan dengan pasukan UPF di perbatasan Timor Leste. Selama ini hubungan kita terjalin baik, komunikasinya baik. Jangan karena isu lalu meruncing situasi di perbatasan kedua negara," jelas Mayor Nas.

Credit  TRIBUNNEWS.COM

TNI Tolak Tawaran Jemput Paksa Petinggi Polri Hadir di KPK


TNI Tolak Tawaran Jemput Paksa Petinggi Polri Hadir di KPK
Panglima TNI Jenderal Moeldoko didampingi antara lain Koorsahli Panglima TNI Mayjen TNI Wisnu Bawa Tenaya, para Asisten Panglima TNI dan Kapuspen TNI Mayjen TNI M. Fuad Basya meninjau gelar alat Komlek (Komunikasi dan Elektronika) di sela-sela acara Rakor Komlek TNI tahun 2015, bertempat di Mabes TNI Cilangkap Jakarta, Kamis (22/1/2015). TRIBUNNEWS/ PUSPEN TNI

CB, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) tidak mau dilibatkan untuk memanggil para saksi dari unsur kepolisian terkait kasus yang membelit Kepala Lemdikpol Komisaris Jenderal Polisi Budi Gunawan. Budi ditetapkan sebagai tersangka pada kasus dugaan gratifkasi dan janji saat menjabat sebagai Kepala Biro Binkar SDM Mabes Polri 2003-2006.
"Tidak ada relevansinya melibatkan TNI dalam jemput paksa dan lain-lain. Sebab tugas TNI itu menegakkan kedaulatan negara, memelihara keutuhan wilayah, dan menjaga keselamatan bangsa," ujar Kepala Pusat Penerangan TNI Mayor Jenderal TNI Fuad Basya ketika dihubungi, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Pelibatan TNI dalam memanggil paksa para jenderal dan perwira menengah polisi untuk memenuhi panggilan KPK sempat dilontarkan pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar.
Bambang menyarankan agar KPK menggandeng TNI untuk menjemput paksa saksi-saksi yang mangkir agar hadir di KPK.
Menurut Bambang, hanya TNI yang saat ini bisa dimintai tolong lantaran KPK tidak mungkin meminta bantuan Brigade Mobil (Brimob) karena pasti patuh pada atasannya atau korpsnya.
Sebelumnya, KPK telah memanggil para saksi-saksi untuk dimintai keterangannya terkait kasus Kapolri terpilih, Budi Gunawan. Namun, kendala muncul karena walau telah dipanggil dia kali, saksi-saksi tersebut tidak menampakkan batang hidungnya. Mereka bahkan tidak memberikan keterangan apapun.
Para saksi itu antara lain Kapolda Kalimantan Timur Inspektur Jenderal Andayono, ajun inspektur satu (Aiptu) Revindo Taufik Gunawan Siahaan dan bekas Kepala Biro Perencanaan dan Administrasi (Karorenmin) Inspektorat Pengawasan Umum (Itwasum) Polri Brigjen (Purn) Heru Purwanto.
Pada kasus tersebut, KPK menduga Budi Gunawan melanggar
Pasal 12 huruf a atau huruf b, Pasal 5 Ayat (2), Pasal 11 atau Pasal 12 UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo Pasal 55 Ayat (1) ke-1 KUHP.
Penetapan status tersangka tersebut dikenakan kepada Budi saat menjabat Kepala Biro Pembinaan Karir Deputi Sumber Daya Manusia Mabes Polri periode 2003-2006 dan jabatan lainnya di kepolisian.

Credit   TRIBUNNEWS.COM

Dua Pesawat Pembom Rusia Dicegat Jet Tempur Inggris


 
AP Pesawat pembom jarak jauh jenis Bear milik Rusia terbang di dekat wilayah udara Inggris hari Rabu (28/1/2015).
 
LONDON, CB - Pemerintah Inggris, Kamis (29/1/2015), memanggil Duta Besar Rusia untuk menjelaskan mengapa dua pesawat pembom jarak jauh jenis Bear milik Rusia terbang di dekat wilayah udara Inggris. Aksi pesawat Rusia itu memaksa pemerintah Inggris untuk mengalihkan penerbangan pesawat sipil.

Kementerian Luar Negeri Inggris mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa jet-jet tempur Typhoon dari Royal Air Force (RAF) bergegas mencegat kedua pesawat pembom Rusia, yang berada di "wilayah penting bagi Inggris " hari Rabu.

Pesawat-pesawat Rusia itu tidak masuk ke wilayah udara Inggris, tetapi terbang di atas Selat Inggris tanpa berkomunikasi dengan petugas kontrol lalu lintas udara Inggris.

Inggris menyebut manuver itu "bagian dari pola peningkatan operasi luar wilayah oleh pesawat Rusia." Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mereka mencegat pesawat-pesawat milik Rusia sebulan sekali.

NATO melakukan lebih dari 100 pencegatan pesawat Rusia pada tahun 2014, tiga kali lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya.

Kegiatan udara Rusia di wilayah tersebut juga menjadi kekhawatiran bagi negara-negara lain di sekitarnya.

Perwira angkatan udara Estonia, Selasa lalu mengatakan pelanggaran wilayah udara Baltic oleh Rusia telah meningkat seiring meningkatnya krisis Ukraina tahun 2014.

Hari Rabu, Departemen Pertahanan Lithuania mulai membagikan panduan keselamatan pada masa perang ke sekolah-sekolah di seluruh negeri.

Credit  KOMPAS.com

KMP Siap "Pasang Badan" jika Keputusan Jokowi soal Kapolri Diprotes KIH


TRIBUNNEWS/DANY PERMANA Ilustrasi: Koalisi merah putih.


JAKARTA, CB — Koalisi Merah Putih memutuskan mendukung apa pun keputusan Presiden Joko Widodo terkait dilantik atau tidak dilantiknya Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Sikap ini menguat pasca-pertemuan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Jokowi, di Istana Bogor, Kamis (29/1/2015).

KMP bahkan menyatakan siap "pasang badan" jika keputusan Jokowi tersebut nantinya diprotes berbagai pihak, termasuk partai pendukungnya sendiri yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Hebat.

"Pokoknya kalau untuk kepentingan bangsa dan negara, apa pun yang perlu kita lakukan akan kita lakukan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon seusai rapat Koalisi Merah Putih di Bakrie Tower, Kuningan, Jakarta, Kamis malam.

Hal tersebut dikatakan Fadli menanggapi polemik pelantikan Budi yang sedang dihadapi Jokowi belakangan ini. Budi Gunawan dipilih sebagai calon tunggal oleh Presiden Jokowi dan dinyatakan lolos dalam uji kelayakan dan kepatutan di DPR.

Jika tak dilantik, maka Presiden akan melanggar ketentuan undang-undang. Sementara, jika dilantik, Presiden akan dianggap melanggar etiket karena melantik seorang yang berstatus tersangka.

Hingga kini, suara di parpol pendukung pemerintah justru berkeras agar Jokowi melantik Budi.

Fadli menekankan, Presiden tak perlu bimbang karena dia mempunyai hak sepenuhnya untuk melantik atau tidak melantik jenderal bintang tiga itu.

"Harusnya apa yang diputuskan presiden itu hak prerogatif presiden. Itu sudah disampaikan, DPR juga sudah menyikapi. Presiden tinggal memutuskan saja. Kami akan mendukung keputusan apa pun kalau terkait masalah ini," kata Fadli.



Credit  KOMPAS.com

Gorbachev peringatkan Eropa ancaman perang terkait Rusia

Gorbachev peringatkan Eropa ancaman perang terkait Rusia
Mantan Presiden Soviet Mikhail Gorbachev. (REUTERS/Hannibal Hanschke)
 
 
Moskow (CB) - Mantan pemimpin Uni Soviet Mikhail Gorbachev memperingatkan Eropa potensi serangan balik Rusia yang berbahaya karena semakin terisolasi setelah pada Kamis, Uni Eropa menyiapkan sanksi tambahan yang lebih kuat untuk pemerintah Kremlin.

Peringatan pemimpin terakhir Soviet tersebut diberikan saat setiap harinya korban berjatuhan di bagian timur Ukraina yang dikuasai kaum separatis dalam perang selama sembilan bulan yang terancam akan berubah menjadi konflik abadi di Eropa.

Gorbachev mengatakan bahwa keputusan Barat untuk menanggapi kekerasan dengan menyalahkan Rusia dan mengeluarkannya dari akses pasar modal Amerika Serikat (AS) dan Eropa dapat berubah menjadi perang terbuka yang akan memberikan pengaruh buruk untuk dunia.

"Akan ke mana ujung semua ini? Perang dingin sudah terjadi secara terbuka. Apa berikutnya? Sayang sekali saya tidak bisa memastikan perang dingin ini akan berubah menjadi perang panas atau tidak," kata peraih Nobel Perdamaian berumur 83 tahun itu.

Pemberontak proRusia pada minggu lalu membatalkan semua dialog damai dan melakukan serangan baru yang diikuti peluncuran roket ke kota pelabuhan strategis Mariupol yang mengakibatkan 31 orang tewas.

Komandan pemberontak menolak tuduhan serangan ini walau pengawas internasional di lokasi mengatakan hal sebaliknya.

Namun mereka terus mengancam untuk masuk ke daerah indstri di bagian timur yang masih dipengaruhi oleh tentara proUkraina dan pemerintah Barat di bawah kesepakatan damai pada bulan September di Belarus antara kedua kubu yang bertikai.

"Kami mengumumkan Perjanjian Minsk sudah tidak berlaku," kata komandan separatis Donetsk Eduard Basurin kepada wartawan, seperti dilansir AFP.

AS dan sekutu Eropanya melihat gelombang pemberontakan yang terjadi baru-baru ini adalah ancaman balasan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin karena pada tahun lalu pemerintah pendukung Kremlin diusir dari Kiev.

Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang pasukannya hanya bisa bertahan karena kurangnya persenjataan, terus melakukan kontak melalui telepon dan meminta para pemimpin dunia menekan Putin dan pengikutnya mantan KGB serta para taipan.

Juru Bicara Presiden Poroshenko mengatakan bahwa Wakil Presiden AS Joe Bidden, Rabu, "mendukung tindakan presiden Ukraina dan mempertimbangkan untuk memperluas sanksi atas Rusia".

Sementara itu para pemimpin Uni Eropa secara bulat mendukung penambahan sanksi atas Rusia. Pernyataan ini dikeluarkan di sela sesi di Brussels, Selasa.

Meskipun baru-baru ini pemimpin Yunani dan Siprus tidak menyetujui pernyataan ini namun itu tidak mempengaruhi suara 28 menteri luar negeri yang menyetujui rancangan tersebut, Kamis.

Sanksi Barat sebelumnya yang bersamaan dengan jatuhnya harga minyak membuat Rusia jatuh ke dalam resesi.

Hal ini membuat para investor Barat menjauh dari Rusia dan membuat keadaan ekonomi negara itu mengalami keadaan ekonomi yang sama ketika Putin baru mengawali pemerintahannya 15 tahun yang lalu.

Namun disinyalir sanksi tidak akan mempengaruhi pendekatan keras Putin terhadap Barat ataupun menggoyahkan kepercayaan warga negaranya kepada pemerintah di Kremlin, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

Malaysia pastikan hilangnya MH370 murni kecelakaan

Malaysia pastikan hilangnya MH370 murni kecelakaan
Pesawat intai maritim Australia AP-3C Orion terbang di atas kapal Ocean Shield yang membawa pelacak kotak hitam untuk mencari Malaysia Airlines MH370 yang hilang di Samudera Hindia (Reuters)
 
 
Jakarta (CB) - Pemerintah Malaysia secara resmi menyatakan insiden hilangnya pesawat Malaysia Airlines nomor penerbangan  MH370 murni kecelakaan, sekaligua menyatakan tidak ada yang selamat dari tragedi itu.

Tidak ada jejak dari pesawat dengan jalur penerbangan dari Kuala Lumpur ke Beijing, Tiongkok, yang hilang sejak 8 Maret 2014 itu.

Pejabat pemerintah mengatakan operasi pencarian masih berlangsung namun 239 orang di dalam pesawat diperkirakan tewas.

Keberadaan pesawat tersebut masih belum diketahui meskipun pencarian besar-besaran telah dilakukan di Samudera Hindia Selatan.

Pengumuman Kamis yang dikutip BBC itu memungkinkan pembayaran kompensasi kepada keluarga korban.

Pejabat Malaysia menambahkan pencarian pesawat yang hilang tetap prioritas dan bahwa mereka telah mengejar "segala petunjuk yang memungkinkan".

Empat kapal sedang mencari dasar laut dengan teknologi sonar khusus dalam bentangan terpencil laut di mana pesawat itu diyakini telah berakhir penerbangannya.

Berdasarkan analisis satelit dan data kinerja pesawat, MH370 dianggap di laut barat jauh dari kota Perth, Australia.

Empat kapal sedang mencari  ke dasar laut dengan teknologi sonar khusus dalam bentangan terpencil laut di mana diyakini menjadi tempat pesawat tersebut telah berakhir penerbangannya.

Berdasarkan analisis satelit dan data kinerja pesawat, MH370 dianggap berada di laut di sebelah barat jauh dari Perth, demikian bbc.com.


Credit  ANTARA News

Kamis, 29 Januari 2015

30 Hari Cari QZ8501, 19 Penyelam TNI AL Kena Dekompresi


30 Hari Cari QZ8501, 19 Penyelam TNI AL Kena Dekompresi  
Penyelam bersiap terjun ke laut dalam operasi pencarian QZ8501. (Reuters/Beawiharta)
 
 
Jakarta, CB -- Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah resmi ditarik dari wilayah operasi pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501 di perairan Selat Karimata sejak Selasa (27/1) malam lalu. Diketahui, sebanyak 19 dari 81 anggota regu penyelam asal kesatuan TNI mengalami dekompresi setelah penarikan pasukan dilakukan semalam.

"Penyelam yang sudah terdeteksi mengalami dekompresi ada 19 orang. Tapi saat ini sudah dilakukan treatment oleh tim kesehatan dari TNI," jelas Kepala Basarnas, Marsekal Madya FH Bambang Soelistyo, di Kantor Basarnas Pusat, Kemayoran, Jakarta, Rabu (28/1).

Dikutip dari situs belajardiving.com, dekompresi adalah suatu keadaan medis di mana nitrogen terakumulasi dalam diri penyelam setelah menyelam. Akumulasi nitrogen tersebut membentuk gelembung udara dalam tubuh yang dapat menyumbat aliran darah serta sistem saraf pada diri penderita.

Penyakit dekompresi yang dialami tim penyelam baru dilaporkan datang dari satuan TNI. Sementara belum ada tim penyelam dari Basarnas dan kesatuan lain yang terlapor mengalami dekompresi akibat bertugas di bawah laut.

Mulai Sabtu (31/1), operasi pencarian dan evakuasi korban musibah QZ8501 akan kembali dilakukan tim Basarnas tanpa bantuan dari TNI. Tercatat sudah ada 25 penyelam dari Basarnas Special Group (BSG), 20 penyelam dari tim SKK Migas, dan 15 penyelam tradisional dari Kotawaringin, Kalimantan Tengah yang siap menjalankan operasi.

Sementara itu masih terdapat dua helikopter milik Basarnas, satu pesawat fix wing yang disediakan AirAsia, dan empat kapal laut milik Basarnas yang akan melanjutkan operasi pencarian mulai sabtu mendatang.

Bantuan dari pemerintah daerah Kabupaten Kotawaringin juga datang untuk membantu operasi tim di lapangan. "Bupati Kotawaringin telah menyediakan satu kapal tunda dan ponton untuk membantu proses evakuasi," jelas Soelistyo menambahkan.

Credit  CNN Indonesia

Gelar Rapat dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Bahas Rencana Strategis 2015


Gelar Rapat dengan Komisi I DPR, Panglima TNI Bahas Rencana Strategis 2015
PANGLIMA TNI PIMPIN SERTIJAB KASAL - Panglima TNI Jenderal TNI Dr. Moeldoko memimpin Serah Terima Jabatan (Sertijab) Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) dari Laksamana TNI Dr. Marsetio kepada Laksamana Madya TNI Ade Supandi, S.E., di Dermaga Ujung, Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim) Surabaya, Jawa Timur, Selasa (6/1/2015). (Puspen TNI)


CB, JAKARTA Panglima TNI Jenderal Moeldoko menggelar rapat kerja bersama Komisi I DPR RI di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (29/1/2015).
Dalam rapat tertutup bagi media tersebut, dijadwalkan Jenderal Moeldoko bakal membahas agenda rencana strategis (renstra) TNI tahun 2015.
Diketahui, dalam rapat pimpinan TNI di Mabes TNI, ada tiga rencana strategis, yakni rencana strategis pembangunan dan pengembangan kemampuan TNI, rencana strategis kesejahteraan dan rencana strategis perawatan alat utama sistem senjata (alutsista).
Hal tersebut dibahas dalam rapat pimpinan (rapim) di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, yang dipimpin langsung Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko. Rapim tersebut berlangsung dua hari hingga 23 Desember 2014.
"Kami akan membangun kesejahteraan prajurit, baik dari segi penggajian, perumahan maupun kesehatan," kata Moeldoko di Mabes TNI, Cilangkap, Senin (22/12/2015) lalu.
TNI juga menganggarkan untuk pemeliharaan dan perbaikan alutsista TNI. Saat ini TNI telah banyak membeli alutsista canggih dan mahal, tapi belum punya rencana pemeliharaan. Padahal pada kurun tertentu harus diperbaiki.
"Kalau tak tersusun dalam renstra ini berbahaya. Kala tak menyiapkan dana bisa-bisa dikanibal kanan-kiri," katanya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan ketiga renstra tersebut merupakan kosistensi pemerintah untuk menjadikan TNI lebih profesional, militan, solid, sejahtera, dicintai dan dibanggakan rakyat.
Dalam upaya membangun manajemen TNI yang solid dan adaptable, serta interoperabilitas operasional termasuk peran teritorial TNI, Panglima TNI menitikberatkan dalam implementasi renstra pembangunan dan pengembangan kemampuan 2015-2019. Di dalamnya secara eksplisit memuat upaya mengeleminasi ego sektoral.



Credit   TRIBUNNEWS.COM

Tambah Kapasitas Tangki Timbun, Pertamina Siapkan US$ 1,5 M


Tambah Kapasitas Tangki Timbun, Pertamina Siapkan US$ 1,5 M 
 (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)
 
Jakarta, CB -- Rencana pemerintah menambah kapasitas tangki timbun bahan bakar minyak (BBM) untuk menjaga stok selama 30 hari mendapat response positif PT Pertamina (Persero). Perusahaan minyak pelat merah tersebut mengaku telah menyiapkan dana khusus guna menambah kapasitas tangki timbun BBM di Indonesia.

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang menjelaskan saat ini perseroan mengelola sejumlah tangki timbun yang tersebar di Indonesia dengan total kapasitas 2,8 juta kiloliter (KL). Dia mengatakan untuk dapat menampung stok menjadi 30 hari, diperlukan tambahan kapasitas tangki timbun sebanyak 3,2 juta KL sehingga total kapasitas tangki timbun menjadi 6 juta KL.

“Namun dari sisi investasi sendiri, Pertamina hanya mampu membiayai sekitar US$ 1,5 miliar yang hanya cukup untuk menambah tangkit timbun berkapasitas 2,5 juta KL,” kata Ahmad dikutip dari situs resmi Pertamina, Kamis (29/1).

Untuk dapat memenuhi target penambahan kapasitas tangki timbun menjadi 6 juta KL, dia mengatakan dibutuhkan peran serta perusahaan swasta untuk membangunnya atau menyewakannya ke Pertamina.

“Pertamina akan menyewa fasilitas tangki timbun yang dimiliki perusahaan BUMN maupun swasta. Hal ini demi meningkatkan cadangan stok nasional,” jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan usulan Dewan Energi Nasional (DEN) agar pemerintah meningkatkan cadangan BBM dengan membangun sebanyak-banyaknya tangki penimbunan di saat harga minyak dunia tengah anjlok merupakan usulan yang masuk akal.

"Itu usulan yang baik dan sudah lama kita seharusnya punya itu. Tapi kesempatannya belum ada. Jangankan cadangan minyak, untuk biaya subsidi BBM saja tiap tahun habis ratusan triliun," kata Sudirman di Jakarta, Kamis (15/1).

Selama ini lanjut Sudirman, Indonesia hanya memiliki tempat penampung cadangan minyak untuk konsumsi bukan cadangan minyak strategis yang bisa dimanfaatkan sewaktu-waktu.

Menurut Sudirman, pemerintah akan menyerahkan pembangunan tangki penimbun kepada Pertamina dengan kapasitas daya tampung selama 30 hari. "Yang bangun pemerintah tapi yang melaksanakan Pertamina," katanya.

Credit  CNN Indonesia

Israel dan Hizbullah di Ambang Perang Besar Baru?


Israel dan Hizbullah di Ambang Perang Besar Baru
Israel dan Hizbullah Libanon saling serang pada Rabu kemarin. Insiden ini memicu kekhawatiran kedua pihak akan terlibat perang besar baru setelah perang tahun 2006. Foto Reuters.
HAR DOV (CB) - Insiden saling serang antara Israel dan Hizbullah Libanon pada hari Rabu kemarin, dikhawatirkan akan menjadi sinyal perang besar baru antar-kedua kubu.

Dua serdadu Israel tewas dan tujuh lainnya terluka setelah diterjang rudal Hizbullah di wilayah Har Dov, perbatasan Israel, kemarin. 

 
Kekhawatiran akan percahnya peran besar baru itu mulai bermunculan, setelah ketegangan antara Israel dan Hizbullah terus memanas dalam beberapa hari ini. Israel dan Hizbullah Libanon sendiri pernah terlibat perang besar tahun 2006 dengan korban tewas mencapai ribuan.

Ketegangan pada tahun ini dimulai ketika beberapa anggota Hizbullah Libanon, termasuk jenderal top Iran, terbunuh oleh serangan rudal Israel di wilayah Quneitra, Suriah, beberapa pekan lalu. Iran dan Hizbullah sendiri merupakan sekutu utama yang menjadi musuh bebuyutan Israel.

Selain Hizbullah dan Iran, Suriah juga berpotensi ikut memusuhi Israel. Namun, Suriah sampai saat ini masih dilanda perang sipil yang diperparah dengan munculnya kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). 

 
Phillip Smyth, seorang peneliti di University of Maryland dan ahli milisi Syiah, mencatat bahwa pada awal bulan Juni 2013 Presiden Suriah, Bashar al-Assad, pernah mengancam akan membuka "front baru" di Golan.

”Dia menyatakan bahwa di antara dunia Arab ada kesiapan yang jelas untuk bergabung dalam perang melawan Israel,” kata Smyth, mengutip pernyataan Assad, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (29/1/2015).

”Ada sesuatu yang dibangun secara bertahap dan mereka tidak mencoba untuk menyembunyikannya,” lanjut Smyth, mengacu pada persiapan Suriah, Hizbullah dan Iran untuk melawan Israel.

Kendati demikian, Perdana Menteri Libanon Tammam Salam, telah berusaha untuk meredakan ketegangan. Dia menegaskan komitmen Libanon terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701 tentang perdamaian antara Israel dan Libanon.



Credit  SINDOnews

Diterjang Rudal Hizbullah, Dua Serdadu Israel Tewas, 7 Luka

Diterjang Rudal Hizbullah, Dua Serdadu Israel Tewas, 7 Luka
Terjangan rudal Hizbullah menghantam wilayah perbatasan Israel. Dua serdadu Israel tewas, tujuh lainnya terluka. Foto Reuters.
HAR DOV (CB) - Dua serdadu Israel tewas dan tujuh lainnya luka-luka setelah diterjang rudal anti-tank yang ditembakkan pasukan Hizbullah Libanon pada Rabu kemarin, di Har Dov, dekat perbatasan Israel.

Pasukan Israel membalasnya dengan tembakan artileri di wilayah Libanon selatan.

Rudal mematikan Hizbullah itu menerjang kendaraan pasukan pertahanan Israel (IDF) yang sedang patroli. Insiden saling serang ini memicu spekulasi, bahwa Israel dan Hizbullah di ambang perang besar untuk yang kedua kalinya setelah perang tahun 2006 silam.

Meski sudah saling serang, pasukan Hizbullah dan Israel menyampaikan pesan melalui UNIFIL, bahwa kedua pihak ingin menghindari eskalasi lebih lanjut.

Hizbullah menganggap serangan rudal yang menewaskan dua serdadu Israel itu, sebagai pembalasan atas kematian beberapa anggota Hizbullah Libanon yang diserang rudal Israel di wilayah Suriah beberapa pekan lalu.

Tujuh pasukan Israel yang terluka telah dirawat di Rumah Sakit Sieff, di Safed dan Rumah Sakit Rambam di Haifa. IDF menegaskan tidak ada tentara Israel yang diculik, meskipun ada laporan penculikan sebelumnya.

Dua tentara Israel yang tewas bernama Kapten Yochai Kalangel, 25, dan Sersan Dor Chaim Nini, 20. Keduanya dari Brigade Givati.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan, pihak yang menyerang Israel akan menerima balasan yang setimpal.”Siapa pun yang berada di belakang serangan hari ini (kemarin) akan membayar dengan harga mahal,” kata Netanyahu, seperti dikutip Haaretz, Kamis (29/1/2015).


Credit  SINDOnews

Tak Hanya Suriah, Israel Juga Mulai Serang Libanon

Tak Hanya Suriah, Israel Juga Mulai Serang Libanon
Israel mulai memperluas wilayah sernagan ke Libanon Reuters
GOLAN (CB) - Israel dikabarkan mulai memperluas wilayah serangan mereka. Setelah sebelumnya hanya menyerang wilayah perbatasan Suriah, kini Negeri Zionis itu mulai melakukan serangan terhadap beberapa wilayah di perbatasan Libanon.

"Setidaknya 13 roket yang ditembakan Israel menghantam sebuah lahan pertanian terbuka di wilayah Libanon selatan yang dekat dengan perbatasan," ucap sumber keamanan Libanon dalam kondisi anonim, seperti dilansir Reuters, Rabu (28/1/2015).

Dirinya menuturkan, roket-roket tersebut jatuh di desa Wazzani. Menurut pihak Israel, serangan ini merupakan respon atas serangan yang dilancarkan oleh sebuah kelompok dari wilayah perbatasan Libanon, siang tadi.

"Sebelumnya, beberapa roket anti-tank menghantam kendaraan militer kami di dekat perbatasan israel dan Libanon," ucap seorang juru bicara militer Israel.

Perdana Menteri Israel sendiri telah menegaskan, bahwa mereka akan memberikan respon kuat atas semua serangan yang menghantam wilayah mereka. "Jika Anda bermain dengan api, maka Anda harus bersiap-siap untuk terbakar," tegas Netanyahu.

Israel percaya serangan-serangan ini dilakukan kelompok Hizbullah yang melakukan kerjasama dengan pasukan pemerintah Suriah. Serangan ini juga diyakini sebagai bentuk balasan atas serangan roket awal bulan yang lalu yang menewaskan enam orang, dimana lima diantaranya adalah anggota Hizbullah, sedangkan satu lainnya merupakan anggota militer Irak.



Credit SINDOnews

Mulai 16 April 2015, Minuman Beralkohol Haram Dijual di Minimarket


SHUTTERSTOCK Ilustrasi



JAKARTA, CB - Mulai 16 April 2015, berbagai minuman beralkohol haram dijual di minimarket-minimarket di Indonesia. Hal itu sesuai dengan  Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 6 tahun 2015 mengenai Pengendalian dan Pengawasan terhadap Pengadaan, Peredaran, dan Penjualan Minuman Beralkohol.

Menteri Perdagangan Rachmat Gobel mengatakan larangan penjualan minuman alkohol di minimarket adalah demi melindungi konsumen nasional.

Peraturan tersebut baru akan berlaku pada 16 April 2015. Permendag ini mengatur tentang larangan penjualan minuman beralkohol golongan A atau dengan kadar alkohol 5 persen di ritel atau minimarket.

"Ada alasan yang jelas tentang dikeluarkannya Permendag ini. Kemendag punya kewajiban untuk melindungi konsumen nasional, menjaga keamanan dan kesehatan itu salah satu tugas Kemendag," jelas Gobel di Kantornya, Jakarta, Rabu (28/1/2015).

Menurut dia,  Indonesia terlampau bebas dalam hal penjualan minuman keras.  Ia menyebut, peraturan sebelumnya yang membatasi penjualan minuman beralkohol di bawah 5 persen terlalu lemah.

"Sebelumnya kan minuman beralkohol tidak boleh dibeli dibawah umur 21 tahun. Tapi banyak yang melanggar. Oleh karena itu membuat aturan baru, daripada cuma 5 persen lemah, lebih baik ditiadakan sekalian di sektor minimarket," kata Gobel.

Terkait masalah penerapan peraturan ini, dirinya mengatakan akan memberikan waktu selama 3 bulan kepada minimart atau distributor untuk bisa membereskan stok-stok yg ada. "Diberikan waktu 3 bulan untuk pembersihan stok-stok (minuman beralkohol) yang ada. Bahkan saya kira bisa lebih cepat dari itu," kata Gobel.




Credit  KOMPAS.com