Tampilkan postingan dengan label BRAZIL. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BRAZIL. Tampilkan semua postingan

Kamis, 02 Mei 2019

Brazil Klaim Perpecahan Landa Kepemimpinan Angkatan Darat Venezuela


Brazil Klaim Perpecahan Landa Kepemimpinan Angkatan Darat Venezuela
Presiden Nicolas Maduro dikelilingi pimpinan Angkatan Darat Venezuela yang loyal kepadanya. Foto/Istimewa

BRASILIA - Presiden Brazil Jair Bolsonaro mengatakan kepemimpinan Presiden Nicolas Maduro di Venezuela dapat dipertanyakan karena perpecahan di tentara Venezuela yang lebih mendukung pemimpin oposisi Juan Guaido.

"Saya memuji dan mengakui semangat patriotik dan demokrasi yang (Guaido) harus perjuangkan untuk kebebasan di partainya," kata Bolsonaro, yang telah menjadi kritikus vokal presiden Venezuela Nicolas Maduro, seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (2/5/2019).

Ia menambahkan bahwa dia telah menerima informasi bahwa keretakan di dalam pasukan Venezuela masih dapat menyebabkan “keruntuhan” pemerintahan Nicolas Maduro.

"Informasi yang kami miliki adalah bahwa ada fraktur (perpecahan) yang semakin dekat dan dekat dengan kepemimpinan angkatan bersenjata (Venezuela)," kata Bolsonaro dalam sambutan yang disiarkan oleh saluran Globo News.

Presiden Brazil menambahkan bahwa pemerintahnya tidak memiliki kontak dengan Amerika Serikat (AS) mengenai penggunaan wilayah Brazil sebagai basis untuk pontensi intervensi militer di Venezuela, dan jika ada permintaan seperti itu, dewan pertahanan dan Kongres akan terlibat dalam pengambilan keputusan.

Sebelumnya, pemimpin oposisi Venezuela Juan Guaido dan para pendukungnya berkumpul di Caracas di depan pangkalan militer La Carlota, mengumumkan dimulainya 'tahap akhir' dari apa yang disebut kampanye "Operasi Kebebasan" untuk menggulingkan pemerintah yang sah. Guaido pun meminta pada militer untuk bergabung dengan aksi protes terhadap Maduro.

Krisis politik di negara itu meningkat pada bulan Januari setelah Guaido menyatakan dirinya sebagai presiden sementara yang menyerukan pemilu baru. Deklarai itu hanya beberapa minggu setelah pelantikan Maduro untuk masa jabatan kedua.

Guaido menerima dukungan langsung dari AS dan sekutunya di Amerika Latin, serta Kanada, sementara Rusia, China, dan puluhan negara lain menyuarakan dukungan untuk pemerintah yang sah atau mendesak tidak campur tangan dalam urusan internal Venezuela. 



Credit sindonews.com



Senin, 29 April 2019

Lembaga riset: Brazil pimpin dunia dalam penggundulan hutan 2018


Lembaga riset: Brazil pimpin dunia dalam penggundulan hutan  2018
Foto udara menunjukkan lokasi pembangunan waduk hidroelektrik Belo Monte di Pimental, dekat Altamira di negara bagian Para, Brazil, 15 November 2012. Setelah bertahun-tahun memperoleh peningkatan dalam memerangi pembalakan hutan hujan Amazon, deforestasi di Brazil tampaknya semakin meningkat . (REUTERS/Juan Doblas/ISA/Handou)




Brasilia (CB) - Brazil memimpin dunia dalam deforestasi tahun lalu walaupun penggundulan hutan hujan tropis di negara terbesar di Amerika Selatan itu turun 70 persen dibandingkan dengan tahun 2017, menurut jejaring pemantauan hutan independen.

Brazil kehilangan 13.471 km persegi hutan hujan tropis tahun 2018, suatu kawasan hampir seukuran Connecticut, negara bagian di Amerika Serikat, demikian data dari Global Forest Watch, yang dikelola oleh World Resources Institute (WRI) yang berkantor pusat di AS.

Namun, angka tersebut merupakan penurunan signifikan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika kebakaran hutan berskala besar menimbulkan kerugian relatif besar di Brazil.

Berdasarkan data yang dikeluarkan Global Forest Watch pada Kamis, kehilangan hutan tua, yang merupakan kunci melestarikan keanekaragaman hayati, khususnya terjadi setelah kebakaran bersejarah dua tahun, tetapi masih tetap naik di atas level-level sebelumnya dalam dekade itu.

"Kendati kehilangan tahun 2018 diakibatkan sebagian oleh kebakaran, sebagian besar tampaknya akibat pembalakan di Amazon, menimbulkan risiko penurunan dalam penggundulan hutan yang negara itu capai pada awal tahun 2000-an," kata para peneliti.

Brazil merupakan rumah bagi 60 persen Amazon, hutan hujan tropis terbesar di dunia yang menyerap karbon dioksida dalam jumlah besar dan dipandang sebagai perlindungan vital terhadap pemanasan global.

Republik Demokratik Kongo berada di posisi kedua dalam kerugian hutan dengan 4.812 km persegi hutannya tak ada lagi.



Credit  antaranews.com




Senin, 15 April 2019

Sebut Holocaust Bisa Dimaafkan, Israel Kecam Presiden Brazil


Sebut Holocaust Bisa Dimaafkan, Israel Kecam Presiden Brazil
Israel melemparkan kecaman keras terhadap Presiden Brazil, Jair Bolsonaro terkait pernyataannya mengenai Holocaust. Foto/Reuters

TEL AVIV - Israel melemparkan kecaman keras terhadap Presiden Brazil, Jair Bolsonaro terkait pernyataannya mengenai Holocaust. Bolsonaro mengatakan, Holocaust bisa diamaafkan, tapi tidak boleh dilupakan.

Presiden Israel, Reuven Rivlin dengan tegas mengatakan bahwa Holocaust adalah sebuah kejahatan yang sangat serius. Orang-orang Yahudi, khususnya di Israel, tidak akan pernah memaafkan dan melupakan hal itu.

“Tidak ada yang bisa memerintahkan orang-orang Yahudi untuk memberikan pemaafan, dan itu tidak akan pernah bisa dibeli atas nama kepentingan. Apa yang (Nazi) lakukan pada kita terukir dalam ingatan kita, ingatan mengenai para pendahului, kata Rivlin.

Rivlin memperingatkan, bahwa orang Israel tidak akan pernah bekerja sama dengan mereka yang menyangkal kebenaran atau mencoba menghapusnya dari ingatan, baik individu, kelompok atau pemimpin partai dan bahkan kepala negara.

“Kami tidak akan pernah memaafkan dan tidak pernah melupakan. Tidak ada yang akan memerintahkan pengampunan dari orang-orang Yahudi, dan itu tidak akan pernah bisa dibeli atas nama kepentingan. Orang Yahudi akan selalu berperang melawan anti-Semitisme dan xenophobia," ungkapnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (14/4).

Dia juga memperingatkan para politisi agar tidak menyimpang ke wilayah para sejarawan, yang bertanggung jawab untuk meneliti dan menggambarkan masa lalu. Menurutnya, para pemimpin politik harus tetap sejalan dengan tanggung jawab mereka sendiri untuk membentuk masa depan. 




Credit  sindonews.com



Kamis, 04 April 2019

Pemimpin oposisi Brazil umumkan solidaritas buat Palestina


Pemimpin oposisi Brazil umumkan solidaritas buat Palestina
Presiden baru Brazil Jair Bolsonaro menunjukkan selempang kepresidenan yang diterimanya dari presiden yang ia gantikan, Michel Temer, di Istana Planalto di Brasilia, Brazil, 1 Januari 2019. (REUTERS/Sergio Moraes)




Brasilia, Brazil (CB) - Pemimpin oposisi Brazil di Senat, Rondolfo Rodriguez, telah menolak kunjungan presiden negeri itu, Jair Bolsonaro, ke Israel dan pernyataannya mengenai Al-Quds (Jerusalem) serta pemindahan kedutaan besar Brazil ke kota tersebut.

Rodriguez juga mengatakan presiden Brazil tidak mewakili suara hati rakyat Brazil.

Rodriguez mengeluarkan pernyataan itu selama kunjungannya ke Kedutaan Besar Negara Palestina di Brazil dan pertemuannya dengan Duta Besar Ibrahim Zaben pada Rabu (3/4).

Rodriguez menyatakan kunjungannya ke Kedutaan Besar Palestina adalah pesan solidaritas rakyat Brazil buat rakyat Palestina. Ia menegaskan solidaritas bloknya di Parlemen buat rakyat Palestina.

Ia mengatakan banyak anggota Senat dan Majelis Permusyawaratan Rakyat, termasuk koalisi pemerintah, menentang posisi presiden Brazil mengenai masalah Palestina dan hubungan erat dengan Israel.

Ia menganggap posisi Presiden Bolsonaro itu sebagai pelanggaran terhadap kebijakan bersejarah yang dianut Brazil, yaitu mendukung penyelesaian dua-negara sejalan dengan resolusi internasional. Rodriguez menekankan dukungan oposisi Brazil  bagi Palestina di Parlemen Brazil dan akan membuka kantor kebudayaan serta perdagangan di Al-Quds Timur untuk mengurus kepentingan Brazil.

Sementara itu, Zaben menyampaikan penghargaannya atas kunjungan Rodriguez serta pesan solidaritasnya buat rakyat dan kepemimpinan Palestina. Ia juga memuji hubungan bersejarah antara Palestina dan Brazil.



Credit  antaranews.com




Senin, 01 April 2019

Kemlu Palestina kutuk pembukaan kantor dagang di Al-Quds


Kemlu Palestina kutuk pembukaan kantor dagang di Al-Quds

Petunjuk di bagian luar Kedubes AS di Jerusalem (Flash90) (Flash90/)




Ramallah (CB) - Kementerian Palestina Urusan Luar Negeri dan Ekspatriat mengutuk, dengan sekeras-kerasnya, sikap Kementerian Luar Negeri Brazil dan pernyataan resmi Brazil berkaitan dengan pembukaan kantor perdagangan dengan status diplomatik di Al-Quds (Jerusalem), yang diduduki.

Kementerian memandang posisi itu sebagai pelanggaran nyata terhadap keabsahan dan resolusi internasional serta agresi langsung terhadap rakyat Palestina dan hak-hak mereka.

Kemlu Palestina juga memandang pembukaan kantor dagang di kota tersebut sebagai persetujuan bagi tekanan Amerika dan Israel untuk melanggengkan pendudukan dan kegiatan permukiman, me-Yahudi-kan dan mencaplok Al-Quds, yang diduduki, serta pemberlakuan paksa hukum Israel atasnya.

Kementerian itu menekankan akan mengontak duta besar Brazil untuk konsultasi agar kementerian tersebut bisa mengambil keputusan yang sesuai guna menghadapi situasi semacam itu.

Kementerian tersebut kembali menekankan bahwa Al-Quds adalah bagian tak terpisahkan wilayah Palestina, yang diduduki pada 1967. Kementerian juga menegaskan  bahwa keputusan yang diambil oleh pemerintah Amerika serta pendudukan Israel, serta negara-negara yang mengikuti langkah AS dan tindakan Israel itu, takkan memberi penguasa pendudukan hak atas Al-Quds Timur dan daerah sekitarnya.




Credit  antaranews.com



Brazil Resmikan Kantor Diplomatik di Yerusalem


Brazil Resmikan Kantor Diplomatik di Yerusalem
Yerusalem. (AHMAD GHARABLI / AFP)



Jakarta, CB -- Brazil mengatakan telah membuka kantor diplomatik baru di Yerusalem, Minggu (31/3). Kantor tersebut diproklamirkan bakal berfungsi sebagai bagian dari kedutaan besarnya untuk Israel, yang berlokasi di Tel Aviv.

"Brasil memutuskan untuk membuat kantor di Yerusalem untuk mempromosikan perdagangan, investasi, teknologi, dan inovasi sebagai bagian dari kedutaan besarnya di Israel," kata Kementerian Luar Negeri di Brasilia dalam sebuah pernyataan, dikutip Reuters, Minggu (31/3).

Langkah diplomatik Brazil merupakan jawaban dari sikap pemerintah Brazil yang selama ini berupaya mendekatkan diri ke Israel.

Presiden Brazil, Jair Bolsonaro yang dilantik pada awal tahun ini memang mewacanakan untuk membuat negaranya mendekat ke Amerika Serikat dan Israel, termasuk memindahkan kedutaan besar Brasil ke Yerusalem.

Bolsonaro berencana menyesuaikan lagi hubungan Brazil secara internasional, menjauhi sekutu-sekutu dari negara berkembang serta mendekat ke kebijakan para pemimpin Barat, terutama Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Trump mengirim Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo untuk menghadiri upacara pengukuhan Bolsonaro sebagai presiden.

Brazil Resmikan Kantor Diplomatik di Yerusalem
Jair Bolsonaro. (REUTERS/Adriano Machado)


Langkah Brazil boleh jadi mengikuti jejak Honduras. Sebelumnya, Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez pada 24 Maret lalu telah mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan berencana membuka kantor dagang Honduras di sana. Kedutaan Besar Honduras untuk Israel akan tetap berada di Tel Aviv.

"Hari ini, saya mengumumkan sebuah langkah untuk membuka sebuah kantor dagang di Yerusalem, ibu kota Israel. Kantor dagang ini akan menjadi perpanjangan kantor kedutaan besar kami di Tel Aviv," kata Hernandez.





Credit  cnnindonesia.com



Jumat, 29 Maret 2019

Brasil Minta Pasukan Rusia Angkat Kaki dari Venezuela


Warga Venezuela memasuki Kolombia dengan menyeberangi jembatan internasional Simon Bolivar dari San Antonio del Tachira, Venezuela, Kamis (21/2). Rakyat Venezuela mengalami kelangkaan makanan dan obat-obatan.
Warga Venezuela memasuki Kolombia dengan menyeberangi jembatan internasional Simon Bolivar dari San Antonio del Tachira, Venezuela, Kamis (21/2). Rakyat Venezuela mengalami kelangkaan makanan dan obat-obatan.
Foto: AP Photo/Rodrigo Abd

Brasil minta Venezuela gelar pemilu ulang di bawah pimpinan Juan Guaido.



CB, BRASILIA -- Menteri Luar Negeri Brasil Ernesto Araujo mengatakan, pasukan Rusia yang dikirim ke Venezuela harus segera pergi meninggalkan negara tersebut. Dalam sebuah wawancara dengan Reuters, Araujo manyatakan, pembelaan Rusia terhadap Presiden Nicolas Maduro justru dapat memperdalam keruntuhan ekonomi dan masyarakat Venezuela.

Menurut Araujo, satu-satunya jalan keluar dari krisis adalah dengan mengadakan pemilihan umum ulang di bawah pemerintahan sementara yang dipimpin oleh oposisi, Juan Guaido. "Jika mereka mempertahankan Maduro lebih lama, berarti lebih banyak orang kelaparan dan melarikan diri dari negara itu, lebih banyak tragedi kemanusiaan di Venezuela," ujarnya, Jumat (29/3).

"Apa pun yang berkontribusi pada kelanjutan penderitaan rakyat Venezuela harus dihapus," kata Araujo.

Araujo mengatakan, kehadiran tentara Rusia di Venezuela merupakan tanda kelemahan Maduro. Menurutnya, hal tersebut menunjukkan bahwa Maduro sudah tidak punya kekuatan militer.

"Jika dia perlu membawa pasukan dari luar negeri, jelas bahwa pasukan bersenjatanya tidak sepenuhnya bersamanya dan tidak mampu terus menekan rakyat Venezuela," kata Araujo.

Sebelumnya, kedatangan dua pesawat angkatan udara Rusia diyakini membawa hampir 100 pasukan khusus dan personel keamanan siber ke Venezuela. Rusia menyatakan, pihaknya telah mengirim spesialis ke Venezuela berdasarkan perjanjian kerja sama militer.

Sementara itu, Presiden sayap kanan Brasil Jair Bolsonaro mengatakan, angkatan bersenjata Brasil tidak berniat melakukan intervensi militer ke Venezuela. Brasil ingin membahas krisis Venezuela secara bilateral dengan Rusia dan Cina. Transisi diplomatik di negara penghasil minyak tersebut merupakan kepentingan mereka bersama, yang tergabung dalam kelompok ekonomi berkembang, BRICS (Brasil, Rusia, India, Cina, dan Afrika Selatan).

Bersama dengan Lima Group, Brasil kini fokus untuk membuat pemimpin oposisi Juan Guaido diakui di organisasi internasional. Araujo mengatakan, pemerintah Brasil berusaha menjalin kerja sama perdagangan dan kerja sama lainnya dengan Rusia serta Cina. Rencananya, presiden Brasil akan menghadiri petemuan puncak BRICS pada November mendatang.



Credit  republika.co.id





Kamis, 21 Maret 2019

Donald Trump Mau Brasil Jadi Anggota NATO



Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberikan kaos tim sepak bola nasional Brasil kepada Presiden AS Donald Trump selama pertemuan di Oval Office Gedung Putih di Washington, 19 Maret 2019. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Presiden Brasil Jair Bolsonaro memberikan kaos tim sepak bola nasional Brasil kepada Presiden AS Donald Trump selama pertemuan di Oval Office Gedung Putih di Washington, 19 Maret 2019. [REUTERS / Kevin Lamarque]

CB, Jakarta - Presiden Donald Trump mempertimbangkan agar Brasil menjadi anggota NATO.
Hal ini diungkapkan Trump saat menyambut kunjungan perdana Presiden Brasil, Jair Bolsonaro, ke Gedung Putih.
"Kami akan mempertimbangkan itu dengan sangat, apakah itu NATO atau itu sesuatu yang ada hubungannya dengan aliansi," kata Trump kepada wartawan, yang duduk di sebelah Bolsonaro, dikutip dari Reuters, 20 Maret 2019.

"Saya bermaksud menunjuk Brasil sebagai sekutu non-NATO utama atau bahkan mungkin, jika Anda mulai memikirkannya, mungkin sekutu NATO," kata Trump.
"Saya harus berbicara dengan banyak orang, tetapi mungkin sekutu NATO, yang akan sangat memajukan keamanan dan kerja sama antara negara-negara kita."

Presiden Brasil Jair Bolsonaro dan Presiden AS Donald Trump berjabat tangan selama konferensi pers bersama di Rose Garden Gedung Putih di Washington, AS, 19 Maret 2019. [REUTERS / Kevin Lamarque]
Menurut laporan The Telegraph, pejabat Brasil mengatakan pekan lalu bahwa mereka sedang berupaya mendapat status sekutu non-NATO utama, yang tidak memenuhi keanggotaan penuh NATO, tetapi menawarkan keuntungan finansial yang tidak tersedia bagi anggota non-NATO.

Sejauh ini Kolombia adalah satu-satunya negara Amerika Latin yang bergabung dengan NATO. Kolombia menjadi mitra global NATO pada tahun 2018, yang berarti Kolombia tidak harus ikut serta dalam aksi militer.
Jair Bolsonaro, baik dalam pandangan dan gaya kampanye pilpres sangat mirip dengan Trump. Bahkan, mantan kapten angkatan darat Brasil itu selama kampanye mendapat julukan "Trump of the Tropics" atau Donald Trump dari Negeri Tropis, dan secara terbuka menyatakan dirinya pengagum Donald Trump.



Credit  tempo.co



Rabu, 20 Maret 2019

Konvoi pengangkut uranium di Brazil diserang kelompok bersenjata


Konvoi pengangkut uranium di Brazil diserang kelompok bersenjata
Seorang pria dari suku Uru-eu-wau-wau di desa Alto Jaru di dekat Campo Novo de Rondonia, Brazil. Gambar diambil pada 30 Januari 2019. ANTARA FOTO/REUTERS/pras.




Jakarta (CB) - Kelompok bersenjata, Selasa, menembaki para anggota konvoi yang mengangkut uranium ke salah satu pembangkit listrik Brazil di jalan pinggiran pantai di Rio de Janeiro, seperti yang diungkapkan kepolisian dan perusahaan pengelola pembangkit tersebut.

Mereka melaporkan bahwa truk yang membawa bahan bakar nuklir beserta pengawalnya diserang saat melintasi kota Frade, sekitar 30 km dari lokasi reaktor di Angra dos Reis.

Polisi yang mengawal konvoi membalas tembakan penyerang, kata polisi. Mereka mengatakan tidak ada yang terluka atau ditangkap dalam insiden tersebut. Kelompok bersenjata itu pun akhirnya melarikan diri.

Eletronuclear, anak perusahaan Centrais Eletricas do Norte do Brasil S.A yang mengelola pembangkit nuklir Angra dalam pernyataan mengatakan, bahwa uranium yang dibawa tersebut tidak berbahaya dan pengirimannya tidak ditunda terkait adanya serangan.

Pihaknya menjelaskan insiden terjadi saat polisi yang mengawal konvoi menyebar di sepanjang jalan untuk berjaga-jaga setelah terdengar suara tembakan di dekatnya. Kemudian kelompok bersenjata itu mulai menembaki sejumlah "batalyon kejut" bersenjata lengkap yang mengawal pengiriman tersebut, demikian informasi Eletronuclear.

Bahan bakar nuklir yang diperlukan di dua reaktor di Brazil yakni Angra 1 dan Angra 2, dihasilkan di instalasi pemerintah di Resende, kota di pedalaman negara bagian Rio de Janeiro yang letaknya 130 km dari Angra dos Reis.

Brazil hanya memproses uranium untuk digunakan sebagai bahan bakar pembangkit listrik, di bawah pengawasan Badan Energi Atom Internasional.





Credit  antaranews.com



Brazil Buka Kemungkinan Jadi Basis Rudal AS




Brazil Buka Kemungkinan Jadi Basis Rudal AS
Presiden Brazil, Jair Bolsonaro dilaporkan telah menandatangani perjanjian untuk membuka pangkalan bagi peluncuran satelit Amerika Serikat (AS). Foto/Istimewa


BRASILIA - Presiden Brazil, Jair Bolsonaro dilaporkan telah menandatangani perjanjian untuk membuka pangkalan bagi peluncuran satelit Amerika Serikat (AS). Penandatanganan ini dilakukan jelang pertemuannya dengan Presiden AS, Donald Trump di Washington.

Bolsonaro menandatangani perjanjian dengan perusahaan AS tentang pengamanan teknis untuk memungkinkan peluncuran satelit komersial dari pangkalan Alcantara di negara bagian Maranhao, Brasil utara. Alcantara adalah lokasi yang ideal, karena terletak di dekat Equator, mengurangi kebutuhan bahan bakar hingga 30 persen.

"Kita harus berterima kasih kepada Tuhan atas perubahan ideologi baru-baru ini di Brasil. Kami ingin memiliki Brasil yang hebat, sama seperti Trump ingin membuat Amerika hebat," kata Bolsonaro, seperti dilansir Al Arabiya pada Selasa (19/3).

Namun, kesepakatan itu perlu persetujuan dari Kongres Brazil, yang memblokir perjanjian serupa oleh mantan presiden Fernando Henrique Cardoso dengan alasan bahwa negara itu akan kehilangan kedaulatan terhadap AS.

Sementara itu, terkait pertemuan dengan Trump, Bolsonaro mengatakan dia juga akan berbicara tentang kampanye bersama mereka untuk menggulingkan presiden sayap kiri Venezuela, Nicolas Maduro.

“Kita tidak bisa meninggalkan mereka sebagaimana adanya. Kita harus membebaskan bangsa Venezuela. Inilah sebabnya kami mengandalkan Amerika Serikat untuk mencapai tujuan ini," katanya.






Credit  sindonews.com



Kamis, 14 Maret 2019

Delapan tewas dalam penembakan sekolah di Brazil



Delapan tewas dalam penembakan sekolah di Brazil
Seorang pemrotes membawa spanduk dalam sebuah aksi mengenai pengendalian senjata lebih lanjut, tiga hari setelah terjadi penembakan di Sekolah Marjory Stoneman Douglas, di Fort Lauderdale, Florida, Amerika Serikat, Sabtu (17/2/2018). (REUTERS/Jonathan Drake)




Sao Paulo (CB) - Sedikitnya delapan orang tewas di satu sekolah dasar Brazil, tempat dua remaja tampak memasuki gedung itu dan melepaskan tembakan pada Rabu pagi, kepolisian Sao Paulo mengatakan.

Sebanyak lima anak-anak sekolah, seorang dewasa yang bekerja di gedung sekolah itu dan dua penembak yang masih remaja tewas dalam insiden itu, kata kepolisian.

Sejumlah anak yang tak disebutkan juga ditembak di SD Raul Brasil dan dilarikan ke beberapa rumah sakit. Keadaan kesehatan mereka sejauh ini belum segera diketahui.

Penembakan-penembakan sekolah jarang terjadi di Brazil, walaupun negara itu termasuk salah satu yang paling kejam di dunia, dengan lebih banyak pembunuhan tiap tahun daripada negara-negara lain. Penembakan sekolah terjadi tahun 2011, ketika 12 anak-anak ditembak mati oleh seorang mantan siswa di Rio de Janeiro.

Kendati undang-undang tentang kepemilikan senjata diberlakukan sangat ketat di Brazil, namun tidak sulit untuk membeli secara ilegal sepucuk senjata.

Polisi mengatakan dua remaja yang mengenakan penutup muka memasuki gedung sekolah dan mulai menembak sekitar pukul 9.30 waktu setempat. Kedua remaja itu kemudian menembak diri mereka dan tewas.

Polisi mengatakan kepada jejaring Globo TV bahwa penembakan lain terjadi sekitar 500 meter dari sekolah Raul Brasil beberapa saat setelah pembunuhan di sekolah tersebut, tetapi belum jelas apakah kedua insiden tersebut berkaitan.



Credit  antaranews.com



Rabu, 27 Februari 2019

Brazil Tolak Jadi Basis AS untuk Serang Venezuela



Brazil Tolak Jadi Basis AS untuk Serang Venezuela
Wakil Presiden Brazil Hamilton Mourao mengatakan negaranya tidak akan mengizinkan Amerika Serikat melakukan intervensi militer di Venezuela dari wilayah Brazil. Foto/Reuters

BRASILIA - Wakil Presiden Brazil, Hamilton Mourao mengatakan, negaranya tidak akan mengizinkan Amerika Serikat (AS) melakukan intervensi militer di Venezuela dari wilayah Brazil.

Berbicara saat pertemuan Kelompok Lima di Bogota, Kolombia untuk membahas situasi di Venezuela, Mourao menuturkan bahwa pihaknya menentang intervensi militer apa pun oleh AS di Venezuela.

Mourao, seperti dilansir Anadolu Agency pada Selasa (26/2), mengatakan negaranya bekerja untuk memastikan bahwa krisis di Venezuela tidak berubah menjadi konflik bersenjata di wilayah tersebut.

Terkait pertemuan Kelompok Lima di Bogota, dalam pernyataan bersama, mereka meminta Mahkamah Pidana Internasional untuk mempertimbangkan penolakan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro untuk mengizinkan bantuan kemanusiaan sebagai kejahatan terhadap kemanusiaan.

Kelompok itu mengecam Maduro karena merampas makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar orang. "Negara-negara yang masih bekerja sama dengan Venezuela akan dipanggil untuk membantu menyelesaikan krisis politik di negara itu," bunyi pernyataan Kelompok Lima.

Menekankan bahwa Juan Guaido akan didukung secara permanen, kelompok itu menyerukan kepada pengadilan dan Angkatan Bersenjata Venezuela untuk mengakui Guaido.

"Transisi menuju demokrasi harus dilakukan secara damai oleh Venezuela dalam kerangka konstitusi dan hukum internasional, didukung oleh langkah-langkah politik dan diplomatik, tanpa menggunakan kekuatan," tukasnya. 



Credit  sindonews.com




Rabu, 20 Februari 2019

Brasil akan Kirim Bantuan ke Venezuela Bersama AS


Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela di Central University of Venezuela di Caracas, Jumat (8/2).
Pemimpin Majelis Nasional Juan Guaido memproklamirkan diri sebagai presiden sementara Venezuela di Central University of Venezuela di Caracas, Jumat (8/2).
Foto: AP Photo/Ariana Cubillos

Brasil bersama AS mengakui kepemimpinan Juan Guaido di Venezuela.



CB, BRASILIA -- Juru bicara presiden Brasil Jenderal Otavio Rego Barros mengatakan pada 23 Februari negaranya bersama Amerika Serikat (AS) akan mengirimkan bantuan kemanusiaan ke perbatasan Venezuela. Pengiriman bantuan tersebut sesuai dengan permintaan pemimpin oposisi yang mendeklarasikan diri menjadi presiden sementara Venezuela Juan Guaido.

Pada Rabu (20/2), Rego Barros mengatakan distribusi makanan dan obat-obatan itu akan dikirimkan melalui kota Boa Vista yang berbatasan dengan Venezuela. Bantuan tersebut akan dibawa truk Venezuela yang dikemudikan orang Venezuela dan diorganisasi oleh Guaido.

Oposisi pemerintah Venezuela berusaha untuk membawa bantuan kemanusiaan dari Kolombia, Curacao, dan Brasil masuk pada tanggal 23 Febuari, meski Presiden Nicolas Maduro menolak bantuan itu dengan membantah adanya krisis kemanusiaan di Venezuela.

Oposisi Maduro berharap militer Venezuela melanggar perintah menghalangi bantuan masuk. Pemerintah Brasil yang kini dipimpin presiden dari kelompok kanan Jair Bolsonaro mengakui Guaido sebagai pemimpin sah Venezuela sampai pemilihan umum digelar.

Dalam pernyataannya  Kementerian Luar Negeri Brasil mengatakan bantuan tersebut akan ditempatkan di Boa Vista dan di kota perbatasan Pacaraima untuk dikumpulkan oleh 'pemerintahan sementara Presiden Juan Guaido'. "Brasil bergabung dengan inisiatif penting internasional untuk mendukung pemerintah Gauido dan rakyat Venezuela," kata pernyataan Kementeri Luar Negeri Brasil tersebut.





Credit  republika.co.id




Rabu, 16 Januari 2019

Venezuela Ribut dengan Brasil, Maduro: Bolsonaro Adalah Hitler!



Venezuela Ribut dengan Brasil, Maduro: Bolsonaro Adalah Hitler!
Presiden Venezuela Nicolas Maduro. Foto/REUTERS

CARACAS - Presiden Venezuela Nicolas Maduro menyebut Presiden Brasil Jair Bolsonaro seorang Adolf Hitler modern. Julukan itu dilontarkan beberapa hari setelah Brasilia secara resmi mengakui pemimpin oposisi sebagai kepala resmi negara yang dilanda krisis ekonomi itu.

Pemerintah Brasil pada hari Sabtu pekan lalu mengatakan pihaknya mengakui Juan Guaido, kepala Kongres yang juga pemimpin oposisi Venezuela, sebagai presiden yang sah. Pengakuan itu disampaikan setelah Maduro dilantik sebagai presiden untuk masa jabatan periode yang kedua.

Maduro terpilih lagi sebagai presiden setelah menang pemilu. Namun, Amerika Serikat tidak mengakui hasil pemilu dengan menyatakan kemenangan Maduro tidak sah.



"Di sana kita punya Brasil di tangan seorang fasis, Bolsonaro adalah Hitler dari era modern!," kata Maduro saat pidato kenegaraan pada hari Senin.

"Mari kita serahkan tugas Bolsonaro kepada orang-orang hebat di Brasil, yang akan berjuang dan merawatnya," lanjut dia, seperti dikutip Reuters, Selasa (15/1/2019).

Guaido pada hari Jumat mengatakan dia bersedia menjadi presiden setelah para pemimpin oposisi mengatakan masa jabatan kedua Maduro tidak sah karena pemilu 2018 diboikot. Oposisi memboikot pemilu dengan alasan kubu Maduro curang.

Guaido, yang sempat ditahan oleh agen intelijen saat dalam perjalanan ke sebuah demonstrasi politik pada hari Minggu, belum menyatakan dirinya sebagai presiden Venezuela.


Brasil dan Venezuela mempertahankan hubungan baik selama lebih dari satu dekade berkat hubungan persahabatan antara Partai Buruh Brasil dan Partai Sosialis Venezuela.

Namun sejak Bolsonaro—politisi anti-komunis dan pemuji kediktatoran militer Brasil 1964-1985—berkuasa, hubungan kedua negara retak. Terlebih Bolsonaro telah berjanji akan menargetkan Venezuela layaknya musuh. 




Credit  sindonews.com




Jumat, 04 Januari 2019

Bolsonaro Buka Pintu untuk AS Bangun Pangkalan Militer di Brasil


Bolsonaro Buka Pintu untuk AS Bangun Pangkalan Militer di Brasil
Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro. Foto/REUTERS


BRASILIA - Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro mengatakan bahwa dia akan terbuka terhadap kemungkinan Amerika Serikat mengoperasikan pangkalan militer di wilayah negaranya. Sikap presiden pro-Israel ini merupakan perubahan tajam dalam kebijakan untuk asing.

Bolsonaro, yang secara resmi mengambil alih kekuasaan pada hari Selasa lalu, mengatakan bahwa dukungan Rusia terhadap "kediktatoran" Presiden Nicolas Maduro di Venezuela telah secara signifikan meningkatkan ketegangan di kawasan Amerika Selatan. Menurutnya, itu merupakan perkembangan yang mengkhawatirkan.

Ditanya oleh jurnalis SBT TV dalam sebuah wawancara apakah kebijakannya itu berarti dia akan mengizinkan kehadiran militer AS di Brasil, Bolsonaro menjawab bahwa dia pasti akan bersedia untuk menegosiasikan kemungkinan tersebut.

"Tergantung pada apa yang terjadi di dunia, siapa yang tahu jika kita tidak perlu membahas pertanyaan itu di masa depan," kata Bolsonaro, yang dilansir Reuters, Jumat (4/1/2019).

Dia menekankan bahwa apa yang dicari Brasil adalah memiliki "supremasi di Amerika Selatan".

Pemimpin sayap kanan itu mengubah kebijakan luar negeri Brasil yang bertahan sejak lebih dari satu dekade. Sebelumnya, Brasil yang dikuasai Partai Buruh yang berhaluan kiri menekankan hubungan antar-negara Amerika Selatan atau dikenal sebagai hubungan Selatan-Selatan dan kadang-kadang berseteru dengan AS di panggung internasional.

Bolsonaro merupakan mantan kapten Angkatan Darat berusia 63 tahun dan pengagum kediktatoran militer Brasil tahun 1964 sampai 1985. Dia dikenal sebagai pemimpin pro-Presiden AS Donald Trump dan dengan cepat memperdalam hubungan Brasil dengan Amerika Serikat dan Israel.

Penasihat keamanan nasional Bolsonaro, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Augusto Heleno, mengonfirmasi pada hari Kamis bahwa Presiden Bolsonaro ingin memindahkan kedutaan Brasil di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Namun, pertimbangan logistik menghalangi jalannya.

Heleno tidak merinci pertimbangan logistik yang dia maksud. Tetapi sektor pertanian yang kuat di negara itu menentang pemindahan kedutaan dari Tel Aviv ke Yerusalem dan membuat marah negara-negara Arab yang membeli miliaran dolar daging halal Brasil setiap tahun.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu merupakan pemimpin dunia pertama yang mengunjungi Brasil minggu ini ketika dia menghadiri pelantikan Bolsonaro. Setelah pertemuan pribadi, Netanyahu mengatakan bahwa Bolsonaro mengatakan kepadanya bahwa memindahkan kedutaan adalah masalah "kapan, bukan jika".


"Ada keinginan yang jelas bahwa ini terjadi, tetapi belum ada keputusan tentang tanggal," kata Heleno.

Dia mengklaim Brasil tidak berpikir bahwa ekspor akan terancam dengan pemindahan kedutaan di Israel. Alasannya, diplomat Brasil akan bekerja dengan mitra dagang Timur Tengah untuk meredakan kekhawatiran tersebut.

Bolsonaro dan beberapa gubernur negara bagian di Brasil saat ini sedang berupaya membeli pesawat tanpa awak dan berkiblat pada Amerika Serikat dan Israel untuk teknologi dan sains lainnya ketika mereka berusaha untuk membongkar kartel obat bius yang kuat dan sangat bersenjata. 






Credit  sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1367779/42/bolsonaro-buka-pintu-untuk-as-bangun-pangkalan-militer-di-brasil-1546564190


Kamis, 03 Januari 2019

Bagaimana Sang Populis Latin Jair Bolsonaro Membenahi Brasil?


Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro dan istrinya Michelle Bolsonaro, melambai kepada para pendukung saat mereka melewati setelah upacara pelantikannya, di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. REUTERS/Ricardo Moraes
Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro dan istrinya Michelle Bolsonaro, melambai kepada para pendukung saat mereka melewati setelah upacara pelantikannya, di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. REUTERS/Ricardo Moraes

CB, Jakarta - Tepat di hari pertama tahun 2019, Presiden Brasil yang baru, Jair Bolsonaro, resmi dilantik. Peralihan kekuasaan dari sosialisme ke tangan populis sayap kanan, menandakan bagaimana populisme di Brasil mulai bangkit.
"Ini adalah awal kebebasan Brasil dari sosialisme, politik pembenaran dan kesemerawutan birokrasi," kata Bolsonaro, mantan kapten pasukan terjun payung yang kini berusia 63 tahun, selama pidato yang berapi-api, dikutip dari Reuters, 2 Januari 2019.

Sebelum kemunculannya, Brasil memang dilanda kekacuan politik akibat skandal korupsi, krisis ekonomi dan kekerasan yang semakin gawat.

Presiden yang akan keluar Michel Temer dan istrinya Marcela Temer menunggu Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro di Istana Planalto, di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. REUTERS/Ueslei Marcelino
Jair Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi dan menuntaskan tugas pemerintahan sosialis yang belum rampung. Namun simpatisan Donald Trump dan pendukung kediktatoran militer ini mengkhawatirkan banyak publik yang anti-populis, meskipun Bolsonaro berjanji akan mematuhi prinsip ekonomi.
Selama pelantikan, 3.000 polisi berpatroli dengan total 10 ribu personil gabungan. Tank, pesawat tempur dan bahkan rudal anti-pesawat dipasang. Jurnalis yang ingin meliput, menurut laporan NBC News, bahkan harus datang 7 jam lebih awal sebelum acara dimulai.
Keamanan tingkat tinggi ini atas permintaan Bolsonaro sendiri. Permintaan ini tampak dimaklumi karena Bolsonaro pernah ditikam di bagian perut selama kampanye pilpres pada September kemarin.

Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, meringis tepat setelah ditikam di perut selama kampanye di Juiz de Fora, Brazil, Kamis, 6 September 2018. (AP Photo / Raysa Leite)
Bolsonaro tidak banyak menyampaikan pernyataan yang moderat sejak terpilih pada Oktober, di mana kaum progresif dan liberal mengecam sikap yang mereka katakan anti-homoseksual, seksis dan rasis.
Di sisi ekonomi, pemimpin baru berjanji untuk membuka pasar asing bagi Brasil dan memberlakukan reformasi untuk mengurangi defisit anggaran yang menguap, menempatkan rekening pemerintah di jalur yang berkelanjutan, menurut laporan Reuters.

Bolsonaro berencana untuk mengubah haluan Brasil di dunia internasional, menjauh dari sekutu negara-negara berkembang dan lebih dekat dengan kebijakan para pemimpin Barat, khususnya Presiden AS Donald Trump, salah satunya adalah janji untuk memindahkan kedubes Brasil ke Yerusalem. Tidak mengejutkan karena retorika Bolsonaro membuatnya mendapat julukan Donald Trump dari negeri tropis, atau Trump dari Amerika Latin.Bolsonaro juga mengatakan akan memprioritaskan perang melawan kejahatan yang semakin naik, di mana lebih dari 63.000 orang terbunuh tahun lalu. Kelompok-kelompok hak asasi manusia khawatir pembelaannya terhadap kekerasan polisi dapat melindungi para petugas dari penyelidikan atas pelanggaran HAM dan mengarah pada pembunuhan di luar hukum.


Para pemimpin asing terkemuka yang menghadiri pelantikan Bolsonaro adalah pemimpin sayap kanan, mulai dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Perdana Menteri Hongaria Viktor Orban.
Presiden Kiri Nicolas Maduro dari Venezuela dan Daniel Ortega dari Nikaragua, yang dianggap sebagai diktator oleh Bolsonaro, tidak diundang oleh tim Bolsonaro setelah kementerian luar negeri mengirimi mereka undangan. Amerika Serikat diwakili oleh Menlu Mike Pompeo, meskipun Trump mentweet ucapan selamat kepadanya.
"USA bersama Anda!" kicau Trump pada Selasa di Twitter setelah memuji pidato pengukuhan Bolsonaro.
Tujuh dari 22 menteri Kabinet Bolsonaro adalah mantan personel militer, melebihi jumlah pemerintahan mana pun selama kediktatoran Brasil 1964-1985. Hal itu memicu kekhawatiran di antara lawannya untuk kembali ke pemerintahan otokratis, tetapi Bolsonaro menegaskan dia akan menghormati konstitusi negara. Wakil presiden Bolsonaro adalah pensiunan jenderal, Hamilton Mourao.

Partai Liberal dan Sosial Jair Bolsonaro akan memiliki 52 kursi di majelis rendah beranggotakan 513 anggota, blok terbesar kedua di belakang Partai Buruh Brasil.Dalam sebuah wawancara dengan Record TV menjelang pelantikannya, Bolsonaro mengecam birokrasi Brasil yang buruk sehingga menyebabkan berbisnis menjadi sulit dan mahal. Dia berjanji membabat habis birokrasi Brasil.
"Mesin pemerintah sangat berat," katanya. "Ada ratusan badan pengatur birokrasi di seluruh Brasil, juga para regulator. ... Kita harus mengurai kekacauan."

Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano Machado]
Sumpah Bolsonaro untuk mengikuti contoh Donald Trump dan menarik Brasil keluar dari perjanjian perubahan iklim Paris telah mengkhawatirkan para aktivis lingkungan. Jair Bolsonari tetap ingin membangun bendungan pembangkit listrik tenaga air di Amazon dan membuka diri untuk mengeruk tambang di wilayah masyarakat pribumi Brasil.
Pengusaha Brasil sangat ingin melihat Bolsonaro mengadopsi tim ekonom ortodoks yang dipimpin oleh bankir investasi Paulo Guedes, yang telah berjanji untuk mengambil tindakan cepat dalam mengendalikan defisit anggaran Brasil yang tidak berkelanjutan.

Guedes berencana untuk menjual sebanyak mungkin perusahaan negara dalam upaya privatisasi yang ia perkirakan dapat menghasilkan hingga 1 triliun real Brasil atau Rp 3,7 triliun.
Rencana ini akan membantu memulihkan ketertiban keuangan pemerintah. Namun, langkah utama rencana Jair Bolsonaro untuk mengurangi defisit dan menghentikan kenaikan utang publik Brasil adalah perbaikan sistem jaminan sosial yang mahal.






Credit  tempo.co




Presiden Baru Brasil Jair Bolsonaro Resmi Dilantik


Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro dan istrinya, Michelle Bolsonaro menyapa para pendukungnya saat memberikan sambutan di Planalto Palace, di Brasilia, Brasil, 1 Januari 2018. Bolsonaro mengalahkan kandidat dari partai pekerja kiri tengah, Fernando Haddad yang meraih 44,8 persen suara. REUTERS/Sergio Moraes
Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro dan istrinya, Michelle Bolsonaro menyapa para pendukungnya saat memberikan sambutan di Planalto Palace, di Brasilia, Brasil, 1 Januari 2018. Bolsonaro mengalahkan kandidat dari partai pekerja kiri tengah, Fernando Haddad yang meraih 44,8 persen suara. REUTERS/Sergio Moraes

CB, Jakarta - Presiden baru Brasil, Jair Bolsonaro, resmi dilantik pada Selasa 1 Januari dan menandakan peralihan dari kekuasaan sosialisme ke pemerintahan sayap kanan.
Dalam pidato pelantikannya, Bolsonaro bersumpah untuk membasmi korupsi, kejahatan dan kesemerawutan ekonomi yang telah menyelimuti negara Latin Amerika terbesar, menurut laporan Reuters, dikutip pada 2 Januari 2019.

Bolsonaro, 63 tahun, adalah mantan kapten di kesatuan terjun payung, memulai karir politik sebagai anggota legislatif selama 7 tahun. Dia memuji kediktatoran militer Brasil selama 1964-1985. Namun selama pidato pertamanya sebagai presiden, Bolsonaro berjanji akan mematuhi prinsip demokrasi, setelah pernyataan kontroversialnya melawan media dan pesaing politik, yang membuatnya mendapat julukan Donald Trump dari negeri tropis atau Trump versi Latin."Ini adalah awal dari kebebasan Brasil dari sosialisme, kebenaran politik dan birokrasi semerawut," kata Bolsonaro.

Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro memberi isyarat setelah menerima selempang kepresidenan dari mantan Presiden Michel Temer di Istana Planalto, di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. Terpilih sebagai Presiden, Bolsonaro janji memberantas korupsi, kejahatan dan mengatasi ekonomi yang memburuk. REUTERS/Sergio Moraes
Bolsonaro menjadi presiden sayap kanan pertama Brasil sejak masa kediktatoran, setelah masa-masa kampanyenya dipenuhi retorika politik kontroversial namun berhasil menyabet dukungan rakyat Brasil dalam pemilu Oktober lalu.

Kemenangan Bolsonaro mencerminkan ketidakpuasan rakyat terhadap situasi politik, skandal korupsi, kemunduran ekonomi dan kejahatan di Brasil yang tidak mampu ditangani oleh pemerintahan sosialis.
Presiden baru Brasil Jair Bolsonaro menyapa para pendukung bersama istrinya dari atas mobil, menjelang dilantik sebagai Presiden Brasil di Brasilia, Brasil 1 Januari 2019. Kandidat presiden dari partai kanan Jair Bolsonaro memenangkan pemilihan presiden, pilpres, Brasil dengan meraih 55,3 persen suara dalam penghitungan suara resmi pada hari Minggu, 28 Oktober 2018. REUTERS/Ricardo Moraes





Sebuah insiden sempat membuatnya dirawat selama berminggu-minggu setelah ditikam saat berkampanye. Untuk antisipasi, Kepolisian Brasil mengerahkan 10 ribu personil bersama tentara di jalan kota Brasilia, di mana Bolosnaro dan istrinya naik Rolls Royce beratap terbuka ke gedung Kongres.

"Kita mempunyai tantangan besar sebagai imbas krisis ekonomi, menghadapi distorsi hak asasi manusia dan kita harus mengakhiri pikiran yang membela para penjahat dan mengucilkan polisi," tegas Jair Bolsonaro dalam pidato pelantikan yang berapi-api.




Credit tempo.co







Selasa, 01 Januari 2019

Netanyahu Pastikan Brazil Jadi Pindahkan Kedutaan ke Yerusalem

Calon presiden Brazil, Jair Bolsonaro, berbicara dengan wartawan di Kongres Nasional di Brasilia, Brasil 4 September 2018. [REUTERS / Adriano Machado]

CBJakarta - Brazil akan memindahkan kantor Kedutaan Besarnya di Tel Aviv ke Yerusalem. Hal itu dipastikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu saat bertemu dengan Presiden Brazil terpilih, Jair Bolsonaro pada Jumat lalu.


Pada Minggu, 30 Desember 2018, Netanyahu mengatakan Presiden Bolsonaro telah menyampaikan kepadanya bahwa pemindahan ini hanya persoalan waktu. Bolsonaro memastikan pada Netanyahu, pihaknya akan memindahkan kantor Kedutaan Brazil di Israel ke kota Yerusalem, seperti yang telah dilakukan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

"Bolsonaro mengatakan kepada saya, perpindahan kantor kedutaan ini hanya soal waktu, bukannya tidak jadi. Kami menilai Brazil adalah sebuah negara yang penting dan pentingnya perang Brazil dalam kontek Amerika Latin," kata Netanyahu, seperti dikutip dari reuters.com, Senin, 31 Desember 2018.



Presiden Brazil Jair Bolsonaro, melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat, 28 Desember 2018. Pertemuan itu hanya membicarakan upaya peningkatan kerja sama kedua negara, bukan rencana pemindahan kantor Kedutaan Besar Brazil dari Tel Aviv ke Yerusalem. Sumber: Fernando Frazao/Courtesy of Agencia Brasil/REUTERS

Pengakuan Bolsonaro kepada Netanyahu itu cukup mengejutkan mengingat saat ini Bolsonaro sedang menghadapi derasnya tekanan dari sektor pertanian Brazil agar mengurungkan rencana pemindahan kantor Kedutaan Brazil di Israel ke Yerusalem. Sebab hal itu akan menciderai ekspor pertanian Brazil ke negara-negara Arab.



Menanggapi komentar Netanyahu, pejabat senior Brazil mengatakan pemerintahan Bolsonaro belum mengambil keputusan terkait masalah ini.

Jika rencana pemindahan kantor kedutaan jadi dilakukan, maka ini akan menjadi perubahan tajam dalam kebijakan luar negeri Brazil, yang secara tradisional mendukung solusi dua negara dalam konflik perebutan wilayah antara Israel - Palestina. Liga Arab sebelumnya telah mengatakan pada Bolsonaro, perpindahan kantor Kedutaan Brazil di Tel Aviv ke Yerusalem akan menjadi sebuah kemunduran dalam hubungan Brazil dengan negara-negara Arab.


Credit TEMPO.CO


https://dunia.tempo.co/read/1160229/netanyahu-pastikan-brazil-jadi-pindahkan-kedutaan-ke-yerusalem



Senin, 31 Desember 2018

Pemindahan Kedutaan Brasil ke Yerusalem Hanya Soal Waktu

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonaro membuka peluang untuk memindahkan kedutaan negaranya ke Yerusalem. (REUTERS/Carlos Barria).

Jakarta, CB -- Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahumengatakan Presiden terpilih BrasilJair Bolsonaro membuka peluang untuk memindahkan kedutaan negaranya di Israel, dari Tel Aviv ke Yerusalem.

"Bolsonaro mengatakan kepada saya bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem adalah masalah 'kapan', bukan 'jika'," kata Netanyahu di Rio de Janeiro seperti dikutip dari Reuters, Minggu (30/12) waktu setempat. 

Bolsonaro menjabat sebagai Presiden baru Brasil pada Selasa (26/12) lalu, dan menjadi tuan rumah Netanyahu serta para pemimpin negara lain dalam pelantikannya. Saat momentum tersebut, dia mengatakan ia ingin mengikuti jejak Presiden Amerika Serikat Donald Trump dengan memindahkan kedutaan ke Yerusalem. 

"Kami sangat mementingkan Brasil, dan Brasil dalam konteks Amerika Latin. Ini menandakan perubahan bersejarah," lanjut Netanyahu.

Netanyahu mengatakan bahwa pihak Brasil menerima undangannya untuk dapat mengunjungi Israel, sebuah perjalanan yang kemungkinan akan berlangsung pada Maret 2019.

Setelah dia bertemu dengan pemimpin Israel, Bolsonaro mengatakan bahwa pihaknya membutuhkan sekutu yang baik, teman baik, saudara yang baik, seperti Benjamin Netanyahu.
Netanyahu merupakan perdana menteri Israel pertama yang mengunjungi Brasil. 

Kendati demikian, Bolsonaro mendapat tekanan kuat dari sektor pertanian Brasil yang tak ingin kedutaan dipindahkan. Jika dilakukan, hal itu berpotensi merusak hubungan perdagangan Brasil dengan negara-negara Arab.

Kebijakan Bolsonaro akan menghasilkan perubahan drastis dalam kebijakan luar negeri Brasil, yang secara tradisional mendukung solusi dua negara atas konflik Israel-Palestina.

Berdasarkan surat yang diketahui Reuters awal Desember lalu, Liga Arab mengatakan kepada Bolsonaro bahwa memindahkan kedutaan ke Yerusalem akan menjadi kemunduran bagi hubungan dengan negara-negara Arab. 


Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/internasional/20181231014148-120-357402/pemindahan-kedutaan-brasil-ke-yerusalem-hanya-soal-waktu



Minggu, 30 Desember 2018

Bertemu PM Israel, Presiden Brasil Tak Bicarakan Kedutaan


Presiden Brasil Jair Bolsonaro bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu. (Fernando Frazao/Courtesy of Agencia Brasil/Handout via REUTERS)

Jakarta, CB -- Presiden terpilih Brasil Jair Bolsonarobertemu dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Jumat (28/12). Netanyahu terbang ke Rio de Janeiro untuk bertemu Bolsonaro, dan menjadi PM Israel pertama yang mengunjungi Brasil.

Dilaporkan Reuters, keduanya makan siang di sebuah bangunan di pantai Copacabana. Di bawah keamanan yang super ketat, bahkan ada penembak jitu yang menjaga, mereka mengunjungi sebuah gereja Yahudi. Setelah itu mereka mengumumkan isi pembicaraannya.

Namun, tidak ada pengumuman soal bagaimana nasib Kedutaan Brasil di Israel. Padahal beberapa pengamat politik meramal pertemuan Bolsonaro dengan Netanyahu akan menjadi momentum pengumuman keputusan pemindahan kedutaan di Israel.



Tak hanya pengamat politik, Amerika Serikat juga menunggu langkah tegas dari Bolsonaro, yang sebenarnya baru terpilih pada Oktober lalu dan resmi menjabat Januari mendatang.

Diketahui Bolsonaro menjadi perbincangan saat mengatakan akan memindahkan Kedutaan Brasil di Israel dari Tel Aviv ke Yerusalem. Wacana itu sendiri muncul setelah Bolsonaro mendiskusikan Israel dalam pertemuannya dengan penasihat keamanan nasional Presiden Amerika Serikat Donald Trump, John Bolton akhir bulan lalu.

Ia mendapat banyak tekanan dari berbagai sektor atas wacana itu, terutama mereka di bidang agrikultur. Mereka khawatir keputusan Bolsonaro akan menghancurkan hubungan mereka dengan negara-negara Arab. Hasilnya, perdagangan daging halal di sana juga bisa ikut hancur.


Liga Arab sendiri sudah mengatakan pada Bolsonaro bahwa pemindahan kedutaan ke Yerusalem adalah langkah mundur dalam hubungan Brasil-Arab.

Alih-alih bicara soal pemindahan kedutaan, pertemuan Bolsonaro dan Netanyahu kemarin kebanyakan berupa saling puji atas masing-masing negara. Netanyahu menyebut Brasil "negara menjanjikan." Israel bisa membantu di bidang ekonomi, keamanan, agrikultur dan sumber air.

"Kita akan mengawali pemerintahan yang sulit mulai Januari, namun Brasil punya potensi. Agar bisa melewati rintangan, kita butuh rekan yang hebat, teman yang baik, saudara yang jempolan, seperti Benjamin Netanyahu," kata Bolsonaro balik memuji, dikutipReuters.

Ia juga berjanji akan membalas kunjungan Netanyahu dengan pergi ke Israel Maret 2019.


Sebelumnya, Amerika Serikat sudah secara resmi mengumumkan perpindahan kedutaannya di Israel ke Yerusalem, Mei lalu. Langkah itu mendapat banyak perhatian karena artinya AS mendukung Yerusalem sebagai bagian dari Israel, bukan Palestina.

Credit CNN Indonesia


https://m.cnnindonesia.com/internasional/20181229100125-134-357234/bertemu-pm-israel-presiden-brasil-tak-bicarakan-kedutaan