Senin, 16 Mei 2016

UNIDO akui Indonesia masuk sepuluh besar negara industri manufaktur


UNIDO akui Indonesia masuk sepuluh besar negara industri manufaktur
Direktur Jenderal United Nations Industrial Development Organization Li Yong disambut Menteri Perindustrian Saleh Husin di Jakarta, Senin. (foto : Biro Humas Kementerian Perindustrian)
 
Jakarta (CB) - Direktur Jenderal United Nations Industrial Development Organization (UNIDO) Li Yong mengakui Indonesia masuk dalam sepuluh besar negara industri manufaktur di dunia.

Indonesia dipandang mampu mempertahankan pertumbuhan positif, bahkan pada saat tahun-tahun krisis finansial global yaitu ketika kondisi ekonomi kebanyakan negara-negara maju mengalami penurunan.

“Berdasarkan laporan UNIDO, saat ini Indonesia berhasil mencapai ranking 10 besar negara industri manufaktur di dunia atau top ten manufacturers of the world,” ujar Li Yong di Jakarta, Senin.

Menurut laporan statistik berjudul “International Yearbook of Industrial Statistics 2016”, industri manufaktur di Indonesia dilaporkan telah memberikan kontribusi hampir seperempat bagian dari GDP nasional. 

Indonesia telah menjadi negara anggota UNIDO sejak tanggal 21 Januari 1980 dan secara resmi menjadi negara anggota setelah dilakukannya ratifikasi perjanjian kerjasama UNIDO pada tanggal 10 November 1980.

UNIDO Country Office Indonesia memiliki mandat menyediakan bimbingan bagi negara berkembang untuk menyelenggarakan proses industrialisasi yang ramah lingkungan, efisien, dan tepat guna. 

Perwakilan UNIDO untuk Indonesia ini memiliki prioritas empat bidang tematik: Poverty Reduction (Including Trade Capacity); Energy for All; Environment and Clean Production; serta Partnership and Sustainable Development.

Keempat bidang tematik tersebut sejalan dengan berbagai proyek yang telah diidentifikasi ke dalam UNIDO - Indonesia Country Programme sebagaimana sesuai dengan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) 2005-2025 dan Kebijakan Pengembangan Industri Nasional (KPIN) 2015-2019.




Credit  ANTARA News