Jumat, 13 Mei 2016

Pindad Luncurkan Senapan Baru untuk Operasi Khusus TNI


Pindad Luncurkan Senapan Baru untuk Operasi Khusus TNI  
Senapan SS-2 buatan Pindad cocok untuk perang kota dan operasi senyap. (CNN Indonesia/Hafizd Mukti Ahmad)
 
Malang, CB -- PT Pindad (Persero), produsen senjata Indonesia, meluncurkan dua senapan baru, yakni SubSonic atau SS2-V5 kaliber 5,56 militer yang dilengkapi peredam, dan Senapan Penembak Runduk (sniper rifle) atau SPR-2 berkaliber 12,7 milimeter.

Kedua senjata itu didesain dengan spesifikasi berbeda untuk operasi khusus atau operasi rahasia Tentara Nasional Indonesia, dan karenanya telah dipesan TNI untuk mengisi lemari persenjataan militer mereka.

“SubSonic khusus untuk TNI karena ini senjata khusus untuk penyerbuan dan perang jarak dekat, yakni perang kota. Keunggulannya, senjata otomatis ini tanpa suara. Jumlah pesanan rahasia," kata Direktur Utama PT Pindad, Silmy Karim, kepada CNNIndonesia.com di lapangan uji tembak PT Pindad, Turen, Malang, Jawa Timur.

SS2 akan menjadi senjata andalan bagi pasukan khusus atau pasukan antiteror TNI dalam operasi senyap seperti penyergapan atau pengintaian, baik di hutan atau kota.

Pindad mengklaim kualitas SS2 tak kalah dari produk ternama asal negara-negara maju.

“Kami bisa bersaing dengan Jerman dan Amerika Serikat. Di Asia, kami berani adu,” kata Silmy.

 
SSR-2 Pindad kaliber 12,7 milimeter mampu menembus baja setebal 20 milimeter dengan jarak akurat mencapai dua kilometer. (CNN Indonesia/Hafizd Mukti Ahmad)
Saat dijajal CNNIndonesia.com, SS2 mampu memuntahkan peluru secara otomatis maupun satu per satu dengan jarak efektif hingga 100 meter. Dari setiap tembakan, nyaris tak ada suara yang dikeluarkan, dan penyumbat telinga pun tak perlu digunakan.

Sementara senapan runduk SPR-2 punya kemampuan luar biasa dalam hal akurasi dari sisi mata penembak jitu. Akurasi bisa mencapai 2.000 meter, dengan target efektif 1.000 sampai 1.500 meter.

Kaliber besar mampu menembus baja hingga dua sentimeter. Maka dengan akurasi tinggi, SPR-2 dapat menembak tank hingga pesawat musuh yang sedang terbang rendah.

“Kami bisa pastikan kualitas SPR-2. Australia mengakui senjata ini bagus, termasuk pistol dan senapan serbu,” ujar Silmy.

Djike Wahyudi, Kepala Unit Produksi PT Pindad Divisi Munisi, Turen, Malang, mengatakan magasin yang dipakai SPR-2 tergantung kebutuhan. Proyektil bisa didesain untuk membakar atau meledakkan target.

“Peluru dari SPR-2 bisa membakar saat proyektil mengenai target, bahkan meledak. Ini bisa menembus baja minimal 10 milimeter," ujar Djike.

Selanjutnya Pindad berencana meluncurkan senapan tangan atau pistol legendaris G2 Elite kaliber 9 milimeter dengan tingkat yang lebih mapan.

Pistol yang membawa TNI menang lomba tembak di Australia itu akan segera diproduksi generasi terbarunya, yakni G2 Premium dan G2 Polimer.

“G2 Polimer akan hadir lebih ringan untuk mengakomodasi pembeli,” ujar Silmy.

G2 Premium dan G2 Polimer disebut bakal menjadi pistol andalan Pindad.


Credit  CNN Indonesia