Rabu, 29 Juli 2015

Scotland Yard Dituduh Sengaja Menutupi Kasus Serial Killer

Scotland Yard Dituduh Sengaja Menutupi Kasus Serial Killer  
TEMPO/Imam Yunni
 
 CB, London: Seorang mantan detektif, Geoff Platt, telah membocorkan rahasia sensasional. Platt mengklaim bahwa Scotland Yard telah menutupi pengakuan seorang pria yang telah membunuh 18 orang di London underground.

Platt mengatakan terduga atas nama Kiernan Kelly telah mengakui kepada polisi jika ia telah membunuh 18 orang. Tapi kasus itu ditutupi karena khawatir akan menimbulkan kekacauan di masyarakat.

Kelly, seorang gelandangan yang dikenal berbahaya karena sering mabuk dan terlibat kekerasan, mengaku telah mendorong sebagian besar korbannya ke rel kereta api di jalur utara pada 1970-an.

Platt, 60, mengatakan kepada MailOnline ia pertama kali bertemu Kelly ketika ia diwawancarai atas kasus pembunuhan seorang pria tunawisma lain, William Boyd, dalam perkelahian di sel penjara pada 1984.

Kelly saat itu mengatakan jika ia marah karena teman satu selnya itu mendengkur. "Kelly menjatuhkannya ke lantai dan melompat di atas kepalanya, menendang untuk membuat dia tutup mulut. Akhirnya, Kelly membungkus kaus kaki di atas kepalanya dan mencekik Boyd," kata Platt mengisahkan pengakuan Kelly saat itu.

Menurut Plaat seperti dikutip dari laman Daily Mail, selama wawancara berikutnya, Kelly malah dengan bangga mengaku terlibat dalam pembunuhan 18 orang lainnya.

Platt kemudian ditugaskan untuk menyelidiki pengakuan Kelly tersebut dan herannya, ia menemukan ada sejumlah laporan bunuh diri di underground di mana Kelly selalu hadir di tempat kejadian.

"Apa yang segera dapat diketahui adalah ada sejumlah orang yang melompat dari platform ke jalur utara. Tapi yang terutama mengejutkan adalah setiap kali ada seseorang yang dikatakan melompat di trek (rel kereta), Kelly selalu berada di situ," kata Platt.

Meskipun terdapat bukti yang menguatkan, polisi memutuskan untuk tidak memberi keterangan kepada pers atau masyarakat tentang kasus ini karena khawatir semua orang akan takut berkendaraan dengan kereta.

"Mereka tidak ingin orang-orang mengetahui ada pembunuh berantai lolos dengan mendorong orang yang tidak bersalah ke jalur kereta. Mereka akan takut itu bisa terjadi lagi," ujar Platt kepada Daily Star, seperti dikutip dari laman Daily Mail.

Platt merinci setiap pengakuan Kelly itu dalam buku terbarunya berjudul The London Underground Serial Killer.

Seorang juru bicara dari Polisi Transportasi Inggris mengatakan: "Kami menyadari pengakuan itu, termasuk dalam buku ini. Tapi mengingat berlalunya waktu, akan sulit untuk membuktikan tanpa adanya bukti -bukti baru,” kata si polisi. "Kami akan mengundang Platt untuk mengirimkan informasinya tentang hal ini kepada kami."


Credit  TEMPO.CO