CB, Solo - Indonesia
akan mempelajari teknologi Reaktor Pendingin Gas Temperatur Tinggi (High
Temperature Gas Cooled Reactor/HTGR) untuk pembangkit listrik tenaga
nuklir (PLTN) dari Cina sebelum membuatnya sendiri.
"Untuk
nuklir, kita mesti belajar dulu. Teknologi HTGR itu sebenarnya dari
Jerman, Cina dan Jepang mempelajari dan ternyata Cina sekarang lebih
maju, kita belajar sekarang dari mereka," kata Menteri Riset, Teknologi
dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir usai menandatangani tiga MoU dengan
Menteri Riset dan Teknologi Cina Wan Gang dalam Pertemuan Pejabat Tinggi
ke-3 Hubungan Antarmasyarakat Indonesia-Cina di Solo, Selasa, 28
November 2017.
Menurut Nasir, kesepakatan yang ingin dibuat adalah
kerja sama riset khusus HTGR di mana harapannya akan ada pembangunan
laboratorium di Indonesia. "HTGR ini tidak hanya bisa untuk jadi
pembangkit listrik saja tapi sumber panasnya itu juga bisa untuk
keperluan macam-macam," lanjutnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) Djarot
Sulistio Wisnubroto kepada Antara mengatakan kerja sama penelitian
Reaktor Pendingin Gas Temperatur Tinggi untuk tujuan keamanan dan energi
antara Indonesia dan Cina ini akan memperkuat program pengembangan
Reaktor Daya Eksperimen (RDE) yang sedang dikerjakan di Puspiptek,
Serpong.
"Kebetulan Cina sudah miliki teknologi ini dan sedang membangun yang lebih besar," kata Djarot.
Lebih
lanjut ia mengatakan bahwa kedua negara memang menginginkan adanya
"joint laboratory" di mana kedua belah pihak bisa saling berbagi
pengetahuan dan pengalaman dalam program HTGR tersebut.
Saat
ditanya apakah akan ada pendanaan pembangunan RDE, ia mengatakan belum
ada pembicaraan ke arah sana. Belum ada pembicaraan soal harga ataupun
kontrak, karena Indonesia sebenarnya tetap terbuka dengan negara lain.
Selain
itu, Batan ingin membangun sendiri apa yang memang sudah dikuasai, dan
sisi yang baru belum dikuasai akan dipelajari dari negara yang lebih
maju. "Tapi kemungkinan mereka ingin lebih ke arah ekspor teknologi,"
ujar Djarot.
Teknologi
HTGR sendiri, menurut Djarot, memiliki masa depan bagus terutama untuk
industri smelter, pencairan batubara dan lain sebagainya. Jadi teknologi
ini tidak hanya dipergunakan untuk PLTN saja.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen tiba di Phnom
Penh International Airport sebelum terbang ke Cina di Phnom Penh,
Kamboja, Rabu (29/11).
CB, PHNOMPENH -- Perdana Menteri Kamboja Hun Sen
di bawah tekanan pemodal Barat atas tindakan keras terhadap
penentangnya menjelang pemilihan umum pada 2018, akan mencari bantuan
serta modal tambahan dari Cina selama kunjungannya pada pekan ini, kata
pembantunya.
Tangan kanan Hun Sen, Sry Thamrong, mengatakan
perdana menteri itu akan menghadiri temu puncak khusus pada 30
November-3 Desember, yang akan diselenggarakan Partai Komunis Cina (CPC)
dengan partai politik lain di bawah arahan Presiden Cina Xi Jinping
dengan pembahasan upaya mengubah dunia menjadi lebih baik dan tanpa
gangguan.
Hun Sen juga akan bertemu dengan Presiden Cina Xi
Jinping dan pemodal Cina untuk membicarakan bantuan dan penanaman modal
dengan tujuan menciptakan lebih banyak lapangan kerja di Kamboja.
"Hal
utama penting adalah kami memerlukan lebih banyak jembatan di Sungai
Mekong. Kami juga membutuhkan lebih banyak jalan raya, jalur kereta api,
kereta ringan. Itu semua kami butuhkan pada masa depan," kata Sry
Thamrong kepada wartawan di bandar udara antarbangsa Phnompenh sebelum
berangkat.
Cina menjadi donor terbesar dan pendukung Hun Sen
dalam menghadapi kritik atas apa yang lawan-lawannya katakan sebagai
penghancuran demokrasi.
Partai oposisi Penyelamat Bangsa Kamboja
(CNRP) dinyatakan terlarang pada awal bulan ini oleh Mahkamah Agung,
atas permintaan pemerintah, menyusul penangkapan pemimpinnya Kem Sokha
yang merencanakan pengambilalihan kekuasaan dengan bantuan Amerika.
Amerika
Serikat telah menghentikan pendanaan pemilihan umum menjelang
penyelenggaraan di tahun berikutnya dan mengancam akan menerapkan
langkah-langkah nyata lebih lanjut. Uni Eropa meningkatkan ancaman
kepada Kamboja dalam hal bebas bea.
ABUJA
- Seorang mantan menteri Nigeria mengungkap praktik mengerikan dari
perdagangan budak di Afrika oleh geng di Libya. Menurutnya, orang-orang
Afrika di Libya dijadikan budak, dijual, hingga dimasak seperti suya
atau kebab Afrika.
Femi Fani-Kayode, mantan Menteri Budaya
Nigeria, menyesalkan nasib orang-orang Afrika sub-Sahara yang tiba di
pantai Mediterania. Mereka memimpikan kehidupan baru di Eropa tapi
justru dipaksa menjadi budak.
Praktik perbudakan dan penjualan
manusia ini juga pernah diungkap Organisasi Internasional untuk Migrasi
(IOM) dalam laporannya bulan April lalu. IOM memperingatkan bahwa para
migran dijual ke pasar budak.
Fani-Kayode mengatakan, tiga
perempat dari orang-orang yang ditahan oleh kelompok kriminal di Libya
berasal dari Nigeria selatan.
“75 persen dari mereka dijual ke
perbudakan di Libya, yang organnya dipanen, tubuh dimutilasi dan
dipanggang seperti suya (kebab Afrika), berasal dari Nigeria selatan,”
tulis mantan menteri tersebut.
”Dipanggang hidup-hidup. Ini
adalah apa yang orang Libya lakukan kepada orang-orang Afrika sub-Sahara
yang mencari titik transit ke Eropa. Mereka menjualnya ke perbudakan
dan pembunuhan, mutilasi, penyiksaan atau kerja sampai mati,” lanjut
Fani-Kayode, seperti dikutip IB Times, Kamis (30/11/2017).
Mantan
menteri yang merupakan pengacara tersebut juga mengkritik Presiden
Nigeria Muhammadu Buhari karena tidak berbuat cukup banyak untuk
melindungi korban.
Fani-Kayode mengeluhkan fakta bahwa
penggulingan diktator Libya Muammar Gaddafi telah menciptakan kekosongan
kekuasaan yang memungkinkan penjahat terorganisir berkembang di Libya.
”Bencana
terbesar yang menimpa Afrika dalam 20 tahun terakhir adalah pembunuhan
Muammar Gaddafi di Libya,” katanya. ”Yang kedua adalah datangnya
kekuasaan Muhammadu Buhari di Nigeria.”
Sebuah operasi penyamaran baru-baru ini mengungkapkan bahwa para pria dijual ke pasar budak seharga USD400.
Menurut laporan CNN,
penjualan budak dilakukan di pinggiran Ibu Kota Libya Tripoli, di mana
pelelangan dilakukan untuk berbagai jenis pekerja manual. Sebuah video
menunjukkan penjualan anak laki-laki yang kuat untuk melakukan pekerjaan
di sektor pertanian.
Seorang juru lelang dalam video itu terdengar bertanya kepada orang
banyak; ”Apakah ada yang membutuhkan penggali? Ini adalah penggali, pria
besar dan kuat, dia akan menggali.”
Perbudakan Mengerikan, Nigeria Bawa Warganya Pulang dari Libya
LAGOS
- Presiden Nigeria Muhammadu Buhari mengatakan, pemerintah mulai
membawa pulang warganya yang terdampar di Libya. Langkah itu diambil
setelah laporan tentang praktik perbudakan yang mengerikan di Libya jadi
sorotan global.
Komentar Buhari muncul setelah CNN
menayangkan rekaman yang menunjukkan bahwa para pria migran dilelang
sebagai budak di sektor pertanian di Libya. Para migran itu
diselundupkan kelompok pedagang budak melintasi Sahara.
Pemerintah
Libya yang didukung PBB mengaku sedang sedang menyelidiki praktik
perbudakan mengerikan yang terjadi di negara tersebut.
”Situasi
di Libya, orang-orang yang dijual menjadi budak, sangat mengerikan dan
tidak dapat diterima. Kami akan melakukan segalanya untuk melindungi
warga dimanapun mereka berada,” tulis Buhari di akun Twitter-nya, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/11/2017).
“Nigeria mulai membawa pulang semua orang Nigeria yang terdampar di Libya dan tempat lain,” ujarnya.
Organisasi Internasional untuk Migrasi PBB mengatakan, 239 orang Nigeria terbang pulang dari Tripoli pada hari Selasa.
Menurut
organisasi ini, para migran Nigeria berisiko jadi korban eksploitasi,
penahanan dan pelecehan saat terdampar di Libya. Mereka menyeberangi
Laut Tengah dengan harapan menemukan hidup baru di Eropa.
CB, Jakarta - Penasihat keamanan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman, Habib el-Adly, dikabarkan terlibat penyiksaan terhadap para pangeran yang ditahan karena tuduhan korupsi.
Aldy
membantah. Menurutnya, kabar yang beredar di media massa tidak benar.
Bantahan tersebut juga datang dari Direktur Penerangan Kedutaan Besar
Arab Saudi di Washington, Saud Kabli.
Habib el-Adly. alarabiya.net
Dalam pemberitaannya, New York Times edisi 14 November 2017,
melaporkan bekas Kepala Keamanan Mesir tersebut memberikan masukan
kepada Putra Mahkota Arab Saudi agar menyiksa para tahanan yang dituduh
korupsi. New York Times mengutip keterangan seorang
pejabat Amerika Serikat dan dokter di Arab Saudi. Mereka mengatakan, 17
tahanan harus mendapatkan perawatan medis setelah menderita akibat
siksaan fisik oleh para algojo.
Selain itu, Middle East Eye juga melaporkan bahwa para tahanan itu menderita lantaran menerima siksaan dan pukulan.
Putra
Mahkota Mohammed bin Salman, meskipun baru berusia 32 tahun, memiliki
peran dominan untuk urusan militer Saudi, kebijakan luar negeri, serta
kebijakan ekonomi dan sosial. AFP/SAUDI ROYAL PALACE/BANDOUR AL-JALOUD
Adly
adalah bekas Menteri Dalam Negeri Mesir pada masa Presiden Hosni
Mubarak, dari 1997 hingga rezim jatuh pada 2011. Selama menjabat sebagai
Kepala Keamanan Nasional Mesir, Al Jazeera menulis Adly dikenal bengis, suka menyiksa, menghilangkan paksa orang, dan berbagai pelanggaran kemanusiaan lainnya.
Setelah didakwah korupsi pada April lalu dan dihukum tujuh tahun penjara, Adly menghilang dari Mesir.
"Menteri
Dalam Negeri Mesir menyatakan bahwa Adly adalah buronan negara. Aldy
dinyatakan bersalah oleh pengadilan karena mencuri duit negara lebih
dari US$ 100 juta atau sekitar Rp 1,5 triliun," tulis Al Jazeera.
Habib el-Adly. nileinternational.net
Juru bicara Kedutaan Arab Saudi di Washington DC mengatakan kepada New York Times, dia tidak bisa membenarkan atau membantah apakah Adly berada di Kerajaan.
Farid
al-Deeb, pengacara Adly, menolak bahwa kliennya berada di Arab Saudi.
Dia mengatakan, Adly masih di Mesir dan akan mengajukan banding atas
keputusan pengadilan yang menghukum tujuh tahun penjara.
"Kami akan mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi pada 11 Januari 2018," seperti dilaporkan situs berita Egypt Independent, Kamis.
Adly
juga harus menghadapi serangkaian tuduhan melakukan kejahatan pada aksi
penggulingan Hosni Mubarak 2011, namun kasusnya dihapus. Saat itu, dia
memerintahkan pasukan keamanan menembaki para demonstran yang menuntut
rezim Mubarak jatuh. Kini dia menjadi orang dekat Mohammed bin Salman.
CB, RIYADH -- Kontraktor Pertahanan Amerika
Serikat (AS) Raytheon mengumumkan rencana menciptakan industri
pertahanan pribumi di Kerajaan Saudi dengan mempercepat strategi
lokalisasi dalam kerangka Visi Saudi pada 2030.
"Sebagai bagian
dari rencana lokalisasi, Raytheon menghasilkan miliaran dolar untuk
pendapatan pertahanan lokal, dan menciptakan 1.200 pekerjaan untuk orang
Saudi," kata Kepala Eksekutif Raytheon Arab Saudi Kurt Amend dilansir
dari Arab News, Rabu (29/11).
Amend mengatakan entitas
lokal perusahaan Raytheon Arab Saudi telah mendapat lisensi dari
Kerajaan Saudi untuk membantu mencapai kemandirian substantif dalam
perancangan, pengembangan, dan produksi peralatan pertahanan secara
lokal. Ia optimistis Raytheon Arab Saudi menghasilkan 7 miliar dolar AS
untuk pendapatan pertahanan lokal, dan 6 miliar dolar AS untuk
pendapatan lokal tidak langsung dan langsung.
Amend mengungkapkan
keinginan Raytheon Arab Saudi untuk bermitra dengan industri Saudi,
lembaga pemerintah, yayasan dan universitas. Tujuannya, menciptakan
industri pertahanan yang dinamis di Kerajaan Saudi. Amend menyatakan
Raytheon telah menandatangani nota kesepahaman dengan Industri Militer
Arab Saudi (SAMI) milik negara itu.
Amend mengatakan Raytheon
mengubah area untuk lokalisasi industri pertahanan, seperti sistem
pertahanan rudal, amunisi dengan presisi, dan keamanan dunia maya.
"Tujuan kami adalah memproduksi produk pertahanan berkualitas tinggi di Kerajaan," ujar dia.
Ia
mengatakan Kerajaan Saudi adalah salah satu importir peralatan
pertahanan terbesar di dunia. Raytheon Arab Saudi sekarang secara resmi
merupakan perusahaan Saudi lokal yang membawa teknologi dan inovasi
Raytheon ke Kerajaan, jelasnya.
Raytheon menunjuk Ahmed Al Awad
sebagai pemimpin hubungan pemerintah dan seorang perwira Raytheon Arab
Saudi. Perusahaan itu akan berbasis di Riyadh. Pemerintah berharap
Raytheon memasukkan manajemen program, kemampuan pasokan dan sumber daya
dalam negeri, meningkatkan akses pelanggan dan akuntabilitas terpusat.
Amend memastikan program Raytheon berdampak positif pada ekonomi Arab
Saudi dan AS, termasuk penciptaan lapangan kerja.
Raytheon
Company disebut sebagai pemimpin teknologi dan inovasi yang
mengkhususkan diri pada solusi pertahanan, pemerintahan sipil, dan
keamanan jaringan. Raytheon melaporkan pada 2016 memiliki angka
penjualan sebesar 24 miliar dolar AS dan 63 ribu karyawan.
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui akun Twitter-nya me-retweet
(mengicaukan ulang) video anti-Muslim yang dipublikasikan kelompok
Britain First. Tindakan Trump di media sosial itu memicu kecaman dari
pemerintah Inggris dan para politisi London.
Beberapa video
anti-Muslim awalnya diunggah Wakil Ketua Britain First, Jayda Fransen.
Salah satu video menunjukkan seseorang yang diklaim sebagai “pendatang
Muslim” di Belanda menyerang seorang pemuda dengan tongkat. Penyerang
dalam video tersebut kemudian ditangkap dan ternyata bukan Muslim atau
pun migran.
Pemimpin Partai Buruh Inggris Jeremy Corbyn mengutuk retweet video oleh akun Twitter Trump yang memiliki follower jutaan itu.”Menjijikkan, berbahaya dan mengancam masyarakat kita,” kata Corbyn.
Perdana
Menteri Inggris Theresa May melalui seorang juru bicara mengutuk video
kelompok Britain First tersebut.”Britain First berusaha untuk memecah
masyarakat melalui penggunaan narasi kebencian yang menjajakan
kebohongan, dan hentikan perpecahan,” katanya.
”Mereka
menyebabkan kegelisahan terhadap orang-orang yang taat hukum.
Orang-orang Inggris sangat menolak retorika prasangka, yang merupakan
antitesis dari nilai-nilai bahwa negara ini mewakili kesopanan,
toleransi dan rasa hormat,” lanjut juru bicara PM May.
”Adalah
salah jika presiden melakukan ini,” lanjut kecaman pihak PM Inggris
mengacu pada tindakan Presiden Trump, seperti dikutip Reuters, Kamis (30/11/2017).
Sementara itu, juru bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders membela retweet Presiden Trump. ”Ini adalah ancaman nyata yang harus kita bicarakan,” kata Sanders.
Ketika ditanya apakah video itu nyata, Sanders berujar; ”Ancamannya nyata, tidak peduli bagaimana Anda melihatnya.”
Donald Trump kembali menjadi pergunjingan
publik setelah me-retweet video anti-Muslim yang diunggah oleh Jayda
Frensen, pemimpin kelompok sayap kanan Inggris. (Reuters/Lee
Jin-man/Pool)
Jakarta, CB -- Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menjadi buah bibir setelah me-retweet video anti-Muslim yang diunggah oleh Jayda Frensen, pemimpin kelompok sayap kanan Inggris, British First.
Video pertama yang di-retweet oleh Trump diberi keterangan "Migran Muslim memukuli anak Belanda yang sedang memakai penopang tubuh."
Trump
kemudian me-retweet unggahan video Fransen yang diberi keterangan
"Massa Islam mendorong remaja laki-laki dari atap dan memukulinya sampai
tewas."
Tak hanya itu, Trump juga me-retweet kicauan Fransen yang
memperlihatkan video seorang berjanggut lebat memecahkan patung Bunda
Maria.
Sebagaimana dilansir AFP, video Bunda Maria itu sudah beredar
di YouTube sejak 2013 lalu. Video itu disebut-sebut memperlihatkan
seorang jihadis di Suriah saat sedang menghancurkan patung tokoh yang
dianggap suci tersebut.
Sikap Trump di jejaring sosial ini pun
menuai pro-kontra dari warganet. Sebagian orang menganggap
Trump memperburuk Islamofobia di AS.
Fransen sendiri menyambut tindakan Trump ini dengan berkicau, "Presiden AS, Donald Trump, me-retweet
tiga video dari Twitter Jayda Fransen! Donald Trump sendiri yang
me-retweet video ini dan memiliki 44 juta pengikut! Tuhan memberkatimu,
Trump! Tuhan memberkati Amerika!"
CB, DELHI -- Ivanka Trump memimpin delegasi AS
dalam KTT Kewirausahaan Global tahunan di Hyderabad, India, pada Selasa
(28/11). Kota Hyderabad mempersiapkan kunjungan Ivanka dengan
memperbaiki jalan dan melarang pengemis serta gelandangan dari jalanan.
"Saya bangga mengatakan untuk pertama kalinya, ada lebih
dari dari 1.500 pengusaha perempuan yang terpilih menghadiri KTT ini.
Hanya ketika wanita diberdayakan untuk berkembanglah, keluarga, ekonomi,
dan masyarakat kita akan mencapai potensi maksimal mereka," kata dia,
dikutip Time.
"Pemerintahan kami memajukan kebijakan yang memungkinkan
perempuan mengejar karier dan perawatan untuk keluarga mereka,
kebijakan yang memperbaiki pengembangan ketenagakerjaan dan pelatihan
keterampilan, dan kebijakan yang mengangkat hambatan pemerintah sehingga
orang Amerika dapat mengubah impian mereka menjadi warisan yang luar
biasa," papar Ivanka dalam pidatonya.
Ia menyampaikan pidato yang banyak memuji wirausahawan
wanita, dalam acara yang mengusung tema 'Wanita yang Utama, Kemakmuran
untuk Semua' itu. Namun Ivanka, yang mundur dari manajemen bisnis
busananya setelah menjadi asisten presiden, justru mendapatkan kritik
tajam
Perusahaan busananya yang mengandalkan manufaktur luar
negeri di negara-negara termasuk India, Vietnam, Bangladesh, dan Cina,
sebagian besar pekerja pabriknya adalah perempuan. Mereka sering
mendapatkan kondisi kerja yang buruk dan gaji yang rendah.
Bulan ini, 23 kelompok hak pekerja meminta Ivanka untuk
merilis informasi tentang pabrik yang memproduksi bisnis pakaiannya.
Mereka juga meminta Ivanka meningkatkan standar pekerja di AS dan di
seluruh dunia, terutama yang membuat pakaian atas merek busananya.
CB, Jakarta - Bangladesh
menyetujui sebuah proyek kontroversial senilai US$ 280 juta atau
sekitar Rp 3,7 triliun untuk membangun sebuah pulau bagi 100 ribu
pengungsi Rohingya, Myanmar.
"Pulau tersebut sesungguhnya tak layak huni, sepertinya dipaksakan," tulis Daily Sabah, Rabu, 29 November 2017.
Seorang
bocah membawa galon berisi air bersih dengan menaiki perbukitan di kamp
pengungsian Kutupalong, Cox's Bazar, Bangladesh, 14 November 2017.
REUTERS/Navesh Chitrakar
Pengumuman persetujuan proyek itu disampaikan kepada publik hanya
beberapa hari setelah Bangladesh menandatangani kesepakatan pemulangan
kembali pengungsi Rohingya ke Myanmar yang selama ini tinggal di kamp
pengungsi dekat perbatasan.
Sebuah dewan ekonomi pemerintah yang
diketuai oleh Perdana Menteri Sheikh Hasina memberikan lampu hijau untuk
merencanakan pembangunan kembali Pulau Bhashan Char.
"Ide proyek pembangunan pulau ini mendapatkan kritik dari berbagai pihak ketika digelontorkan pada 2015."
Seorang
anak pengungsi Rohingya berlari sambil membawa wadah saat menuju pusat
distribusi makanan di kamp pengugsian Palong Khali, dekat Cox's Bazar,
Bangladesh, 17 November 2017. REUTERS/Navesh Chitrakar
Sekretaris
Perencanaan Negara, Ziaul Islam, dalam keterangannya kepada media
mengatakan, pemerintah berharap pulau tersebut siap huni pada Mei 2018
untuk mengakomodir lebih dari 620 ribu pengungsi muslim Rohingnya yang
masuk ke Bangladesh melalui perbatasan tiga bulan lalu.
Selain
membangun pulau tersebut untuk penampungan para pengungsi, pemerintah
harus memasang tanggul di sekeliling pulau karena letaknya rendah dari
laut. Pembangunan tanggul tersebut penting guna menahan banjir pasang
surut laut, badai, dan siklon musiman. Pulau ini dapat ditempuh satu jam
dari pulau berpenghuni.
Anwar
Hossain, anak pengungsi Rohingya berusia 12 tahun saat bekerja mencari
kayu bakar di luar tempat penampungan sementara di kamp pengungsi
Kutupalong dekat Cox's Bazar, Bangladesh, 12 November 2017. REUTERS /
Navesh Chitrakar
Kondisi pulau yang dianggap tak layak
huni mendapatkan kritik dari para pemimpin korban persekusi muslim
Rohingnya. Mereka menentang ide pemerintah Bangladesh. Bahkan
Badan Urusan Pengungsi PBB memperingatkan bahwa upaya paksa merelokasi
pengungsi ke pulau tersebut akan menimbulkan persoalan lebih kompleks
dan kontroversial.
WELLINGTON
- Para ilmuwan memperingatkan Selandia Baru berpotensi dilanda gempa
“megathrust” 9,0 skala richter (SR) yang disusul tsunami yang menjulang
tinggi. Gempa besar itu kemungkinan terjadi di zona yang hancur oleh
gempa besar tahun 2016 lalu.
Peringatan tersebut disampaikan para
ilmuwan di lembaga penelitian GNS Science. Menurut kelompok ilmuwan di
lembaga itu, zona subduksi Hikurangi—parit yang dalam di kerak bumi yang
membentang di sepanjang pantai timur North Island Selandia
Baru—sekarang aktif dan dapat memicu gempa berkekuatan 8,5-9,0 SR yang
akan jauh lebih menghancurkan ketimbang bencana serupa tahun lalu.
”Kita
perlu memikirkan (gempa) Jepang tahun 2011, pada dasarnya, jika seluruh
batas lempeng kita pecah, gempa ini akan menjadi gempa berkekuatan 9,0
SR,” kata Ursula Cochran, ahli geologi gempa di GNS, kepada media lokal.
”Zona subduksi Hikurangi berpotensi menjadi sumber bahaya gempa
dan tsunami terbesar di Selandia Baru, namun masih banyak yang bisa
mempelajarinya,” kata GNS Science dalam sebuah pernyataan sebelumnya.
Zona
subduksi yang serupa dengan yang ada di dekat Selandia Baru adalah area
di mana lempeng tektonik bertabrakan, dengan satu satu sama lain.
Peristiwa seperti itu akan menciptakan apa yang disebut ahli geologi
sebagai ”megathrust”.
Gempa bumi sebelumnya yang terjadi di zona
tersebut termasuk gempa dahsyat yang terjadi di Jepang yang diikuti
oleh tsunami tahun 2011. Bencana itu menewaskan ribuan orang dan memicu
bencana nuklir Fukushima. Peristiwa itu juga memicu gempa berkekuatan
9,0 di wilayah Indonesia yang menewaskan sekitar 250.000 orang.
Bencana
yang berpotensi melanda Selandia Baru akan mempengaruhi banyak daerah
berpenduduk padat, seperti Napier, Gisborne, Nelson, Wellington,
Blenheim dan Palmerston North. Semua wilayah tersebut berada terlalu
dekat dengan zona subduksi Hikurangi.
Ancaman lain yang
ditimbulkan oleh gempa "megathrust" adalah tsunami "menjulang tinggi"
yang akan sampai ke tepian Selandia Baru hanya dalam hitungan menit.
”Kami
tahu model tsunami dari gempa hipotetis zona subduksi Hikurangi
sehingga waktu tempuh bisa sangat singkat ke pantai, tujuh menit untuk
beberapa pantai selatan Wairarapa,” kata Cochran, seperti dikutip stuff.co.nz, Kamis
(30/11/2017). Dalam kasus wilayah Marlborough, orang-orang hanya
memiliki waktu antara 10 dan 30 menit sebelum tsunami mencapai mereka.
Jakarta, CB -- China akan segera memiliki
salah satu senjata paling mutakhir, yaitu peluru kendali balistik yang
dapat menjangkau seluruh permukaan bumi.
Yang Chengjun, ahli
rudal yang memahami program rudal balistik China, mengatakan bahwa
pengembangan senjata bernama DF-41 itu kini sudah mencapai tahap akhir
dan diperkirakan bakal tiba di pangkalan militer Beijing pada awal 2018.
Kepada China Central Television,
Yang mengatakan bahwa proses pengembangan rudal itu sejauh ini sangat
baik. Uji coba yang dilakukan selama ini pun berjalan sukses.
Menurut Yang, DF-41 adalah rudal balistik generasi keempat yang memiliki mobilitas, presisi, dan jangkauan serang sangat baik.
Yang menjabarkan, rudal itu dapat diluncurkan dari lahan tak rata dan mampu menahan serangan elektronik.
"Rudal itu tentunya bisa membawa beberapa hulu ledak untuk mengenai target di mana pun di seluruh Bumi," ucap Yang.
Yang
mengatakan, karakteristik rudal ini mirip dengan LGM-30G Minuteman III
milik Amerika Serikat dan RT-2PM2 Topol-M dari Rusia. Namun, sejumlah
teknologi dalam DF-41 lebih canggih dari produk AS dan Rusia itu.
DF-41 pun disebut-sebut sebagai senjata paling mematikan yang akan
dimiliki oleh Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA). Tak ayal, DF-41
menjadi salah satu topik spekulasi terhangat bagi para penggemar militer
meski selama bertahun-tahun China menyangkal keberadaan rudal ini.
Seorang
pensiunan PLA, Xu Guangyu, sebelumnya pernah mengatakan bahwa total
berat DF-41 mencapai 60 ton, dapat membawa 10 hulu ledak dengan berat
1,6 ton. Menurutnya, rudal ini dapat menempuh jarak 12.000-14.000
kilometer.
"DF-41 dapat menjangkau sudut mana pun di bumi. Siapa
yang berani meluncurkan serangan nuklir terhadap kami akan menanggung
balas dendam kami," kata Yang, sebagaimana dilansir The Straits Times.
CB, Jakarta - Amerika Serikat meminta Cina untuk memangkas suplai minyak ke Korea Utara
setelah negara yang dikucilkan masyarakat internasonal itu meluncurkan
rudal balistik antarbenua atau rudal ICBM terbarunya dini hari kemarin.
Duta
besar Amerika Serikat untuk PBB, Nikki Haley menyampaikan permintaan
itu di Dewan Keamanan PBB kemarin, 29 November 2017, seperti dikutip
dari Reuters.
Lewat
percakapan telepon dengan Donald Trump pada Rabu malam, Presiden Cina
Xi Jinping menegaskan tujuan Cina tak tergoyahkan untuk membuat kawasan
timur laut Asia bebas dari senjata nuklir, aman, dan damai.
Xi juga sudah mengajukan dua pendekatan untuk mengatasai situasi di
Semenanjung Korea, yakni dengan melakukan denulkrisasai dan bersamana
itu membuat mekanisme damai.
Di hadapan rapat Dewan Keamanan PBB, Haley mengingatkan bahwa jika perang terjadi, maka rezim Korea Utara akan hancur lebur.
Haley
pun menegaskan, Amerika tidak berniat perang dengan Korea Utara. Namun
perang akan terjadi karena tindakan agresi Korea utara berlanjut seperti
yang terjadi kemarin.
Pemimpin Korea Utara,
Kim Jong Un bangga setelah berhasil melakukan uji coba rudal balistik
antarbenua atau rudal ICBM terbaru yang diberi nama Hwasong-15. Rudal
ini mampu mencapai daratan Amerika Serikat, Eropa bahkan
Australia. Kim Jong Un menyaksikan langsung peluncuran rudal Hwasong-15
dini hari tadi, 29 November 2017. Rudal Hwasong-15 diklaim mampu
menjangkau seluruh wilayah Amerika bahkan Eropa dan Australia.
Seorang pria berupaya menyelamatkan seorang
anak yang terluka setelah serangan udara pasukan yang loyal kepada
Presiden Bashar al-Assad di Duma, dekat kota Damaskus, Suriah.
(Reuters/Bassam Khabieh)
CB, DAMASKUS -- Pemerintah Suriah telah menerima
dan menyetujui proposal Rusia untuk melakukan gencatan senjata di
Ghouta Timur yang dikuasai pemberontak, di perbatasan ibu kota Damaskus,
pada Selasa (28/11). Gencatan senjata ini diumumkan saat perundingan
perdamaian yang disponsori PBB di Jenewa akan dimulai.
Perundingan
perdamaian yang akan membahas mengenai solusi politik untuk konflik
Suriah ini dijadwalkan akan dibuka pada Selasa (28/11). Namun delegasi
pemerintah Suriah dilaporkan tidak akan tiba di Jenewa sampai Rabu
(29/11).
Dilansir di BBC, media Suriah mengatakan
delegasi tersebut menunda kepergiannya karena oposisi masih bersikeras
bahwa Presiden Suriah Bashar al-Assad harus mundur saat dimulainya masa
transisi.
Ghouta Timur yang merupakan rumah bagi 400 ribu orang
penduduk, adalah benteng pemberontak terakhir yang dekat dengan ibu kota
Damaskus. Awal tahun ini, Ghouta Timur ditunjuk sebagai satu dari empat
zona de-eskalasi yang disetujui oleh sekutu pemerintah Suriah, yaitu
Rusia dan Iran, bersama dengan pendukung pemberontak, yaitu Turki.
Meski
begitu, kawasan ini terus menghadapi pemboman. Pasukan dan milisi
sekutu juga menutup banyak rute yang digunakan untuk menyelundupkan
makanan dan obat-obatan untuk penduduk.
Puluhan orang dilaporkan
terbunuh dalam dua pekan terakhir saat militer Suriah mengintensifkan
pengeboman di daerah tersebut. Kekurangan pangan di wilayah yang telah
terkepung sejak 2013 itu juga telah menyebabkan banyak kasus gizi buruk.
Menurut
Syrian Observatory for Human Rights, sedikitnya 151 warga sipil
terbunuh dalam serangan udara dan penembakan. Kelompok pemantau yang
berbasis di Inggris tersebut menambahkan, empat orang tewas di Kota
Hamouria pada Selasa (28/11).
Medecins Sans Frontires (MSF)
memperingatkan status rumah sakit lapangan di Ghouta Timur, telah
melampaui batas. Mereka telah menangani 576 pasien luka-luka dan 69
korban tewas, seperempatnya wanita dan anak-anak.
Organisasi
tersebut menambahkan, sebuah rumah sakit utama di Kafr Batna terkena
serangan dua roket pada 20 November. Serangan itu merusak infrastruktur
rumah sakit dan membuat satu ambulans tidak dapat beroperasi.
Sementara
dua rumah sakit lainnya dan sebuah klinik, telah menangguhkan layanan
non-darurat antara 15 dan 18 November karena takut petugas medis dan
pasien menghadapi bahaya. MSF mengatakan sebagian besar fasilitas sangat
membutuhkan pasokan medis baru.
Badan-badan PBB mengatakan
kekurangan pangan telah menyebabkan meningkatnya jumlah anak-anak yang
kekurangan gizi akut. Penduduk juga menghadapi keterbatasan listrik,
bahan bakar, dan air minum yang aman. Bahkan layanan sanitasi dasar
telah meningkatkan risiko wabah penyakit diare.
Pada Selasa
(28/11), hanya beberapa jam sebelum utusan khusus PBB Staffan de Mistura
mengumumkan pemerintah Suriah telah menyetujui gencatan senjata di
Ghouta Timur, sebuah konvoi PBB-Suriah membawa makanan dan obat-obatan
untuk 7.100 orang di Kota Nashabieh.
Sejumlah tank Turki ditempatkan dekat perbatasan Suriah di Karkamis, Turki.
CB, ISTANBUL -- Turki menyatakan pada Selasa
(28/11) terdapat rencana memperluas misi militer di Suriah terhadap dua
provinsi lainnya, yang berpotensi mengantarkan pasukannya ke dalam
konfrontasi dengan petempur Kurdi dukungan Amerika Serikat yang Ankara
anggap sebagai musuh.
Pasukan Turki melancarkan sebuah misi
pengamatan di wilayah yang dikuasai pemberontak, di Provinsi Idlib,
Suriah barat laut, di bawah kesepakatan dengan sekutu Damaskus, Rusia
dan Iran untuk membantu mengurangi pertempuran antara gerilyawan dan
pasukan pemerintah.
"Sudah dipertimbangkan, misi pengamatan
militer Turki di daerah penurunan kegiatan perang di Idlib terus menemui
kesuksesan, dan misi seperti itu akan dilakukan juga di dekat Aleppo
barat dan Afrin, yang akan menghadirkan perdamaian dan keamanan
lingkungan secara nyata," kata Dewan Keamanan Nasional Turki dalam
pernyataan.
Ankara, yang telah lama mendukung kelompok
pemberontak yang berusaha menggulingkan Presiden Bashar al-Assad, telah
melunakkan tuntutannya, dan mereka menyampaikan kekhawatiran utama di
Suriah saat ini, yaitu memerangi pemberontak dan petempur Kurdi.
Turki
menganggap petempur kurdi di Suriah merupakan sekutu Partai Pekerja
Kurdistan (PKK) yang telah melakukan pemberontakan selama puluhan tahun
di wilayah Turki tenggara.
Awal bulan ini, Presiden Turki Tayyip
Erdogan mengatakan bahwa negaranya perlu melakukan operasi pembersihan
di wilayah Afrin, Suriah barat laut, terhadap petempur YPG Kurdi, di
saat operasi militer di Provinsi Idlib sebagian besar telah hampir
selesai.
YPG Kurdi adalah unsur utama dalam kekuatan yang
didukung AS. Washington telah memberikan bantuan pelatihan,
persenjataan, dukungan serangan udara dan penasehat perang dalam melawan
kelompok ISIS.
Pemberian dukungan oleh Washington kepada
kelompok YPG telah memicu perselisihan antara Amerika Serikat dan Turki,
dua negara bersekutu di dalam NATO.
DEN HAAG
- Komandan perang pasukan Kroasia Bosnia, Jenderal Slobodan Praljak,
tewas setelah menenggak racun di persidangan yang dipimpin hakim
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di Den Haag, Rabu (29/11/2017). Aksi
itu terjadi setelah hakim menolak banding jenderal yang dituduh sebagai
penjahat perang dan penanggung jawab atas pembantaian terhadap Muslim
Bosnia.
Praljak mengajukan banding atas vonis 20 tahun penjara yang dijatuhkan pengadilan sebelumnya dengan tuduhan serupa.
Stasiun
televisi Kroasia mengutip sumber yang dekat dengan Praljak yang
mengatakan bahwa terdakwa meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag,
tak lama setelah meminum racun.
Hakim banding di pengadilan
kejahatan perang Yugoslavia menjatuhkan hukuman terhadap enam orang
Kroasia Bosnia. Mereka dinyatakan bersalah melakukan kejahatan perang
dan kejahatan terhadap kemanusiaan selama tahun 1990-an dalam putusan
pengadilan terakhir sebelum ditutup bulan depan.
Setelah hakim
mengonfirmasi vonis, Praljak, 72, mengayunkan gelas berisi cairan dan
berkata; "Saya hanya minum racun.” “Saya bukan penjahat perang, saya
menentang keyakinan ini,” ujarnya.
Hakim ketua langsung menunda sidang dan meminta dokter, ambulans dan paramedis pergi ke ruang sidang.
”Mantan
kepala markas besar Dewan Pertahanan Kroasia, Jenderal Slobodan
Praljak, meninggal di sebuah rumah sakit di Den Haag setelah dia minum
racun di ruang sidang setelah Pengadilan Pidana Internasional untuk
Bekas Yugoslavia mengonfirmasi hukuman 20 tahun atas kejahatan perang,”
bunyi laporan stasiun televisi Kroasia.
Setidaknya enam perempuan masuk dalam daftar
15 pemberontak komunis yang tewas pada baku tembak dengan militer
Filipina di Kota Nasugbu pada Rabu (29/11). (AFP Photo/Noel Celis
Jakarta, CB -- Setidaknya enam perempuan
masuk dalam daftar 15 pemberontak komunis yang tewas pada baku tembak
dengan militer Filipina di Kota Nasugbu pada Rabu (29/11).
Juru
bicara militer Nasugbu, Teody Toribio, mengatakan bahwa baku tembak itu
bermula ketika tentara mencoba menghentikan satu mobil dan truk yang
berisi sejumlah orang bersenjata di satu jalan raya.
Baku tembak
pecah hingga menewaskan 15 orang, termasuk seorang mahasiswa perempuan.
Toribio mengatakan, militer yakin semua orang yang berada dalam truk
tersebut adalah anggota Tentara Rakyat Baru (NPA), sayap militer
kelompok pemberontak Partai Komunis Filipina (CPP).
"Apa yang dia lakukan di dalam kendaraan yang penuh senjata? Kami yakin seratus persen mengenai mereka," ucap Toribio kepada AFP.
Namun, sejumlah tokoh CPP meragukan orang-orang dalam truk tersebut
adalah anggota NPA. Menurut mereka, militer Filipina kerap menuding
sekelompok orang sebagai anggota NPA untuk melegalkan pembunuhan.
Sementara
itu, kepala militer regional setempat, Ernesto Ravina, mengatakan bahwa
bentrokan ini pecah karena Presiden Rodrigo Duterte memutuskan untuk
menghentikan perundingan damai dengan pemberontak komunis.
Perundingan
damai untuk mengakhiri konflik yang sudah merenggut 30 ribu nyawa ini
sudah berulang kali dilakukan, tapi tak pernah membuahkan hasil.
Duterte sendiri berjanji membuka kembali perundingan damai ini tak lama setelah ia dilantik menjadi presiden pada tahun lalu.
Perundingan
itu pertama kali digelar pada Mei lalu, kemudian dilanjutkan dua bulan
kemudian, setelah gerilyawan NPA menyerang sejumlah pasukan keamanan.
Namun,
Duterte geram setelah para sekelompok pemberontak komunis melakukan
serangan di selatan Filipina pada bulan ini hingga menewaskan satu
personel kepolisian dan bayi berusia empat bulan.
"Jika kalian
terus bersikap seperti itu, kita akan berperang karena bahkan warga
sipil menjadi korban. Kita harus menghentikan perundingan ini," katanya.
Korea Utara kembali meluncurkan rudal balistik setelah berhenti melakukannya sejak yang terakhir kali 15 September 2017.
CB, MELBOURNE -- Jangkauan rudal balistik Korea
Utara kali ini semakin meninggi, menurut pejabat AS, memperingatkan
rezim ini semakin mendekati kemampuan mencapai sasaran "dimana pun di
dunia" dengan serangan nuklir.
Rudal balistik antarbenua tersebut diluncurkan pada Rabu (29/11) dini
hari, tampaknya dari dekat Pyongyang, pada tes pertama sejak Korut
melepaskan rudal ke arah Jepang pada pertengahan September. Rudal kali
ini mencapai ketinggian 4.000 kilometer, meluncur selama 50 menit
sebelum turun sekitar 1.000 kilometer jauhnya di perairan barat Jepang.
"Jangkauannya menjadi lebih tinggi, terus terang, daripada tembakan
mereka sebelumnya," kata Menteri Pertahanan AS James Mattis pagi ini.
"Ini upaya penelitian dan pengembangan mereka dalam membangun rudal
balistik yang pada dasarnya dapat mengancam dimana pun di dunia,"
ujarnya.
"Intinya adalah upaya terus-menerus membangun ancaman rudal balistik yang membahayakan perdamaian dunia," tambah Mattis.
Presiden AS Donald Trump dilaporkan mendapatkan pengarahan saat rudal
masih berada di udara, dan kemudian mengatakan kepada wartawan AS akan
menanganinya. "Ini adalah situasi yang akan kami tangani," katanya.
Pentagon mengatakan rudal tersebut tidak menimbulkan ancaman bagi
wilayah AS atau sekutunya. Militer Korea Selatan langsung melakukan
latihan penembakan rudal sebagai respons terhadap provokasi tersebut,
sementara Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe memanggil menteri kabinetnya
untuk rapat pada sekitar Pukul 3.30 dinihari waktu setempat.
PM Abe langsung meminta digelarnya pertemuan darurat Dewan Keamanan
PBB dan mengatakan Jepang akan "tidak mentolerir tindakan sembrono Korea
Utara".
Menlu Australia Julie Bishop turut mengecam ujicoba Korut tersebut.
"Pemerintah Australia mengecam sekeras-kerasnya tindakan Korut yang
terus melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami meminta rezim Korea
Utara untuk meninggalkan program ilegal mereka," katanya.
Blokade di Laut Jepang
Setelah menembakkan rudal dengan interval sekitar dua atau tiga bulan
sejak April 2017, Korea Utara sempat menghentikan peluncuran misilnya
pada akhir September, setelah tembakan rudal yang melewati Pulau
Hokkaido pada 15 September.
Pekan lalu, Korut mengecam keputusan Presiden Trump untuk memasukkan
kembali negara ini sebagai negara sponsor terorisme. Korut menyebut
tindakan itu sebagai "provokasi serius dan pelanggaran kekerasan".
Tindakan AS itu memungkinkannya untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi
atas Korut, meskipun sejumlah pihak memperingatkan bahwa hal itu
berisiko memicu ketegangan.
Setelah peluncuran hari ini, Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson
mendesak masyarakat internasional mengambil langkah baru untuk menekan
Pyongyang menghentikan pengembangan senjata nuklir.
"Selain menerapkan semua sanksi PBB yang ada, masyarakat
internasional harus mengambil tindakan tambahan untuk meningkatkan
keamanan maritim, termasuk hak untuk menunda lalu lintas maritim (ke
Korea Utara)," katanya dalam sebuah pernyataan.
Presiden Trump saling melontarkan penghinaan dan ancaman dengan
pemimpin Korut Kim Jong-un. Dalam pidato perdananya di PBB pada bulan
September, Trump menyatakan bahwa AS tak memiliki pilihan selain
"menghancurkan total" Korut jika dipaksa membela diri atau sekutunya.
Washington telah berulang kali mengatakan bahwa semua opsi masib
terbuka dalam berurusan dengan Korut, termasuk opsi militer, namun lebih
menyukai solusi damai jika Pyongyang setuju melepaskan program nuklir
dan rudalnya.
Untuk tujuan ini, Trump telah menerapkan kebijakan untuk mendorong
negara-negara di seluruh dunia, termasuk sekutu dan tetangga Korut,
Cina, untuk meningkatkan sanksi terhadap Pyongyang guna meyakinkannya
untuk menghentikan program persenjataan.
Korut Klaim Rudalnya Bisa Hantam Seluruh Daratan Amerika
Pemerintahan Kim Jong-un mengklaim berhasil menguji coba rudal yang bisa menghantam seluruh daratan Amerika. (KCNA via REUTERS)
Jakarta, CB -- Korea Utara menyatakan
telah berhasil menguji coba peluru kendali balistik antarbenua (ICBM)
yang bisa mencapai seluruh daratan utama Amerika Serikat. Rudal itu
diluncurkan Rabu (29/11) ke arah lautan dekat Jepang.
Uji coba
pertama sejak September ini dilakukan sepekan setelah Presiden AS Donald
Trump kembali memasukkan Korut ke dalam daftar hitam pendukung
terorisme sehingga bisa menjatuhkan sanksi lebih berat.
Korea
Utara, yang melakukan uji coba nuklir terbesarnya pada September lalu,
telah menembakan puluhan rudal uji coba di bawah kepemimpinan Kim
Jong-un, menentang serangkaian sanksi internasional yang telah
dijatuhkan. Rudal yang terakhir ini memecahkan rekor ketinggian dan
jarak yang pernah diccapai sejauh ini.
Korut menyatakan rudal baru ini mencapai ketinggian sekitar 4.475
kilometer--10 kali lebih tinggi dari ketinggian Stasiun Luar Angkasa
Internasional atau ISS--dan terbang sejauh 950 kilometer saat mengudara
selama 53 menit.
"Setelah menyaksikan peluncuran sukses ICBM tipe
baru Hwasong-15, Kim Jong-un mendeklarasikan dengan bangga bahwa
sekarang kita sudah berhasil merealisasikan pangkal historis dari
pewujudan negara kekuatan nuklir, pangkal pengembangan kekuatan roket,"
kata pernyataan di televisi.
Korea Utara mengklaim sebagai
"kekuatan nuklir yang bertanggung jawab," menyatakan senjata
strategisnya dikembangkan untuk mempertahankan diri dari "kebijakan
pemerasan imperialis AS dan ancaman nuklir."
Banyak pakar nuklir mengatakan Korea Utara belum membuktikan
kemampuannya mengatasi masalah-masalah teknis, termasuk kemampuan
mengantarkan hulu ledak besar menggunakan ICBM. Namun, hal itu mungkin
akan bisa dicapai dalam waktu dekat.
"Kita tidak mesti
menyukainya, tapi kita mesti belajar menerima kemampuan Korea Utara
untuk menyasar Amerika Serikat dengan senjata nuklir," kata Jeffrey
Lewis, kepala Program Nonproliferasi Asia Timur di Middlebury Institute
of Strategic Studies.
Pejabat
pemerintah AS, Jepang dan Korea Selatan semuanya sepakat rudal yang
jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang itu kemungkinan besar ICBM. Walau
demikian, Pentagon menyatakan uji coba itu tidak jadi ancaman bagi
Amerika Serikat.
"Rudal itu sungguh terbang lebih tinggi dari
yang pernah dilakukan sebelumnya, mereka melakukan sebuah upaya
penelitian dan pengembangan untuk melanjutkan pembuatan rudal balistik
yang bisa mengancam semua tempat di dunia," kata Menteri Pertahanan
James Mattis di Gedung Putih.
Sementara itu, Trump berbicara melalui sambungan telepon dengan Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Ketiganya sepakat menegaskan komitmen memerangi ancaman Korea Utara.
"Ini adalah situasi yang akan kita tangani," kata Trump kepada wartawan, sebagaimana dikutip Reuters.
Pemerintah Indonesia melalui Kemlu RI mengecam peluncuran rudal Korea Utara. (Defense Ministry/Yonhap via REUTERS)
Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia
melalui Kementerian Luar Negeri RI mengecam peluncuran peluru kendali
oleh Korea Utara yang "tidak sejalan dengan semangat untuk menciptakan perdamaian dan stabilitas di kawasan dan dunia."
Kemlu
RI menegaskan uji coba rudal yang kembali dilakukan Korut pada Rabu
(29/11) setelah dua bulan tak menunjukkan aktivitas ini bertentangan
dengan empat resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang
menuntut penghentian program rudal dan nuklir Pyongyang.
"Indonesia
mendesak Korea Utara agar sepenuhnya memenuhi kewajiban
internasionalnya, termasuk melaksanakan sepenuhnya resolusi DK PBB,"
bunyi pernyataan Kemlu RI yang diterima CNNIndonesia.com pada Rabu (29/11).
"Indonesia menegaskan kembali bahwa stabilitas di Semenanjung Korea
sangat penting artinya. Indonesia mengajak semua negara untuk
berkontribusi terhadap penciptaan perdamaian dan stabilitas di
Semenanjung Korea."
Peluncuran rudal ini dilakukan sepekan setelah Amerika Serikat
menjatuhkan sanksi baru untuk Pyongyang. Banyak pihak yang mengira
sanksi AS bisa meredam ambisi Korut yang sejak 15 September lalu tak
lagi melakukan uji coba rudal.
Namun, ternyata sanksi itu tak
menggoyahkan pendirian negara komunis tersebut. Hari ini, sebuah rudal
terbang ke timur dari Provinsi Pyongan Selatan, menurut Kepala Staf
Militer Gabungan (JCS) yang dikutip AFP.
Pentagon AS menyatakan pihaknya telah mendeteksi sebuah "peluncuran rudal yang kemungkinan" berasal dari Korea Utara.
Sementara itu, kantor berita Yonhap
melaporkan militer Korea Selatan telah melakukan sebuah latihan
"penembakan [rudal] presisi" untuk menanggapi langkah Pyongyang.
Tanda-tanda
Korut akan meluncurkan rudal sudah terdeteksi sejak kemarin,
sebagaimana dinyatakan oleh Menteri Unifikasi Korea Selatan yang
mengungkapkan ada tanda-tanda aktivitas tidak biasa di negara
tetangganya.
Jepang sebut peluncuran rudal Korut "tak bisa ditoleransi"
Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe. (REUTERS/Toru Hanai)
Tokyo (CB) - Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe mengatakan
pada Rabu bahwa peluncuran rudal terbaru Korea Utara adalah "tindakan
kekerasan" yang "tidak bisa ditoleransi" setelah rudal balistik
antarbenua jatuh di zona ekonomi eksklusifnya.
"Kami tidak akan
menyerah pada tindakan provokatif apa pun. Kami akan memaksimalkan
tekanan kami" terhadap Pyongyang, kata Abe kepada wartawan.
Menteri
Pertahanan Jepang sebelumnya mengatakan bahwa rudal tersebut
diperkirakan jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang. Departemen
Pertahanan Amerika Serikat menyatakan rudal terbang sejauh sekitar 1.000
kilometer sebelum jatuh di Laut Jepang.
Jepang sudah "sepenuhnya berhasil melacak" rudal itu menurut Abe kepada wartawan.
"Kami sudah melayangkan protes keras," katanya sebagaimana dikutip AFP.
Dengan
meluncurkan rudal tersebut, ia mengatakan, Korea Utara telah
mengabaikan keinginan bersama dan kuat dari masyarakat internasional
untuk mewujudkan solusi damai.
"Masyarakat internasional butuh menerapkan sepenuhnya sanksi-sanksi, secara serempak."
Menteri
Pertahanan Jepang Itsunori Onodera kemudian memberi tahu wartawan bahwa
rudal itu terbang selama 53 menit pada ketinggian jauh melebihi 4.000
kilometer.
"Kami tidak menerima laporan apa pun mengenai
kerusakan pesawat atau kapal yang beroperasi dekat area itu (tempat
jatuhnya rudal)," katanya.
Saat berbicara dengan parlemen, Abe
mengatakan dia menegaskan kembali pentingnya peran China dalam krisis
saat berbicara lewat telepon dengan Presiden AS Donald Trump dan memuji
Beijing karena mempertahankan sanksi-sanksi terhadap Korea Utara.
"Pemerintah
menyambut fakta bahwa China mengambil langkah-langkah nyata seperti
embargo impor batu bara, produk kelautan, produk tekstil dan yang
lainnya dari Korea Utara," kata Abe kepada komite parlemen.
"Sejujurnya,
saya merasa China menjalankan perannya" berkenaan dengan sanksi-sanksi
yang disepakati Perserikatan Bangsa-Bangsa, katanya.
Rusia Kecam Uji Coba Rudal Balistik Antar Benua Korut
MOSKOW
- Sebuah delegasi anggota parlemen Rusia yang saat ini tengah melakukan
kunjungan persabatan ke Pyongyang akan menyampaikan kecaman Moskow atas
uji rudal terbaru. Hal itu diungkapan oleh seorang anggota parlemen
senior Rusia mengatakan.
"Sebuah delegasi Duma (majelis rendah
parlemen Rusia), yang dipimpin oleh Kazbek Taisayev, saat ini berada di
Pyongyang di bawah program 'Kelompok Persahabatan' dengan parlemen Korea
Utara," kata Leonid Slutsky, ketua Komite Urusan Internasional Duma.
"Sejauh
ini, kami tidak dapat membangun Setiap kontak dengan mereka.Tapi saya
yakin bahwa anggota parlemen kita akan menyampaikan sikap Rusia selama
pertemuan dan negosiasi dengan perwakilan kepemimpinan Korea Utara,"
sambungnya seperti dikutip dari TASS, Rabu (29/11/2017).
Anggota
parlemen tersebut menggambarkan pengujian tersebut sebagai langkah lain
yang tidak bertanggung jawab oleh Pyongyang, yang dimaksudkan untuk
memicu ketegangan di wilayah.
"Namun, kita harus mengakui bahwa
Washington dan Seoul dalam banyak kesempatan memprovokasi kepemimpinan
Korea Utara melalui latihan retorika dan militer mereka yang bermusuhan
di sekitar perbatasan Korea Utara," katanya.
"Sayangnya, semua pihak hanya terus menekan ketegangan, dan ini mungkin sangat buruk," sambungnya.
"Rusia tidak bisa menyingkir, karena semua peristiwa itu terjadi di sekitar perbatasan kita," Slutsky melanjutkan.
"Kami
telah mengeluarkan banyak peringatan di semua tingkat mengenai
konsekuensi bencana yang mungkin timbul dari kebijakan destruktif
tersebut di seluruh dunia," ujar Slutsky.
"Moskow telah berulang
kali mengatakan bahwa pihaknya tidak mendukung status nuklir Korea yang
diproklamirkan sendiri dan mengecam peluncuran rudal yang dilakukan
dengan melanggar Resolusi Dewan Keamanan PBB. Kami akan terus
memperhatikan situasi ini dengan seksama," tukasnya.
Dia
menambahkan bahwa masalah Semenanjung Korea tidak memiliki solusi
militer. "Kita perlu melanjutkan pencarian penyelesaian diplomatik,"
katanya.
Uji coba rudal terbaru Korea Utara berlangsung pada hari ini, Rabu, pukul 03:17 waktu setempat.
Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, peluncuran dilakukan dari
Provinsi Pyongan Selatan menuju Laut Jepang. Rudal tersebut terbang ke
timur, menempuh jarak 960 km, dengan ketinggian 4.500 km.
Ini
adalah peluncuran pertama Korut setelah jeda 75 hari. Resolusi Dewan
Keamanan PBB melarang Pyongyang melakukan kegiatan yang berkaitan dengan
pengembangan senjata nuklir dan kendaraan untuk pengiriman mereka.
Pyongyang tidak mengakui resolusi tersebut, dengan alasan hak untuk
membela diri terhadap latar belakang kebijakan bermusuhan saat ini oleh
Washington.
Pada bulan Juli, Korea Utara melakukan dua uji coba
peluncuran rudal balistik. Pada tanggal 29 Agustus dan 15 September, ia
meluncurkan dua rudal yang terbang di atas Jepang dan pada tanggal 3
September, ia mengumumkan sebuah uji sukses bom hidrogen.
Prihatin soal Rudal, China Ajak Korut Mulai Berunding
Jubir Kemlu China Geng Shuang menyatakan
pihaknya sangat prihatin atas peluncuran rudal terbaru Korut dan
mengajak negara itu mulai berunding. (AFPTV/Etienne Lamy-Smith)
Jakarta, CB -- China menyatakan "sangat
prihatin" atas uji coba peluru kendali Korea Utara yang bisa menghantam
seluruh daratan Amerika Serikat dan mengajak negara terisolasi itu untuk
mulai merundingkan solusi damai atas krisis nuklir di kawasan.
"China
menyatakan sangat prihatin dan menentang aktivitas peluncuran ini,"
kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang sebagaimana
dikutip AFP, Rabu (29/11).
Beijing "dengan keras
mendorong" Korea Utara untuk memerhatikan resolusi Perserikatan
Bangsa-Bangsa dan "menghentikan tindakan yang meningkatkan ketegangan di
semenanjung Korea," kata Geng.
Dia mengatakan pendekatan terbaik yang bisa dilakukan Beijing adalah
meminta Pyongyang menghentikan uji coba senjatanya dan memastikan
Amerika Serikat menghentikan latihan militernya di kawasan.
Washington telah menolak pendekatan tersebut.
China
berharap semua pihak akan mengupayakan "penyelesaian jalan damai" dari
permasalahan ini, karena opsi militer bukan solusi penyelesaian krisis.
"Di saat yang sama, kami juga berharap pihak terkait akan bertindak
hati-hati untuk bekerja sama demi perdamaian dan stabilitas kawasan."
Uji
coba pertama sejak September ini dilakukan sepekan setelah Presiden AS
Donald Trump kembali memasukkan Korut ke dalam daftar hitam pendukung
terorisme sehingga bisa menjatuhkan sanksi lebih berat.
Korea
Utara, yang melakukan uji coba nuklir terbesarnya pada September lalu,
telah menembakan puluhan rudal uji coba di bawah kepemimpinan Kim
Jong-un, menentang serangkaian sanksi internasional yang telah
dijatuhkan. Rudal yang terakhir ini memecahkan rekor ketinggian dan
jarak yang pernah diccapai sejauh ini.
Korut menyatakan rudal
baru ini mencapai ketinggian sekitar 4.475 kilometer--10 kali lebih
tinggi dari ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional atau ISS--dan
terbang sejauh 950 kilometer saat mengudara selama 53 menit.
Pejabat pemerintah AS, Jepang dan Korea Selatan semuanya sepakat rudal
yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang itu kemungkinan besar ICBM.
Walau demikian, Pentagon menyatakan uji coba itu tidak jadi ancaman bagi
Amerika Serikat.
Presiden Korsel sebut uji rudal Korut "provokasi gegabah"
Arsip Foto. Presiden Amerika Serikat
Donald Trump dan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in menghadiri upacara
penyambutan di Istana Kepresidenan Blue House di Seoul, Korea Selatan,
Selasa (7/11/2017). (REUTERS/Kim Hong-Ji/cfo/17)
Seoul (CB) - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae-in
pada Rabu menyebut uji coba rudal Korea Utara sebagai "provokasi
gegabah", dan memperingatkan bahwa situasi di semenanjung Korea berisiko
berkembang tidak terkendali menjadi konflik besar.
Berpidato di rapat keamanan nasional mendadak, Moon mengatakan peluncuran terbaru rudal balistik antarbenua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM)
Korea Utara, yang jatuh ke perairan di dekat Jepang, merupakan
"provokasi ceroboh" yang akan meningkatkan ketegangan yang sudah tinggi
ke level kritis.
"Situasinya bisa menjadi tidak terkendali jika
Korea Utara menyelesaikan perkembangan rudal balistik yang bisa terbang
ke benua berbeda," kata Moon sebagaimana dikutip AFP.
"Kita harus
mencegah skenario ketika Korea Utara kemungkinan salah memperhitungkan
situasinya dan mengancam kita dengan senjata nuklir, atau Amerika
Serikat bisa mempertimbangkan serangan pencegahan (terhadap Korea
Utara)," tambah dia.
Pyongyang melancarkan uji coba nuklir keenam
sekaligus yang terbesar pada September, dan peluncuran Rabu merupakan
uji coba sukses ketiga untuk ICBM, yang dianggap mampu mencapai hingga
Amerika Serikat daratan.
Bersama Presiden Amerika Serikat (AS)
Donald Trump, Presiden Korea Selatan juga memperingatkan bahwa uji coba
rudal balistik terbaru Pyongyang bisa menimbulkan ancaman global
"mengerikan."
"Kedua pemimpin menggarisbawahi ancaman mengerikan
yang ditimbulkan provokasi terbaru Korea Utara tidak hanya untuk Amerika
Serikat dan Republik Korea, tapi untuk seluruh dunia," kata Gedung
Putih mengenai percakapan telepon antara Trump dan Moon.
Trump juga berbicara dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
Amerika
Serikat, Jepang dan Korea Selatan meminta Dewan Keamanan Perserikatan
Bangsa-Bangsa menggelar rapat darurat guna membahas peluncuran dugaan
rudal balistik Pyongyang.
WASHINGTON
- Senator terkemuka Amerika Serikat (AS) Lindsay Graham mengobarkan
perang antara negaranya dengan Korea Utara (Korut) setelah rezim Kim
Jong-un menguji tembak rudal balistik antarbenua (ICBM). Pemerintah
Rusia dan China mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri dan
berdialog.
Senator Graham, menyadari bahwa perang AS dan rezim Kim Jong-un akan membuat banyak orang terbunuh dan terluka.
”Jika
kami harus pergi berperang untuk menghentikan ini, kami akan
melakukannya,” kata senator Partai Republik tersebut kepada Wolf Blitzer
dari CNN.
”Jika ada perang dengan Korut, itu akan
terjadi karena Korut membawanya pada dirinya sendiri, dan kami (AS)
menuju pada sebuah perang jika semuanya tidak berubah,” ujarnya, yang
dikutip semalam (29/11/2017).
Graham
menyatakan, baik dirinya maupun Presiden AS Donald Trump sejatinya
tidak menginginkan perang. Namun, dia kemudian memberikan penekanan
penting.”Kami tidak akan membiarkan orang gila di Korea Utara ini
memiliki kemampuan untuk mencapai Tanah Air,” katanya mengacu pada sosok
diktator muda Kim Jong-un dan kemampuan nuklir Pyongyang.
Ketika
ditanya tentang potensi korban sipil dalam perang AS dengan Korea
Utara, termasuk korban di Ibu Kota Korea Selatan yang berpenduduk padat,
Graham sesumbar bahwa militer Washington akan menang perang.
“Ini
tak seperti gambaran kita kalah dalam perang dengan Korea Utara.
Pertama, kita akan menang, tapi banyak orang akan terluka dan terbunuh,”
ujarnya.
“Presiden harus memilih antara keamanan dalam negeri
dan stabilitas regional,” lanjut Graham. “Presiden memilih Amerika atas
wilayah ini dan saya harap wilayah tersebut akan membantu kami menemukan
solusi diplomatik.”
”Dia siap, jika perlu hancurkan rezim ini
untuk melindungi Amerika, dan saya harap rezim mengerti bahwa jika
Presiden Trump harus memilih antara menghancurkan rezim Korut dan Tanah
Air Amerika, dia akan menghancurkan rezim tersebut. Saya berharap China
mengerti itu juga,” papar Graham.
Komentar keras Senator Graham ini muncul beberapa jam setelah Korea
Utara menembakkan sebuah rudal balistik antarbenua yang menghantam
perairan di Laut Jepang. Pentagon menilai, rudal yang ditembakkan
Pyongyang memang terindikasi sebagai rudal balistik antarbenua.
Presiden
Trump berkomentar singkat atas manuver rudal rezim Kim Jong-un.”Ini
adalah situasi yang akan kami tangani,” katanya kepada wartawan.
Rusia
mengutuk peluncuran senjata Korea Utara tersebut dengan mengibaratkan
sebagai tindakan menambahkan bahan bakar ke dalam api konflik antara AS
dan Korea Utara. ”Peluncuran rudal lain adalah tindakan provokatif yang
memicu eskalasi lebih lanjut dan membuat kita jauh dari penyelesaian
krisis," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
“Kami mengecam
peluncuran tersebut dan berharap semua pihak akan menahan diri, itu yang
sangat dibutuhkan untuk mencegah situasi di semenanjung Korea,”
ujarnya.
Sedangkan China yang merupakan sekuta utama Pyongyang
menyatakan keprihatinan serius atas peluncuran rudal Korea Utara
kemarin. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Geng Shuang mengatakan
bahwa Beijing berharap semua pihak dapat bertindak dengan hati-hati
untuk menjaga perdamaian dan stabilitas.
AS: Dunia Harus Redam Ambisi Korut Miliki Senjata Nuklir
WASHINGTON
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson menuturkan,
pihaknya mengecam keras peluncuran rudal terbaru yang dilakukan oleh
Korea Utara (Korut). Dia lalu menyatakan, dunia harus bersatu untuk
menekan Korut dan meredam ambisi negara itu untuk memiliki senjata
nuklir.
Tillerson menuturkan, uji coba rudal terbaru yang
dilakukan oleh Korut bukan hanya mengancam Korea Selatan (Korsel) dan
Jepang, melainkan seluruh negara di kawasan, dan juga dunia.
"Perburuan
tanpa henti Korut untuk mendapatkan senjata nuklir dan maksud
pengunaanya harus diredam. Masyarakat internasional harus bersama-sama
terus mengirim pesan yang seragam kepada Korut, bahwa mereka harus
menghentikan program senjata pemusnah massal mereka," kata Tillerson
seperti dikutip dari laman Kedutaan Besar AS di Jakarta pada Rabu
(29/11).
"Semua bangsa di dunia harus terus mengupayakan
langkah-langkah ekonomi dan diplomatik yang kuat. Selain menerapkan
semua sanksi PBB yang ada, masyarakat internasional harus mengambil
tindakan lainnya guna meningkatkan keamanan maritim, termasuk larangan
pengiriman barang melalui laut dari dan ke Korut," sambungnya.
Dirinya
kemudian mengatakan, AS bersama dengan Kanada akan mengadakan pertemuan
dengan Komando PBB dengan menyertakan Korsel, Jepang, dan negara-negara
yang terkena dampak, untuk membahas bagaimana masyarakat global dapat
menghadapi ancaman Korea Utara terhadap perdamaian internasional.
"Untuk
saat ini opsi diplomatik masih tetap berjalan dan terbuka. AS tetap
berkomitmen untuk menemukan jalan damai menuju denuklirisasi dan
mengkahiri tindakan agresi Korut," tukasnya.
Korut Luncurkan Rudal Balistik, Trump: Kami Akan Mengurusnya
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan bahwa pihaknya
"akan mengurus" masalah Korea Utara (Korut). Ia juga menegaskan
pendekatan dasar AS untuk berurusan dengan Pyongyang tidak akan berubah.
Hal itu dikatakannya setelah peluncuran rudal terbaru Pyongyang.
Trump
telah memperketat sanksi terhadap Korut dan menekan China untuk berbuat
lebih banyak guna membantu mengendalikan rudal balistik dan ambisi
nuklir Pyongyang.
Korut telah meluncurkan apa yang dikatakan
Pentagon tampaknya merupakan rudal balistik antar benua (ICBM) yang
mendarat di dekat Jepang pada hari Rabu (29/11/2017).
Trump
mengatakan peluncuran rudal tersebut tidak mengubah apa yang disebutnya
pendekatan "sangat serius" AS, seminggu setelah dia menempatkan Korut
kembali ke daftar negara yang mendukung terorisme.
"Saya hanya
akan memberitahu Anda bahwa kami akan mengurusnya. Ini adalah situasi
yang akan kami tangani," kata Trump kepada wartawan saat bertemu dengan
para pemimpin kongres Republik di Gedung Putih seperti dilansir dari Reuters.
Menteri
Pertahanan AS James Mattis, yang juga hadir dalam pertemuan tersebut,
mengatakan bahwa lintasan ICBM yang diluncurkan lebih tinggi dari uji
coba sebelumnya. Ia pun menyebutnya sebagai bagian dari upaya penelitian
dan pengembangan.
"Sejujurnya itu terus meningkat daripada tembakan sebelumnya yang mereka lakukan," kata Mattis.
Ia
mengatakan Korea Selatan (Korsel) membalas dengan menembakkan beberapa
rudal ke atas air untuk menunjukkan kepada Korut bahwa sekutu AS tidak
akan bergetar dengan peluncuran rudal Pyongyang.
Korut mengatakan
program persenjataannya adalah pertahanan yang diperlukan melawan
rencana penyerangan AS. AS, yang memiliki 28.500 tentara di Korsel
sebagai warisan perang Korea 1950-53, membantah tudingan tersebut.
SEOUL
- Pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un bangga dengan terobosan
program senjatanya. Menurutnya, rudal balistik antarbenua (ICBM)
Hwasong-15 yang diuji tembak kemarin menjadi sejarah Korut sebagai
negara berekuatan nuklir.
Pemerintah Pyongyan telah mengonfirmasi
bahwa rudal terbaru yang ditembakkan kemarin mencapai ketinggian
sekitar 4.475 km (2.780 mil)—lebih dari 10 kali ketinggian Stasiun Luar
Angkasa Internasional—dan terbang sejauh 950 km (590 mil) selama
penerbangan 53 menit.
”Setelah menyaksikan peluncuran yang sukses
dari tipe baru ICBM Hwasong-15, Kim Jong-un menyatakan dengan bangga
bahwa sekarang kita akhirnya menyadari penyebab sejarah yang hebat dalam
menyelesaikan kekuatan nuklir negara,” bunyi pernyataan pemerintah
Korut yang dibacakan seorang presenter stasiun televisi negara komunis
tersebut.
Media pemerintah yang dikutip Reuters,
Kamis (30/11/2017) menyatakan, rudal tersebut diluncurkan dari sebuah
kendaraan yang baru dikembangkan dan hulu ledak dapat menahan tekanan
untuk memasuki kembali lapisan atmosfer. Perkembangan ini diklaim
sebagai kemajuan teknis yang penting.
Kim secara pribadi memimpin
uji coba rudal tersebut. Dia mengatakan bahwa peluncuran terbaru itu
“sempurna” dan kendaraan baru peluncur rudalnya sebagai “terobosan”.
Pemerintah
Korut secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara “kekuatan nuklir
yang bertanggung jawab”. Senjata strategis Pyongyang itu diklaim
dikembangkan untuk mempertahankan diri dari kebijakan pemerasan dan
ancaman nuklir Amerika Serikat (AS).
Sementara
itu, Presiden AS Donald Trump bersumpah untuk menghentikan program
nuklir dan rudal Korea Utara. Dia telah berbicara dengan Presiden China
Xi Jinping pada hari Rabu dengan mendesak Beijing untuk mengendalikan
sekutunya tersebut.
”Baru saja berbicara dengan Presiden Xi
Jinping dari China mengenai tindakan provokatif Korea Utara. Sanksi
utama tambahan akan dikenakan pada Korea Utara hari ini. Situasi ini
akan ditangani!,” tulis Trump di Twitter.
Seorang ahli
nuklir mengatakan, Korea Utara belum membuktikan diri sudah menguasai
semua rintangan teknis, termasuk kemampuan dalam mengirimkan hulu ledak
nuklir yang andal di atas ICBM. Namun, kemampuan itu akan segera
dimiliki Pyongyang.
”Kita tidak harus menyukainya, tapi kita harus belajar untuk hidup
dengan kemampuan Korea Utara dalam menargetkan Amerika Serikat dengan
senjata nuklir,” kata Jeffrey Lewis, kepala Program Nonproliferasi Asia
Timur di Middlebury Institute of Strategic Studies
Korut umumkan penyelesaian pengembangan senjata nuklir
Arsip Foto. Pemimpin Korea Utara Kim
Jong-un menyaksikan peluncuran rudal Hwasong-12 dalam foto tidak
bertanggal yang disiarkan oleh Pusat Agensi Berita Korea Utara (KCNA),
Sabtu (16/9/2017). (KCNA via REUTERS)
Pyongyang (CB) - Pemerintah Korea Utara mengklaim sukses
melaksanakan uji tembak rudal balistik antar-benua barunya pada Rabu,
dan mengumumkan bahwa pengembangan sistem senjata nuklirnya telah
selesai.
Kantor berita pemerintah Korea Utara, Korean Central News Agency (KCNA), menyiarkan rudal antar-benua (Intercontinental Ballistic Missile/ICBM) Hwasong-15 yang telah berhasil diluncurkan itu membawa "hulu ledak super besar" dan mampu "menyerang seluruh daratan AS."
Menurut
siaran KCNA, sistem senjata itu lebih canggih dari Hwasong-14 yang
diluncurkan Juli lalu, dan merupakan "ICBM yang memenuhi tujuan
penyelesaian pengembangan sistem senjata roket yang dirancang oleh
DPRK."
Siaran kantor berita pemerintah itu menyebutkan bahwa ICBM
Hwasong-15 diluncurkan pukul 02.48 pada 29 November di pinggiran
Pyongyang di bawah pengawasan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un.
Roket itu membubung ke ketinggian 4.475 kilometer dan kemudian terbang pada jarak 950 kilometer menurut siaran KCNA.
"Setelah
terbang 53-menit di sepanjang orbit yang ditetapkan, roket secara
akurat mendarat di perairan target di laut terbuka di Laut Timur Korea,"
kata KCNA, menambahkan bahwa uji tembak yang dilakukan tidak
membahayakan negara-negara tetangga.
Setelah mengamati uji rudal
itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mendeklarasikan bahwa negara
sudah menyelesaikan pengembangan "negara berkekuatan nuklir".
KCNA
juga menyiarkan "deklarasi resmi" bahwa pengembangan dan kemajuan
senjata strategis Korea Utara ditujukan untuk mempertahankan kedaulatan
dan integritas wilayah "dari ancaman imperialis Amerika Serikat" dan
"menjamin kehidupan rakyat yang damai", dan karenanya tidak akan
menimbulkan ancaman apa pun terhadap negara atau kawasan sepanjang
kepentingan Korea Utara tidak disalahi.
"Sebagai kekuatan nuklir
bertanggung jawab dan negara cinta damai, DPRK akan melakukan semua
usaha yang mungkin untuk mencapai tujuan mulianya mempertahankan
perdamaian dan stabilitas dunia," demikian siaran KCNA, menggunakan
singkatan nama resmi Korea Utara.
AS sebut rudal Korea Utara berjangkauan antarbenua
Arsip Foto. Warga melihat laporan berita
menunjukkan peluncuran rudal balistik jarak-menengah Hwasong-12 melalui
layar elektronik di stasiun Pyongyang, Korea Utara, dalam foto yang
diambil Kyodo, Rabu (30/8/2017). (Mandatory credit Kyodo/via REUTERS)
Washington (CB) - Roket yang diluncurkan Korea Utara adalah
rudal balistik antarbenua yang terbang sejauh sekitar 1.000 kilometer
sebelum jatuh di Laut Jepang menurut Departemen Pertahanan Amerika
Serikat (AS).
Menurut tinjauan awal, rudal tersebut diluncurkan
dari Sain Ni di Korea Utara, dan terbang di Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE)
Jepang.
Dalam sebuah pernyataan, Pentagon mengatakan rudal itu
tidak menimbulkan bahaya bagi Amerika Utara, wilayah Amerika Serikat
atau negara-negara sekutunya.
"Komitmen kami untuk melindungi
sekutu kami, termasuk Republik Korea (Selatan) dan Jepang, dalam
menghadapi ancaman ini masih teguh," demikian pernyataan markas
Departemen Pertahanan AS yang dikutip AFP.
"Kami masih siap mempertahankan diri dan sekutu kami dari serangan atau provokasi apa pun."
Amerika
Serikat menyatakan tidak akan menoleransi uji coba atau pengerahan
rudal balistik antarbenua Korea Utara yang mampu membawa hulu ledak
nuklir ke kota-kota AS.
Korea Utara menembakkan sebuah peluru kendali balistik hingga mendarat di wilayah dekat Jepang pada Rabu, kata sejumlah pejabat.
Tembakan
itu merupakan uji coba pertama yang dilancarkan Korut sejak Pyongyang
menembakkan satu rudal melewati negara tetangganya itu pada pertengahan
September.
Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Perdana
Menteri Jepang Shinzo Abe memperingatkan bahwa Korea Utara mengancam
keamanan mereka sendiri dengan uji coba rudal provokatif yang baru
menurut keterangan dari Gedung Putih mengenai percakapan telepon kedua
pemimpin pada Selasa waktu setempat.
"Kedua pemimpin sepakat
bahwa tindakan provokatif rezim Korea Utara mengganggu keamanan mereka
sendiri dan makin mengasingkan mereka dari komunitas internasional,"
kata Gedung Putih.
"Para pemimpin menegaskan kembali komitmen mereka untuk menumpas ancaman Korea Utara.”
AS,
Jepang serta Korea Selatan meminta penyelenggaraan rapat darurat Dewan
Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Rabu guna membahas peluncuran
rudal balistik antarbenua oleh Pyongyang, yang menurut Jepang mendarat
di dalam zona ekonomi eksklusif mereka.