Rabu, 25 Maret 2015

Kadispen TNI: Dua Anggota TNI yang Tewas di Aceh Bukan Intel


Kadispen TNI: Dua Anggota TNI yang Tewas di Aceh Bukan Intel
FOTO/NET
Ilustrasi. 
 
CB, JAKARTA - Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Darat Brigadir Jenderal Wuryanto membantah dua personel TNI yang diculik dan dibunuh di Aceh Utara adalah anggota intelejen Komando Distrik Militer 0103 Lhokseumawe.
"Kedua personel yang diculik dan dibunuh itu anggota Kodim, bukannya anggota intelijen. Karena nanti akan berbeda pengaruhnya jika dikatakan intelijen," ujar dia seperti diberitakan Kompas.com, Selasa (24/3/2015).
Wuryanto mengatakan, TNI Angkatan Darat memang tengah gencar-gencarnya 'turba' atau turun ke bawah melakukan sosialisasi bidang pertanian. Demikian juga yang dilakukan oleh kedua personel Kodim yang diculik dan dibunuh tersebut.
Namun tak disangka, dalam aksi sosialisasi dan silaturahmi kedua personel bernama Serda Indra Irawan (41) dan Sertu Hendrianto (36) ke Kampung Alu Papan, Desa Alumbang, Kecamatan Nisam Antara, Kabupaten Aceh Utara, Senin (23/3/2015) kemarin, keduanya diserang kelompok bersenjata.
Senin sore, Komandan Kodim setempat yang mendapatkan laporan langsung berkoordinasi dengan Kepala Polres setempat untuk mencari dan mengejar pelaku kelompok bersenjata. Namun, kedua personel TNI itu tidak diketahui rimbanya.
"Selasa pagi, warga menemukan dua personel itu dalam keadaan tidak bernyawa. Lokasi penemuannya juga masih di kecamatan yang sama dengan lokasi hilangnya," ujar Wuryanto.
Wuryanto mengatakan, personel TNI di Aceh Utara telah berkoordinasi dengan kepolisian setempat tengah mendalami siapa kelompok bersenjata yang melakukan aksi keji tersebut.
"Langkah pertama, kita periksa saksi-saksi yang menemukan jenazah pertama kali. Kita bertekad menemukan pelaku. Orang lagi adem ayem begini kok buat onar," ujar dia.


Credit  SERAMBINEWS.COM

Kanada akan Gempur ISIS Lewat Serangan Udara


Kanada akan Gempur ISIS Lewat Serangan Udara
PM Stephen Harper mengatakan akan memperluas misi militer Kanada melawan kelompok ISIS 

CB,OTTAWA - Perdana Menteri Kanada Stephen Harper mengatakan akan memperluas misi militernya melawan kelompok ISIS dengan serangan udara di Suriah.
Berbicara di parlemen hari Selasa, ia mengatakan Kanada tidak akan meminta persetujuan dari pemerintah Suriah untuk melancarkan ofensif itu. Ia mengatakan Kanada harus menggempur titik-titik kekuatan ISIS di Suriah.
“Pasukan dan perlengkapan berat ISIS bergerak bebas di perbatasan Irak memasuki Suriah guna menghindari serangan kami,” kata PM Harper. “Kami berpandangan ISIS tidak boleh mendapat tempat aman di Suriah,” lanjutnya.
Dengan demikian Kanada akan menjadi negara anggota NATO kedua setelah Amerika yang menyerang ISIS di Suriah, yang selama ini juga telah digempur jet-jet Yordania, Uni Emirat Arab dan negara-negara Arab lain.
Harper menambahkan misi Kanada di Irak untuk menumpas ISIS akan diperpanjang setahun hingga Maret 2016.
Pesawat-pesawat tempur Kanada ikut dalam misi pimpinan Amerika menyerang berbagai lokasi ISIS di Irak. Kanada juga telah mengerahkan sekitar 70 tentara khusus untuk melatih pejuang Kurdi di Irak utara.



Credit  TRIBUNNEWS.COM



Kanada Perluas Serangan Udara Terhadap ISIS


 Kanada Perluas Serangan Udara Terhadap ISIS

 
CB - Kanada akan memperluas serangan udara terhadap kelompok yang menamakan diri Negara Islam atau ISIS di Suriah, kata Perdana Menteri Stephen Harper.
"Pandangan kami adalah, ISIL (ISIS) seharusnya tidak memiliki tempat aman di Suriah," kata Harper di depan Majelis Rendah negaranya.
Misi Kanada terhadap ISIS juga akan diperpanjang satu tahun, melebihi pemilihan umum bulan Oktober sampai tahun 2016.
Pemimpin oposisi mengecam Harper karena melibatkan Kanada dalam sebuah perang tanpa tujuan yang jelas.
Tindakan ini berarti Kanada akan menjadi negara NATO pertama, selain Amerika Serikat, yang melakukan penyerangan di dalam Suriah.
ISIS menguasai wilayah di kedua daerah perbatasan Irak-Suriah, dan AS meningkatkan serangan udara terhadap kelompok militan ke Suriah pada bulan September.
Aksi ini digabungkan dengan serangan sejenis oleh Bahrain, Arab Saudi, Yordania dan Uni Emirat Arab.
Perdana menteri Kanada mengumumkan perubahan tersebut sementara dirinya meminta dilakukannya pemungutan suara di Majelis Rendah pada hari Selasa (24/3/2015).(BBC Indonesia)



Credit  TRIBUNNEWS.COM

Ironi Korban Westerling di Masa Perundingan Linggarjati


Ironi Korban Westerling di Masa Perundingan Linggarjati
Pembantaian Westerling (Foto: Wikipedia)
HEEMSKERK  (CB) – Kapten Raymond Westerling, komandan DST (Depot Speciale Troepen – pasukan khusus Hindia Belanda) memang sudah tinggal nama. Tapi bukan berarti berbagai aksi pembantaiannya di Indonesia kedaluarsa begitu saja.
Ironisnya, pembantaian yang dilakukannya pada 11 November 1946 di Sulawesi terjadi ketika negosiasi Perundingan Linggarjati masih berlangsung. Baru pada Februari 1947, jelang pengesahan perundingan itu pada 25 Maret ’47, aksi Westerling dihentikan.
Belakangan, para korban Westerling di Sulawesi menggugat ke Pengadilan Belanda di Den Haag. Gugatan mereka dibantu Komite Utang Kehormatan Belanda (KUKB), tak lama setelah KUKB juga memenangkan gugatan para korban “Pembantaian Rawagede”.
Pada 11 Maret 2015, pengadilan di Den Haag memutuskan bahwa pemerintah Belanda harus bertanggung-jawab dan membayar ganti rugi. Menurut Ketua KUKB, Jeffry M. Pondaag, para janda dan anak korban akan diganjar ganti-rugi sebesar 20 ribu euro.

“Awalnya ada lima janda yang melapor ke kami dan kami bantu untuk gugatannya. Sekarang, di data kami ada 60 keluarga korban. Untuk prosesnya, nanti pengadilan Belanda akan menunjuk satu orang untuk ke Sulawesi dan melakukan penyelidikan kembali,” ungkap Jeffry dihubungi Okezone.
“Belanda juga sebelumnya masih menganggap kasus Westerling ini sudah kedaluarsa. Oleh karena itu, para janda dan anak korban juga harus bisa membuktikan, bahwa dulu Ayahnya dieksekusi (pasukan Westerling),” tambahnya.
“Tapi sebetulnya itu tidak perlu, karena saya yakin pemerintah Belanda punya arsipnya semua. Cuma, mereka enggak mau membukanya. Mereka pasti tahu apa yang terjadi di masa aksi polisional mereka,” lanjut Jeffry.
Di satu sisi, ironi lainnya mengemuka lantaran di masa itu era 47an, berarti Belanda seolah membantai rakyatnya sendiri. Pasalnya, hingga kini pun Belanda masih mengakui kemerdekaan Indonesia pada 27 Desember 1949, bukan Proklamasi 17 Agustus ’45.
“Kalau mereka mengakui kita merdeka pada Desember ’49, berarti mereka bantai warganya (Hindia-Belanda) sendiri. Insiden yang terjadi pun berarti perang saudara,” sambungnya.



Credit  Okezone.com


2 Intel Kodim Tewas Diberondong AK47 dan M162


2 Intel Kodim Tewas Diberondong AK47 dan M162
Penembakan (foto:Ilusrasi/Sindonews)
 
 
ACEH  (CB) - Dua anggota Intel Kodim yang diculik pada Senin 23 Maret 2015, ditemukan tewas, di Desa Bate Pilah, Kecamatan Nisam, yang berada di antara Kabupaten Aceh Utara.

Saat ditemukan, kedua korban sudah dalam keadaan tewas dengan kondisi tangan posisi telungkup dan tangan terikat, serta hanya menggunakan celana dalam.

Mayat korban ditemukan oleh Tim Sat Intelkam Polres Lhokseumawe dan Sat Narkoba Polres Lhokseumawe yang berjumlah 13 orang dan dipimpin langsung Kasat Intelkam Polres Lhokseumawe AKP Ahzan.

Pada awalnya, tim ragu-ragu menentukan siapa kedua mayat itu. Setelah dilakukan pengecekan, ternyata mayat itu adalah dua anggota TNI AD yang bertugas di Unit Intel Kodim 0103 Aut atas nama Serda Indra dan Sertu Hendrianto.

Korban diduga tewas akibat diberondong senapan dari jarak dekat. Hal itu terungkap dari luka tembak yang ada pada korban hampir di seluruh bagian tubuhnya.

Dari lokasi kejadian, tim juga menemukan 12 selongsong peluru AK 47 dan tiga butir selongsong jenis M162. Untuk proses penyelidikan, lokasi pembunuhan diamankan oleh Brimob dan Polres Lhokseumawe.


Credit  SINDOnews

Teori yang Mungkin Menjelaskan Jatuhnya Germanwings


Teori yang Mungkin Menjelaskan Jatuhnya Germanwings  
Pegawai-pegawai maskapai Germanwings menyalakan lilin di luar kantor pusat maskapai di bandara Cologne Bonn, Jerman, 24 Maret 2015. Pesawat Airbus A320 milik Germanwings yang membawa 150 orang jatuh di pegunungan Alpen, Perancis, Selasa (24/3). (REUTERS/Wolfgang Rattay)
 
 
Seyne-les-Alpes, CB -- Penyebab pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings, Jerman belum diketahui penyebabnya. Kotak hitam baru ditemukan kemarin oleh tim penyelamat.

Bukannya mendahului kerja tim investigasi kecelakaan, namun berdasarkan risiko penerbangan inilah beberapa skenario yang mungkin menjelaskan alasan jatuhnya pesawat tersebut di kawasan pegunungan Alpen, Perancis, Selasa (24/3). Berikut beberapa kombinasi skenario kemungkinan kecelakaan pesawat yang dilansir dari The Times.

1. Dekompresi Udara di Kabin
Hal ini menjadi salah satu yang memungkinkan. Hilangnya tekanan udara dengan cepat atau asap di dek penerbangan dapat menghilangkan kemampuan pilot. Itu bisa menjelaskan mengenai kegagalan pilot melakukan komunikasi radio. Namun, pilot yang tidak sadar umumnya tak akan menurunkan pesawat. Pesawat akan berada di jalur ketinggiannya di bawah sistem kontrol penerbangan. Ada kemungkinan pilot masih sadar saat mulai menurunkan pesawat dan baru kehilangan kesadaran setelahnya.


2. Gagal Mesin
Skenario ini juga masih mungkin, tetapi tidak masuk akal. Pesawat Airbus tidak akan turun meluncur dengan kendali. Ketika gagal mesin terjadi, pilot masih bisa melapor ke menara kontrol udara dan meminta arah ke bandara atau lokasi pendaratan darurat terdekat. Namun, pada peristiwa jatuhnya Germanwings, tak ada komunikasi atau panggilan darurat dari pesawat sebelumnya. Panggilan darurat justru dilakukan di ATC setelah mengetahui pesawat mengalami penurunan ketinggian dengan cepat.

3. Intervensi Manusia
Intervensi manusia oleh penumpang, atau salah satu awak kabin. Hal ini masih memungkinkan untuk diantisipasi. Walaupun sebenarnya ketika itu terjadi setidaknya pilot masih bisa mengirim panggilan darurat atau mengirim kode pembajakan seperti 7700 atau 7500

4. Cuaca
Skenario yang paling tidak memungkinkan karena berdasarkan laporan cuaca dan pengamatan di lokasi saat itu cuacanya sedang cerah. Selain itu juga tak ada laporan adanya turbulensi yang mampu membuat pesawat bisa meluncur dari ketinggian 38 ribu kaki. Kecelakaan yang diakibatkan faktor cuaca ini dialami pesawat Airbus nomor penerbangan QZ 8501 milik maskapai Air Asia di perairan Indonesia pada Desember tahun lalu.

5. Anomali mekanis atau perangkat elektrik.
Hal ini memungkinkan. Pesawat Airbus ini memiliki sejarah atas insiden kecelakaan yang terkenal dari mulai Air France 447 di Brasil pada tahun 2009. Kecelakaan saat itu terjadi akibat kegagalan pilot menafsirkan sistem penerbangan otomatis.

Cuaca saat itu sama halnya sebelum pesawat Germanwings jatuh kemarin yakni cerah dan cukup bagus di siang bolong. Hal itu membuat pilot dapat melihat malfungsi sistem pilot otomatis dan mencoba mengatasinya. Walaupun begitu, seharusnya awak kabin menyampaikan kepada menara kontrol tengah masalah yang mereka alami, meskipun hanya laporan pendahuluan yang ringkas.


Credit  CNN Indonesia

Detik-detik Pesawat Nahas Germanwings


Detik-detik Pesawat Nahas Germanwings  
Ilustrasi (CNN Indonesia/Fajrian)
 
Jakarta, CB -- Pesawat Airbus A320 Germanwings mengalami musibah saat hendak menuju Duesseldorf, Jerman. Penerbangan ini membawa setidaknya 150 penumpang, termasuk pilot dan awak kabin. Semuanya dilaporkan tewas.

Pesawat dengan nomor 4U 9525 itu tengah menuju Jerman dari Barcelona (Spanyol). Berdasarkan data manifes penerbangan, penumpang pesawat itu terdiri atas 67 warga Jerman, 45 Spanyol, dan satu Belgia.


Di antara para penumpang terdapat 16 murid sekolah dan dua gurunya dari kota Haltern.

Polisi Perancis yang mendatangi lokasi jatuhnya pesawat mengatakan tak menemukan satu orang pun yang selamat. Upaya evakuasi para mayat akan menyulitkan karena lokasi bangkai pesawat berada di tempat yang hanya bisa didatangi dengan helikopter.

Berikut kronologis pesawat Germanwings yang diungkapkan CEO Germanwings Thomas Winkelmann, dari mulai lepas landas hingga akhirnya mengalami musibah di kaki gunun Alpen. Seperti dikutip dari Timeslive.

06:48: Pesawat Airbus A320 lepas landas dari Dusseldorf dengan 122 penumpang, menuju ke Barcelona. Tidak ada masalah yang terdeteksi pada penerbangan.

10:01: Pesawat ini pun kembali meninggalkan Barcelona 26 menit kemudian dari yang direncanakan untuk melakukan perjalanan kembali ke Dusseldorf.

10:45: Pesawat mencapai ketinggian jelajah. Kondisi cuaca yang baik pada saat itu.
 
Puing-puing pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings yang terserak di lereng pegunungna Alpen, Perancis.(REUTERS/Reuters TV)


10:46
: Setelah mengudara selama 40 menit, tiba-tiba pesawat menukik tajam dari ketinggian yang ditetapkan.

10:53:
Penerbangan 4U9525 menghilang dari radar saat terbang pada 6.000 kaki, atau 1.800 meter. Lalu diketahui mengalami kecelakaan sekitar 100 kilometer sebelah barat dari Nice.

11:30: Dusseldorf Airport menerima pemberitahuan tentang waktu ini bahwa pesawat telah menghilang dari radar.

13:00: Kantor Federal Jerman dari Aeronautics Sipil mengumumkan membentuk kelompok manajemen krisis.



Credit  CNN Indonesia

Kotak Hitam Airbus A320 Germanwings Ditemukan


 
Reuters/BBC Pesawat Airbus A320 milik maskapai Germanwings jatuh di kawasan pegunungan Alpen Perancis, Selasa (24/3/2015).

PARIS, CB - Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan, kotak hitam Airbus A320 milik maskapai Germanwings yang jatuh pada Selasa (24/3/2015) telah ditemukan. Selanjutnya, kotak hitam tersebut akan segera diperiksa oleh otoritas penerbangan.
Ia juga memastikan bahwa 144 penumpang dan enam kru pesawat dengan nomor penerbangan 4U 9525 dengan rute Barcelona-Duesseldorf tewas.
Secara terpisah, seorang investigator, Bruce Robin, mengatakan, pihaknya telah menemukan lokasi reruntuhan pesawat di sekitar pegunungan Alpen, Perancis.
"Kami melihat bahwa pesawat telah hancur berkeping-keping. Badan pesawat dalam keadaan rusak. Tak ada satu pun potongan badan pesawat atau sayap yang utuh," ujarnya kepada Reuters.
Secara terpisah, kepolisian Perancis yang telah berada di sekitar lokasi reruntuhan pesawat mengatakan, pihaknya tidak menemukan korban selamat.
"Kami terus mencari. Namun, tak mungkin ada jenazah yang bisa diangkat hingga Rabu," kata kepala polisi setempat, David Galtier.
Sebuah laporan dari situs Flightradar24, yang memantau lalu lintas udara di seluruh dunia, menyebut Airbus A320 awalnya naik ke ketinggian 38.000 kaki yang merupakan ketinggian jelajahnya sebelum menukik dengan cepat.
Dalam jumpa pers di Koln, manajemen Germanwings menyatakan, semenit setelah mencapai ketinggian jelajah, pesawat itu mulai kehilangan ketinggian dengan cepat sebelum jatuh menghunjam bumi.
Situs Flightradar24 menyatakan, Airbus itu turun dari ketinggian jelajah dengan sangat cepat, yaitu antara 3.000-4.000 kaki per menit yang menurut situs itu adalah kecepatan standar saat pesawat sudah mendekati bandara.
Kontak radio antara pilot Airbus Germanwings itu hilang saat pesawat tersebut mencapai ketinggian 6.000 kaki pada pukul 10.53 waktu setempat. Pesawat itu turun dengan cepat selama delapan menit sebelum komunikasi terputus.
Laporan awal sempat menyatakan sebuah panggilan darurat datang dari pesawat itu pada pukul 10.47 waktu setempat. Namun, Pemerintah Jerman kemudian memastikan seruang "mayday" datang dari pengawas lalu lintas udara setelah kehilangan kontak dengan pesawat tersebut.
Di dalam pesawat itu, terdapat 144 orang penumpang dan enam awak. Sebanyak 67 penumpang diduga adalah warga Jerman yang akan kembali dari liburan mereka di Spanyol.
Harian terbitan Jerman, Bild, mengabarkan, di dalam pesawat itu juga terdapat 16 siswa sekolah dan dua orang guru yang akan mengikuti program pertukaran pelajar.
Sementara itu, Wakil Perdana Menteri Spanyol mengatakan, kemungkinan 45 warga Spanyol ada di dalam pesawat naas itu, sedangkan sisanya diduga adalah warga negara Turki.


Credit  KOMPAS.com

Sebelum Menghunjam Bumi, Airbus Germanwings Menukik Selama 8 Menit


 
PATRIK STOLLARZ / AFP Seorang petinggi maskapai Germanwings, Thomas Winkelmann (kanan) saat memberikan keterangan dalam jumpa pers di Koln, Jerman, Selasa (24/3/2015).

KOLN, CB — Manajemen maskapai penerbangan Germanwings menyatakan, pesawat Airbus A320 penerbangan Barcelona-Duesseldorf yang jatuh di Perancis, Selasa (24/3/2015), mulai kehilangan ketinggian satu menit setelah mencapai ketinggian jelajah.

Selanjutnya, selama delapan menit berikutnya, pesawat yang berusia 24 tahun itu terus menukik hingga akhirnya menghunjam bumi di Pegunungan Alpen, Perancis.

"Pesawat itu membuat kontak dengan radar Perancis. Hubungan terakhir dengan pengatur lalu lintas udara Perancis tercatat pada pukul 10.53 di ketinggian sekitar 6.000 kaki. Tak lama kemudian, pesawat itu jatuh," kata Direktur Germanwings Thomas Winkelmann dalam sebuah jumpa pers.

Winkelmann menambahkan, pesawat yang jatuh itu baru saja menjalani perawatan rutin yang dilakukan tim teknisi Lufthansa pada Senin (23/3/2015).

Lebih jauh, Winkelmann menambahkan, pilot yang menerbangkan pesawat naas itu adalah pilot berpengalaman yang sudah bekerja untuk Germanwings dan Lufthansa selama 10 tahun dan mengantongi 6.000 jam terbang.

Saat ini, lanjut Winkelmann, sebuah tim penyelidik tengah bekerja untuk mencari penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 150 orang penumpang dan awak kabin itu.


Credit  KOMPAS.com

Jatuh di Perancis, 148 Penumpang Germanwings Dikhawatirkan Tewas


 
STEPHANIE PILICK / DPA / AFP Salah satu Airbus A320 milik maskapai Germanwings di bandara Tegel, Berlin.

PARIS, CB — Presiden Perancis Francois Hollande, Selasa (24/3/2015), mengatakan, kemungkinan besar, semua penumpang dan awak Airbus A320 milik maskapai Germanwings tewas setelah pesawat tersebut jatuh di wilayah selatan Perancis.

"Kemungkinan besar, tak ada penumpang pesawat yang selamat," ujar Hollande kepada wartawan, menanggapi tragedi itu.

Pesawat itu tengah terbang dari kota Barcelona, Spanyol, menuju kota Duesseldorf, Jerman, sebelum jatuh di kawasan Barcelonnette di kawasan pegunungan Alpen, Perancis.

Sejumlah sumber mengatakan, pesawat itu mengeluarkan panggilan darurat pada pukul 10.47 waktu setempat atau sekitar 17.47 WIB.

Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Perancis Bernard Cazeneuve mengatakan, puing-puing pesawat milik maskapai Germanwings itu sudah ditemukan, dan dirinya kini menuju ke lokasi kecelakaan.

Maskapai Germanwings merupakan maskapai penerbangan murah yang dikelola Lufthansa dan berbasis di kota Koln, Jerman. Saat ini, Germanwings memiliki 81 pesawat terbang, yaitu 42 Airbus A319-100, 17 Airbus A320-200, dan Bombardier CRJ900 sebanyak 21 unit.

Pesawat yang jatuh ini dikabarkan telah berusia 24 tahun dan sudah bertugas dalam kelompok usaha Lufthansa sejak 1991.




Credit  KOMPAS.com


Selasa, 24 Maret 2015

Iran Perluas Pengaruh di Timur Tengah, Arab Khawatir


Iran Perluas Pengaruh di Timur Tengah, Arab Khawatir Iran membantu pejuang Syiah di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman untuk mempertahankan kekuasaan mereka. (Reuters/Thaier Al-Sudani)
 
 
Beirut, CB -- Sementara Iran hampir mencapai kesepakatan dengan negara-negara adidaya untuk mengekang program nuklirnya, pengamat dan pemimpin Arab kini memusatkan perhatian bagaimana Tehran semakin meningkatkan cengkraman di negara-negara Arab, mulai dari Irak hingga Lebanon, dan Suriah hingga Yaman.

Tokoh di balik langkah yang dipandang sebagian pihak sebagai upaya menciptakan “kerajaan” Persia dan Syiah baru di wilayah Arab adalah Mayor Jenderal Qassem Soleimani, komandan brigade al-Quds Pasukan Penjaga Revolusi Iran, IRGC.

Sejak dia muncul ke permukaan tahun lalu, Soleimani terlihat di berbagai medan pertempuran Timur Tengah.

Foto Soleimani, yang sebelum ISIS merebut sejumlah kota di Irak utara dan tengah tahun lalu tidak banyak tersebar, kini bisa ditemukan di berbagai tempat.

Dia dipandang sebagai pemimpin operasi perebutan kembali kota Tikrit dari ISIS. Fotonya diambil di Suriah ketika menyatakan belasungkawa atas pembunuhan seorang anggota keluarga presiden Bashar al-Assad. Selama empat tahun belakangan Soleimani memang membantu Assad mempertahankan kepresidenan dari kelompok pemberontak.

Di Beirut dia difoto sedang berdoa di kuburan Jihad Mughniyeh, putra mendiang kelompok paramiliter Hezbollah yang didukung IGRC. Jihad tewas di Suriah pada Januari lalu.

Sementara itu, gerakan Houthi Syiah di Yaman berhasil merebut kekuasaan di ibukota Sanaa yang membuat negara-negara Sunni Arab seperti Arab Saudi khawatir.

Pentingnya peran Soleimani ini membuat situs oposisi Suriah sempat mengunggah poster pemilu palsu bertuliskan: “Pilih Qassem Soleimani, Presiden Suriah.”

Pengubah Situasi?

Iran mungkin serius ingin mendapatkan satu kesepakatan nuklir yang akan mengakhiri status negara yang disingkirkan dan juga sanksi ekonomi yang menyulitkan negara itu. Tetapi, Iran telah memaksimalkan kekuatannya di Timur Tengah, dan karena pasukan Iran dan sekutu milisi memimpin perang terhadap ISIS di Irak dan Suriah, para pemimpin Sunni Arab yakin AS tidak akan menghentikan gerakan Iran tersebut.

Baru-baru ini, Menteri Luar Negeri John Kerry meyakinkan para pemimpin Arab Saudi bahwa tidak akan ada “imbalan besar” dengan Tehran dalam setiap kesepakatan nuklir yang akan dicapai.

Akan tetapi dalam satu acara jumpa pers bersama di Arab Saudi, Menteri Luar Negeri negara itu Saud al-Faisal hampir marah besar karena Kerry mengakui bahwa Soleimani terlibat di Tikrit.

“Situasi di Tikrit adalah contoh utama dari kekhawatiran kami,” ujar Pangeran Saud. “Iran mengambil alih Irak.”

 
Mayor Jenderal Qassem Soleimani merupakan tokoh di balik peran Iran di Timur tengah yang memperluas kekuasaan negara itu.(Reuters/Stringer)
Para pengamat regional mengatakan itu sebabnya kesepakatan nuklir bukan menjadi hal yang dikhawatirkan negara-negara Teluk dan sekutu Sunni seperti Mesir, tetapi justru pemulihan hubungan antara AS dan Iran.

Sultan al-Qassemi, pengamat dari Uni Emirat Arab, mengatakan: “Kesepakatan Iran adalah pengubah situasi untuk wilayah dan saya pikir hal ini akan mendorong Iran untuk menerapkan kebijakan luar negeri yang lebih aktif.

“Kesepakatan ini adalah “imbalan besar” yang disangkal oleh Kerry. Kesepakatan ini memberi kebebasan Iran sebagai imbalan janji kosong. Iran sedang naik daun. Iran berjaya di Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.”

Riad Kahwaji, kepala badan penelitian INEGMA di Dubai, memperingatkan akan kemungkinan “perang sektarian terbuka” antara Sunni dan Syiah.

“Situasi di Irak, Suriah dan Yaman mengindikasikan bahwa Iran sedang melakukan serangan besar-besaran dengan berlindung di balik perang melawan terorisme pimpinan AS, untuk mencapai perluasan strategis yang berhasil menambah daerah kekuasaan hingga Laut Merah dan Laut Mediterania.”

Pertikaian Lama Hidup Kembali

Pertikaian antara Sunni dan Syiah bermula sekitar 14 abad lalu. Di era modern sekarang, hal ini seringkali diterjemahkan sebagai persaingan antara kelompok fundamentalis Wahabi Arab Saudi Sunni dan teokrasi Syiah Iran.

Tetapi, penggulingan pemerintahan Saddam Hussein yang merupakan anggota kelompok minoritas Sunni dalam invasi pimpinan AS pada 2003 dan digantikan oleh pemerintah Islam Syiah yang dipengaruhi oleh Iran, menghidupkan kembali pertikaian sektarian tersebut.

Arab Saudi dan sekutunya mendukung pasukan Sunni, seperti pasukan pemberontak yang berusaha menggulingkan presiden Bashar al-Assad.

Riyadh secara resmi mendukung pemberontak arus utama dalam pertikaian antara Sunni dan Syiah yang terus meningkat ini, tetapi dukungan dari negara-negara Teluk diyakini juga sampai ke kelompok-kelompok jihadis.
 
Iran berperan dalam upaya merebut kembali kota Tikrit dari cengkraman para pejuang jihadis ISIS. (Reuters/Thaier Al-Sudani)
Ini jelas menjadi alibi yang digunakan oleh kelompok Syiah untuk membenarkan intervensi.

Di Suriah, ketika Assad tampaknya siap menyerah pada pemberontakan yang mayoritas dilakukan oleh kelompok Sunni dua tahun lalu, Iran mengerahkan sekutu Lebanonnya Hezbollah.

Soleimani dan brigade al-Quds, yang didirikan pada 1980 untuk menyebarkan Revolusi Islam, membentuk satu jaringan milisi yang loyal yang sekarang menjadi tulang punggung pemerintah Suriah.

Di Irak, setelah ISIS merajalela pada pertengahan 2014, komandan al-Quds ini segera membentuk koalisi milisi Syiah yang sama, pertama untuk mempertahankan Baghdad, dan wilayah selatan, dan sekarang melaju ke wilayah yang menjadi basis kuat kelompok jihadis ini seperti Tikrit.

Sementara itu, sekutu-sekutunya di Iran seperti Anggota Parlemen Ali Reza Zakani - yang seperti Soleimani, memiliki hubungan dekat dengan Ayatollah Ali Khamanei- mengatakan bahwa mereka telah memegang tiga ibukota negara Arab di tangan mereka yaitu Baghdad, Damaskus dan Beirut. Sanna disebutkan akan segera berada di bawah Iran.

Kantor Berita Iran Rasa melaporkan bahwa Zakani mengatakan: “jika Hajj Qassem Soleimani tidak turun tangan di Irak, Baghdad pasti akan jatuh, hal yang sama juga terjadi di Suriah; tanpa tekad Iran, Suriah pasti sudah jatuh”.

Menggambarkan situasi di Yaman sebagai “perpanjangan alami” dari revolusi Iran, Zakani memperkirakan 14 dari 20 provinsi Yaman akan segera dikuasai oleh Houthi.

“Revolusi Yaman tidak hanya akan terbatas di wilayah Yaman saja,” ujarnya. Revolusi ini akan menyebar ke wilayah-wilayah Arab Saudi, yang tidak hanya merujuk pada perbatasan panjang dengan Arab Saudi tetapi juga Provinsi Timur Syiah tempat cadangan minyak terbesar milik Arab Saudi.

Iran Kendalikan Empat Ibukota

John Jenkins, mantan dutabesar Inggris untuk Arab Saudi, mengatakan ketidakperdulian AS pada kekhawatiran wilayah ini cukup mengkhawatirkan.

“Kita sudah melihat para pejabat Iran mengatakan mereka telah mengendalikan empat ibukota Arab, dan kita melihat delegasi Houthi berkunjung ke Tehran dan Baghdad. Situasi ini sejalan dengan keyakinan di Teluk Arab bahwa mereka ditinggalkan,” ujar Jenkins.

“Kehadiran AS di wilayah saat ini sangat besar, tetapi keinginan Teluk Arab adalah Barat harus bertindak. Mereka melihat contoh bagaimana AS tidak bertindak di Lebanon dan Suriah. Dan bagi Arab Saudi, Yaman merupakan titik puncaknya. Di belakang Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman ada Iran.”

Sementara pemerintah Obama mencoba meyakinkan sekutu-sekutu Arabnya bahwa negara itu tetap akan berkomitmen pada mereka, para pengamat mengatakan prioritas Washington adalah menghentikan Iran mengembangkan bom atom dan perluasan wilayah ISIS.

“Obama yakin bahwa kesepakatan dengan Iran bisa menjadi warisan kebijakan luar negerinya. Amerika tidak memandang kesepakatan itu terkait dengan dampaknya di wilayah,” ujar Fawaz Gerges, pakar Timur Tengah dari London School of Economics.

“Kesepakatan AS dengan Iran akan memperdalam perang dingin antara Arab Saudi dan sekutunya di satu pihak dan Iran di pihak lain. Hal ini akan menjadi bahan bakar bagi api kemarahan di wilayah Arab.”

Credit  CNN Indonesia

ISIS Rilis 100 Tentara AS yang Bakal Dibunuh, Pentagon Cemas


ISIS Rilis 100 Tentara AS yang Bakal Dibunuh Pentagon Cemas
Kepala Pentagon, Ash Carter cemas dengan ulah ISIS yang merilis identitas 100 tentara AS yang akan dibunuh. Foto: Reuters.
 
 
WASHINGTON - ISIS telah merilis daftar identitas 100 tentara Amerika Serikat (AS) yang diserukan agar dibunuh. Pentagon cemas dengan ulah ISIS yang mem-posting nama, alamat dan foto 100 serdadu AS itu di internet untuk memudahkan simpatisan ISIS memburu mereka.

Menteri Pertahanan atau Kepala Pentagon, Ash Carter, mengatakan Pentagon mengambil sikap sangat serius menyangkut keselamatan rakyat AS. Carter menyebut ulah ISIS yang menyebarkan daftar 100 tentara AS itu di media sosial. 

 
Carter saat berbicara di Camp David setelah pertemuan dengan para pemimpin Afghanistan, menolak klaim bahwa kelompok yang mengindentifikasi diri sebagai "ISIS Hacking Division" telah mencuri informasi dengan membobol server, database dan e-mail milter AS.

”Informasi yang telah di-posting oleh ISIS adalah informasi yang diambil dari situs-situs sosial dan tersedia untuk umum. Itu tidak dicuri dari website atau database rahasia DoD (Departemen Pertahanan),” ujar Carter.

Sebelumnya, pemerintah AS meminta para tentaranya waspada menyusul ancaman kelompok Islamic of State Iraq and Syria (ISIS) yang menyerukan simpatisannya di AS untuk membunuh 100 tentara AS.

Juru bicara Pentagon yang juga seorang komandan Angkatan Laut AS, William Urban, telah memberitahu bahwa identitas 100 anggota tentara AS telah disebar secara online. ”Keamanan anggota layanan kami selalu menjadi perhatian utama. Kami mengambil semua ancaman terhadap anggota layanan (militer AS) secara serius,” ujar Urban, seperti dikutip Reuters, Selasa (24/3/2015).




Credit  SINDOnews

Ingin Kirim Rudal ke Korsel, AS Diperingatkan Rusia


Ingin Kirim Rudal ke Korsel AS Diperingatkan Rusia
AS diperingatkan Rusia karena ingin mengirim rudal ke Korea Selatan. Foto: Itar-Tass.
 
 
MOSKOW  (CB) - Pemerintah Rusia pada Selasa (24/3/2015) memperingatkan Amerika Serikat (AS) karena ingin mengirim rudal untuk memperkuat sistem pertahanan Korea Selatan (Korsel). Tindakan AS itu, dianggap Rusia akan mengancam keamanan regional.

Washington menyatakan ingin menyebarkan sistem rudal pertahanan, yang dikenal sebagai THAAD kepada Korsel untuk mencegah provokasi militer Korea Utara (Korut).

”Pembangunan (sistem pertahanan) seperti itu tidak bisa, bahkan justru menimbulkan kekhawatiran akan dampak dari rudal global AS terhadap keamanan internasional,” bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Rusia.

”Di wilayah, di mana situasi sudah sangat rumit dalam hal keamanan, (tindakan) itu bisa menjadi pemicu perlombaan senjata di Asia timur dan lebih rumit untuk meredam nuklir di Semenanjung Korea,” lanjut pernyataan kementerian itu, seperti dilansir Zee News.

Selain Rusia, China juga sudah memperingatkan bahwa penyebaran sistem rudal seperti yang diinginkan AS akan merusak perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.

Krisis Korea kembali akan menyeret perseteruan AS dan Rusia, setelah keduanya berseteru di krisis Ukraina. AS telah membela Korsel. Sedangkan Rusia dikenal dekat dengan Korut yang merupakan mantan sekutu Moskow dalam Perang Dingin.

Korsel dan AS telah menggelar latihan perang besar-besaran. Tindakan kedua negara itu telah membuat Korut marah dan mengancam akan menguji coba rudal nuklir.


Credit  SINDOnews

Inggris didesak perkuat pertahanan demi imbangi Rusia


... saat ini semakin berbahaya dan tidak stabil dibandingkan pada periode manapun setelah berakhirnya Perang Dingin...

London (CB) - Inggris harus segera membangun kembali kekuatan militer yang sempat turun pasca-Perang Dingin untuk menghadapi ancaman global yang semakin besar, termasuk dari Rusia, demikian komite parlemen setempat menyatakan pada Selasa.

Komite Pertahanan Bersama, yang memberi penilaian pada pembelanjaan dan kebijakan dari kementerian pertahanan, mengatakan, kemampuan nuklir, tank, kapal perang, dan pesawat tempur adalah hal yang harus dimiliki Inggris jika ingin membatasi pengaruh Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Rusia pekan lalu mengumumkan langkahnya membangun kapal selam nuklir strategis generasi kelima.

"Dunia saat ini semakin berbahaya dan tidak stabil dibandingkan pada periode manapun setelah berakhirnya Perang Dingin," tulis Komite Pertahanan dalam laporan. 

Mereka secara khusus menyebut peristiwa akesasi Krimea oleh Rusia serta munculnya kelompok garis keras baru seperti Daulah Islam dan Boko Haram yang berhasil menguasai sejumlah wilayah.

"Asumsi pertahanan Inggris saat ini tidak cukup untuk menghadapi perubahan di dunia sekitar. Inggris harus kembali membangun kemampuan pertahanan yang menurun sejak Perang Dingin," tulis Komite Pertahanan.

Komiter Pertahanan juga menyatakan bahwa Inggris perlu terus mematuhi komitmen NATO untuk mengalokasikan belanja militer sebanyak dua persen dari total produk domestik bruto. Meski demikian, angka dua persen menurut mereka "belum cukup".

"Adalah hal penting untuk memikirkan ulang asumsi yang digunakan untuk merencanakan pertahanan kira, terutama jika kita ingin membatasi kekacauan yang hendak menyebar dari Mediterania Barat sampai ke Laut Hitam," kata laporan dari Komite Pertahanan.

Laporan tersebut juga menunjuk pada lemahnya pertahanan NATO. Menurut perhitungan Komite Pertahanan Inggris, NATO membutuhkan enam bulan untuk menyiagakan 150.000 tentara sementara Rusia hanya butuh waktu 72 jam.

Baru-baru ini, negara-negara NATO menyepakati pembentukan pasukan siaga bersama yang bisa menempatkan 5.000 tentara dalam waktu 48 jam mulai pada 2016 mendatang.

Sementara itu mengenai pertahanan Inggris, Komite Pertahanan menilai bahwa negara tersebut akan kesulitan untuk memindahkan "barang-barang penting" melalui udara karena kekuatan pasukan udara telah berkurang dari 33 squadron menjadi hanya tujuh.

Di laut, kekuatan kapal-kapal perang Inggris telah berkurang setengah dibanding tahun 1990.

Menanggapi laporan dari parlemen, Menteri Pertahanan Inggris, Michael Fallon, menyatakan, pertahanan Inggris masih kuat.

"Inggris adalah negara dengan anggaran pertahanan terbesar kedua di antara negara-negara NATO dan menempati urutan pertama di Uni Eropa," kata Fallon.

"Kami adalah rekanan terbesar Amerika Serikat dalam koalisi perang udara melawan Daulah Islam (ISIS)," kata dia.



Credit  ANTARA News

Saudi akan bangun pangkalan AL di dekat Yaman


Saudi akan bangun pangkalan AL di dekat Yaman
Ribuan warga Yaman memadati jalanan dalam demo besar melawan kelompok Houthi yang mendominasi Yaman (REUTERS/Ra'afat al-Amery)
 
 
Riyadh (CB) - Arab Saudi akan membangun pangkalan angkatan laut di dekat perbatasannya dengan Yaman untuk menangani keprihatinan mengenai keamanan, kata surat kabar daring Elaf, Senin, seperti dilaporkan Xinhua.

Menteri Pertahanan Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman mengatakan zona militer tersebut akan berada di bagian selatan negeri itu di dekat perbatasan dengan Yaman.

Ia juga memerintahkan pembangunan secepatnya pangkalan  ini dan penambahan unit perumahan untuk menampung lebih banyak pasukan.

Pengumuman ini dikeluarkan beberapa hari setelah petempur Syiah Yaman, Al-Houthi, yang telah merebut ibu kota Yaman Sanaa, menyelenggarakan pelatihan militer di dekat perbatasan dengan Arab Saudi.

Sebelum kerusuhan di Yaman meletus awal tahun ini, Saudi telah memperketat keamanan di dekat perbatasannya guna mencegah penyelundupan dan operasi Alqaeda.

Jumat pekan lalu, tiga pemboman di Sanaa dan kubu Al-Houthi di Saada menewaskan 137 orang. ISIS  mengaku bertanggung-jawab atas serangan ini.


Credit  ANTARA News