Selasa, 24 Maret 2015

Kemlu: Reuters Salah Kutip Pernyataan Jokowi soal Laut China Selatan


Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Jepang (Foto: AFP)
Presiden Joko Widodo dalam kunjungan ke Jepang (Foto: AFP)
CB, Tokyo: Reuters salah menginterpretasikan komentar dari Presiden Joko Widodo saat melakukan kunjungan di Jepang. Ucapan itu terkait dengan konflik Laut China Selatan.
 
Selama ini diketahui bahwa Tiongkok mengklaim 90 persen Laut China Selatan, yang diyakini kaya minyak dan gas bumi. Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam dan Taiwan, juga mengklaim sebagian area tersebut. 
 
Sengketa wilayah Laut China Selatan ini dipandang sebagai salah satu konflik di Asia yang dapat berubah menjadi kekacauan tak terkendali. 
 
"Kita memerlukan perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia-Pasifik. Sangatlah penting untuk mempunyai kestabilan politik dan ekonomi untuk membangun perkembangan ekonomi," ucap Jokowi dalam surat kabar Yomiuri, Senin (23/3/2015). 
 
"Jadi, kami mendukung Code of Conduct (dari Laut China Selatan) dan juga dialog antara Tiongkok dan Jepang, Tiongkok dan ASEAN," sambung dia. 
 
Dalam versi Bahasa Jepang yang dirilis satu hari sebelumnya, Jokowi menolak sebagian area yang diklaim Beijing di Laut China Selatan. "'Sembilan garis yang diklaim Tiongkok tidak memiliki dasar apapun dalam hukum internasional," sebut Jokowi. 
 
Menurut penasihat kebijakan luar negeri Jokowi, Rizal Sukma, sang presiden hanya mengkritik sebagian area yang disebutkan.  Hal yang dimaksudkan adalah garis klaim Tiongkok yang menyentuh Kepulauan Natuna, yang sudah jelas merupakan wilayah kekuasaan Indonesia.
 
Pihak Kementerian Luar Negeri Indonesia pun menilai apa yang ditulis oleh Reuters sebelumnya, merupakan bentuk kesalahan intepretasi ucapan Presiden Jokowi.
 
"Itu salah quote yang diambil oleh Reuters dan di re-quote oleh media lain. Pertanyaan dan jawab dalam interview untuk Yomiuri Shimbun adalah terkait dengan konteks nine doted line, bukan isu Laut China Selatan," jelas Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, kepada Metrotvnews.com, Selasa (24/3/2015).
 
Laut China Selatan menjadi rebutan antara Tiongkok dengan beberapa negara ASEAN. Sementara Indonesia tidak memiliki klaim atas wilayah ini. Jepang pun melakukan kerja sama dengan Filipina dan Vietnam, yang terlibat persaingan sengit dengan Tiongkok.
 
Jepang sendiri terlibat perebutan wilayah dengan Tiongkok di Laut China Timur. Mereka memperebutkan pulau tak berpenghuni di wilayah utara.


Credit  Metrotvnews.com


Teknologi Nuklir untuk Atasi Krisis Air


Teknologi Nuklir untuk Atasi Krisis Air
Ilustrasi Nuklir (Foto: Telegraph)

MOSCOW  (CB) - Penelitian mengenai penggunaan nuklir untuk tujuan damai terus dilakukan oleh para peneliti di dunia. Selain berbagai inovasi di bidang energi dan kesehatan, para peneliti nuklir di Rusia khususnya, kini terus mengembangkan energi nuklir untuk proses desalinasi yang sangat bermanfaat untuk mengatasi krisis air bersih yang sempat melanda beberapa negara di Afrika.
Melalui keterangan pers yang diterima Okezone, Selasa (24/3/2015), Direktur Departemen Bisnis Internasional Rosatom, BUMN nuklir asal Rusia, Nikolay Drozdov mengungkapkan, saat ini para peneliti di Rosatom memang tengah mengembangkan penelitian bagaimana reaktor nuklir bisa lebih berperan dalam menunjang kehidupan manusia, termasuk menyediakan akses air bersih.
“Fasilitas ini diumumkan pada pertemuan ke-2 Rusatom Overseas Expert Council on Desalination awal bulan Juni ini. Perhatian khusus diberikan pada model bisnis fasilitas desalinasi ini, begitu pula dengan penilaian medis dan biologis atas kualitas air yang didesalinasi,” ungkap Drozdov dalam Konferensi Nuklir Afrika yang berlangsung pada 18-19 Maret 2015 lalu di Afrika Selatan.
Ini adalah konferensi nuklir terbesar di Afrika yang bertujuan untuk mengembangkan pendekatan positif dan proaktif dalam perencanaan tenaga nuklir. Sebuah data statistik mengungkapkan, dua miliar orang tak bisa memperoleh akses air bersih. Pada saat yang sama, populasi dunia justru tumbuh besar di negara-negara yang rawan terkena dampak kekurangan air bersih, terutama negara-negara di Afrika.
Teknologi yang dikembangkan Rosatom ini merupakan teknologi multiple effect distillation (teknologi MED) yang mengimplementasikan proses alami penguapan dan kondensasi air laut. Sama seperti teknologi desalinasi lainnya, teknologi MED membutuhkan energi yang besar, dan kestabilan operasi fasilitas desalinasi ini tergantung pada keamanan pasokan energi.
Sebelumnya, Rusia dan Mesir juga telah melakukan kerjasama pembangunan PLTN dengan fasilitas desalinasi yang bisa menghasilkan air bersih hingga lebih dari 170.000 meter kubik per hari dari satu unit PLTN. Penandatangan kerjasama ini dilakukan pada bulan Februari lalu. Dengan demikian, sebuah kompleks PLTN tidak hanya terdiri dari reaktor nuklir pembangkit listrik, namun juga memiliki fasilitas lain yang bisa memberikan manfaat kepada masyarakat.


Credit  Okezone

Menperin Resmikan Pabrik Mitsubishi Senilai Rp6 Triliun


Menperin Resmikan Pabrik Mitsubishi Senilai Rp6 Triliun
Ilustrasi pabrik mobil. (Foto: Reuters)


BEKASI (CB) - Kementerian Perindustrian mendukung adanya pembangunan pabrik baru PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, yang memproduksi kendaraan angkutan penumpang di Indonesia. Melalui pembangunan pabrik ini, diyakini akan menciptakan kepercayaan serta komitmen para investor untuk terus menerus berinvestasi di Indonesia.
Menteri Perindustrian Saleh Husin mengungkapkan, pembangunan pabrik baru ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan terhadap penyediaan lapangan kerja maupun penerimaan pajak untuk menunjang pembangunan nasional.
"Pembangunan pabrik baru yang direncanakan akan beroperasi pada awal 2017 ini dibangun di atas lahan seluas 51 ha. akan memiliki kapasitas sebesar 160.000 unit per tahun dengan nilai investasi mencapai Rp 6 Triliun serta akan menciptakan lapangan kerja baru sekitar 3.000 orang," tutur Saleh di acara Peletakan Batu Pertama Pembangunan Pabrik PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia, Cikarang, Bekasi, Selasa (24/3/2015).
Lebih lanjut Saleh menjelaskan, pembangunan pabrik tersebut direncanakan akan memproduksi sebanyak 25 persen atau 20.000 unit per tahun. Sedangkan dari total produksi kendaraan angkutan penumpang sebesar 80.000 unit per tahun yang dihasilkan, akan diekspor akan meningkatkan penerimaan devisa bagi negara.
"Maka sudah sepatutnya pabrikan automotif mulai melakukan pendalaman struktur melalui penguatan industri komponen lokal serta meningkatkan ekspor dengan cara memproduksi kendaraan global," jelas dia.
"Sekaligus dapat menurunkan defisit perdagangan akibat masih tingginya nilai impor kendaraan maupun komponen. Sehingga, saya mengimbau agar upaya ini terus dilakukan dan ditingkatkan yang dapat menjadi model untuk merek-merek lain dalam memproduksi kendaraan untuk pasar global," imbuhnya.
Melihat peluang tersebut, Pemerintah Indonesia akan terus memprioritaskan pengembangan industri kendaraan bermotor dalam negeri, melalui usaha-usaha menarik investasi baru dan mendorong perluasan kapasitas industri yang ada.
"Melalui pembangunan pabrik baru ini, saya juga mengharapkan agar PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Indonesia terus meningkatkan penggunaan dan pendayagunaan produk dan jasa enginering lokal dalam kegiatan produksinya sehingga pada akhirnya tingkat kandungan lokal kendaraan yang diproduksi semakin besar," tandasnya.
Sekadar informasi, pertumbuhan industri automotif semakin berkembang tercermin dari angka penjualan maupun produksi yang terus meningkat. Dimana penjualan kendaraan bermotor roda empat pada tahun 2014 telah mampu menembus angka 1,2 juta unit.



Credit  Okezone

Yaman di Ambang Perang, PBB Diminta Bertindak


Yaman di Ambang Perang PBB Diminta Bertindak
Yaman di ambang perang saudara, setelah kelompok pemberontak Houthi menguasai beberapa provinsi. Foto: news.com.au/AP.
 
 
ADEN   (CB) - Situasi di Yaman sudah di ambang perang saudara setelah kelompok pemberontak yang dikenal sebagai kelompok Houthi merebut sejumlah kota di beberapa provinsi. Presiden Yaman, Abed Rabbo Manosur Hadi meminta PBB untuk segera bertindak.

Presiden Hadi kini bersembunyi di negaranya sendiri, di sebuah kota di Aden selatan. Hadi melarikan dri dari Ibu Kota Sanaa setelah milisi Houthi menyerbu Sanaa dan beberapa kota penting lain di Yaman.

Kelompok Houthi juga telah mengasai Bandara Internasional Aden. Presiden Hadi telah meminta PBB untuk menetapkan zona larangan terbang di kawasan bandara agar kelompok Houthi tidak bisa menggunakan bandara yang mereka kuasai.

Menurut Al Arabiya, Selasa (24/3/2015), selain minta bantuan PBB, Yaman itu juga minta enam negara Teluk, Arab Saudi, Kuwait, Qatar, Uni Emirat Arab, Oman dan Bahrain untuk campur tangan dalam krisis Yaman. ”Momen tidak di pihak kita, meski militer sudah intervensi,” kata Menteri Luar Negeri Yaman, Raid Yassin, menggambarkan kacaunya situasi di Yaman.

Pada akhir pekan lalu, pesawat jet tempur membom istana presiden, di mana Presiden Hadi bersembunyi. Beruntung Presiden Yaman itu berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Saud al-Faisal, telah memperingatkan kelompok Houthi untuk tidak macam-macam.”Jika kudeta Houthi tidak berakhir damai, kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk krisis ini untuk melindungi wilayah tersebut,” katanya.


Credit  SINDOnews

Pesawat F-15 Jepang Cegat Jet Bomber Rusia


Pesawat F 15 Jepang Cegat Jet Bomber Rusia
Pesawat jet bomber Tu-95 Rusia yang dicegat pesawat tempur F-15 Jepang. Foto: Reuters.
 
TOKYO (CB) - Pesawat tempur F-15 Angkatan Udara Jepang mencegat pesawat jet bomber Tu-95 Rusia di wilayah udara lepas pantai Jepang. Demikian pernyataan Kementerian Pertahanan Jepang pada Senin (23/3/2015).

Menurut Kementerian itu, aksi pesawat tempur mencegat pesawat jet bomber Rusia sebenarnya berlangsung dalam dua kesempatan secara terpisah pada 20 Maret 2015. Namun, informasi itu baru dirilis kementerian itu Senin kemarin.

Pesawat jet pembom Tu-95 Rusia yang oleh NATO dikenal sebagai “Bear” semula terlihat di atas Selat Korea, sebuah wilayah antara Korea Selatan dan Jepang. Kemudian dicegat pesawat tempur F-15 Jepang dan dikawal untuk menjauh dari kawasan Selat Korea yang terkenal sebagai kawasan sibuk itu.

Setelah insiden itu, pesawat jet bomber Rusia kembali terlacak terbang ke arah utara dari Laut China Timur. Namun, pesawat jet Rusia itu dicegat pesawat tempur Jepang sebelum menyeberang ke Kepulauan Kuril, wilayah yang jadi sengketa. Selama ini, Rusia, Korea Utara, Korea Selatan dan Jepang berbagi wilayah garis pantai di Laut Jepang.

Dua manuver di dekat wilayah Jepang itu menambah daftar manuver pesawat jet Rusia yang sebelumnya kerap terjadi di kawasan Baltik. Menurut laporan Reuters, Angkatan Udara Jepang sudah mencegat pesawat tempur Rusia sebanyak 369 kali dalam tiga bulan terakhir sejak tahun 2014.

Militer Jepang juga melakukan hal yang sama terhadap pesawat jet tempur China. ”Dengan hanya tiga perempat dari data yang tersedia, kita belum bisa mengatakan apakah itu akan menjadi tahun rekor (pencegatan pesawat jet Rusia),” bunyi pernyataan Layanan Angkatan Udara Pertahanan Jepang yang disampaikan seorang juru bicara kepada wartawan, yang dilansir IB Times.


Credit  SINDOnews

Rafale Datang, Pengganti F-5 Tetap di Tangan Kemhan




Rafale Datang, Pengganti F-5 Tetap di Tangan Kemhan
Sebuah pesawat jet tempur asal Peranics, Rafale terbang di pangkalan udara Saint-Dizier di Perancis, 13 Februari 2015. Mesir membeli pesawat tempur yang mampu berpangkalan di daratan maupun di kapal induk, Rafale senilai lima milyar euro setara dengan 5,7 milyar dollar. REUTERS

CB, Jakarta - Pesawat tempur buatan Prancis, Rafale, tiba di pangkalan udara Halim Perdanakusuma, Jakarta, kemarin. Pesawat tempur produksi Dassault Aviation tersebut ingin pamer kebolehan di hadapan pemerintah Indonesia. Sebab, Rafale masuk sebagai kandidat pengganti pesawat tempur F-5 Tiger milik TNI AU yang sudah uzur.

"Kami ingin ganti F-5 dengan pesawat baru generasi 4,5. Rafale termasuk generasi 4,5," Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto ketika dihubungi Tempo, Selasa, 24 Maret 2015.

Sesuai rencana, pesawat Rafale berada di Indonesia sampai hari Kamis, 26 Maret 2015. Selama di Indonesia, Rafale akan melakukan serangkaian demo terbang. Pesawat tempur Prancis itu akan mengajak pilot TNI AU terbang untuk merasakan keandalan Rafale. Pilot Rafale ingin mengajak penerbang tempur TNI AU meliuk-liuk di udara. Pilot Rafale juga berencana mengajak pejabat Kementerian Pertahanan dan TNI terbang dengan pesawat bersayap delta tersebut.

Meski didatangi Rafale, TNI AU belum bisa memastikan pengganti F-5 Tiger yang sudah uzur. Musababnya, wewenang penentuan pesawat tempur yang akan dibeli Indonesia berada di Kementerian Pertahanan.

Sebagai pengguna, kata Hadi, TNI AU hanya memberikan sejumlah kriteria pesawat tempur yang diinginkan ke Kementerian Pertahanan. "Jenisnya seperti apa, Kemhan yang tentukan," kata Hadi. "Kami hanya minta pesawat generasi 4,5 dan punya daya gentar tinggi."

Dessault Rafale adalah pesawat tempur generasi 4,5 yang memiliki desain unik. Pesawat asli Prancis itu memiliki sepasang sayap berbentuk segitiga atau dikenal dengan nama delta wing. Pesawat ini memiliki dua canard atau sayap kecil yang berada di dekat kokpit. Rafale dibekali dua mesin jet Snecma M88-2 yang dapat melesat dengan kecepatan 1.900 kilometer per jam.

Credit  TEMPO.CO

Jet Tempur Prancis Unjuk Kebolehan ke Indonesia

Jet Tempur Prancis Unjuk Kebolehan ke Indonesia
 Para teknisi memeprsiapkan pesawat tempur Rafale yang akan lepas landas di dek kapal induk Charles de Gaulle di Teluk Persia, 23 Februari 2015. PATRICK BAZ/AFP/Getty Images


CB, Jakarta - Pesawat tempur produksi Dassault Aviation, Rafale, unjuk gigi di hadapan Kementerian Pertahanan, Markas Besar TNI, dan TNI Angkatan Udara. Pesawat berbendera Prancis itu tiba di Indonesia kemarin di Pangkalan Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta.

"Ada dua Rafale yang datang di Halim. Ada yang berkursi satu dan berkursi dua," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama Hadi Tjahjanto, ketika dihubungi Tempo, Selasa, 24 Maret 2015.

Sebelum tiba di Jakarta, kata Hadi, pesawat Rafale tersebut ikut serta dalam Langkawi International Maritime & Aerospace 2015 di Malaysia. Sebelum bertolak ke Prancis, Rafale tersebut mampir sejenak di Indonesia.

Menurut Hadi, pesawat Rafale sengaja pamer kebolehan di Indonesia dalam rangka promosi ke pemerintah. Sebab, pabrikan Rafale tahu TNI ingin mengganti F-5 Tiger yang sudah tua dengan pesawat tempur terbaru. Nama Rafale sendiri masuk dalam radar TNI AU sebagai kandidat pengganti F-5 Tiger bersama Sukhoi SU-35, F-16 Block 60, Jas SAAB Gripen, dan Eurofighter Typhoon.

Sesuai rencana, pesawat Rafale akan terbang di langit Jakarta sampai hari Kamis, 26 Maret 2015. Perwakilan Rafale juga akan mempresentasekan keandalan pesawat tersebut ke pejabat Kementerian Pertahanan.

Dessault Rafale adalah pesawat tempur generasi 4,5 yang memiliki desain unik. Pesawat asli Prancis itu memiliki sepasang sayap berbentuk segitiga atau dikenal dengan nama delta wing.

Pesawat ini memiliki dua buah canard atau sayap kecil yang berada di dekat kokpit. Rafale dibekali dua mesin jet Snecma M88-2 yang dapat melesat dengan kecepatan 1.900 kilometer per jam.



Credit  TEMPO.CO

Ilmuwan Ciptakan ‘Jubah Tak Terlihat’ untuk Tentara Rusia

Pasukan Rusia sudah mendapatkan perlengkapan canggih dari kompleks ‘tentara masa depan’ Ratnik (Prajurit), yang terdiri dari berbagai elemen, termasuk pakaian tempur modern dan pelindung dari bahan komposit ringan. Namun, menurut Advanced Research Projects Foundation, seragam tempur prajurit yang ada saat ini belum memberikan keamanan dan kenyamanan yang dibutuhkan oleh tentara, sehingga perlu diciptakan material pakaian tempur baru demi keamanan dan kenyamanan para prajurit.

Salah satu basis teknologi untuk menciptakan material baru tersebut adalah sistem pembuatan kain yang sangat halus menggunakan electrospinning. Dengan teknologi ini, kita dapat menciptakan kain sintetis yang sangat halus dengan kemampuan perlindungan yang unik.
Bahan tersebut dapat menyamarkan sekaligus melindungi para tentara, tanpa mengurangi kemampuan tempur mereka.
Menteri Industri dan Energi Saratov Oblast Sergey Lisovsky menjelaskan, para ilmuwan Saratov sedang merancang material canggih yang dapat digunakan untuk berbagai kebutuhan, seperti melindungi tubuh tentara dari ledakan senjata api dan menyamarkan kehadiran tentara dalam spektrum radiasi tertentu. Sistem Ratnik juga memiliki fitur serupa. Pakaian pelindung Ratnik dapat memblokir radiasi dalam spektrum ultraviolet dan inframerah, sehingga tentara tak akan terlihat oleh sensor termal. Kini, ilmuwan tengah menyusun material yang dapat memperkuat fitur tersebut.

Singkatnya, dalam beberapa tahun ke depan militer Rusia akan memiliki ‘jubah tak terlihat’. Berkat struktur kainnya yang unik, material ini akan sangat ringan dan tidak menghambat sistem pernafasan pengguna, sehingga pakaian ini dapat digunakan oleh tentara sepanjang waktu. Saat ini, pakaian tempur kompleks Ratnik hanya dapat digunakan selama 48 jam.
Material tersebut telah didemonstrasikan pada Vladimir Putin saat sang presiden berkunjung ke Central Research Institute of Precision Engineering (TSNIITOCHMASH) pada Januari lalu. “Ketika itu, kami mendemonstrasikan langsung material yang kami kembangkan di laboratorium,” kata Alexey Serdobintsev, peneliti di Laboratorium Special-Purpose Materials. “Presiden tidak mengomentari proyek kami, tapi menurut kolega saya, demonstrasi kami memberi kesan yang sangat positif untuk beliau,” terang Serdobintsev.
Material yang dikembangkan oleh ARP Foundation dan Universitas Saratov juga didesain untuk melindungi kulit dan sistem pernafasan tentara di medan tempur. Berdasarkan kemampuan perlindungannya, material ini akan melampaui semua bahan pakaian tempur yang sudah ada saat ini.
Sebagai contoh, masker gas militer modern tak boleh digunakan lebih dari empat jam secara terus-menerus. Oleh karena itu, para ilmuwan berupaya menciptakan sistem saringan pernapasan untuk meningkatkan durasi penggunaan secara signifikan, yang tidak menghambat pernafasan, tapi tetap melindungi tubuh penggunanya.

Material ini juga akan disesuaikan untuk kondisi iklim ekstrem. Menurut ARP Foundation, material ini dapat menahan kobaran api, panas gurun, hingga dinginnya Arktik yang menyakitkan. Sejauh ini, belum ada material serupa yang didesain untuk kondisi ekstrem seperti itu.
Rusia telah mengembangkan peralatan canggih untuk ‘tentara masa depan’ sejak awal 2000-an. Menurut Direktur Jendral ARP Foundation Andrey Grigoriev, kompleks Ratnik versi modifikasi rencananya akan diperkenalkan pada tahun 2025-2030.


Credit  RBTH Indonesia



Gedung Putih: Pendudukan Israel di Palestina Harus Diakhiri!


Gedung Putih Pendudukan Israel di Palestina Harus Diakhiri
Gedung Putih menyatakan pendudukan Israel di Palestina harus diakhiri. Foto: Reuters.
 
 
WASHINGTON  (CB) - Gedung Putih menyatakan, bahwa pendudukan Israel di wilayah Palestina harus diakhiri. Kebijakan Amerika Serikat (AS) ini mengalami perubahan drastis sejak Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu memenangkan Pemilu Israel.

Komentar agar Israel mengakhiri pendudukan di Palestina itu disampaikan Kepala Staf Gedung Putih, Denis McDonough. ”Pendudukan Israel di wilayah Palestina telah berlangsung selama hampir lima dekade dan harus diakhiri!,” kata McDonough dalam pidato di hadapan kelompok lobi Yahudi-Amerika, hari Senin waktu AS.

”Israel tidak dapat mempertahankan kontrol militernya terhadap orang lain tanpa batas waktu,” katanya. ”Sebuah pekerjaan yang telah berlangsung selama hampir 50 tahun harus berakhir, dan orang-orang Palestina harus memiliki hak untuk hidup dan memerintah diri mereka sendiri di negara sendiri,” lanjut dia, seperti dilansir Russia Today, Selasa (24/3/2015).

McDonough menegaskan dukungan untuk solusi dua negara antara Palestina dan Israel sesuai kesepakatan pada tahun 1967, termasuk kesepakatan pertukaran lahan. Kepala Staf Gedung Putih itu ragu bahwa Netanyahu bersedia mematuhi kesepakatan itu.

”Kita tidak bisa hanya berpura-pura bahwa komentar tersebut tidak pernah dibuat, atau bahwa mereka tidak menimbulkan pertanyaan tentang komitmen perdana menteri (Netanyahu) untuk mencapai perdamaian melalui negosiasi langsung,” lanjut McDonough.

McDonough yang merupakan salah satu penasihat Presiden Obama itu menolak anggapan bahwa komentarnya itu sebagai luapan kemarahan secara pribadi terhadap Netanyahu.

Seperti diketahui, hubungan Netanyahu dan Obama sedang mengalami masalah, terutama sejak Netanyahu berkomentar menjelang Pemilu Israel lalu, bahwa dia tidak akan membiarkan pendirian negara Palestina.




Credit  SINDOnews

Obama Ditekan Agar Pasok Senjata Mematikan ke Ukraina


Obama Ditekan Agar Pasok Senjata Mematikan ke Ukraina
Presiden Obama ditekan parlemen AS agar memasok senjata mematikan ke Ukraina. Foto: Reuters.
 
WASHINGTON (CB) - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama, ditekan parlemen agar memasok senjata mematikan kepada Ukraina. Tekanan itu dibuat parlemen yang kompak meloloskan resolusi untuk menolong pasukan Ukraina dalam menghadapi separatis pro-Rusia.

Resolusi itu disetujui mayoritas anggota parlemen AS. Anggota Komite Urusan Luar Nageri Parlemen AS, Eliot Engel, mengatakan, meskipun AS memasok senjata mematikan ke Ukraina, bukan berarti AS terlibat dalam perang baru.

”Orang-orang Ukraina tidak mencari tentara Amerika,” kata Engel. "Mereka hanya mencari senjata,” katanya lagi, seperti dilansir Russia Today, Selasa (24/3/2015).

“Perang ini menimbulkan ancaman terbesar bagi keamanan Eropa sejak Perang Dunia II, dan kita tidak harus mengambil sikap secara ringan, dan kita tidak boleh berdiam diri. Kita seharusnya tidak duduk kembali, dan kita tidak boleh membiarkan negara-negara lain memberitahu kita apa yang harus dilakukan,” lanjut Engel.

Tekanan pada Obama itu muncul setelah Gedung Putih tidak bersedia membuat gebrakan radikal di Ukraina. Sebaliknya, Gedung Putih mengikuti arahan Kanselir Jerman, Angela Merkel yang sudah membujuk Obama untuk komitmen dengan kesepakatan gencatan senjata untuk Ukraina timur.

Suara parlemen AS ini sejatinya mendukung upaya Presiden Ukraina, Petro Poroshenko yang pernah meminta Kongres AS agar mengotorisasi pengiriman peralatan militer AS kepada pemerintah Ukraina. Dari hasil lobi Poroshenko itu, Obama sejauh ini hanya bersedia menandatangani pengiriman bantuan militer non-mematikan dan menjatuhkan sanksi terhadap Rusia.

Rusia sendiri pernah mengancam jika AS nekat memasok senjata mematikan ke Ukraina. Rusia selama ini telah dituding mendukung separatis pro-Rusia di Ukraina timur yang terlibat perang dengan pasukan Ukraina. Namun, Rusia berkali-kali membantahnya.


Credit  SINDOnews

Setelah Ukraina, Rusia Mungkin Incar Lithuania


Setelah Ukraina, Rusia Mungkin Incar Lithuania
Lithuania bersiap untuk menghadapi kemungkinan konflik bersenjata dengan Rusia (Foto : Reuters)
VILNIUS (CB) – Konflik Ukraina yang berkepanjangan telah mengejutkan negara-negara di Eropa Timur. Aksi Rusia sejak aneksasi Krimea pada tahun lalu menjadi sebuah hal yang sulit untuk ditebak arahnya. Kemungkinan pecahnya Perang Dunia III pun bukan sesuatu yang mustahil terjadi.
Dalam keadaan seperti ini, negara-negara tetangga Ukraina yang juga menjadi anggota NATO, yaitu Estonia, Latvia, dan Lithuania, merasa terancam dengan kemungkinan serangan oleh Rusia. Lithuania bahkan mencanangkan wajib militer bagi warganya demi mempersiapkan diri dari konflik bersenjata dengan Rusia.
Berbeda dengan Latvia dan Estonia, Lithuania tidak berbatasan langsung dengan Rusia. Di sebelah utara, Lithuania berbatasan dengan Belarusia yang dipimpin Aleksander Lukashenko yang dianggap sebagai “boneka” Presiden Vladimir Putin.
Rusia dilaporkan telah memperkuat kubu-kubunya di sana. Sedangkan di sebelah barat Lithuania terletak Kaliningard kubu militer Rusia yang mengawasi sisi tenggara Eropa.
Penetapan wajib militer ini sekaligus bertujuan untuk mencegah apa yang terjadi di Krimea saat prajurit-prajurit Rusia berhasil menyusup ke Krimea tanpa menggunakan lambang militer, dan menimbulkan kekacauan di Sevastopol yang memicu referendum Krimea.
Analis senior dari Lithuania di Pusat Studi Eropa Timur, Marius Laurinavicius, justru mengkhawatirkan serangan konvensional dari Kaliningard.
“Mereka (Kremlin) membutuhkan koridor dari Kaliningard ke daratan Rusia. Seperti halnya mereka membutuhkan koridor dari Krimea ke Donbas,” kata Marius, seperti dikutip dari Reuters, Senin (23/3/2015).
Kaliningard telah lama menjadi garis depan Rusia untuk menghadapi negara Barat. Meski begitu, negara-negara Uni Eropa tetap beranggapan Rusia tidak akan berani menyerang negara anggota NATO. Menanggapi pernyataan itu, Marisu mengatakan negara Barat melakukan kesalahan jika melihat Putin dengan kacamata mereka.
“Putin percaya NATO tidak akan mempertahankan, beberapa negara yang tidak penting, dengan risiko menghadapi perang nuklir,” jelas Marius.
Muncul dugaan bahwa Rusia akan menggunakan penduduk etnis Rusia yang ada di Lithuania sebagai alasan untuk melakukan invasi, seperti yang dilakukan di Krimea dan Donbas. Tapi jika dibandingkan dengan Latvia dan Estonia, jumlah etnis Rusia di Lithuania jauh lebih kecil. Saat ini Lithuania bersiap untuk kemungkinan terburuk.


Credit  Okezone.com

Wabah Ebola Diprediksi akan Berakhir Bulan Agustus


Wabah Ebola Diprediksi akan Berakhir Bulan Agustus
TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN
Tim verifikasi Dinas Kesehatan Pelabuhan Tanjung Emas Semarang melakukan penanganan pertama kebada korban yang diduga terjangkit virus Ebola pada simulasi penanggulangan Pandemi Ebola di Dermaga II Pelabuhan Tanjung Emas Semarang, Jateng, Kamis (4/11/2014). Simulasi ini bertujuan mengetahui kesiagaan petugas Pelabuhan Tanjung Emas Semarang dalam mencegah ancama wabah Ebolah. Hingga November 2014 terlaporkan sebanyak 16.169 kasus dengan total kematian 6.928 akibat virus yang dapat menular antar manusia dan hewan primata tersebut. TRIBUN JATENG/WAHYU SULISTIYAWAN 

CB - Pemimpin PBB untuk misi Ebola mengatakan kepada BBC bahwa wabah Ebola diperkirakan akan berakhir pada bulan Agustus.
Ismail Ould Cheikh Ahmed mengakui PBB membuat kesalahan dalam penanganan krisis Ebola di awal penyebarannya, dan kadang-kadang bahkan bertindak dengan 'angkuh'.
Setahun setelah wabah itu resmi diumumkan, virus Ebola telah merenggut nyawa lebih dari 10.000 orang.
Yayasan amal Medecins Sans Frontieres mengatakan "tidak adanya aksi nyata dari koalisi dunia" membuat tragedi ini terjadi.
Permintaan bantuan di awal penyebaran wabah tidak direspons oleh pemerintah lokal dan Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Tingginya angka kematian akibat virus ini terjadi di negara Guinea, Liberia, dan Sierra Leone.
"Kami berusaha memberikan tanggal pasti, tapi saya yakin virus ini akan hilang pada musim panas," kata Ismail Ould Cheikh Ahmed.


Credit TRIBUNNEWS.COM

Kisah Menteri Susi Disatroni Marinir Amerika Serikat


Kisah Menteri Susi Disatroni Marinir Amerika Serikat  
Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, menyimak pertanyaan anggota dewan saat menghadiri rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (12/2). (Antara Foto/Ismar Patrizki)
 
 
Jakarta,CB -- Ada yang berbeda di kantor Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti hari ini, Senin (23/3). Sekelompok pria berseragam militer angkatan laut Amerika Serikat (AS) datang bersilahturahmi dengan mantan bos Susi Air itu. Dari hasil pertemuan yang berlangsung satu jam itu, Susi menjelaskan maksud kedatangan rombongan yang dipimpin oleh Kepala Staff Angkatan Laut AS itu.


"Mereka datang untuk apresisasi atas gerakan IUU fishing yang tengah gencar dilakukan di Indonesia. Mereka merasa Indonesia sudah menuju ke sustainable fisheries," kata Susi kepada wartawan di kantornya.


Dalam pertemuannya tersebut, Susi mengungkapkan masalah Illegal Unreported Uniregulated (IUU) Fishing sudah menjadi masalah bagi negara dengan laut yang luas. Di AS sendiri, IUU Fishing sudah menjadi fokus utama AS. Hal itu terlihat dari banyaknya regulasi uang melarang penangkapan ikan dengan sistem yang berpotensi mengeksploitasi laut.

"Tanpa IUU kita berantas, apapun program pembangunan nelayan enggak akan berhasil. Karena jutaan ton setiap tahun dikeruk kapal-kapal pencuri ikan dan seluruh dunia ini big market," katanya.


Susi yang baru saja kembali dari kunjungan kerja ke AS minggu lalu juga mengungkapkan hasil kunjungannya. Selama di San Fransisco, Susi juga mendatangi kantor teknologi raksasa dunia, Google.


"Kunjungan saya lima hari di San Fransisco ketemu Google, global fishing monitoring system walaupun belum mature tapi hasilnya luar biasa," kata Susi.


Credit CNN Indonesia

Jokowi Datang, Jepang Beri Pinjaman Rp 15 Triliun


Jokowi Datang, Jepang Beri Pinjaman Rp 15 Triliun
Permaisuri Jepang Michiko dan Pangeran Naruhito Shinno menjelaskan kepada Jokowi mengenai ikan mas koi di East garden taman kekaisaran tadi siang 

CB, TOKYO - Pertemuan puncak antara Perdana Menteri Shinzo Abe dan Presiden Joko Widodo (Jokowi), malam ini (23/3/2015) untuk memajukan kerjasama keamanan maritim, sepakat dengan keputusan pemberian bantuan Jepang sekitar 140 miliar yen atau sekitar Rp 15 triliun (kurs Rp 108 per yen).
"Kedua negara maritim ini yang mewakili Asia, sebagai negara demokratis, adalah untuk mengkonfirmasi bahwa kita bersama-sama ingin memperkuat kemitraan strategis lebih lanjut," papar Abe kepada pers.
Kedua pemimpin dalam pembicaraan, sepakat untuk membentuk dewan untuk membahas kerjasama di wilayah laut. Detail akan dibicarakan lebih lanjut. Demikian pula industri keamanan dan kelautan maritim.
Demikian pula pengembangan kereta api berkecepatan tinggi di Indonesia akan dibicarakan lebih lanjut, termasuk sistem perkeretaapian di jakarta. Untuk itu Jepang sepakat memberikan pinjaman kepada Indonesia senilai 140 miliar yen.
Kedua kepala negara berharap dapat meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, pembangkit listrik, pembangunan pelabuhan, pemeliharaan jalan, menyerukan investasi di kawasan industri zona ekonomi khusus.
Penandatanganan nota kesepahaman untuk memperkuat kerja sama pertahanan juga dilakukan dan pertemuan bidang pertahanan termasuk dengan menteri luar negeri dan pertahanan akan dilakukan lebih lanjut dalam waktu dekat nanti.
Siang hari Jokowi diantar oleh Permaisuri Jepang Michiko dan Pangeran Naruhito Shinno melihat-lihat kolam ikan mas koi dan Jokowi sempat memberikan makan kepada ikan mas koi tersebut. Tampak senang melihat ikan mas koi yang cantik di sana. Sayangnya Kaisar dalam keadaan sakit flu sehingga tak bisa ikut serta mendampingi jalan-jalan di taman East garden kekaisaran Jepang siang tadi.


Credit  TRIBUNNEWS.COM