Senin, 23 Maret 2015

ISIS Serukan Pembantaian 100 Tentara AS


ISIS Serukan Pembantaian 100 Tentara AS  
Ketika menyebarkan data tentara AS, kelompok militan ISIS menyebut diri mereka sebagai Negara Islam Divisi Peretasan. (Ilustrasi/CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Kelompok militan Islam di Irak dan Suriah, atau ISIS disinyalir telah menyebarkan nama, alamat dan foto 100 tentara Amerika Serikat secara daring dan menyerukan kepada para pendukung dan simpatisannya di AS untuk membunuh mereka.

Data yang disebut ISIS sebagai orang kafir, Kristen dan "tentara salib" Amerika tersebut meliputi nama, foto, alamat dan cabang dinas militer dari masing-masing tentara AS yang berjumlah 100 orang. Sejumlah tentara bahkan disebutkan pangkat militer mereka.

Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Pentagon menyatakan tengah menyelidiki kebenaran informasi ini.

"Saya tidak bisa mengkonfirmasi keabsahan informasi ini, tapi kami akan selidiki," kata seorang pejabat pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim, pada Sabtu (21/3), dikutip dari Reuters.

"Kami selalu mendorong personil kami untuk melakukan OPSEC (operasi keamanan) yang sesuai dan menerapkan prosedur perlindungan," kata pejabat tersebut menambahkan.

Ketika menyebarkan data tentara AS tersebut, kelompok militan ISIS menyebut diri mereka sebagai Negara Islam Divisi Peretasan.

Kelompok ini menulis dalam bahasa Inggris bahwa mereka telah meretas beberapa server, database dan surel militer AS untuk mengumpulkan data 100 tentara sehingga pendukungnya, atau lone wolf dapat membunuh mereka.

Sementara, The New York Times melaporkan bahwa data tersebut tidak terlihat seperti informasi yang dikumpulkan dari hasil peretasan server pemerintah AS.

Seorang pejabat Departemen Pertahanan yang tidak disebutkan namanya yang menyatakan bahwa sebagian besar informasi tentara AS dapat ditemukan dalam catatan publik, situs alamat pencarian perumahan dan media sosial.

Dikutip dari The Times, pejabat militer AS menyatakan bahwa nampaknya data tersebut diambil dari tentara AS yang namanya disebutkan dalam artikel berita yang menginformasikan gempuran serangan udara koalisi AS terhadap markas ISIS di Irak dan Suriah.

Lebih dari 60 negara termasuk dalam koalisi melawan ISIS. Selain AS ada Australia, Belgia, Kanada, Denmark, Perancis, Yordania, Belanda, dan Inggris yang menyerang di Irak. Sementara di Suriah, serangan dilakukan oleh AS, Bahrain, Yordania, Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.

Amerika Serikat sebagai negara utama dalam upaya menyerang ISIS di Suriah dan Irak telah merogoh kocek hingga setara puluhan triliun rupiah dalam lebih dari 2.000 kali serangan udara.

Juru bicara Pentagon, Kolonel Steve Martin, mengatakan bahwa AS telah menyerang ribuan target ISIS, di antaranya adalah tangki dan infrastruktur minyak serta posisi tentara mereka di Suriah dan Irak.

Akibat serangan yang dimulai 8 Agustus 2014 ini, kata Warren, penjualan minyak bukan lagi sumber pemasukan utama ISIS.




Credit  CNN Indonesia




Rusia Ancam Tembakkan Misil Nuklir ke Kapal Perang Denmark

Rusia Ancam Tembakkan Misil Nuklir ke Kapal Perang Denmark
Petugas polisi dan paramedis memindahkan seorang korban ke dalam ambulan, penembakan terjadi saat diadakannya diskusi tentang kebebasan berpendapat. Kopenhagen, Denmark, 14 Februari 2015. Claus Bjorn LARSEN/Getty Images

CB, Copenhagen - Rusia mengancam akan meledakkan kapal perang Denmark dengan misil nuklirnya begitu Denmark resmi bergabung dengan pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

"Saya pikir Denmark tidak sepenuhnya paham konsekuensi jika Denmark bergabung dengan pasukan misil pelindung yang dipimpin Amerika Serikat," kata Duta Besar Rusia untuk Denmark, Mikhail Vanin, kepada Jyllands Posten, seperti dilansir Copenhagen Post, 21 Maret 2015.

Vanin menegaskan, jika bergabung dengan NATO, Denmark menjadi ancaman bagi Rusia dan hubungan bilateral kedua negara akan hancur. Denmark, ancam Vanin, juga akan kehilangan uang dan keamanannya.

Pernyataan Vanin yang secara terang-terangan itu membuat Menteri Luar Negeri Denmark Martin Lidegaard marah. "Ini sungguh tidak dapat diterima," ujarnya.

Menurut Martin, Rusia tahu persis sistem pertahanan misil NATO adalah upaya pertahanan. "Kami tidak setuju akan banyak hal penting dengan Rusia, tapi hal penting adalah nada keduanya harus tetap sepositif mungkin," tuturnya.

Pernyataan Vanin muncul delapan bulan setelah Denmark menyatakan akan bergabung dengan sistem pertahanan misil NATO. Menteri Pertahanan Denmark Nicolai Wammen berusaha mencairkan ketegangan dengan Rusia. Nicolai menyatakan Rusia bukan target kerja sama NATO. Kerja sama ini ditujukan kepada organisasi-organisasi teroris dan ancaman yang bermaksud menyerang Eropa dan Amerika Serikat.


Credit  TEMPO.CO

Dolar AS Naik, Ini Kelanjutan Kapal Filipina di PT PAL

KRI Banda Aceh, kapal perang jenis landing platform dock (LPD) milik TNI AL yang dibuat oleh PT PAL Indonesia di Surabaya. PT PAL menjadi pemenang tender pengadaan kapal sejenis dari Kementerian Pertahanan Nasional Filipina untuk kebutuhan AL Filipina. (JIBI/SOLOPOS/dok)Ilustrasi (JIBI/dok)
Kurs rupiah membuat harga bahan baku impor naik. Namun dalam pembuatan kapal pesanan Filipina, PT PAL tak terpengaruh.

CB, MALANG — Pengerjaan dua unit kapal perang Strategic Sealift Vessel (SSV-123 meter) pesanan Filipina senilai US$90 juta dipastikan jalan terus dan tidak terpengaruh oleh anjloknya kurs rupiah terhadap dolar AS.
Direktur Utama (Dirut) PT PAL Indonesia (Persero), M. Firmansyah Arifin, mengatakan produksi dua kapal tersebut diprediksikan akan selesai sesuai jadwal, yakni selesai pada awal 2017 mendatang.
“Karena saat dilakukan kontrak sudah menyesuaikan dengan kurs dolar AS, utamanya untuk kebutuhan bahan baku baja dari supplier. Sehingga kendati dolar AS naik, namun tidak ada masalah dengan kelanjutan proses produksi,” kata Firmansyah seusai penyerahan beasiswa kepada 15 mahasiswa di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam Kota Malang, Jawa Timur, Sabtu (21/3/2015).
Proses produksi untuk dua kapal SSV-123 meter tersebut saat ini sudah memasuki tahap pembuatan rangka. Dari dua kapal tersebut masing-masing pengerjaannya sudah mencapai sekitar 40% dan 20%.
Selain Filipina, negara di Asia Tengah juga menyatakan ketertarikannya akan produksi kapal perang dari PT PAL. Hanya saja sejauh ini Firmansyah belum berani menyebut negara yang dimaksud karena sedang dalam proses negoisasi. “Tidak hanya Filipina saja yang tertarik untuk memesan kapal dari kami, namun juga ada negara di Asia Tengah,” jelas dia.
Kapal perang itu memiliki ukuran panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter serta mampu menempuh jarak 9.630 mil laut dan melaju selama 30 hari dengan kecepatan maksimal mencapai 16 knot ditopang mesin berkapasitas 2x 2.920 kW. Kapal tipe pengangkut tersebut memiliki kapasitas 10.300 ton dengan draft 6 meter. Kapal ini mampu mengangkut sebanyak empat tank, empat truk, satu mobile hospital, dua jeep, dan dua heli.
Selain memproduksi kapal perang untuk Filipina, PT PAL saat ini juga menggandeng Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda untuk membuat dua kapal jenis Perusak Kawal Rudal 105 meter (PKR-10514). Kapal senilai US$220 juta tersebut untuk memenuhi kebutuhan Alutsista TNI Angkatan Laut (AL) RI. Keberadaan kapal tersebut diproyeksi untuk memperkuat patroli dan perang dalam menjaga perairan RI.
“Kerjasama dengan Damen ini sudah on the track karena Damen merupakan industri ternama pembuatan kapal di Eropa yang berpusat di Belanda,” ujarnya.
PKR merupakan kapal canggih yang memiliki kemampuan di bawah air, di permukaan dan di atas air. Diharapkan pengerjaan dua kapal tersebut juga selesai pada 2017 mendatang. Sejak 1980 lanjut dia PT PAL Indonesia telah menyelesaikan lebih dari 240 unit kapal berbagai jenis dan ukuran, baik kapal perang maupun niaga. Untuk kapal niaga, PT PAL telah membangun kapal hingga ukuran 50.000 DWT.
“Sedangkan untuk kapal jenis frigate yakni PKR-105 PAL bekerjasama dengan Damen yang telah berpengalaman dalam membangun Kapal Patroli Cepat [FBP mulai 14 meter hingga 60 meter]. Jenis lain yang telah dibangun adalah Kapal Landing Platform Dock [LPD-125 meter],” tambah dia.


Credit  Solopos.com

PT PAL: Proyek dua kapal PKR selesai 2017




ilustrasi
CB – Manajemen PT PAL Indonesia (Persero) memastikan pembangunan dua unit Kapal Perusak Kawal Rudal 105 meter (PKR-10514) pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) akan selesai pada 2017, karena proses konstruksinya sudah mencapai 40%.
Demikian ditegaskan Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah Arifin, di Malang, Sabtu (22/3) seperti dilaporkan oleh LKBN Antara. Jenis kapal perang cepat pesanan Kemenhan itu, katanya, merupakan bagian dari proyek jangka panjang Badan Sarana Pertahanan (Barahanan) nasional.
“Proyek dua kapal pesanan Kemenhan itu akan selesai pada 2017. Pengerjaan proek itu dilakukan sejak akhir 2012 oleh anak negeri melalui kerja-sama dengan perusahaan perkapalan besar dari Belanda, yakni DAMEN `Schelde Naval Shipbuilding` (DSNS). Diharapkan bisa selesai sesuai jadwal, guna memperkuat alutsista Indonesia," ucap Firmansyah.
Menurut Firmansyah,  kapal itu dilengkapi persenjataan canggih bawah air yang bisa dipergunakan untuk menghancurkan kapal selam. Juga dilengkapi peralatan moderen di atasnya, sehingga mampu memperkuat persenjataan maritim nasional kita," katanya.
Sementara itu, kerjasama dengan DAMEN `Schelde Naval Shipbuilding` (DSNS) - Belanda dalam pembuatan kapal perang cepat tersebut, kata Firmansyah, diharapkan mampu memberi manfaat besar terkait transfer teknologi kepada para ahli perkapalan nasional, khususnya yang berada di PT PAL. "Kerjasama ini dilakukan dengan teknologi tinggi, sehingga diharapkan nantinya kami bisa membangun sendiri kapal sejenisnya," tambahnya.
Firmansyah menjelaskan, dalam membangun jenis kapal perang cepat dibagi dalam enam modul (bagian)-, empat modul di antaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda.
“Dua modul dari Balanda itu nantinya dibawa dan dirakit di PT PAL, untuk dijadikan satu dengan empat modul lainnya. Meski lebih banyak digarap di PT PAL, tetapi total kualitas kontrol juga dilakukan oleh pihak Belanda,” kata Firmansyah.



Credit  KANALSATU

Kawasan Terbesar di Dunia yang Terkena Dampak Meteor Ditemukan di Australia


CB - Ilmuwan Australia telah menemukan kawasan yang diyakini sebagai yang terbesar terkena dampak asteroid yang pernah ditemukan di muka Bumi. Kawasan ini ditermukan di Australia tengah.
Tim yang dipimpin oleh Dr Andrew Glikson dari Australian National University (ANU) mengatakan, dua kawah kuno yang ditemukan di Australia tengah diyakini sebagai hasil salah satu meteorit yang terpecah menjadi dua.

"Tampaknya mereka adalah dua struktur besar, dengan masing-masing berdiameter 200 kilometer," kata Dr Glikson. "Jadi keduanya membentuk struktur 400 kilometer yang merupakan terbesar yang pernah kami temukan di dunia."
Dr Glikson menyebutkan asteroid yang jatuh ke bumi tersebut kemungkinan telah menyebabkan kepunahan massal besar pada saat itu. Hingga saat ini mereka belum sudah berapa lama asteroid ini berdampak di dunia.
Dilihat dari bentuknya yang identikal, para peneliti percaya bahwa mereka berasal dari meteorit yang sama.
Banyak pihak yang ingin mengetahui dampak asteroid pada kepunahan dinosaurus. Foto: Supplied

Selama jutaan tahun kawah telah menghilang, namun pengeboran panas bumi telah mengungkap rahasia sejarah tersembunyi di bawah kawasan tersebut, termasuk di negara bagian Australia Selatan, Queensland dan Kawasan Utara Australia.

"Langkah berikutnya akan lebih banyak penelitian, mudah-mudahan bisa hingga kedalaman seismik," kata Dr Glikson.
Ada banyak pertanyaan yang belum terjawab tentang situs bawah tanah. Misalnya bagaimana asteroid kembar tersebut mempengaruhi kehidupan di bumi pada saat itu.

"Ketika kita tahu lebih banyak mengenai lamanya dampak, maka kita akan tahu apakah ada hubungannya dengan salah satu kepunahan massal [di akhir era tertentu]," jelas Dr Glikson. "Pada tahap ini kami tidak memiliki semua jawaban, tapi telah banyak peminatnya. Dan orang-orang tertarik dengan dampak dari asteroid pada dinosaurus."

Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal geologi Tectonophysics.





Credit Metrotvnews.com

23-3-1919: Musolini Mendirikan Partai Fasis

Hidupnya berakhir oleh regu tembak, jasadnya digantung kaki di atas.

23-3-1919: Musolini Mendirikan Partai Fasis
Benito Mussolini
 
CB - Veteran Perang Dunia I dan penerbit surat kabar Socialist, Benito Mussolini, memisahkan diri dari kelompok sosialis Italia, dan mendirikan organisasi nasionalis Fasco di Combattimento, pada 23 Maret 1919.

Dikutip dari laman History, organisasi sayap kanan yang populer dengan nama Partai Fasis itu, menyuarakan nasionalisme Italia, menggunakan busana hitam sebagai seragamnya.

Mereka melakukan gerakan teror dan intimidasi terhadap rivalnya dari sayap kiri. Pada Oktober 1922, Musolini memimpin kelompoknya melakukan mars di Roma.

Raja Emmanuel III yang tidak percaya pada pemerintahan parlemen Italia, kemudian meminta Mussolini membentuk pemerintahan baru. Mussolini ditunjuk sebagai perdana menteri.

Awalnya, kabinet Fasis bekerja sama dengan parlemen Italia. Tetapi, belakangan Mussolini memanfaatkan dukungan polisi untuk menghancurkan lawan-lawan politiknya secara brutal dan menjadi diktator Italia.

Pada 1924, kubu sosialis dihancurkan dan Mussolini secara resmi mendeklarasikan negara Fasis pada Januari 1925. Dia menetapkan dirinya sebagai "Il Duce", atau sang pemimpin.

Mussolini mendekati Barat, untuk membuat perjanjian baru. Tetapi, invasinya ke Etiopia secara brutal, mengakhiri harapan untuk membentuk aliansi dengan negara-negara demokrasi Barat.




Credit  VIVA.co.id

Bomber Baru Rusia Kalahkan Jet Tempur Terbaik Inggris


Tidak ada pesawat Inggris yang dapat menandingi Blackjack.

Bomber Baru Rusia Kalahkan Jet Tempur Terbaik Inggris
TU-160M Blackjack
 
  CB - Presiden Rusia Vladimir Putin dilaporkan siap melepas sebuah pesawat pengebom supersonik, yang dapat mengalahkan pesawat-pesawat jet tempur tercepat milik Angkatan Udara Inggris.

Dikutip dari Daily Mail, Minggu, 22 Maret 2015, pesawat pembom baru Rusia TU-160M Blackjack disebut tiga kali lebih cepat dari Tupolev TU-95, pesawat pembom Rusia yang disebut "Bear" oleh NATO.

Keberadaan bomber baru Rusia, terungkap setelah serangkaian pertemuan pesawat-pesawat Rusia dengan jet tempur Inggris, pada Februari. Saat itu jet Typhoon Inggris dapat dengan mudah mencegat TU-95.

Namun TU-160M tiga kali lebih cepat dari TU-95, serta dapat melakukan penerbangan empat kali lebih jauh dari Typhoon, yang menjadi bagian dari skuadron reaksi cepat Inggris.

Blackjack yang juga memiliki julukan Angsa Putih, karena bentuk tubuh dan sayapnya, baru mulai kembali dioperasikan oleh Angkatan Udara Rusia, setelah adanya perubahan desain.

Bomber Rusia itu kini memiliki kecepatan Mach 2 yang setara dengan jet Typhoon. TU-160M dapat melakukan perjalanan sejauh 7.600 mil tanpa mengisi kembali bahan bakar.

Sementara Typhoon hanya dapat terbang sejauh 1.800 mil. Artinya Blackjack dapat mempertahankan kecepatan maksimalnya lebih lama, daripada jet-jet tempur terbaik Inggris.


Credit  VIVA.co.id

Pengembangan Jet Siluman Pesaing F22 Akhirnya Disetop



CB - Jakarta. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akhirnya memutuskan tidak melanjutkan program pesawat tempur canggih generasi ke-5 pesaing F-22. Program pesawat siluman tersebut dihentikan karena beberapa sebab, salah satunya keterbatasan anggaran.
"Ada masalah dana, juga kenyataannya dengan moratorium maka penerimaan pegawai kurang jadi kita kurang orang. Sehingga itu cuma jadi impian," kata Peneliti Utama LAPAN Sulistyo Atmadi, Jumat (20/3).

Mimpi pria yang sebentar lagi memasuki masa pensiun ini tampaknya sulit terwujud. Apalagi pengembangan jet tempur canggih generasi 5 yang bernama Lapan Fighter Experiment (LFX) baru masuk tahapan awal. Setidaknya butuh waktu sekitar 10 tahun untuk mewujudkan rancangan awal hingga menjadi purwarupa (prototype) pesawat tempur.

"Baru awal banget, itu baru belajar bagaimana rancang pesawat atau conseptual design. Tahapannya ada desain awal, desain detil, pengujian desain, kemudian pembuatan prototype," jelasnya.

Meski program dihentikan, ia mengaku bangga telah melakukan kaderisasi pengembangan jet tempur kepada para peneliti muda LAPAN. Ke depan, sumber daya manusia LAPAN akan diarahkan mendukung program jet tempur Korea Fighter Xperiment/Indonesia Fighter Xperiment (KFX/IFX), yang dikembangkan oleh pemerintah Indonesia dan Korea Selatan.

"Tujuan kita bukan sampai bikin pesawat. Kita siapkan sumber daya manusia untuk mampu dukung KFX/IFX," ujarnya.

Meski menghentikan program pesawat tempur, LAPAN bersama PT Dirgantara Indonesia (Persero) kini tengah sibuk menyelesaikan purwarupa pesawat penumpang kecil bernama N219. Pesawat berpenumpang 19 orang ini ditargetkan akan diperkenalkan ke publik atau roll out pada Agustus 2015. N219 dinilai sebagai kebangkitan awal industri penerbangan RI pasca krisis ekonomi 1998.




Credit  MedanBisnis

PT PAL Serahkan Kapal Tanker Pesanan Pertamina


PT PAL Serahkan Kapal Tanker Pesanan Pertamina
Kapal tangker baru buatan PT Daya Radar Utama Shpyard yang akan di serahkan kepada PT Pertamina (Persero) di Tanjung Priok, Jumat (11/05). Kapal dengan kapasitas cargo 4851.52 M3 akan memperkuat armada transportasi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk meningkatkan ketahanan pasokan energi nasional . TEMPO/Dasril Roszandi


CB, Surabaya - PT PAL Indonesia melakukan serah terima kapal tanker 17.500 LTDW yang kedua di mana kapal tanker pertama yang diberi nama MT Pagerungan dilakukan pada tanggal 12 November 2014.

"Untuk yang ini diberi nama MT Pangkalan Brandan," kata Direktur PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin di Dermaga Niaga PT PAL Indonesia, Surabaya. Kamis, 19 Maret 2015.

Kapal tanker tersebut dapat membawa bahan bakar minyak sebesar 25.528 meter kubik. Kapal dengan design draft 9 meter ini memiliki kecepatan 13. 00 knots. "Kapal ini juga dapat mengarungi sungai-sungai dengan kedalaman dangkal dan arus sedimentasinya tinggi," kata Firmansyah.

Sebelumnya kata Firmansyah PT PAL Indonesia telah membuatkan 6 kapal tanker kepada PT Pertamina. Keenam kapal tersebut adalah dua unit kapal tanker ukuramn 3.500 DWT yaitu MT Minas dan MT Melahin dan telah diserahkan pada tahun 1985. Yang ketiga adalah kapal tanker ukuran 6.500 DWT yaitu MT Kurau dan telah diserahkan pada tahun 1992. Keempat adalah kapal tanker 17.500 LTDW yaitu MT Palu Sipati dan telah diserahkan. pada tahun 2000. MT Fastron kemudian pada tahun 2005 yaitu MT Fastron.

Sementara itu, Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengatakan bahwa kontrak pembangunan kapal Pangkalan Brandan ini ditandangani dengan total investasi 24 juta dolar. "Comissioning telah sukses dilakukan pada 9-12 Februari 2015,"

Bambang menambahkan hingga akhir tahun 2015, PT Pertamina merencanakan untuk menerima kapal baru yang dibangun di galangan dalam negeri lainnya, yang saat ini memasuki tahap Oli Tank Coatuing yakni kapal tanker 17.500 long ton deadwight (LTDW) bernama Pattimura dan Parigi yang dibangun oleh PT Anggrek Hitam, Batam dan kapal tanker 17.500 Pasaman yang dibangun di galangan PT Multi Ocean Shipyard, Karimun.


Credit  TEMPO.CO

Australia "Buang" 15 Imigran Gelap ke Indonesia

Australia
15 imigran gelap ditemukan terlantar (Foto: ilustrasi) 


SUKABUMI  (CB)- Sebanyak 15 imigran gelap asal Irak, Nepal, dan Bangladesh dikirim ke Indonesia setelah sebelumnya berada di Australia selama tiga hari.
Informasi yang diperoleh, 15 imigran gelap itu terdiri dari anak-anak dan orang dewasa. Mereka ditemukan terdampar di sebuah hutan di wilayah Cikepuh, Kecamatan Ciemas, Sukabumi, dengan kondisi yang memprihatinkan.
Salah satu imigran gelap asal Bangladesh bernama Muhamad Belayet mengatakan bahwa mereka sebelumnya berangkat dari Garut, Bogor, dan Jakarta untuk menuju Pulau Christmas, Australia. Namun setelah tiga hari berada di Australia, 15 imigran ini kembali dikirim ke Indonesia dengan pengawalan ketat petugas keamanan Australia.
Selanjutnya selama digiring kembali ke Indonesia, akhirnya kapal mereka terdampar di kawasan hutan yang berada di Cikepuh. Sementara sang kapten asal Indonesia yang semula membawa para imigran ini kabur. Padahal mereka mengungkapkan telah membayar kepada para calo hingga ratusan juta rupiah.
Sementara itu, Kepala Seksi dan Penindakan Keimigrasian, Markus Lenggo, mengatakan tidak dapat melakukan deportasi karena mereka adalah pengungsi. Untuk sementara, mereka ditampung di Rumah Detensi Imigrasi Sukabumi sambil menunggu pihak International Organization Migran (IOM) Jakarta.





Credit  Okezone.com


Meraup Untung dari Bisnis Peralatan Tempur

Meraup Untung dari Bisnis Peralatan Tempur
Seorang pasukan Kurdi berdiri di atas tank di pinggiran Kirkuk, Irak, belum lama ini. Konflik yang terjadi di sejumlah wilayah di Timur Tengah menjadikan wilayah ini sasaran ekspor senjata sejumlah negara eksportir seperti AS.
CB - MARAKNYA konflik di berbagai belahan dunia memberikan keuntungan tersendiri bagi negara-negara pemasok (eksportir) senjata.

Berdasarkan data Institut Penelitian Perdamaian Internasional (SIPRI), nilai gabungan penjualan senjata pada 2012 dari 100 perusahaan besar pembuat senjata diperkirakan mencapai USD395 miliar (sekitar Rp5.221 triliun). Semakin berkembangnya industri senjata membuat atmosfer global semakin tinggi seiring dengan volume perdagangan senjata yang cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Hal itu dapat dilihat dari perbandingan 1980-an di mana persaingan hanya di tataran Amerika Serikat (AS) dan Soviet. Sejak 2010-2014, perputaran perdagangan senjata dan pertahanan terjadi di Timur Tengah dan Asia. ”Beberapa negara Teluk meningkatkan dan memodernisasi militer mereka,” kata Pieter Wezeman, peneliti senior SIPRI. Meskipun harga minyak mengalami penurunan, impor senjata di Timur Tengah justru meningkat.

”Beberapa negara Arab, bersama Mesir, Irak, Israel, dan Turki, akan mendapatkan pasokan perlengkapan perang dalam beberapa tahun mendatang,” imbuhnya. AS masih menjadi negara kuat yang belum dapat disaingi dalam industri pertahanan. Sebanyak 31% ekspor senjata internasional dikuasai AS, sedangkan Rusia hanya 27%. Jika digabungkan, AS dan Rusia menguasai 58% ekspor senjata.

Pelanggan senjata AS adalah mitra koalisinya, seperti Korea Selatan, Uni Emirat Arab dan Australia. Berbeda dengan Rusia yang menjual senjata dan perlengkapan pertahanan dalam skala luas tanpa mempertimbangkan koalisi mana pun. ”AS tetap melihat ekspor senjata sebagai kebijakan luar negeri prioritas dan alat keamanan. Namun, beberapa tahun terakhir, peningkatan ekspor senjata diperlukan untuk membantu industri pertahanan AS mempertahankan tingkat produksinya seiring dengan penurunan belanja militer AS,” kata Direktur Program Belanja Militer dan Senjata SIPRI kepada Deutsche Welle .

Penjualan persenjataan AS meningkat 23%. Sedikitnya 94 negara menggantungkan pasokan senjatanya dari AS. Pangsa pasar terbesar ekspor senjata AS berada di wilayah Timur Tengah yang mencapai 32%. Sementara Rusia menjadi negara penjual senjata terbesar kedua di dunia di bawah AS. Penjualan senjata Rusia meningkat 37% dalam kurun waktu 2010-2014.

Pasokan senjata buatan Rusia diekspor ke 56 negara, dengan India, China, dan Aljazair mencapai hampir 60%. Sementara negara-negara lain di Asia dan Oceania menerima 66% dari ekspor senjata Rusia selama periode tersebut dan wilayah Afrika 12%. Jika wilayah Timur Tengah menjadi sasaran menggiurkan bagi perusahaan senjata AS, tidak demikian dengan Rusia karena pasar senjata buatan Rusia di wilayah Timur Tengah hanya berkisar 10%.

Dua negara AS dan Rusia menguasai 58% dari total perdagangan global senjata konvensional. Kedekatan Moskow dan New Delhi menjadi daya tarik tersendiri dalam kerja sama militer. Perdana Menteri India pada Desember lalu mengungkapkan, Rusia merupakan sahabat dekat dan mitra strategis yang menguntungkan. Berikutnya di urutan ketiga negara yang menikmati manisnya bisnis senjata adalah China.

Dalam kurun waktu empat tahun terakhir, Negeri Tirai Bambu ini mampu meningkatkan ekspor persenjataannya sampai 143% hingga memaksa Jerman keluar dari posisi tiga besar eksportir senjata di dunia. Prestasi ini juga langsung mendongkrak posisi China ke urutan ketiga daftar eksportir senjata dari sebelumnya hanya bertengger di urutan kesembilan. Asia masih menjadi pertarungan global untuk perdagangan pertahanan.

China memainkan peranan yang sangat penting. Selain menjadi eksportir, China juga mengimpor senjata. ”China memiliki keunggulan karena harganya murah, pembiayaan yang mudah dan pemerintahan yang lebih bersahabat,” kata Philip Saunders, Direktur Pusat Kajian Hubungan Militer China Universitas Pertahanan Nasional AS. Pelanggan perlengkapan pertahanan China adalah negara tetangganya seperti Pakistan, Bangladesh, Myanmar.

”Secara umum, China menawarkan kualitas sistem senjata medium dan kombinasi pasar di Asia Selatan, Afrika, dan Amerika Latin,” imbuh Saunders seperti dilansir The Indian Panorama . Namun China masih mengimpor berbagai perlengkapan pertahanan dari Inggris, Prancis, dan Jerman. Jika AS, Rusia, dan China terus berhasil mendongkrak penjualan senjata, beda halnya dengan Uni Eropa. Ekspor persenjataan Uni Eropa justru anjlok 16% dalam lima tahun terakhir.

Bahkan pangsa pasar gabungan dari negara anggota Uni Eropa lebih rendah dibandingkan AS dan Rusia. Padahal lima tahun sebelumnya masih lebih tinggi. Fakta membuktikan bahwa negara yang mengalami konflik pasti akan meningkatkan jumlah belanja pertahanannya. Ketegangan antara Azerbaijan dan Armenia membuat keduanya meningkatkan jumlah anggaran pertahanan hingga 249% pada 2010-2014 dibandingkan pada 2005-2009.

Hal sama juga terlihat di beberapa negara yang berbatasan dengan Rusia, mereka meningkatkan pembelian pesawat tempur dan helikopter karena khawatir dengan ancaman Moskow.


Credit  SINDOnews

Adu Kuat Belanja Senjata


Adu Kuat Belanja Senjata
Ilustrasi grafis
CB - Kebutuhan persenjataan terus meningkat seiring marak konflik di berbagai belahan dunia. Di antara semua negara, Arab Saudi menduduki posisi teratas dalam daftar importir senjata.

Fakta ini cukup mencengangkan karena sebelumnya Saudi hanya duduk di urutan kelima dalam tabel importir senjata. Berdasarkan data yang dikeluarkan Global Defense Trade, impor senjata Arab Saudi pada 2014 meningkat 54%.

Dari sebelumnya USD6,4miliar (sekitar Rp85,4 triliun) pada 2013 menjadi USD8,6 miliar (sekitar Rp113 triliun) pada 2014. Jumlah ini melebihi impor senjata gabungan negara-negara di Eropa Barat. Tingginya impor senjata Arab Saudi tak lepas dari ketegangan regional di Timur Tengah, muncul Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS), serta ancaman dari Iran yang kini dinilai sebagai salah satu kekuatan yang mengancam.

Melihat pergerakan Saudi, Global Defense Trade memperkirakan jumlah impor senjata Saudi akan meningkat 52% menjadi USD9,8 miliar (sekitar Rp129 triliun) pada akhir tahun ini. Anggaran tersebut diprediksi dialokasikan untuk pembelian senjata tempur seperti F-15 dan jet tempur Typhoon. Benny Moores, analis senior IHS Aerospace Defense and Security, menerangkan, satu dari setiap tujuh dolar yang dihabiskan untuk impor senjata berasal dari kas Saudi. Jumlah ini tidak akan berkurang mengingat anggaran pertahanan Saudi terus meningkat.

”Pertumbuhan yang alami Arab Saudi sangat dramatis. Berdasarkan pesanan sebelumnya, tidak ada indikasi yang menunjukkan ada penurunan pemesanan senjata,” ungkap Moores, dilansir The Jerusalem Post. Menurut Moores, peningkatan anggaran pertahanan Arab Saudi menunjukkan muncul gejala kecemasan Riyadh terhadap Iran yang terlibat dalam beberapa konflik di Timur Tengah dan berpotensi mengancam geopolitik Saudi.

Riyadh menuding Iran mempersenjatai sejumlah kelompok militan Islam di Jalur Gaza, termasuk Hamas dan melahirkan militan baru yakni Syiah Houthi di Yaman. Mereka datang mewakili Barat dan Negara Teluk yang miskin untuk menciptakan kawasan baru yang sangat dipengaruhi Iran. Arab Saudi khawatir pengaruh Iran menyebar kewilayah lain diTimurTengah dan mengajak sahabat-sahabat Saudi untuk berpaling.

Faktanya, perasaan seperti ini tidak hanya dialami Arab Saudi, tapi juga sebagian besar negara Timur Tengah. Dalam laporan Global Defense Trade, Timur Tengah merupakan tujuan terbesar negara-negara eksportirsenjata. ”Ketika kita melihat ekspor maka kemungkinannya adalah lima dari 10 negara terkemuka di Timur Tengah. Timur Tengah adalah pasar regional terbesar dengan potensi setidaknya sampai USD110 triliun,” papar Moores.

Global Defense Trade dalam laporannya mengungkapkan, negara Asia dan Timur Tengah menjadi importir utama. Jika di posisi pertama ada Arab Saudi, posisi kedua importir senjata terbesar di dunia ditempati India dengan nilai impor mencapai USD5,5 miliar (sekitar Rp73 triliun). Peringkat India ini turun satu ranking dibanding tahun lalu yang menempati posisi pertama. Berikutnya China, Pakistan, dan Uni Emirat Arab.

Perlambatan impor senjata India terjadi karena penurunan ketegangan India dan tetangganya, Pakistan. Namun, ketegangan geopolitik India-Pakistan bukanlah motivasi utama India mengimpor senjata berteknologi tinggi. MenurutSiemonWezeman, penelitidari Arm Transfers Program, peningkatan kekuatan militer juga dilakukan India untuk meningkatkan prestise mereka di kawasan Asia. Ini terjadi karena di Asia masih sedikit sekali negara yang mampu memproduksi dan menjadi eksportir senjata.

Karena itu, menjadi importir terbaik adalah satu-satunya jalan untuk meningkatkan harga diri bangsa sekaligus ditakuti negara lain. Dengan itu, kewibawaan negara dapat dijaga. Peringkat ketiga tahun ini ada China yang menggelontorkan dana untuk impor senjata mencapai USD2,6 miliar (sekitar Rp34 triliun). Peringkat China tahun ini juga turun dibanding tahun lalu yang berada di posisi kedua. Tapi, dalam pandangan Direktur Industri Pertahanan dan Anggaran IHS Paul Burton, China akan kembali menambahkan anggaran pengadaan senjata sebab hubungan China dan negaranegara tetangganya seperti Jepang masih tegang.

”China masih membutuhkan bantuan kedirgantaraan militer dari Rusia dan anggaran pengadaan total akan terus meningkat dengan sangat cepat,” ungkap Burton.

Sementara itu, Eropa menjadi pihak yang paling sedikit mengimpor senjata karena kawasan ini memang belum rawan konflik. Tapi, menurut Wezeman, kondisi ini pasti akan berubah mengingat situasi Eropa juga semakin memanas, terutama karena ada krisis ekonomi dan sanksi terhadap Rusia yang membuat Negeri Beruang Kutub tersebut rentan melancarkan rudalnya. Wezeman berpendapat situasi atau konflik di Eropa bergantung pada diskusi antara Rusia dan negara-negara di sekitarnya seperti Ukraina, Polandia, dan Swedia. Apakah mereka memiliki rudal yang cukup berurusan dengan Rusia atau tidak.

”Itu semua bisa berubah bergantung kebijakan Rusia menggunakan rudalnya terhadap Ukraina. Namun, sejauh ini konflik Eropa cukup stabil sehingga tidak ada peningkatan jumlah pembelian senjata,” tutur Wezeman.





Credit  SINDOnews.com

India akan memiliki layanan pemosisian dan navigasi berbasis satelitnya sendiri

Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) diluncurkan dari Satish Dhawan Space Centre (SDSC) di Sriharikota, India tanggal 30 Juni 2014. Indian Space Research Organization [ISRO] tengah menyiapkan Sistem Satelit Navigasi Regional India [IRNSS], untuk membantu memberinya layanan navigasi dukungan satelit. [AFP]
Polar Satellite Launch Vehicle (PSLV) diluncurkan dari Satish Dhawan Space Centre (SDSC) di Sriharikota, India tanggal 30 Juni 2014. Indian Space Research Organization [ISRO] tengah menyiapkan Sistem Satelit Navigasi Regional India [IRNSS], untuk membantu memberinya layanan navigasi dukungan satelit. [AFP]
India semakin dekat untuk memiliki layanan pemosisian dan navigasi yang didukung satelitnya sendiri untuk warga sipil dan penggunaan strategis.

Sistem Satelit Navigasi Regional India [IRNSS] akan memiliki jangkauan regional, meliputi daratan utama dan daerah sekitarnya seluas 1.500km, termasuk laut dan negara di sekelilingnya. Area kepentingan strategis maritim yang dinyatakan India membentang dari Selat Hormuz di bagian barat dan ke Selat Malaka di bagian timur.
Indian Space Research Organization [ISRO] tengah menyiapkan fasilitas berbasis antariksa dengan stasiun bumi di seluruh India.
Ini akan menjadi konstelasi tujuh satelit, tiga di antaranya telah diluncurkan dalam 12 bulan terakhir, sementara yang keempat, bernama IRNSS-1D, direncanakan akan diluncurkan dalam waktu dekat.
Setelah satelit keempat ditempatkan di orbit, sistem akan mulai dijalankan sehingga memungkinkan layanan seperti GPS di atas daratan India. Tiga satelit lainnya akan diperluas untuk mencakup negara-negara tetangga dan laut, seperti Teluk Benggala dan bagian utara Samudra Hindia, termasuk Jalur Komunikasi Laut [SLOC] yang menjalari bagian selatan Sri Lanka dan Selat Malaka yang secara strategis sangat penting.
“Pada pertengahan tahun 2015, IRNSS akan dapat memberikan layanan GPS kepada warga India sebagai penggunanya,” New Indian Express mengutip ucapan K. Sivan, direktur Liquid Propulsion Systems Center dari ISRO.
Pusat ini akan menawarkan informasi kepada pengguna untuk beragam aplikasi, seperti ponsel dan terestrial, navigasi udara dan marinir serta penanggulangan bencana, kata Sivan.
“Tujuannya adalah menyediakan layanan pemosisian di wilayah India dengan akurasi posisi mutlak yang lebih baik daripada 10 meter di darat, 20 meter di laut. IRNSS menyediakan dua layanan, yaitu Standard Positioning Service [SPS] bagi pengguna sipil dan Restricted Service [RS] untuk pengguna strategis,” menurut Menteri Dalam Negeri untuk Kementerian Ilmiah dan Teknologi, Jitendra Singh, kepada Parlemen tanggal 4 Maret.
Singh menyebutkan, peluncuran segera satelit keempat sebagai 'tonggak prestasi', dan mengatakan bahwa "navigasi dan proses komunikasi akan melakukan lompatan besar".
Masing-masing satelit memiliki bobot sekitar 1.380kg dan panel solarnya membangkitkan 1.400W tenaga listrik. Tiap satelit dirancang untuk masa pakai selama tujuh tahun. Beban muatannya akan terdiri atas peralatan elektronik untuk membangkitkan sinyal navigasi dan jam atom terpasang secara akurat. Sinyal navigasi dalam S-band diumpankan ke antena susun berfase performa tinggi untuk cakupan yang diperlukan. Terdapat rentang beban muatan yang terdiri atas transponder C-band yang memfasilitasi penentuan akurat kisaran satelit.
ISRO telah menggunakan Polar Satellite Launch Vehicle [PSLV] untuk meluncurkan satelit. PSLV dengan perpanjangan kisaran, kendaraan luncur setinggi 44,4 meter dengan strap-on booster tambahan, digunakan oleh India untuk misi ke bulan yang sukses pada tahun 2008 dan Misi Pengorbit Mars [MOM] pada tahun 2014.
Peran kepemimpinan regional
India bertujuan untuk menawarkan layanan navigasinya kepada negara tetangga SAARC, termasuk Afghanistan, Sri Lanka, Bangladesh, Bhutan, Nepal dan Myanmar.
“Setelah IRNSS operasional, fasilitas ini akan juga menawarkan layanannya ke belahan anak benua lainnya dan Asia Tenggara,” kata Singh kepada Parlemen pada 25 Februari.
Saat ini, India memiliki 27 satelit di ruang angkasa. Dari semuanya, sebanyak 11 satelit menangani komunikasi untuk beragam operasi, seperti siaran langsung TV rumah dan telepon serta aplikasi umum yang lebih luas, seperti tele-pendidikan, tele-pengobatan, dan penanggulangan bencana.
Upaya Modi untuk mengendalikan ruang angkasa
Pada bulan Oktober, Perdana Menteri Narendra Modi memberi tahu para komandan tinggi militer dari angkatan darat, laut, dan udara mengenai pentingnya mengendalikan kegiatan di ruang angkasa.
“Pengendalian ruang angkasa bisa menjadi sangat penting, sama seperti di darat, udara dan laut," katanya. Meskipun perang skala penuh mungkin menjadi jarang, namun kekuatan akan tetap merupakan alat penangkis serta mempengaruhi perilaku, dan durasi konflik akan semakin pendek, kata Modi.
Kata-kata Modi diucapkan setelah Tiongkokmelaksanakan uji senjata anti-satelit pada 23 Juli 2014, pengujian ketiga sejak 2007. A.S. dan India telah mengemukakan kekhawatiran bahwa mereka tidak akan mampu melindungi satelit mata-mata, navigasi dan komunikasi, karena serangan akan membuat para ahli strategi militer 'tuli dan buta' sementara nyaris tidak mungkin untuk menembakkan rudal jarak jauh tanpa satelit komunikasi dan militer.
Pengujian dua anti-satelit pertama Tiongkok, pada tahun 2007 dan 2010, melibatkan SC-19 (varian rudal balistik DF-21) yang dipersenjatai kendaraan dengan gerakan membunuh. Pada tahun 2007, Teknologi Anti-Satelit [ASAT] menghancurkan platform berbasis ruang angkasa, satelit cuaca miliknya sendiri yang tidak berfungsi. Pada pengujian di tahun 2010 dan 2014, Tiongkok menyerang rudal balistik tiruan di ruang angkasa. Pada bulan Mei 2014, Beijing juga meluncurkan misi penelitian yang diduga oleh pengamat internasional untuk menguji motor senjata anti-satelit baru yang didasarkan pada rudal balistik road-mobile. Senjata ini bisa menjangkau hingga 36.000km di atas Bumi.
Bagian komersial ISRO
ISRO juga sudah meluncurkan satelit komersial dari negara lain, mengirimkan 40 ke dalam orbit dari 19 negara asing. “ISRO memperoleh Rs. 4.408 crore [$703 juta] melalui peluncuran satelit negara asing selama 22 tahun terakhir,” demikian yang diinformasikan pemerintah kepada Parlemen di bulan Juli 2014.
India memang berambisi untuk mendapatkan pangsa bisnis ruang angkasa dunia yang mencapai $300 miliar per tahun melalui layanan komersial ISRO, kata Singh.




Credit  APDForum

Indonesia Modernisasi Angkatan Bersenjata dalam Skala Besar, Sukhoi Konfirmasi Ikuti Tender Pengadaan Pesawat Tempur

\
CB - Perusahaan aviasi Rusia Sukhoi akan ikut serta dalam tender pembelian pesawat tempur oleh Indonesia. Perusahaan Sukhoi dikabarkan telah menyerahkan berkas keikutsertaan dalam tender pengiriman pesawat tempur untuk Indonesia. Hal tersebut telah dikonfirmasi dalam konferensi pers perusahaan Sukhoi kepada kantor berita Rossiyskaya Gazeta.


Badan militer Indonesia dikabarkan berencana untuk membeli sekitar 15 unit pesawat tempur. Namun, sampai saat ini masih belum diketahui jenis pesawat tempur apa tepatnya yang dimaksud.
Pesawat tempur Rafale buatan perusahaan Prancis Dassault Aviation dinilai sebagai salah satu saingan bagi Sukhoi dalam tender tersebut. Saat ini, Indonesia tengah merealisasikan program modernisasi Angkatan Bersenjata Indonesia dalam skala besar, yang menyerap anggaran sebesar 15 miliar dolar AS dalam waktu lima tahun.

Sebelumnya, Rusia dan Indonesia telah menandatangani kontrak jual beli senjata untuk enam unit pesawat tempur Su-30MK2 senilai 470 juta dolar AS. Kontrak tersebut menjadi kontrak terbesar sepanjang sejarah kerja sama teknis-militer antara Rusia dan Indonesia. Dalam persenjataan angkatan udara TNI Indonesia kini terdapat pesawat tipe Su-27SKM dan Su-30MK2.


Selain Indonesia, negara-negara besar di Asia lainnya yang menggunakan pesawat tempur Sukhoi adalah India, Tiongkok, Vietnam, dan Malaysia. Rusia pun menilia kawasan ASEAN sebagai kawasan yang “sangat menarik” bagi pertumbuhan perdagangan objek aviasi militer Rusia. Rusia berharap, dalam beberapa tahun ke depan negara-negara ASEAN akan mulai meremajakan armada-armada pesawat tempurnya yang sudah menua. Ketika saatnya tiba, perusahaan aviasi terbesar Rusia tersebut pun akan mempersiapkan penawaran menarik bagi negara-negara tersebut pada waktu yang tepat.


Credit  RBTH Indonesia